Tampilkan postingan dengan label PROLIGA 2017. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PROLIGA 2017. Tampilkan semua postingan

PROFIL TIEN MEI, SI PELATIH BAWEL YANG MAMPU MENGUBAH PEMAIN MUDA

Tien Mei, Pelatih yang dikenal Bawel dan galak, namun mampu mengorbitkan banyak pemain muda menjadi bintang.
 Sorot matanya tajam, raut muka yang kaku, suaranya keras saat melatih, dialah Tien Mei si tangan besi, begitu julukan publik voli Indonesia kepada Tien mei Saat dirinya masih bermain untuk Jakarta Elektrik PLN pada musim 2004. Hal ini tak lain lantaran pukulan Tien Mei saat Mensmash bola sangat keras dan tajam, seperti halnya pemain Timnas China saat ini yaitu Zhu Ting.

Tien Mei dikenal cukup bawel dan “kejam” saat melatih Jakarta Elektrik PLN. Tak jarang pemainnya muntah-muntah seusai menjalani porsi latihan berat darinya.

“Pernah saya harus tetap di lapangan sampai dua jam karena tidak mencapai target enam pengembalian bola sempurna dari 10 kali percobaan. Kami baru berhenti latihan kalau semua target terpenuhi,” kata BerlianMarsheila, pemain Jakarta Elektrik PLN.

Meski bawel dan kejam, Berlian melihat pelatih asal Tiongkok itu mempunyai tujuan jelas untuk memperbaiki teknik dasar pemain melalui latihan yang disiplin. “Tien Mei sangat galak karena dia tidak ingin kami menjadi pemain yang cengeng dan mudah menyerah. Di lapangan, nasib tim memang tergantung dari kemampuan semua pemain,” ungkap Berlian lagi.

Kemampuan pelatih kelahiran kota Yunan, 24 Februari 1978, ini memang tak perlu diragukan. Tien Mei sangat mengenal karakter pemain-pemain Indonesia karena sebelumnya pernah bermain di Proliga, era 2004-2010. Ia pun sudah membuktikan diri sebagai pelatih andal dengan membawa Jakarta Elektrik PLN tiga kali juara Proliga, yakni tahun 2011, 2015, dan 2016. Dan terkahir musim ini Tien Mei kembali meraih gelar bersama tim yang sama.

Pada laga perdana Proliga musim 2017 melawan Jakarta Pertamina Energi di GOR Ken Arok Malang, Jawa Timur, Jumat (27/1), Tien Mei membuat penonton terkagum-kagum. Meski secara materi timnya kalah kuat dari Pertamina Energi, dia mampu membawa timnya menang setelah tertinggal 0-2 (20-25, 13-25). Elektrik PLN bangkit dan membalikkan keadaan untuk merebut tiga set berikutnya, 25-18, 25-22, 15-11.
Tien mei Mengarahkan pemainnya saat final Proliga 2017
Pada final proliga 2017 kemarin, terlihat jelas kemampuan Tien Mei dalam membimbing para pemainnya keluar dari tekanan. disaat kritis set kelima, Tien Mei tidak menekan para pemainnya, dia hanya mengatakan untuk bermain dengan gembira dan tidak usah memikirkan hasil. dengan pesannya tersebut, tim mampu keluar dari tekanan dan merebut set penentuan dan keluar sebagai juara kembali.

“Saya selalu bilang kepada pemain, jangan pernah menyerah sebelum laga benar-benar berakhir. Saya juga mengatakan untuk apa kalian berlatih capek-capek jika menyerah dengan mudah di pertandingan sesungguhnya. Jika kalian kalah, berarti harus berlatih lebih keras lagi,” kata Tien Mei.

Menurut Tien Mei, pemain-pemain Indonesia pada dasarnya memiliki bakat yang bagus. Namun, sebagian belum benar-benar menguasai teknik dasar bermain yang sempurna.

“Sebenarnya saya bawel dan galak karena ingin mereka berkembang. Mereka harus disiplin dan konsisten. Saya tidak suka dengan pemain yang cengeng dan mudah menyerah. Jika ada pemain seperti itu, lebih baik memang tidak usah bertemu saya atau menjadi atlet,” ungkap Tien Mei. Namun, ia pun mengaku kadang suka menangis jika kesulitan melatih mereka.

Dari metode latihan, porsi latihan teknik dasar yang diterapkan Tien Mei mencapai hampir 80 persen, yakni passing, umpan, blok, smes, dan bertahan. Sisanya, latihan fitness, seperti push-up, sit-up, lompat. dan joging. Sementara latihan permainan tim inti dilakukan dengan melawan 8-10 pemain.

Tien Mei juga dikenal piawai memotivasi pemain. Meski galak, ia sangat dekat dan perhatian kepada semua pemainnya. Dimata para pemain, Tien Mei merupakan seorang ibu sekaligus kaka yang mampu membimbing mereka. hal ini terbukti ketika para pemain mengalami masalah dalam asmara maupun kehidupan, para pemain tak sungkan untuk curhat masalah pribadi mereka kepada sang pelatih.

Hal ini bisa dimaklumi mengingat Tien Mei lebih memahami perasaan perempuan dibandingkan pelatih laki-laki. Dan hal itu pulalah yang membuat kedekatan emosional di lapangan semakin erat antara pelatih dan para pemainnya.
Tien Mei dan Risco Herlambang saat masih bersama di Jakarta Elektrik PLN
Kemampuan Tien Mei sebagai pelatih diakui betul oleh Pelatih Jakarta Pertamina Energi :Risco Herlambang". pada musim 2015 Risco merupakan Asisten pelatih Tien Mei di Jakarta Elektrik PLN. dan pada musim 2016-2017 Risco pindah ke pertamina dan berhasil membawa tim tersebut menantang Elektrik pada laga Final, Pada PON 2016 Jugalah Risco Berhasil membawa tim Puteri Jawa Barat meraih medali emas. Kemampuan Risco dalam memanajemen pemain puteri sedikit banyak dipelajari saat menjadi Asisten Tien Mei. 

Kini setelah malang melintang di dunia Voli Indonesia, dan setelah menjadikan Jakarta ELektrik PLN Juara Sejati dengan meraih Hatrick, maka nama Tien Mei sudah sangat layak untuk menangani timnas Putri di ajang Sea Games dan ASIAN Games Mendatang. hal ini tidak bisa dilepaskan dari prestasi yang telah ditorehkannya selama berkecimpung di dunia voli nasional. terlebih lagi, timnas putri Indonesia sudah tertinggal jauh dari Thailand dan bisa saja tersalip oleh kekuatan baru Filipina.

Sempat berhembus kabar, bahwa Musim Ini adalah musim terakhir Tien Mei melatih klub Indonesia, kabarnya beliau ingin mencari pengalaman baru di luar negeri dan sudah mendapatkan beberapa tawaran dari klub luar negeri yang nilainya sangat menggiurkan.

Namun saat disinggung mengenai peluangya untuk membesut Timnas, Tien Mei Hanya menyerahkannya kepada pengurus PBVSI, dan kalau memang dipercaya, dirinya siap mengemban tugas tersebut. karena Tien Mei sudah sangat mencintai Indonesia.




PROFIL DIAN WIJAYANTI, BIDADARI CANTIK JAKARTA ELEKTRIK PLN



Dian Wijayanti Ingin perkuat Timnas dan Meraih Medali emas : kompas.com

Pemain Jakarta Elektrik PLN, Dian Wijayanti, menjalani latihan ketat bersama klubnya, sekaligus menjalani kuliah. Dia juga menyimpan rencana menikah.

Dian tengah bersuka cita. Kerja keras dia dan rekan-rekannya selama enam bulan sejak seri pertama Proliga terbayar lunas. Mereka menjadi juara Proliga usai mengalahkan Jakarta Pertamina Energi dengan skor 3-2 pada final yang dihelat di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu (23/4/2017).

Namun, kewajiban Dian untuk terus berlatih keras usai menjadi juara belum benar-benar usai. Bahkan, bisa jadi Dian dan teman-temannya akan menjalani latihan lebih keras. Bersama-sama tim nasional putri dia akan menjalani latihan menuju SEA Games 2017 Kuala Lumpur.

"Untuk karier di voli, saya belum merasa cukup sih. Ini hat-trick gelar juara. SEA Games kemarin, enggak puas dengan hasilnya. Kalau ASIAN Games 2018 berat. Hehehe," kata Dian.

Selain itu, dia juga terdaftar sebagai mahasiswi jurusan Informatika di kampus Medan. Ke jurusan itu ada arahan sih dan itu ada beasiswa dan dispensinya termasuk mudah," kata Dian. 

"Saya masuk jurusan Informatika karena memang tertarik, memang suka utak-atik. Dari kecil udah suka utak-atik, sampai rusak-rusak dan nggak bisa benerin lagi. Kalau dulu saya masih kecil mainannya bukan mainan cewek, malah pegangnya mainan anak cowok, kayak tamiya dan segala macam," tutur dia. 

Sebelum mengambil kuliah di Medan, Dian pernah menjadi mahasiswa Perpajakan Universitas Trisakti. Tapi, di kampus tersebut Dian tak bsia menjalani karier volinya. 

"Di Trisakti itu sedikit sulit buat dapat dispensasi dan sebagainya, mau pelatnas juga sedikit sulit. Jadi saya mengundurkan diri dan pindah ke Medan, di sana lebih mudah untuk dapat dispensasi atau apa gitu," jelas dia.

Dengan dua kesibukan itu, Dian juga mulai merencanakan untuk mengakhiri masa lajang. Bisa jadi, dia akan dipinang oleh kekasihnya Oky Setia Primadi yang juga pemain voli tahun ini. 
Dian WIjayanti saat berlatih bersama Elektrik PLN
"Rencana nikah sih, dari Oki-nya mengajak kalau tidak tahun ini ya tahun depan. Cuma, ya bagaimana nanti saja deh. Dibilang nggak siap ya tidak, tapi dibilang siap banget atau ngebet juga enggak. Jadi ya, biasa aja gitu," ujar perempuan berambut sepunggung itu. 

"Kalau aku sih pengennya setelah nikah, udah enggak main voli lagi. Ya kalau mau voli terus sih juga bosen. Hehehe. Capek, latihannya juga berat. Ya tapi kita merasa itu terbayar. Terus kalau sudah selesai gitu,'wah, ternyata kemarin gue bisa juga ya ngelewatin itu'. Padahal kalau dipikir-pikir berat banget.

"Ya kalau nikah masih bisa main dan dibolehin, ya mungkin masih main. Cuma kalau hamil kan ya nggak mungkin main," tutur dia. 

Sumber : Sport.detik.com

Palembank Bank Sumsel Babel Dibunuh Servis Tajam Pertamina Energi

Jump Serve keras Alexandar Minic membuat kubu Bank Sumsel Babel keok

Laga final di GOR Among Rogo, Yogyakarta, Minggu (23/4/2017), bisa dibilang sebagai penampilan terburuk Palembang Bank SumselBabel pada Proliga 2017.

Mereka kalah 0-3 (24-26, 15-25, 12-25) dari Jakarta Pertamina Energi dan gagal menjadi juara.

Aji Maulana dkk hanya bisa mengimbangi permainan Pertamina pada set pertama. Pada set kedua, mereka sudah kesulitan. Set ketiga, mereka tak banyak berkutik.

"Pertandingan tadi hanya satu set, hanya set pertama. Set kedua dan ketiga, kami sudah tidak bisa bermain," kata Samsul Jais, pelatih Bank Sumsel.

"Permainan lawan istimewa, kami bermain di bawah tekanan. Mereka melakukan variasi serangan yang sulit untuk diblok. Kami 'dibunuh' lawan dan kami banyak mati sendiri," kata Samsul lagi.

Samsul menyebut servis para pemain Pertamina, khususnya jump serve Aleksandar Minic (Montenegro), sebagai senjata utama lawan yang gagal mereka antisipasi.

Tadi seperti bukan permainan voli. Kemarin-kemarin kami kalah dari mereka 1-3, tetapi sekarang 0-3, telak. Servis-servis mereka sangat bagus dan membuat kami kesulitan," kata Aji.
Minic memang punya servis keras dan tajam. Dengan postur 205 centimeter,jump serve Minic memang langsung jadi serangan berbahaya.

Pada set kedua dan ketiga, pelatih Pertamina, Putut Marhaento, menempatkan Minic sebagai pemain pertama yang melakukan servis.

Dengan strategi tersebut, Pertamina langsung memberi tekanan kepada lawan. Pada awal set ketiga, lewat servis Minic, Pertamina melaju hingga 11-0.

"Saya memberi instruksi kepada Minic, yang penting bolanya masuk dulu. Ternyata, meskipun servisnya tidak terlalu keras, tetap saja bola receive lawan tidak bisa sampai ke pengumpan," kata Putut.

Kapten tim Pertamina, Agung Seganti, juga mengakui bahwa performa prima Minic saat melakukan servis sangat membantu tim meraih poin.

"Semua pemain kami tampil all-out pada final ini, terutama dua pemain asing kami. Mereka bermain luar biasa," kata Agung.

Selain Minic, Pertamina juga diperkuat pemain asing dari Australia, Paul Sanderson. Servis Sanderson yang tak bisa diantisipasi pemain Bank Sumsel, jadi poin terakhir atau penentu kemenangan Pertamina.
Sumber : Juara.net

Akhir Penantian Juara Agung Seganti

Agung Seganti dan Keluarga

Senyum terus menghiasi wajah Agung Seganti setelah timnya, Jakarta Pertamina Energi, keluar sebagai juara Proliga 2017 di GOR Among Rogo, Yogyakarta, Minggu (23/4/2017).

Agung dkk memastikan raihan gelar juara setelah menundukkan Pelembang Bank SumselBabel 3-0 (26-24, 25-15, 25-12) pada partai final.

"Lunas," kata Agung sambil tertawa. "Akhirnya saya bisa juara Proliga lagi setelah 2013 (bersama Bank Sumsel). Akhirnya setelah empat tahun, saya bisa juara lagi bersama Pertamina."

Tak hanya membawa Pertamina meraih gelar juara, Agung juga mendapat penghargaan pribadi yang tak kalah prestisius. Dia terpilih sebagai pemain terbaik (Most Valuable Player/MVP) Proliga 2017.


"Waktu final four, saya bisa membawa tim meraih kemenangan. Ternyata saya juga terpilih sebagai spiker terbaik. Dari situ saya sempat berpikir dan menargetkan menjadi MVP," kata kapten tim Pertamina tersebut.

"Gelar MVP ini untuk keluarga kecil saya. Ini merupakan hiburan atau bonus di luar target utama membawa Pertamina menjadi juara," kata pemain 26 tahun tersebut.

Dukungan anak dan istri

Agung memiliki satu orang putri yang belum genap berusia dua tahun, bernama Callista Azzahra Putri Seganti, hasil pernikahannya dengan Raden Ayu Widya Sari.

Callista dan Ayu juga turut menjadi saksi saat Agung membawa Pertamina meraih gelar Proliga 2017. Keduanya hadir di GOR Among Rogo untuk memberikan dukungan langsung.

"Dari sejak berusia tiga bulan saya sudah ajak Callista untuk ikut nonton ayahnya bertanding," kata Ayu yang dulunya merupakan finalis kontes kecantikan di Sumatera Selatan.

"Kalau lihat bola, langsung dia pukul. Agung juga penginnya nanti Callista jadi pemain voli. Kalau saya, penginnya dia jadi dokter atau polisi," kata Ayu lagi.

Agung dan Ayu bertemu pada 2011. Setelah berpacaran sekitar tiga tahun, mereka memutuskan menikah pada 2014. Kini, Ayu berprofesi sebagai ibu rumah tangga, sementara Agung menjadi karyawan PT Pertamina.

"Sekarang urus anak sama Agung saja dulu. Nanti, rencananya mau usaha sendiri, bikin kafe misalnya. Tetapi, nanti dulu, tunggu Callista besar," ujar Ayu lagi.

Agung dkk mendapatkan hadiah uang pembinaan sebesar Rp 200 juta atas prestasi mereka menjadi juara Proliga.

Selain itu, Agung juga mendapatkan hadiah sebesar Rp 10 juta atas prestasinya menjadi MVP dan Rp 5 juta sebagai spiker terbaik.

Petrokimia Gresik Pulangkan 3 Pemainnya

Pemain Bank Jatim yang membela Gresik Petrokimia dipulangkan kembali usai Peoliga Berakhir
Setelah pergelaran Proliga 2017, saatnya Gresik Petrokimia memulangkan tiga pemain pinjamannya. Tiga pemain tersebut merupakan pemain Bank Jatim. Mereka adalah Faiska Ratri Dwi, Siska Putri Rosa Ningrum, dan Dhini Indah Sari.
Pemulangan Siska, Dhini, dan Faiska berdasar kontrak yang sudah disepakati. Yakni, tenaga mereka hanya digunakan selama Proliga 2017. Setelah selesai, ketiganya wajib kembali ke klub yang menaunginya.
Manajer Petro Sasono Handito menyatakan, Siska, Dhini, dan Faiska sudah berpamitan kepada manajemen dan pemain Petro lainnya. ’’Kami mengapresiasi jasa mereka selama Proliga 2017,’’ ujarnya.
Sasono berterima kasih kepada tiga pemain tersebut. Mereka sudah memberikan yang terbaik selama bermain untuk Petro hingga lolos ke final four. Meski di babak itu Petro babak belur dan gagal melaju ke grand final.
Mantan manajer tim sepak bola Petrokimia Putra Gresik tersebut mengatakan, timnya untuk sementara tidak ada kegiatan. Para pemain diliburkan. ’’Dua minggu lagi kami latihan lagi untuk persiapan Livoli 2017,’’ katanya.
Sembari meliburkan pemain, Sasono juga berburu pelatih. Sebagaimana diketahui, posisi pelatih Petro tengah kosong pasca pemecatan Li Huanning. ’’Nanti asisten pelatih (M. Hanafi, Red) yang sementara melatih, sambil kami cari pengganti,’’ katanya.
Target tidak main-main diungkapkan Sasono untuk Livoli musim ini. Petro harus juara. Karena itu, dia tidak ingin gegabah mencari pelatih pengganti. ’’Harus yang terbaik biar tim ini bisa berprestasi lagi,’’ paparnya.
Sementara itu, pelatih Bank Jatim Labib menuturkan bahwa nantinya para pemain yang baru memperkuat Petro tersebut bergabung dengan tim junior Bank Jatim. Labib berharap pengalaman mereka di Proliga bisa ditularkan kepada para juniornya. ’’Kembalinya mereka setelah Proliga menjadi modal bagus buat kami. Mereka bisa mengajari adik-adiknya agar bermain lebih bagus,’’ paparnya.
Faiska berencana kembali berlatih dengan rekannya di Bank Jatim Rabu (26/4). Senada dengan Faiska, Siska menyatakan bahwa dirinya tidak sabar untuk kembali berlatih dengan tim yang telah membesarkan namanya tersebut. Dia memendam ambisi untuk membawa Bank Jatim menjuarai Livoli 2017. ’’Yang jelas, saya harus berusaha cepat beradaptasi lagi dengan teman-teman lainnya,’’ paparnya.
Sama halnya dengan Petro, Bank Jatim kini bersiap menyambut Livoli 2017. Selain kepulangan pemain seniornya, mereka terus berburu pemain baru untuk meningkatkan daya gedor Bank Jatim.
sumber : Jawapos.com

Aprilia Manganang Kembali Jadi MVP, Agung Seganti Kembali Menemukan Performanya

Aprilia Manganang kembali menjadi MVP di ajang Proliga 2017

Pemain putri Jakarta Elektrik PLN, Aprilia Manganang, dan putra Jakarta Pertamina Energi, Agung Seganti, berhasil merebut predikat pemain terbaik (MVP) Proliga 2017. 

Agung dan Aprilia memang tampil apik saat sepanjang musim ini. Mereka sekaligus berhasil mengantarkan tim masing-masing menjadi juara Proliga 2017. 

Bermain di GOR Amongrogo, Minggu (23/4/2017), putri Pertamina Energi keluar sebagai juara usai mengalahkan Pertamina Energi dengan skor 3-2. Adapun Agung memimpin Pertamina untuk mengalahkan Palembang Bank SumselBabel dengan skor telak 3-0.

Predikat itu melengkapi sukses Aprilia sebagai sebagai topskor putri final four Proliga 2017 ini. Aprilia sekaligus berhasil mempertahankan gelar MVP 2016. Sementara Agung menjadi spiker terbaik putra. 

"Waktu final four saya mendapatkan penghargaan spike terbaik. Dari situ saya berfikir untuk menambah satu gelar lagi, gelar MVP. Dan akhirnya terpenuhu," tutur Agung usai pertandingan.

Sementara itu, penghargaan pelatih terbaik Proliga 2017 disabet oleh Putut Marhaento (putra Jakarta Pertamina Energi) dan Tian Mei (putri Jakarta Elektrik PLN).

Bukan kali ini saja Tian Mei berhasil mengantarkan PLN Elektrik menjadi juara. Dia membuat putri Elektrik PLN juara Proliga tika kali beruntun.