Tampilkan postingan dengan label PROFILE. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PROFILE. Tampilkan semua postingan

Profil Ratri Wulandari, Open Spiker Masa Depan Indonesia

Ratri Wulandari 
Jawa Barat seakan tidak pernah kehabisan stok pemain bola voli putri berkualitas. Setelah era Siti Nurjanah dan Ade Maya lalu diteruskan dengan era Yolla Yuliana dan Wilda Siti Nurfadillah. Kini belum habis masa keemasan Yolla Yuliana Dkk, telah muncul kembali bibit-bibit potensial yang siap memberikan jaminan kekuatan di masa depan untuk tim Jawa Barat. Sebut saja Tri Retno Mutiara yang telah lebih dulu menjadi rissing star, dan kini ada dua nama asal jawa barat yang diprediksi akan menjadi bomber masa depan timnas bola voli Indonesia. Mereka adalah Nurlaili Kusuma Diningrat dan Ratri Wulandari.
Nama Terakhir, Ratri Wulandari kini menjadi pelapis dari bomber andalan Bandung Bank BJB Aprillia Manganang. Ratri yang sejak tahun lalu menjadi punggawa BJB memiliki segala kelebihan yang harus dimiliki oleh seorang open spiker. Memiliki pukulan keras dan jump serve menukik, ia juga memiliki lompatan yang tinggi dengan postur badannya 177cm. Bahkan, pada ajang kejurnas junior tahun lalu, Ratri menjadi pemain terbaik dan membawa JWS Minahasa juara di Yogyakarta.
Ratri Wulandari lahir di Karawang 8 mei 2002 dari pasangan Parwadi dan Murningsih. Ratri memiliki seorang kakak perempuan yang bernama Dian Purwaningtyas. Ia sudah mulai menggeluti dunia voli dari sejak masa kanak-kanak.
Awal mula Ratri terjun ke dunia voli adalah karena dorongan orangtuanya. “Awalnya sih aku disuruh orangtua ikut voli karena dulu kaka aku badannya gemuk jadi aku disuruh ikut dengan kakak untuk berlatih voli, aku sih mau ikut-ikut saja pas TK dan kesininya aku jadi jatuh cinta dengan voli” ujar Ratri kepada volinesia.
Pada usia 14 tahun Ratri sudah mulai ikut Proliga bersama Bandung Bank BJB. Saat itu dirinya yang masih sangat muda mendapatkan banyak pengalaman berharga dari para seniornya di BJB. Sehingga pada ajang kejurnas junior tahun 2017 di Yogyakarta, Ratri mendapatkan penghargaan sebagai pemain terbaik turnamen tersebut.
Untuk mencapai level proliga seperti sekarang ini Banyak suka duka yang ia lalui. Hal yang membuat dirinya tetap betah menggeluti dunia voli adalah karena dengan olahraga voli dirinya bisa menambah banyak teman, pengalaman dan prestasi serta dapat membanggakan kedua orangtuanya. Namun rasa bosan dan jenuh terkadang menghinggapi dirinya. Rutinitas latihan yang berat dan monoton kadang membuatnya lelah.


ratri wulandari
Ratri Wulandari melakukan smash saat memperkuat Bandung BJB Di Ajang Proliga

“ Sukanya si aku ktemu bnyk tmen, bnyak pengalaman, dapet piagam, klo juara ada kepuasan apalagi klo ada uang sakunya haha. Dukanya ya kadang pasti suka ada rasa jenuh bosen latian mulu ngga ada hasilnya capek juga kan harus latian fisik rasanya berat, latian bola sampe malem besoknya sekolah pagi rasanya pengen berenti aja tapi udah tanggung” ujar Ratri.
Pada ajang PON 2016 di Jawa Barat Ratri belum bisa memperkuat tanah kelahirannya Jawa Barat, hal ini karena masih banyaknya para seniornya yang memperkuat jabar. Sebut saja Amalia Fajrina, Legisya Nurasia. Ia Bertekad pada ajang PON mendatang agar bisa memperkuat tanah kelahirannya.
Saat ditanya apakah dirinya sering ikut turnamen tarkam, Ratri menjawab tidak pernah karena dilarang oleh sang pelatih. Ia mengatakan bahwa pelatih hanya membolehkan ikut jika diambil dalam satu paket tim.
Harapan kedepannya Ratri ingin bisa memperkuat tim nasional Indonesia. Ratri juga ingin bisa mengikuti kejuaraan bertaraf nasional dan Internasional untuk menambah pengalaman serta bisa membanggakan kedua orangtuanya. Selain bermain voli, Ratri juga hobi berburu kuliner, jalan-jalan dan bernyanyi serta joged. Saat ini ia masih bersekolah di Sekolah Menengah Atas kelas 10 di SMAN 27 Bandung.
Profil Ratri Wulandari :
Nama Lengkap : Ratri Wulandari
Tempat Tanggal Lahir : Karawang 8 mei 2002
Orangtua : Parwadi (Ayah) dan Murningsih (Ibu)
Saudara : Dian Purwaningtyas (Kakak)
Sekolah : SMAN 27 Bandung Kelas X
Klub :
  • Amatir (JWS Minahasa)
  • Profesional (Bandung Bank BJB)
Prestasi :
  • Pemain Terbaik Ramadhan cup KU-99 th 2017
  • Kejurnas Junior Antar Klub U17 Tahun 2017

USIR KEJENUHAN, PEMAIN PELATNAS INI PIARA BURUNG MERPATI

SIgit Ardian Sengaja Pelihara Burung Merpati untuk usir kebosanan saat berlatih di Pelatnas Sentul
Para pemain tim nasional voli Indonesia sedang menjalani pemusatan latihan di Padepokan Voli, Sentul, Kabupaten Bogor, sebagai persiapan mengikuti SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Selama menjalani pemusatan latihan, seluruh pemain wajib tinggal di asrama yang tersedia di Padepokan Voli. Mereka baru diperbolehkan pulang ke rumahnya masing-masing jika mendapatkan masa libur.

Untuk menghilangkan kejenuhan dan rasa bosan selama berada di asrama, para pemain melakukan berbagai aktivitas.

Salah satu anggota tim voli putra, Sigit Ardian, punya cara tersendiri untuk menghibur diri yakni memelihara beberapa ekor burung merpati.

Pemain yang berposisi sebagai spiker biasanya bermain bersama burung merpati miliknya seusai latihan pagi. Anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) itu tampak antusias saat menerbangkan hewan peliharaannya.

Setelah diterbangkan, burung merpati yang sudah terlatih itu tak lama kemudian kembali lagi ke arah Sigit.

"Saya beli burung merpati beserta kandangnya di daerah Babakan Madang, Sentul. Lokasinya memang tak terlalu jauh dari asrama Padepokan Voli," kata pemain yang berposisi sebagai spiker itu.

Aktivitas ini menarik perhatian sejumlah rekan satu tim Sigit. Bahkan, pelatih timnas voli putri Risco Herlambang juga tertarik dengan burung merpati milik Sigit.Para pemain timnas voli menjalani pemusatan latihan sejak 14 Mei 2017. Setiap harinya, mereka berlatih dua kali, pagi dan sore.

Sebelum menghadapi SEA Games 2017, tim putra akan menjalani try out di Surabaya, Jawa Timur. Mereka akan mengikuti Kejuaraan Bola Voli Senior Putra Asia 2017 (Asian Men's Volleyball Championship) yang berlangsung pada 24 Juli-1 Agustus.

KETIKA APRILIA MANGANANG HARUS BERDANDAN

Aprilia Manganang saat mengenakan pakian dinas PDH TNI

Atlet voli putri nasional, Aprilia Manganang, mengaku canggung saat diwajibkan berdandan dalam sebuah acara resmi Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad). Saat ini, Aprilia sudah resmi menjadi anggota Kowad. Ia pun bercerita tentang pengalamannya ketika harus berdandan untuk acara Kowad.
Hal itu menjadi pemandangan yang tak biasa dari Aprilia. Selama ini, dia memang kerap berpenampilan tomboi layaknya seorang laki-laki.
"Pas di foto itu saya kelihatan kaku banget. Kalau anggota Kowad yang cewek kan memang wajib pakai make-up saat acara resmi. Sudah lama sekali tak berdandan seperti itu. Dulu pernah pakai gaun saat peneguhan sidi (baptis), itu pun sudah lama sekali," kata Aprilia saat ditemui di Padepokan Voli, Sentul, Kabupaten Bogor, Kamis (2/6/2017).
"Akan tetapi, namanya juga kerja. Saya disuruh pakai rok, sepatu high heels yang tingginya lima senti, dan jalan harus feminin. Saya pun sebenarnya enggak maungaku kalau itu saya," kata Aprilia seraya tertawa.
Aprilia Manganang beserta Korps Wanita Angkatan Darat
Saking canggungnya harus berdandan layaknya perempuan, Aprilia mengaku sampai susah tidur pada H-1 sebelum acara pelantikan. Aprilia menghadiri acara tersebut setelah menjalani pelatihan sebagai anggota Kowad. Ia bertugas di bagian jasmani karena dianggap mempunyai prestasi di bidang olahraga.

"Bayangkan saja, saya sampai cedera ankle karena pakai sepatu high heels. Kan tahu sendiri, basic aku tuh cowok banget, lalu tiba-tiba harus berpenampilan cantik," tutur Aprilia.
Kendati demikian, Aprilia bersyukur bisa dilantik menjadi anggota Kowad. Pekerjaan tersebut merupakan jaminan masa depan jika dia berhenti berkarier di dunia voli.

Sebagai anggota Kowad, Aprilia juga memperkuat tim voli korpsnya dan berhasil menjadi juara pada turnamen Piala Kartini 2017.

"Saya ini kan enggak selamanya bermain voli. Nanti kalau sudah pensiun, setidaknya saya punya pekerjaan tetap. Orangtua juga sudah mewanti-wanti hal ini," ucap pemain yang membawa Jakarta Elektrik PLN menjadi juara Proliga 2017.

Saat ini, Aprilia sedang fokus menjalani pemusatan latihan di Padepokan Voli, Sentul, Kabupaten Bogor. Dia menjadi salah satu pemain yang masuk skuat timnas voli putri untuk SEA Games 2017.

Sebelum berlaga di SEA Games 2017, Aprilia dkk akan menjalani try out di Vietnam (VTV International Women's Volleyball Cup) dan latih tanding di Jepang.

Sumber : Juara.net

PROFIL BINTANG MUDA INDONESIA, DONI HARYONO

Dony Haryono saat membela klub Bekasi BVN

Tim nasional (timnas) voli putra Indonesia untuk SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, telah resmi membentuk tim inti. Di antara 14 nama yang masuk, ada empat pemain debutan termasuk Doni Haryono.

Doni, 18 tahun, terpilih sebagai pemain timnas voli putra setelah dinilai pelatih kepala Putut Marhaento tampil apik selama menjalani Proliga 2017.

Padahal, Doni mengaku baru serius menekuni olahraga permainan ini saat duduk di bangku kelas 1 Sekolah Menengah Atas (SMA) Teuku Umar, Semarang, Jawa Tengah.

"Saya merasa bangga bisa masuk timnas. Sempat tidak mengira juga karena banyak pemain senior yang bagus," tutur Doni kepada JUARA seusai menjalani latihan di Padepokan Voli Sentul, Jawa Barat, Kamis (1/6/2017).

"Selesai Proliga, saya dikontak Pak Putut. Beliau memberi tahu kalau saya masuk timnas. Setelah itu, baru dikontak PBVSI mengenai hal yang sama," kata pemain binaan PPLP Jawa Tengah itu.

Sebagai pemain nasional baru, Doni mengaku memanfaatkan kesempatan yang dia punya saat ini untuk menyerap ilmu sebanyak-banyaknya dari para senior dan juga tim pelatih.

"Sejauh ini saya masih proses adaptasi dengan tim. Saya banyak berdiskusi dengan mas Agung (Seganti) dan mas Sigit (Ardian)," ucap Doni.

"Mereka banyak memberi saran supaya saya bisa lebih tenang kalau bermain. Jangan buru-buru mau matiin bola, tetapi passing dulu," kata anak kedua dari dua bersaudara itu.

Selain cukup dekat dengan Agung dan Sigit, Doni mengaku akrab dengan teman sekamarnya yang juga merupakan pemain baru timnas, Hernanda Zulfi.

"Dia lucu banget, suka becanda. Sementara saya tipikal pendiam. Mungkin karena sama-sama junior kami jadi akrab," ujar Doni.

Bicara soal target bersama timnas, Doni mengaku belum berpikir terlalu jauh. Namun, dia berharap dalam tempo dua tahun sudah bisa masuk ke dalam starting six.

"Sekarang saya ikuti program latihan saja. Saya masih banyak menyesuaikan teknik, terutama servis dan blok," kata Doni.

Sebelum bergabung dengan timnas senior, Doni sudah pernah membela Indonesia pada level junior. Doni tercatat dua kali menjadi bagian dari skuat Merah Putih pada ASEAN School Games 2015 dan 2016.

sumber : Juara.net

PROFIL TIEN MEI, SI PELATIH BAWEL YANG MAMPU MENGUBAH PEMAIN MUDA

Tien Mei, Pelatih yang dikenal Bawel dan galak, namun mampu mengorbitkan banyak pemain muda menjadi bintang.
 Sorot matanya tajam, raut muka yang kaku, suaranya keras saat melatih, dialah Tien Mei si tangan besi, begitu julukan publik voli Indonesia kepada Tien mei Saat dirinya masih bermain untuk Jakarta Elektrik PLN pada musim 2004. Hal ini tak lain lantaran pukulan Tien Mei saat Mensmash bola sangat keras dan tajam, seperti halnya pemain Timnas China saat ini yaitu Zhu Ting.

Tien Mei dikenal cukup bawel dan “kejam” saat melatih Jakarta Elektrik PLN. Tak jarang pemainnya muntah-muntah seusai menjalani porsi latihan berat darinya.

“Pernah saya harus tetap di lapangan sampai dua jam karena tidak mencapai target enam pengembalian bola sempurna dari 10 kali percobaan. Kami baru berhenti latihan kalau semua target terpenuhi,” kata BerlianMarsheila, pemain Jakarta Elektrik PLN.

Meski bawel dan kejam, Berlian melihat pelatih asal Tiongkok itu mempunyai tujuan jelas untuk memperbaiki teknik dasar pemain melalui latihan yang disiplin. “Tien Mei sangat galak karena dia tidak ingin kami menjadi pemain yang cengeng dan mudah menyerah. Di lapangan, nasib tim memang tergantung dari kemampuan semua pemain,” ungkap Berlian lagi.

Kemampuan pelatih kelahiran kota Yunan, 24 Februari 1978, ini memang tak perlu diragukan. Tien Mei sangat mengenal karakter pemain-pemain Indonesia karena sebelumnya pernah bermain di Proliga, era 2004-2010. Ia pun sudah membuktikan diri sebagai pelatih andal dengan membawa Jakarta Elektrik PLN tiga kali juara Proliga, yakni tahun 2011, 2015, dan 2016. Dan terkahir musim ini Tien Mei kembali meraih gelar bersama tim yang sama.

Pada laga perdana Proliga musim 2017 melawan Jakarta Pertamina Energi di GOR Ken Arok Malang, Jawa Timur, Jumat (27/1), Tien Mei membuat penonton terkagum-kagum. Meski secara materi timnya kalah kuat dari Pertamina Energi, dia mampu membawa timnya menang setelah tertinggal 0-2 (20-25, 13-25). Elektrik PLN bangkit dan membalikkan keadaan untuk merebut tiga set berikutnya, 25-18, 25-22, 15-11.
Tien mei Mengarahkan pemainnya saat final Proliga 2017
Pada final proliga 2017 kemarin, terlihat jelas kemampuan Tien Mei dalam membimbing para pemainnya keluar dari tekanan. disaat kritis set kelima, Tien Mei tidak menekan para pemainnya, dia hanya mengatakan untuk bermain dengan gembira dan tidak usah memikirkan hasil. dengan pesannya tersebut, tim mampu keluar dari tekanan dan merebut set penentuan dan keluar sebagai juara kembali.

“Saya selalu bilang kepada pemain, jangan pernah menyerah sebelum laga benar-benar berakhir. Saya juga mengatakan untuk apa kalian berlatih capek-capek jika menyerah dengan mudah di pertandingan sesungguhnya. Jika kalian kalah, berarti harus berlatih lebih keras lagi,” kata Tien Mei.

Menurut Tien Mei, pemain-pemain Indonesia pada dasarnya memiliki bakat yang bagus. Namun, sebagian belum benar-benar menguasai teknik dasar bermain yang sempurna.

“Sebenarnya saya bawel dan galak karena ingin mereka berkembang. Mereka harus disiplin dan konsisten. Saya tidak suka dengan pemain yang cengeng dan mudah menyerah. Jika ada pemain seperti itu, lebih baik memang tidak usah bertemu saya atau menjadi atlet,” ungkap Tien Mei. Namun, ia pun mengaku kadang suka menangis jika kesulitan melatih mereka.

Dari metode latihan, porsi latihan teknik dasar yang diterapkan Tien Mei mencapai hampir 80 persen, yakni passing, umpan, blok, smes, dan bertahan. Sisanya, latihan fitness, seperti push-up, sit-up, lompat. dan joging. Sementara latihan permainan tim inti dilakukan dengan melawan 8-10 pemain.

Tien Mei juga dikenal piawai memotivasi pemain. Meski galak, ia sangat dekat dan perhatian kepada semua pemainnya. Dimata para pemain, Tien Mei merupakan seorang ibu sekaligus kaka yang mampu membimbing mereka. hal ini terbukti ketika para pemain mengalami masalah dalam asmara maupun kehidupan, para pemain tak sungkan untuk curhat masalah pribadi mereka kepada sang pelatih.

Hal ini bisa dimaklumi mengingat Tien Mei lebih memahami perasaan perempuan dibandingkan pelatih laki-laki. Dan hal itu pulalah yang membuat kedekatan emosional di lapangan semakin erat antara pelatih dan para pemainnya.
Tien Mei dan Risco Herlambang saat masih bersama di Jakarta Elektrik PLN
Kemampuan Tien Mei sebagai pelatih diakui betul oleh Pelatih Jakarta Pertamina Energi :Risco Herlambang". pada musim 2015 Risco merupakan Asisten pelatih Tien Mei di Jakarta Elektrik PLN. dan pada musim 2016-2017 Risco pindah ke pertamina dan berhasil membawa tim tersebut menantang Elektrik pada laga Final, Pada PON 2016 Jugalah Risco Berhasil membawa tim Puteri Jawa Barat meraih medali emas. Kemampuan Risco dalam memanajemen pemain puteri sedikit banyak dipelajari saat menjadi Asisten Tien Mei. 

Kini setelah malang melintang di dunia Voli Indonesia, dan setelah menjadikan Jakarta ELektrik PLN Juara Sejati dengan meraih Hatrick, maka nama Tien Mei sudah sangat layak untuk menangani timnas Putri di ajang Sea Games dan ASIAN Games Mendatang. hal ini tidak bisa dilepaskan dari prestasi yang telah ditorehkannya selama berkecimpung di dunia voli nasional. terlebih lagi, timnas putri Indonesia sudah tertinggal jauh dari Thailand dan bisa saja tersalip oleh kekuatan baru Filipina.

Sempat berhembus kabar, bahwa Musim Ini adalah musim terakhir Tien Mei melatih klub Indonesia, kabarnya beliau ingin mencari pengalaman baru di luar negeri dan sudah mendapatkan beberapa tawaran dari klub luar negeri yang nilainya sangat menggiurkan.

Namun saat disinggung mengenai peluangya untuk membesut Timnas, Tien Mei Hanya menyerahkannya kepada pengurus PBVSI, dan kalau memang dipercaya, dirinya siap mengemban tugas tersebut. karena Tien Mei sudah sangat mencintai Indonesia.