Pelatih Samsul Jais akui kelemahan timnya saat melawan Korea Selatan ; Jawapos.com |
Timnas Voli Indonesia akhirnya menyerah 1-3 dari Korea Selatan pada laga Grup E 8 Besar Kejuaraan Voli Asia 2017. Pelatih Samsul Jais pun menyebut level Korsel jauh di atas Indonesia.
Pada laga Grup E Kejuaraan Voli Asia 2017 yang dihelat di GOR Tri Dharma, Gresik, Kamis (27/7/2017) itu, timnas Indonesia takluk 1-3 dari Korsel. Padahal, Indonesia sempat memberikan perlawanan sengit pada set pertama dan kedua.
Pada laga Grup E Kejuaraan Voli Asia 2017 yang dihelat di GOR Tri Dharma, Gresik, Kamis (27/7/2017) itu, timnas Indonesia takluk 1-3 dari Korsel. Padahal, Indonesia sempat memberikan perlawanan sengit pada set pertama dan kedua.
Meski kalah, selisih poin timnas Voli Indonesia pada set pertama tidak terlalu jauh, yakni 21-25. Bahkan, mereka sempat menyamakan skor lewat kemenangan 25-20 pada set kedua. Sayang, penampilan tim Merah Putih justru menurun drastis pada dua set selanjutnya.
Set ketiga diakhiri dengan kekalahan 14-25. Lalu, set keempat diakhiri dengan kekalahan 16-25. Menurut Jais, kekalahan yang didapat Indonesia adalah bukti bahwa level Korsel memang jauh di atas mereka.
"Saat berhadapan dengan tim yang kelasnya di atas seperti hari ini memang sulit bagi kami, terutama dari segi teknis. Jangankan ketika passing kami tidak bagus, ketika passing kami bagus pun akan sama sulitnya," kata Samsul usai pertandingan.
Bicara level dan pengalaman, Korsel memang jauh di atas timnas voli Indonesia. Mereka adalah tim yang mengoleksi empat gelar juara Kejuaraan Voli Asia (1989, 1993, 2001, 2003). Sedangkan Indonesia belum pernah sekalipun tampil sebagai juara.
Korsel juga tim yang sudah terlatih bertarung dalam Kejuaraan Dunia Voli, Asian Games, dan Liga Dunia Voli. Berbeda dengan Indonesia yang di level Kejuaraan Asia Voli saja baru kembali tampil setelah enam tahun.
"Permasalahan tim ada di receive service. Siapa pun tosser-nya, jika bola pertama tidak bagus, kami akan hancur. Kami akan mengevaluasi agar tidak selalu dipukul keras pada bola pertama. Kami akan belajar dari pengalaman," Samsul menegaskan.
Set ketiga diakhiri dengan kekalahan 14-25. Lalu, set keempat diakhiri dengan kekalahan 16-25. Menurut Jais, kekalahan yang didapat Indonesia adalah bukti bahwa level Korsel memang jauh di atas mereka.
"Saat berhadapan dengan tim yang kelasnya di atas seperti hari ini memang sulit bagi kami, terutama dari segi teknis. Jangankan ketika passing kami tidak bagus, ketika passing kami bagus pun akan sama sulitnya," kata Samsul usai pertandingan.
Bicara level dan pengalaman, Korsel memang jauh di atas timnas voli Indonesia. Mereka adalah tim yang mengoleksi empat gelar juara Kejuaraan Voli Asia (1989, 1993, 2001, 2003). Sedangkan Indonesia belum pernah sekalipun tampil sebagai juara.
Korsel juga tim yang sudah terlatih bertarung dalam Kejuaraan Dunia Voli, Asian Games, dan Liga Dunia Voli. Berbeda dengan Indonesia yang di level Kejuaraan Asia Voli saja baru kembali tampil setelah enam tahun.
"Permasalahan tim ada di receive service. Siapa pun tosser-nya, jika bola pertama tidak bagus, kami akan hancur. Kami akan mengevaluasi agar tidak selalu dipukul keras pada bola pertama. Kami akan belajar dari pengalaman," Samsul menegaskan.
Tim voli Indonesia menyiapkan tim inti untuk menghadapi lawannya Jepang pada babak delapan besar Kejuaraan Senior Voli Putra Asia 19 yang akan berlangsung di GOR Tridharma Petrokimia Gresik, Jawa Timur, Sabtu (29/7).
Pelatih Tim Voli Indonesia, Samsul Jais di Surabaya, Jumat, mengatakan tim inti tersebut adalah dengan memasukkan pemain berpengalaman Agung Seganti pada set awal.
"Nanti akan kami lihat terus perkembangannya, tujuannya kami pada ajang ini adalah untuk mengukur kemampuan pemain sebelum terjun SEA Games XXIX/2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, Agustus 2017," katanya.
Samsul mengatakan, kekalahan dari Korea Selatan pada pertandingan sebelumnya dengan skor 1-3 Kamis (27/7) petang membuat pemain voli Indonesia banyak mengambil pelajaran.
"Menang atau kalah pada babak delapan besar bukan tujuan kami, dan tidak menjadi masalah. Karena saya ingin ketahanan para pemain kuat, sehingga bisa tampil maksimal di SEA Games," katanya.
Samsul mengakui Tim Voli Indonesia masih mempunyai sejumlah kelemahan, seperti receive dan servis, sehingga menjadi fokus utama jelang terjun pada SEA Games XXIX/2017.
"Waktu efektif kami hanya ada dua minggu sebelum berangkat ke SEA Games, jadi akan kami manfaatkan kejuaraan Asia ini untuk memperkuat pertahanan pemain," katanya.
Sementara itu pada babak delapan besar, Indonesia bersaing meraih angka terbanyak dengan Kazhakstan, Jepang, dan Korea Selatan di Pool E, dan Jepang sebelumnya menang dari Kazakhstan 3-0 (25-18, 25-19, 25-23).
Sedangkan di Pool F beberapa negara juga bersaing merebut angka terbanyak, masing-masing adalah Taiwan, Australia, Cina, dan Iran.
Kedua pool tersebut nantinya akan dipertemukan kembali, dan masing-masing pemenang atau peraih angka terbanyak lolos ke babak semifinal "19Th Asian Mens Championship 2-17".
"Nanti akan kami lihat terus perkembangannya, tujuannya kami pada ajang ini adalah untuk mengukur kemampuan pemain sebelum terjun SEA Games XXIX/2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, Agustus 2017," katanya.
Samsul mengatakan, kekalahan dari Korea Selatan pada pertandingan sebelumnya dengan skor 1-3 Kamis (27/7) petang membuat pemain voli Indonesia banyak mengambil pelajaran.
"Menang atau kalah pada babak delapan besar bukan tujuan kami, dan tidak menjadi masalah. Karena saya ingin ketahanan para pemain kuat, sehingga bisa tampil maksimal di SEA Games," katanya.
Samsul mengakui Tim Voli Indonesia masih mempunyai sejumlah kelemahan, seperti receive dan servis, sehingga menjadi fokus utama jelang terjun pada SEA Games XXIX/2017.
"Waktu efektif kami hanya ada dua minggu sebelum berangkat ke SEA Games, jadi akan kami manfaatkan kejuaraan Asia ini untuk memperkuat pertahanan pemain," katanya.
Sementara itu pada babak delapan besar, Indonesia bersaing meraih angka terbanyak dengan Kazhakstan, Jepang, dan Korea Selatan di Pool E, dan Jepang sebelumnya menang dari Kazakhstan 3-0 (25-18, 25-19, 25-23).
Sedangkan di Pool F beberapa negara juga bersaing merebut angka terbanyak, masing-masing adalah Taiwan, Australia, Cina, dan Iran.
Kedua pool tersebut nantinya akan dipertemukan kembali, dan masing-masing pemenang atau peraih angka terbanyak lolos ke babak semifinal "19Th Asian Mens Championship 2-17".
sumber : antaranews.com dan liputan6.com