Jaka |
Tim voli putra Jakarta Pertamina Energi memastikan diri lolos ke babak final Proliga 2017. Tiket laga puncak didapat seusai menaklukkan Surabaya Bayangkara Samator 3-1 (25-23, 22-25, 25-20, 25-19) pada hari pertama Seri II final four Proliga di GOR C-Tra Arena, Bandung, Jumat (14/4/2017).
Pada Seri I final four Proliga di Solo, Petamina menyapu bersih kemenangan. Kemenangan atas Samator di Bandung menjadi yang keempat bagi tim asuhan Putut Marhaento ini.
"Tadi sebenarnya senjata utama kami tidak bisa berjalan karena Samator sudah mengantisipasi jump serve kami. Tetapi, servis kami yang datar justru tidak bisa diantisipasi mereka," tutur Putut.
Pertamina membuka set pertama dengan meyakinkan. Samator selanjutnya mampu mengimbangi permainan Agung Seganti dkk sehingga kedua tim saling bergantian mencetak poin.
Pada set kedua, Pertamina agak kewalahan meladeni permainan Samator yang berhasil melakukan blok hingga merebut set kedua.
Akan tetapi, Pertamina bangkit pada set ketiga. Mereka mampu mengantisipasi servis dari Samator dengan baik.
Pada set keempat, Pertamina mencatat keunggulan 8-6. Samator mengejar ketinggalan hingga kedudukan imbang 12-12.
Kendati begitu, konsistensi permainan Pertamina terus terjaga. Lewat bola-bola cepat, Samator gagal melakukan received dengan baik. Kondisi ini berlanjut hingga set keempat dan Pertamina memastikan kemenangan.
"Menurut saya, 80 persen servis kami baik. Kami tidak bisa bermain 100 persen karena jadwal pertandingan kami terlalu siang sehingga pemain asing kesulitan menyesuaikan kondisi lapangan," ucap Putut.
"Kami juga tidak sempat beradaptasi dengan lapangan di sini. Yang terprnting, tiket final sudah didapat. Kami akan mempersiapkan diri 100 persen," ujar Putut.
Melalui kemenangan Pertamina, peluang Samator untuk lolos ke babak final semakin tipis. Pada final four di Solo, tim yang bermarkas di Driyorejo, Gresik ini menelan dua kekalahan dari Palembang Bank SumselBabel dan Pertamina.
"Pertamina luar biasa. Mereka bermain sungguh-sungguh karena butuh satu kemenangan untuk melaju ke final. Peluang kami sebenarnya fifty-fifty, tetapi Pertamina tidak tegang sehingga serangan balik kami gagal," ucap pelatih Samator, Ibarsyah Djanu Tjahyono.
"Lima kali received kami gagal sehingga membuat pemain drop dan goyah. Untuk peluang ke final, kami berharap mukjizat," aku Ibarsjah.
Menurut Ibarsyah, jika Bank Sumsel menang atas Jakarta BNI Taplus 3-0, Samator dipastikan gagal ke final. Hingga berita ini diturunkan BNI dan Bank Sumsel sedang menjalani pertandingan.