TIM PELATDA PON JABAR JALANI PEMUSATAN LATIHAN DI JEPANG



 
Tim PON Jabar di Jepang. Sumber : IG Amalia fajrina

Tim bola voli indoor putri pelatihan daerah (pelatda) Jawa Barat, yang akan berlaga pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX, Telah bertolak ke jepang pada Hari Jum'at 15 Juli 2017 kemarin, untuk uji tanding. Pelatih tim bola voli indoor pelatda Jabar, Risco Herlambang, mengatakan timnya akan berada di Jepang hingga 26 Juli 2016 untuk pemusatan latihan.

Di Jepang, mereka juga akan bertanding melawan sejumlah tim kuat Jepang dalam serangkaian uji coba. “Atlet yang diberangkatkan ke Jepang berjumlah 11 orang dari 12 atlet yang tergabung dalam tim bola voli putri indoor ,” kata Risco. Seorang atlet , Tyas 'Dewi' Dwigantria, tidak berangkat karena  harus menyelesaikan pelatihan di tempat kerjanya.

Risco berharap pemusatan latihan dan uji coba di Jepang dapat menggenjot kemampuan teknik dan mental para atlet. Jepang dipilih karena memiliki banyak tim bola voli tangguh dengan teknik dan mental bertanding terbaik se-Asia. Mental seperti inilah yang dibutuhkan tim bola voli indoor putri Jabar untuk meraih target emas, sekaligus mempertahankan status sebagai juara bertahan. Dalam PON XVII/2012 di Riau, tim indoor putri Jabar hanya menang tipis atas musuh bebuyutannya, Jawa Timur, di partai final. 


Ketua Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Jabar, M.Q. Iswara, mengakui beban terberat berada di pundak tim voli putri. Namun dirinya berharap tim putra indoor, serta tim bola voli pasir putra dan putri, juga memberikan kemampuan terbaik mereka untuk menambah koleksi medali.

Tim indoor putra sendiri akan berangkat ke Jawa Tengah pada pekan terakhir Juli, sedangkan tim bola voli pasir putra dan putri akan melakukan uji coba ke Bali pertengahan bulan ini juga.

Kabar  dari tim indoor putri Jabar, PBVSI Jabar akhirnya tak memasukkan nama mantan kapten tim Jabar, Novriali Yami, dalam skuad. “Kendalanya di instansi tempat Novriali bekerja, tidak memungkinkan dia bermain untuk Jabar," kata Iswara.

Iswara mengakui,  Novriali memiliki kemampuan menerima bola (receive) yang belum tergantikan hingga saat ini. Novriali masih berstatus sebagai atlet Jabar, sehingga jika akan memperkuat tim provinsi lain, ada prosedur yang harus ditempuh Novriali terlebih dulu.
Novriali saat ini sedang menjalani latihan dan persiapan untuk memperkuat tim bola voli indoor putri kontingen Papua Barat dalam PON XIX.

SERBIA JUARA LIGA DUNIA UNTUK PERTAMA KALI



Serbia Juara Liga Dunia 2016 : by Gety Images

Krakow, Polandia, 17 Juli 2016-
Serbia akhirnya mengukuhkan diri sebagai juara Liga Dunia 2016 setelah di final mengalahkan tim peringkat 1 dunia yaitu Brazil di Krakow Tauran Arena kemarin Minggu. Sebelumnya, dalam perebutan tempat ketiga, Prancis berhasil mengandaskan perlawanan Italia 3 set langsung dan berhak untuk medali perunggu.

Skor pertandingan Medali Emas: Serbia mengalahkan Brasil 3-0 (25-22, 25-22, 25-21)
Medali pertandingan perunggu : Perancis mengalahkan Italia 3-0 (25-23, 25-21, 25-20)
 Serbia yang telah 5 kali tampil pada gelaran final liga dunia terakhir akhirnya bisa meraih medali emas pada tahun ini setelah mengalahkan brazil. Tahun lalu mereka kalah oleh Prancis di final, dan kalah tiga kali dari Brazil di final. Setelah raihan 5 perak dan tiga perunggu selama turnamen liga dunia digelar, mereka bisa merasakan manisnya gelar Juara.


Brazil yang merupakan Juara dunia Sembilan kali, mencari bekal sebagai motivasi untuk tampil pada olimpiade di rumah mereka sendiri Rio De Janeiro September nanti. Terakhir kali mereka merasakan gelar juara Liga dunia pada 2010, sebelumnya mereka meraih 3 perak sejak kejuaraan dunia digelar dan Mereka menjadi juara Olimpiade beberapa bulan kemudian. Pada tahun 2008 dan 2012, mereka finis di urutan keempat dan keenam pada gelaran liga dunia sebelum mereka tumbang pula di Olimpiade oleh USA dan Russia.

Hanya Amerika pada tahun 2008 dan Belanda pada tahun 1996 yang berhasil mengawinkan gelar liga dunia dan Olimpiade.

Setelah berhasil menyabet perunggu, Prancis kini memiliki koleksi tiga medali di gelaran liga dunia, setelah juara tahun lalu, dan runner uap pada tahun 2006. Dan Italia mereka menjadi peringkat ketiga sebanyak 3 kali. Yaitu tahun 2013, 2014, dan 2016.

GAGAL PATAHKAN DOMINASI THAILAND, INDONESIA HARUS PUAS DENGAN DUA MEDALI PERAK


Tim nasional Indonesia kembali harus menelan pil pahit gagal meraih medali emas di Final cabor voli indoor Pekan Olahraga Mahasiswa se- Asia Tenggara yang berlangsung kemarin, (16/7) di Hall Olahraga dan Rekreasi NUS, Singapura. 

Kegagalan Indonesia meraih medali emas dimulai ketika tim putri yang dimotori kapten sekaligus setter, Shinta Ainni tidak mampu meruntuhkan dominasi tim putri Thailand. Pada pertandingan yang berlangsung kurang dari satu jam itu, Indonesia kalah telak 0-3 (16-25, 19-25, 17-25). Kekalahan di partai Final menjadi kekalahan kedua Indonesia diajang POM ASEAN 2016. Sebelumnya tim putri Indonesia juga takluk di babak penyisihan dengan skor 0-3 (18-25, 21-25, 14-25).


Dominasi tim putri Thailand memang sudah tidak diragukan lagi. Meratanya kemampuan para pemain dan padunya tim membuat Thailand menjadi salah satu tim putri yang ditakuti tidak saja di kawasan Asia tapi juga dunia. Pada gelaran POM ASEAN kali ini saja, Thailand membawa serta Pornpun Guedpard, Ajcharaporn Kongyot, Soraya Phomla, tiga pemain inti yang seminggu sebelumnya memberikan gelar peringkat kelima di World Grand Prix. Ketiganya termasuk pemain muda masa depan Thailand yang sudah memiliki prestasi tingkat dunia.

Tim Putra Gagal Manfaatkan Peluang


Tim putra Indonesia juga dipaksa pulang dengan medali perak setelah kalah dengan skor 1-3 (26-28, 26-24, 17-25, 36-38) dari Thailand. Fikri Septian dkk sebenarnya menunjukan grafik penampilan yang meningkat. Kelemahan di block yang kurang rapat serta spike tidak mematikan  yang menjadi sorotan ketika berhadapan dengan Filipina sukses dipoles dan diperbaiki. Alhasil Indonesia mampu meredam serangan-serangan Thailand yang diperkuat oleh Kitsada Somkade dan Kissada Nilsawai, dua pemain yang membawa Thailand meraih emas SEA Games 2015 lalu. 

Indonesia sebenarnya berpeluang besar untuk memenangi set keempat dan memaksa Thailand bertanding lima set jika saja anak asuh Andri Widiatmoko mampu tampil lebih tenang terutama ketika mendekati akhir pertandingan. Sayang ketenangan dan koordinasi para pemain Indonesia justru hilang ketika poin-poin kritis. 

“Kami main masih boros dan mudah membuang poin. Selain itu kerjasama tim juga belum begitu padu.” ungkap Fikri Septian, kapten timnas putra Indonesia yang dihubungi seusai pertandingan.

Terkait dengan kurang padunya tim, pemain yang juga tampil di Proliga 2016 ini mengungkap hal itu  dikarenakan tidak adanya pemusatan latihan yang cukup sebelum timnas berangkat ke Singapura. “Koordinasi dan team work kami belum begitu padu karena tidak ada pemusatan latihan, sehabis lebaran langsung berangkat ke Singapura.” lanjut Fikri.

Tidak adanya pemusatan latihan yang cukup bukan hanya kali ini saja terjadi. Hal serupa juga pernah terjadi pada 2014 lalu. Menghadapi POM ASEAN yang pada 2014 lalu dilaksanakan di Palembang, pemusatan latihan tim nasional baru dilakukan satu minggu jelang pertandingan pertama digelar.


sumber : Volimania.org