SI CANTIK WILDA SITI NURFADILAH YANG KINI BERHIJAB

Wilda Siti Nurfadilah yang kini berhijab
Bagi Pecinta Voli, Wilda Siti Nurfadilah atau yang sering disapa kiwil tentu tidak asing lagi di telinga. Paras yang cantik dan sexy selalu menghiasi lapangan ketika tim Alko bandung atau Jakarta Electrik Bermain di penta Livoli Dan Proliga. Namun kini dara manis kelahiran Bandung tersebut terlihat pangling dan berbeda drastis.

Ada yang menarik dari penampilan Wilda Siti Nurfadhilah, di ajang PGN Livoli 2016 Divisi Utama. Jika sebelumnya dia lekat dengan label  sebagai pevoli cantik nan seksi, kini Wilda tampil beda dengan berhijab. 

Sejatinya, quicker asal klub Jakarta Elektrik PLN di Proliga dan Alko Bandung di Livoli ini sudah berniat memakai hijab sejak akhir 2015. Namun, niat itu baru terlaksana setelah Wilda sukses membawa tim Jabar meraih medali emas Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016.
"Enggak tahu kenapa tiba-tiba aku berasa mendapat hidayah yang Allah menunjukkan masi sayang ke aku. Aku merasa banyak banget salah ke Allah," aku Wilda kepada JawaPos.com.
 
Sejak mulai membulatkan tekad memakai hijab, Wilda mengaku semakin sering mendalami pengetahuan tentang Islam. Dukungan dari orang-orang terdekat pun semakin meyakinkan dara berusia 21 tahun itu untuk lebih menutup aurat. 

"Aku takut papah tanggung jawabnya besar terhadapku di akhirat nanti. Hidayah itu datang ketika aku merasa kehilangan ketenangan hati karena jauh dari Allah. Padahal, Allah sudah kasih aku rezeki lebih dan aku malah dengan gampang melanggar semua yang Dia larang," urainya. 

Wilda pun tak memungkiri, momen berakhirnya hubungan asmara dengan pevoli Surabaya Bhayangkara Samator, Rendy Tamamilang, turut melatari perubahan drastis di dalam dirinya.
"Semenjak aku putus dengan Rendy, belum sampai dua bulan Allah langsung berlari menghampiri aku, padahal aku cuma jalan ke Dia. Awalnya kami putus karena paham memang susah pacaran beda agama, tapi masih ada baper (bawa perasaan). Dari situ aku berdoa, kalau memang jodoh didekatkan, kalau enggak ya dijauhkan bagaimanapun caranya," tutur perempuan kelahiran 7 Februari 1995 itu.  

"Sejak itu, kami berantem besar karena ada problem sepele. Allah kasih jalan. Aku pun berpikir, memang sebenarnya pacaran itu enggak boleh. Kami akhirnya bubaran. Setelahnya aku terus belajar dan merasa bersalah banget sebagai manusia. Dahulu aku merasa lebih sayang dengan ciptaan-Nya ketimbang Penciptanya. Sekarang aku pakai hijab karena benar-benar takut dan sayang ke Allah," lanjutnya. 

Kini, Wilda pun mengaku sudah siap menghadapi segala risiko yang merintang. Baik dalam kariernya sebagai pevoli yang tengah menanjak, atau menghadapi pandangan miring dari orang-orang yang sebelumnya melabelinya sebagai pevoli seksi. 

"Pasti ada beberapa omongan yang enggak enak. Apalagi tahu sendiri aku kaya gimana waktu pacaran. Wajar kalau jadi omongan orang. Setiap pilihan pasti ada risiko, apapun itu aku akan bertahan dengan hijab karena nantinya aku kan enggak mungkin selamanya di voli. Lagipula, sekarang saja pakaianku masih ketat dan itu pun belum benar. Hehe...," cerita pemilik tinggi badan 176 centimeter itu 

Bertransformasi dari pevoli seksi menuju hijab tentu dilalui Wilda dengan tak mudah. Apalagi sejak pertama kali tampil di lapangan voli dengan penampilan barunya. Perasaaan canggung, malu, hingga takut, terus menghinggapinya.

Pertama kali dengan penampilan baru aku tampil di tarkam. Pastinya takut dan malu. Selentingan orang mungkin bilang: 'sok alim banget, padahal dulu kan blablabla...'. Tapi saat sudah bermain, aku malah lupa. Jadinya masih sama seperti dahulu, suka teriak-teriak," kenangnya.  

"Sempat jadi bahan bercandaaan sama teman-teman, 'ukhti inget ukhti', begitu haha... Pisan mun lupa teh sok selebrasi lebay jadi malu sendiri," ujar Wilda memungkasi. 

Kini, di pentas Livoli 2016 Divisi Utama, Wilda sudah semakin nyaman tampil dengan gaya barunya. Perlahan, omongan miring dari orang-orang sudah mulai diabaikan. Wilda pun berhasil membawa Alko melaju ke babak semifinal usai menang 3-0 atas Petrokimia Gresik, Selasa (6/12). 

Bukan mustahil pula, kisah Wilda ini bisa menjadi inspirasi bagi orang-orang terdekatnya hingga para pevoli belia.