Rivan
Nurmulki, peraih MPV Proliga 2016 ini memang masih terbilang baru di kancah
voli indonesia. Namun perjuangannya untuk bisa menjadi pemain profesional
tidaklah mudah. Rivan harus jauh dari orangtuanya di Jambi, demi menimba ilmu
di Surabaya samator yang jaraknya ribuan kilometer. Usahanya tak sia-sia, hasil
selalu berbanding lurus dengan usaha yang kita lakukan.
Awalnya
Rivan tidak terlalu berminat pada voli. Namun, melihat tinggi badannya yang
menjulang saat SMA. pada tahun 2012 saat usianya sudah menginjak 17 tahun,
Rivan akhirnya mulai coba-coba bermain voli. Dan Rivan pun mulai tampil dalam
berbagai turnamen di daerahnya Bangko, Jambi kala itu. Dari turnamen ke
turnamen dan pertandingan, penampilannya semakin berkembang. Saat itu Rivan
hanya mengandalkan kekuatan pukulan dan tinggi badan, sedangkan teori dasar
voli belum ia kuasai betul.
Hingga
akhirnya saat Rivan bermain di ajang Kapolda Cup jambi, bakat Rivan terpantau
oleh pemandu bakat dari klub Surabaya Samator. Mereka tertarik mengajak bergabung
Rivan karena melihat tinggi badannya yang ideal (194 cm) untuk pemain voli.
Nama besar Samator di
olahraga voli nasional membuat Rivan tertarik untuk bergabung meskipun dia
harus jauh dari orang tua. Pindah ke Samator, pemain kelahiran 16 Juli 1995
tersebut harus hijrah ke Sidoarjo yang merupakan markas Samator. Letaknya
sangat jauh dari daerah asalnya, Jambi.
Orangtua Rivan mendukung
penuh keputusan anaknya untuk menerima tawaran Samator. Di Samator awalnya
Rivan selalu merasa ingin pulang (Homesick), disamping kangen kepada keluarga,
latihan berat juga merupakan salah satu ujian Rivan ketika pertama bergabung di
klub. Namun, perlahan tapi pasti, Rivan mulai bisa beradaptasi dengan lingkungan
sekitar dan pola latihan yang diterapkan oleh Samator.
Rivan sangat senang berlatih
dengan pemain Idolanya Ayip Rizal. Saat latihan dan pertandingan, Ayip banyak
memberikan masukan kepada Rivan untuk memperbaiki kesalahan dan memberikan
pengalamannya untuk Rivan. Sehingga dirinya makin bersemangat untuk berlatih
dan meningkatkan performanya.
Kini, Usaha dan kerja keras
Rivan membuahkan hasil yang manis. Pada ajang Proliga 2016 lalu, Rivan meraih
penghargaan MVP (Most Valuabe Player).sifatnya yang agak sedikit pemalu membuat
Panitia berulang kali memanggil namanya saat pemberian Penghargaan MVP. Bahkan,
kawan-kawannya sampai harus menariknya ke podium untuk mengambil penghargaan
tersebut.
Kini Setelah dirinya Sukses membawa
Samator menjuarai Proliga 2016, Rivan berhasil mempertahankan emas untuk Jawa
Timur di PON 2016. Selanjutnya, dirinya berharap bisa mengamankan satu posisi
di tim nasional Indonesia yang akan berlaga di SEA Games 2017 dan Asean Games
2018 adalah dua hal yang kini tengah dibidiknya.
Rivan berharap agar
pemanggilan para pemain yang akan diproyeksikan tampil untuk membela tim
nasional Indonesia di ajang SEA Games 2017 dan Asian Games 2018, memberlakukan
proses seleksi pemain kali ini. Dan agar pemanggilan dilakukan seobjektif
mungkin, dan bila perlu menerapkan sistem promosi degradasi.
Dirinya tidak mau
keberadaannya di Timnas dipandang sebelah mata seperti pada SEA games 2015
lalu. maka dari itu Rivan mengatakan jika dipanggil tim nasional untuk SEA Games
2017 nanti, dirinya berharap adanya proses seleksi berkala, di situ bisa
terlihat mana pemain yang benar-benar layak masuk dan membela tim nasional. Dan
dirinya optimis bisa menunjukan kemampuannya.
Bahkan Rivan mengaku dirinya
tidak masalah jika nantinya dia dianggap tidak layak dan harus
tereliminasi dalam proses seleksi. Baginya itu merupakan sinyal untuk berlatih
dan memotivasi diri untuk tampil lebih baik lagi. "Jika misalnya saya
tidak layak, tidak masalah jika tidak terpilih, justru itu akan jadi motivasi
untuk saya berlatih lebih giat lagi," ujar Rivan.
Pada SEA Games 2015 Singapura
tahun lalu, tim nasional bola voli Indonesia tidak melakukan seleksi bertahap
pada sejumlah pemain seperti yang biasa dilakukan menjelang even besar
sebelumnya. Seleksipun dilakukan hanya berdasarkan atas penampilan para pemain
di ajang Proliga 2015 saja.
Baca Juga : Profil Si Cantik Yolla Yuliana,
Hal itulah yang menuai
banyak tudingan bahwa pemain timnas dimonopoli oleh para pemain surabaya samator
saja. Berhubung timnas dipegang oleh Ibarsah Djanu yang notabene pelatih
Surabaya Samator. Apalagi MVP Proliga musim 2015, Oky Setya Permadi yang tidak
ikut dipanggil semakin menguatkan tudingan tersebut.
Dalam usia yang masih muda,
Rivan diyakini punya karier panjang. Pelatih Samator Ibarsjah Djanu pun meminta
pemain dengan tinggi badan 194 centimeter tersebut tak cepat puas dan terus
mengembangkan permainannya. Agar kelak bisa menjadi tulang punggung Timnas di
masa depan menggantikan para seniornya, serta mengembalikan kejayaan Voli
nasional seperti di era nya Djoni Sugianto dan kawan-kawan.
Biodata
Rivan Nurmulki :
Nama
: Rivan Nurmulki
Tempat
tanggal lahir : Bangko jambi 16 juli 1995
Klub
: Surabaya Samator : 2013 – sekarang
Prestasi
:
2014
Juara
Proliga 2014
Juara
Livoli 2014
Medali
Perak Asean University Games
2015
Runner-up
Proliga 2015
Runner-up
Livoli 2015
Peringkat
9 Kejuaraan Asia U-23
Medali
Perunggu SEA Games 2015
2016
Juara
Proliga 2016
Spiker
Terbaik Proliga 2016
Pemain
Terbaik (MVP) Proliga 2016
Sumber : volimania.com