Aprilia Manganang Kembali Jadi MVP, Agung Seganti Kembali Menemukan Performanya

Aprilia Manganang kembali menjadi MVP di ajang Proliga 2017

Pemain putri Jakarta Elektrik PLN, Aprilia Manganang, dan putra Jakarta Pertamina Energi, Agung Seganti, berhasil merebut predikat pemain terbaik (MVP) Proliga 2017. 

Agung dan Aprilia memang tampil apik saat sepanjang musim ini. Mereka sekaligus berhasil mengantarkan tim masing-masing menjadi juara Proliga 2017. 

Bermain di GOR Amongrogo, Minggu (23/4/2017), putri Pertamina Energi keluar sebagai juara usai mengalahkan Pertamina Energi dengan skor 3-2. Adapun Agung memimpin Pertamina untuk mengalahkan Palembang Bank SumselBabel dengan skor telak 3-0.

Predikat itu melengkapi sukses Aprilia sebagai sebagai topskor putri final four Proliga 2017 ini. Aprilia sekaligus berhasil mempertahankan gelar MVP 2016. Sementara Agung menjadi spiker terbaik putra. 

"Waktu final four saya mendapatkan penghargaan spike terbaik. Dari situ saya berfikir untuk menambah satu gelar lagi, gelar MVP. Dan akhirnya terpenuhu," tutur Agung usai pertandingan.

Sementara itu, penghargaan pelatih terbaik Proliga 2017 disabet oleh Putut Marhaento (putra Jakarta Pertamina Energi) dan Tian Mei (putri Jakarta Elektrik PLN).

Bukan kali ini saja Tian Mei berhasil mengantarkan PLN Elektrik menjadi juara. Dia membuat putri Elektrik PLN juara Proliga tika kali beruntun.

The Real Final, Elektrik Menangkan Pertarungan Sengit Menghadapi Pertamina

Pemain Jakarta Elektrik PLN merayakan Gelar mereka yang ketiga usai menaklukan perlawanan sengit Jakarta Pertamina Energi

Tim voli putri Jakarta Elektrik PLN mencetak hat-trick setelah menang atas Jakarta Pertamina Energi pada babak final Proliga yang berlangsung di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu (23/4/2017).

Elektrik menang 3-2 (25-20, 24-26, 25-22, 18-25, 15-11). Tahun lalu, Berllian Marsheilla dkk menang atas Pertamina juga dengan skor 3-2.

Bagi Elektrik, ini merupakan gelar juara Proliga yang mereka raih secara tiga kali beruntun yakni pada 2015, 2016, dan 2017. Sebelumnya, mereka adalah kampiun Proliga pada 2004, 2009, serta 2011.

Pertamina mengawali set pertama dengan baik setelah unggul 1-4. Namun, Elektrik mengejar ketinggalan menjadi 4-4.

Setelah itu, kedua tim terlibat duel sengit. Elektrik yang bermain lepas berhasil unggul 22-19 dan memenangi set ini.

Pada set kedua, Elektrik unggul di awal 4-2. Pertamina berusaha keras mendekat hingga mencatat skor imbang 18-18, lalu berbalik unggul 23-19.

Elektrik membalas dan kembali membuka jarak 23-24 dan menyamakan kedudukan 24-24. Pertamina mencetak dua poin beruntun dan menutup set ini. Skor menjadi imbang 1-1.

Pada set ketiga, Pertamina memimpin pada perebutan poin awal 8-3. Elektrik berhasil mendekat dan memastikan set ini jadi milik mereka.

Pada set keempat, Pertamina unggul 16-10.Mereka menjaga keunggulan dan merebut set ini. Kedudukan menjadi imbang 2-2.

Elektrik membuka awal set penentuan dengan 7-4. Aprilia Manganang dkk semakin menjauh dengan 12-5.

Pertamina tidak bisa mempertahankan ritme permainan, sementara Elektrik bermain lepas. Elektrik yang sudah di atas angin akhirnya mengunci kemenangan setelah memenangi set ini.

Faktor Mental 

Usai laga final tersebut Pelatih Jakarta Eletrik PLN, Tien Mei pun mengungkapkan rahasia kemenangan di pertandingan yang menurutnya sengit tersebut.

Pertandingan tersebut berlangsung sengit sejak awal set pertama hingga set keempat. Kedua tim berbagi angka sama sehingga pertandingan harus dilanjutkan dengan set kelima untuk penentuan.

"Tim yang memiliki mental baik akan muncul sebagai pemenang. Kami melihat, tim Jakarta Pertamina Energi sudah kehilangan mental ketika mereka banyak melakukan kesalahan sendiri," ujar Tien Mei usai partai grand final seperti dikutip dari Antara.
Jakarta Pertamina ENergi harus puas kembali menjadi Runner-up setelah dikandaskan kembali oleh lawan yang sama di final tahun lalu Jakarta Elektrik PLN pada ajang proliga 2017.
Pada awal set kelima, kedua tim saling berbagi angka hingga kedudukan 4-4. Namun tim Jakarta Pertamina Energi banyak membuat kesalahan sendiri sehingga memberikan setidaknya delapan angka secara berturut-turut kepada Jakarta Elektrik PLN.

Hal tersebut, diakui Libero Jakarta Electrik PLN Berlian Marsheilla telah melecutkan semangat dan tekad anggota timnya untuk juara.

"Pada awalnya, kondisi tim kami sangat sulit. Ada tiga pemain yang tidak berada dalam kondisi yang baik karena sakit atau cedera. Namun, semuanya sudah bertekad untuk meraih kemenangan," katanya.

Sejumlah pemain dalam tim Jakarta Elektrik PLN, lanjut dia, juga baru pertama kali tampil pada laga grand final sehingga masih terlihat gugup. "Tetapi semua bermain baik dan bisa meraih kemenangan," katanya.

Sementara itu, Pelatih Jakarta Pertamina Energi Risco Herlambang mengakui keunggulan tim yang juga menjadi lawan timnya pada final tahun sebelumnya. Serupa tahun ini, tahun lalu tim Jakarta Pertamina Energi pun kalah dari Jakarta Elektrik PLN.


"Kami ucapkan selamat kepada Jakarta Elektrik PLN yang tampil sebagai juara. Penentuan pada pertandingan final ini ada di set kelima," katanya. "Kami tidak mampu meredam permainan mereka."

sumber : Juara.net

USAHA FINALIS PROLIGA 2017 MEMBENDUNG APRILIA MANGANANG, DAN ANNA STEPANIUK


Anna Stepaniuk menjadi andalan baru Jakarta Pertamina Energi, selain smash keras, Anna merupakan pemain cerdas dengan tipuan bola-bolanya yang sangat efektif di lapangan
Laga terakhir pada putaran final kejuaraan bola voli Proliga 2017 di Bandung, Jawa Barat, 16 April lalu, menyisakan pekerjaan rumah bagi tim putri Jakarta Pertamina Energi dan Jakarta Elektrik PLN. Pertamina masih kedodoran di barisan tengah, sedangkan Elektrik PLN kesulitan membobol barisan blok lawan.

Kini, kedua tim tengah menyiapkan strategi terbaik untuk beradu kekuatan pada laga grand final di Yogyakarta, Minggu (23/4).

Pelatih Pertamina, Risco Herlambang, masih mengandalkan Regan Hood Scott, Anna Stepaniuk, dan Asih Titi Pangestuti untuk menjaga bagian depan net. Scott dan Stepaniuk juga memikul tugas untuk melancarkan spike ke bidang PLN.

Scott punya gaya spike keras, sedangkan Stepaniuk lebih bisa mengombinasikan serangan. Selain mengandalkan spike keras, Stepaniuk juga piawai mengelabui lawan dengan bola lambung pelan, tetapi melampaui jangkauan tangan blocker PLN.

Beberapa kali tipuan Stepaniuk ini membuat barisan depan PLN, Aprilia Manganang, Lindsay Stazler, dan Maria Jose, kocar-kacir. Ketika lentingan bola pelan Stepaniuk lolos dari tangan blocker PLN, Berlian Marsheilla yang menjadi libero juga kesulitan menjangkau bola.

“Kami memang harus mewaspadai Pertamina. Mereka mainnya sangat kompak dibandingkan tim-tim lainnya,” kata Aprilia, sang kapten Elektrik PLN, Kamis (20/4).

Aprilia mengakui, kekuatan pemain asing Pertamina menjadi kunci kekuatan tim itu. Kombinasi serangan seperti yang dilakukan Stepaniuk memang jarang dilakukan timnya. PLN yang diasuh pelatih China, Tien Mei, itu cenderung melancarkan bola-bola keras ke sudut belakang bidang lawan.

Aprilia dan Maria, duo spiker keras PLN, sangat piawai dalam penempatan bola sulit. Beberapa kali spike Aprilia menghunjam dan memelintir cepat. Kalaupun mampu diraih Pertamina, hasilnya hampir pasti bola mati.

Kekuatan Aprilia

Dalam setiap laga melawan Elektrik PLN, tim Pertamina Energi berhitung keras untuk meredam serangan Aprilia. “PLN kuat karena punya Aprilia. Saya rasa pemain asing mereka kalau secara individual masih kalah dibandingkan Aprilia,” kata Risco.
Aprillia Manganang masih menjadi andalan Jakarta Elektrik PLN dalam mendulang poin di final Proliga 2017
Asih sengaja ditempatkan untuk membantu Scott dan Stepaniuk dalam meredam serangan Aprilia. Selain andal dalam mengeblok bola, Asih juga cerdas menyerobot bola-bola yang diumpan matang oleh setter Tri Retno Mutiara.

Aprilia mengatakan cukup direpotkan oleh Asih, quicker Pertamina. Ia dan timnya akan memperbaiki posisi agar bola dari quicker lawan bisa diatasi.

Pada laga puncak nanti, Tien Mei masih akan memasang formasi yang sama. Selain Aprilia, Stazler, Jose, dan Berlian, Tien Mei juga menempatkan Wilda Siti Nurfadilah Sugandi sebagai quicker. Wilda akan bergantian dengan Shella Bernadetha (17).

Penampilan Shella sebagai pemain baru mampu mencuri perhatian penonton. Kecepatannya menyarangkan bola kerap membuahkan poin bagi PLN.

Secara teknis, PLN lebih unggul dari Pertamina. Ini karena di bagian tengah mereka memiliki Berlian, libero yang sudah tiga tahun ini terpilih sebagai libero terbaik di Proliga. Berlian menjadi salah satu kunci keberhasilan serangan PLN. Adapun libero Pertamina, Wahida Muntaza (Tasya) dan Novia Andriyanti, masih kalah jam terbang.

“Dalam final nanti, saya rasa kekuatan kami sama. Hanya saja, kami memang harus adu sabar melawan PLN,” kata Risco optimistis.

Makin solid

Adapun laga final putra mempertemukan tim Jakarta Pertamina Energi dengan Palembang Bank SumselBabel. Optimisme kubu Pertamina diungkapkan Manajer Syafrudin Sa’id. “Penampilan tim terus membaik, termasuk saat empat besar sehingga saya merasa tim ini makin solid dan matang, tinggal dipelihara stabilitasnya,” ujarnya.

Manajer Palembang Bank SumselBabel Hidayat tak kalah yakin. Ia mengatakan, rekam jejak timnya dengan Pertamina di Proliga 2017 masih satu kemenangan di pihaknya, berbanding dua kemenangan Pertamina.

“Skor menang-kalah masih 1-2. Kami ingin menyamakan skor menjadi 2-2, dengan trofi juara di pihak kami,” kata Hidayat.

Palembang Bank SumselBabel kembali bangkit musim ini. Mereka menggandeng pelatih baru, Samsul Jais, untuk mengulang sukses juara 2011 dan 2013.

Di final 2011, SumselBabel mengalahkan tim Jakarta Sananta dan di final 2013 mereka menundukkan Jakarta BNI 46. Namun, kemudian kejayaan SumselBabel surut hingga 2016.

Proliga tahun ini menjadi ajang pembuktian bagi tim yang digawangi Aji Maulana, Sigit Adrian dan dua pemain asing, Evandro Sauza serta Carlos Arajuo, itu. Mereka akan berjuang menundukkan Pertamina Energi.

Bagi Samsul Jais, musim ini SumselBabel menorehkan sejarah tersendiri, salah satunya menundukkan BNI Taplus, 3-0, di babak empat besar. “Selama ini SumselBabel tidak pernah menang melawan BNI. Tahun ini keadaan mulai berubah,” kata Samsul.

Untuk mengembalikan kekuatan tim, Samsul mengatakan tidak hanya membenahi teknik dan strategi. Ia juga membenahi faktor nonteknis yang kerap menjadi kendala untuk menang, yaitu kekompakan tim.

Direktur Proliga Hanny S Surkatty menilai final akan menampilkan laga menarik. Ia juga optimistis penonton akan berduyun-duyun hadir di tribune GOR Amongrogo karena penonton Yogyakarta tergolong fanatik terhadap voli.

Sumber : Kompas

PALEMBANG BANK SUMSEL BABEL BERTEKAD AKHRI PUASA GELAR

Skuat Palembang Bank Sumsel Babel bertekad akhiri puasa Gelar

Bermodal soliditas, tim voli putra Palembang Bank SumselBabel tidak mau melewatkan peluang tampil sebagai juara Proliga 2017. Dengan prinsip kebersamaan yang dibangun sejak empat bulan lalu, tim dari Sumatera Selatan ini berambisi menundukkan tim tangguh Jakarta Pertamina Energi pada laga grand final, Minggu (23/4) ini.
Pelatih Palembang Bank SumselBabel Samsul Jais mengungkapkan, bola voli adalah olahraga tim. Karena itu, dari awal ia memastikan kerja tim (teamwork) harus berjalan maksimal. “Betul, memang, pemain asing menjadi andalan. Namun, tanpa kontribusi pemain domestik, apa artinya,” kata Samsul, seusai memimpin latihan tim asuhannya di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Sabtu (22/4).
Tim Palembang Bank SumselBabel menurunkan dua pemain asing di Proliga kali ini, yakni Carlos Alberto Araujo yang asal Kuba dan Evandro Sauza asal Brasil. Sejak awal kehadiran keduanya, Samsul tidak memberlakukan keistimewaan.
Misalnya, Samsul mengharuskan seluruh pemain hadir di setiap sesi latihan dan itu diikuti dengan baik oleh Alberto dan Evandro. “Karena kalau ada pemain yang terlihat jarang berlatih, tetapi tetap dimainkan, pemain lain pasti mempertanyakan dan itu mengganggu soliditas,” tutur Samsul.
Pada sesi latihan Sabtu sore, Samsul mematangkan komposisi enam pemain mula (starter) yang kemungkinan besar menjadi andalan di final hari ini. Mereka tak lain adalah Alberto, Evandro, Aji Maulana, Dhani Anggriawan, Adi Firmansyah, dan Bastian Tamtomo sebagai libero. Keenamnya diadu melawan tim berisi enam pemain yang setiap saat juga siap diturunkan, salah satunya Sigit Ardian.
Sementara itu, Manajer Jakarta Pertamina Energi Syafrudin Sa’id menyatakan, faktor mental akan menjadi penentu pada pertandingan puncak hari ini. Bagi Pertamina Energi, yang terpenting adalah menghindari optimisme berlebihan bahwa mereka pasti bisa mengalahkan Palembang Bank SumselBabel. Berkaca dari rekam jejak pertemuan kedua tim pada 2017, Pertamina untuk sementara unggul dengan kedudukan 2-1.
“Tim makin solid dan terus membaik dari waktu ke waktu. Ini yang harus dipertahankan sehingga kami benar-benar bisa melalui laga grand finaldengan baik dan sukses merebut gelar juara,” ujar Syafrudin.
Di bagian putri, dua tim finalis, yakni Jakarta Elektrik PLN dan Jakarta Pertamina Energi, juga berlatih di GOR Amongrogo. Pada Sabtu siang, Pelatih Elektrik PLN Tien Mei beberapa kali menghentikan proses latihan untuk menyampaikan instruksi khusus kepada para pemain asuhannya. Salah satunya, ia memberi bola umpan kepada spiker Aprilia Manganang untuk melepaskan spike.
Libero tim Elektrik PLN, Berlian Marsheilla, mengungkapkan, pelatih sudah memberikan semua materi untuk final dan saatnya dia dan rekan satu tim memberikan penampilan terbaik. “Saya sendiri harus memastikan bola untuk setter bagus sehingga pada akhirnya matang pula untuk spiker. Karena serangan yang bagus juga harus dimulai dari penerimaan yang bagus,” tutur Berlian.
Jika Elektrik PLN juara tahun ini, mereka mencetak rekor sebagai kampiun tiga tahun berturut-turut. Selain menjadi yang terbaik pada 2015, tim ini juga juara 2016 dengan menundukkan Pertamina Energi, lawannya pada Minggu ini. 
sumber : kompas

SERBA SERBI PROLIGA 2017 DAN SEGALA KISAHNYA

Jatuh bangun Aprilia manganang saat menyelamatkan Bola di ajang proliga 2017

Tidak disiarkannya ajang voli profesional seIndonesia menuai berbagai macam protes dari para penggemar voli. banyak yang menyayangkan, mengapa ajang olahraga nomer dua paling digemari seindonesia tersebut tak ada stasisun tv swasta yang sudi menayangkannya, ataukah PBVSI yang tidak mampu mengemasnya untuk menjadikan voli tayangan yang layak ditonton.

Padahal seperti kita tahu, di Instagram dan youtube, ajang voli antar kampung saja penontonnya sampai membludak sampai ke garis lapangan. namun pada akhir proliga seri ke 2 final four, akhirnya Inews TV dan MNCsport menayangkannya dengan durasi yang full.


Para pemain putri jelita, debutan, dan ketiadaan pemain asing dari Benua Asia mewarnai Proliga musim ini. Panggung tertinggi para bintang bola voli Indonesia ini pun semakin menarik dengan persaingan ketat menuju babak final.

Baru di Proliga musim ini tiada tim putra ataupun putri yang memakai jasa pemain asing asal Asia. Tiada lagi terlihat kiprah pevoli China ataupun Thailand seperti musim lalu. Yang berperan justru pevoli Eropa dan Amerika.

Selain itu, setelah sembilan tahun absen, GOR Kertajaya, Surabaya, yang berkapasitas 3.000-3.500 kursi kembali menggelar Proliga. GOR yang lebih lekat sebagai rumah klub basket profesional CLS Knights Surabaya ini jadi tempat menggelar laga seri kedua putaran kedua Proliga, 10-12 Maret.

Namun, GOR Kertajaya ternyata kurang nyaman. Meski panitia sudah memasang lebih dari 10 penyejuk udara tambahan, hawa di dalam GOR tetap terasa sumpek dan panas. Keringat pun mengucur, membasahi pakaian, mirip seperti para pemain yang menguras keringat di lapangan.

Udara di dalam GOR yang panas itu membuat pemain andalan tim putri Jakarta BNI Taplus, Sonja Milanovic, gagal tampil maksimal di Surabaya. Di putaran sebelumnya, di GOR Tridharma, Gresik, yang jauh lebih sejuk, Sonja bisa main lepas.

Namun, di GOR Kertajaya, Sonja gagal membantu timnya menghadang Gresik Petrokimia dan kalah telak 0-3.

“Agak aneh juga, enggak kena AC mainnya malah jeblok, mungkin biasa nyaman,” ujar Pelatih Putri BNI Taplus Sukirno saat membahas kekalahan timnya dari Petrokimia.

Tim putri BNI Taplus yang pernah mengawinkan gelar juara Proliga bersama tim putra, pada 2005 dan 2010, gagal ke empat besar. Tim debutan Bandung BJB Pakuan juga gagal melaju ke babak empat besar yang ditentukan pada seri ketiga putaran kedua di Malang, pekan lalu.

Tim putri BJB Pakuan yang merupakan tim debutan membuat persaingan ke final four ketat. Novriali Yami dan kawan-kawan berebut tiket dengan Gresik Petrokimia. Meskipun menang 3-1 atas Petrokimia pada laga terakhir, Minggu lalu, BJB gagal ke empat besar. banyak yang meragukan keseriusan Jakarta Elektrik PLN saat menghadapi Petrokimia, lantaran dengan mudahnya elektrik kalah dengan skor mencolok 3-0, karena sebelumnya elektrik adalah tim yang belum pernah kalah dari gresik.

Sementara juara bertahan dalam dua musim terakhir, Jakarta Elektrik PLN, tahun ini masih menjadi favorit juara. Musim ini mereka tidak menurunkan pemain asal China seperti sebelumnya. Mereka mencoba open spiker dari Venezuela, Maria Jose, dan pemain asal Amerika Serikat, Lindsay Stalzer.

Penantang terkuat PLN di kelompok putri, Jakarta Pertamina Energi, musim ini mengandalkan Regan Scott (AS) dan Anna Stepaniuk (Ukraina). Mereka menggantikan duo olimpian Marianne Steinbreicher (Brasil) dan Logan Tom (AS) yang menjadi andalan musim lalu. Steinbreicher dan Tom disebut “matahari kembar” karena masih ingin terlalu menonjol dalam tim.

“Regan dan Anna bagi saya lebih tenang, bahkan sangat sopan. Mereka tidak secerewet sebelumnya saat bertanding dan mengomentari teman-teman setim,” ujar Pelatih Pertamina Energi Risco Herlambang.

Bahkan, penampilan Anna yang berparas jelita itu cukup memesona selama ini. Anna, dalam penilaian Risco, bisa diandalkan dengan serangan spike yang tajam dan akurat.

Itu belum ditambah dengan bertaburnya pemain jelita dari kelompok putri dan yang ganteng-ganteng di kelompok putra. Selain itu, beberapa laga seperti duel klasik antara tim putri PLN dan Pertamina membuat para menonton gagal menyembunyikan kegemasan.
Surabaya Samator seperti kehilangan tajinya di Proliga 2017.
Keruntuhan hegemoni Surabaya samator yang ditinggal oleh 3 bintangnya yaitu Mirza, I Putu Randu, dan pemain asingnya Toiran membuatnya gagal total dalam ajang final four kali ini. hal ini lantaran para pelapis mudanya masih sangat jauh dari harapan Ibarsjah Djanu dalam menggantikan posisi senior mereka. praktis samator hanya mengandalkan smash tajam Rivan Nurmulki dan Rendy Tamamilang dalam mendulang poin. hal ini lantaran pemain asing yang didatangkan jauh dari harapan.

Bibir kerap tergigit sementara detak jantung kian cepat. Apalagi saat pemain idola melakukan kekeliruan. Terlihat wajah cemas bercampur rasa bersalah di raut wajah mereka. sang pelatihpun hanya diam terpaku, tak habis mengerti mengapa anak asuhnya tampil begitu buruk. 

Terlihat sesekali pelatih Jakarta Elektrik PLN Tien Mei mengerutkan dahinya, saat anak asuhnya gagal memblok smash keras dan tajam pemain Jakarta pertamina Energi. saat Aprilia tak berdaya menghadapi bendungan Jatiluhur dari Scot dan Agustin Wulandari, tampak wajah cemas rekan-rekannya karena hanya Aprilialah pendulang poin andalan mereka, dimana pemain asingnya pun kurang memberikan kontribusi.

Ada juga Rissing star baru yang muncul, jika musim kemarin Wahida Muntaza (Tasya) sang libero Jakarta pertamina menjadi buah bibir lantaran passing aduhainya, kini giliran pemain muda Jakarta Elektrik PLN Shella Bernadetha yang memang karena keberuntungannya pula atas kemunduran Yolla yuliana dari pentas proliga membuatnya bisa tampil secara Reguler. dan tak disangka dirinya menjadi pemain andalan dan mengalahkan sang senior Maya Kurnia Indri yang hanya menjadi pemanis di bangku cadangan.


Banyak pula para penggemar voli yang kecewa atas mundurnya sang Magnet proliga, yang keberadaannya selalu ditunggu disemua gelaran seri proliga di tiap daerahnya. Keputusan mundur Yolla yuliana yang secara tiba-tiba mundur menjelang seri Batam seakan menjadi kabar buruk bagi pemburu selfie Proliga yang belum sempat meminta foro bareng sang idola di kota yang akan menggelar seri proliga.

Alasan klasik ingin fokus kuliahlah yang membuat Yolla memutuskan mundur di tengah perjuangan Elektrik menjelang seri batam. namun ada kabar angin berhembus bahwa keretakan hubungannya dengan sang pelatih dan beberapa pemain seniorlah yang membuat dirinya memutuskan mundur dari pentas proliga 2017. hal ini ditengarai lantaran kini Yolla lebih sering banting stir ke dunia model dan layar kaca. 


Sontak saja kabar tersebut ditepis Yolla. Dia mengatakan bahwa skripsinya yang tertunda selama dua tahunlah yang menyebabkan dirinya mundur. hal ini lantaran ia ingin segera fokus kepada profesinya sebagai pemain voli dan tidak ingin tebagi fokusnya dengan kuliah.


Proliga 2017 memang menarik untuk disimak. Kini kita akan menanti final yang akan berlangsung nanti siang, antara sang juara bertahan Jakarta Elektrik PLN melawan calon kuat Jakarta pertamina energi. akankah terjadi sejarah dengan gelar ketiga Elektrik, atau Pertamina dengan pasukan mudanya bisa mengalahkan hegemoni pasukan Tien Mei.


saksikan nanti siang, live di Inewstv dan MNC sport




BEGINI GALAKNYA PARA PELATIH PROLIGA JIKA TIMNYA KALAH

Pelatih Jakarta Elektrik PLN Tian Mei, tak segan-segan memberikan hukuman kepada para pemainnya bila bermain buruk.

Kemenangan saja tidak cukup bagi pelatih asing tim-tim voli di Proliga 2017. Di kejuaraan voli paling bergengsi di Tanah Air ini, para pemain dituntut tampil bagus, tak asal menang.

Tim Putri Jakarta Elektrik PLN mengemban beban berat itu dari pelatihnya, Tien Mei, yang asal China. Tien Mei, yang dikenal tegas dan melatih klub ini sejak 2011, mewajibkan pemainnya tampil bagus. Kemenangan tak akan berarti baginya jika tim bermain di bawah performa. Meleset dari asa pelatih, hukuman berat diberikan.

Pada laga melawan BNI Taplus, Jumat (3/3), Berlian Marsheilla yang akrab disapa Sheilla dan teman-temannya di Elektrik PLN sudah siap dihukum. Meski menang 3-0 (25-19, 25-18, 25-23) atas Jakarta BNI Taplus, Elektrik PLN tak kuasa menampilkan aksi terbaik, seperti diharapkan Tien Mei.

Sepanjang pertandingan, Tien Mei hanya duduk di kursinya. Ia diam saja dan tidak banyak berdiri di pinggir lapangan. “Kalau sudah diam saja begitu, berarti dia marah. Dia tidak suka melihat cara kami bermain. Sudah pasti kami akan dihukum,” kata Sheilla sambil tersenyum.

Sheilla mengakui malam itu tim bermain kurang bagus. Mereka tidak bisa memainkan bola dengan baik. Sementara pengumpan juga tidak maksimal melepas bola-bola untuk smes.

“Kalau tidak bisa bermain bagus, biasanya kami tidak akan dikasih libur. Harus latihan terus,” kata Sheilla. Tien Mei di putaran kedua ini menerapkan hukuman bagi seluruh pemain, tak hanya perorangan.

Dengan cara ini, menurut asisten pelatih Abdul Munif, Tien Mei berusaha membuat tim lebih kompak, bisa bekerja sama, serta saling mengingatkan dan mendukung saat berlatih. Hukuman Tien Mei pun tak cuma menghapus jatah libur, tetapi juga bisa berbentuk latihan lebih keras lagi.

Sheilla sebagai libero (penerima bola) pernah dihukum untuk bisa menerima 10 bola berturut-turut yang dilontarkan Tien Mei ke berbagai arah. Satu bola gagal diterima dengan baik, hukuman ditambah. “Saya pernah hampir pingsan. Badan saya juga lebam-lebam karena jatuh bangun mengambil bola,” kata Sheilla. Namun, cara itu dianggap bisa memperbaiki kelemahan tekniknya. Tim mereka juga pernah dihukum lari keliling lapangan voli 33 kali hanya dalam waktu 10 menit.

Cara Li Huanning

Pelatih tim putri Gresik Petrokimia yang juga asal China, Li Huanning, juga menerapkan sistem penghargaan dan hukuman. Setiap kekalahan dibayar dengan latihan fisik dan teknik yang lebih keras. “Kalau biasanya latihan cuma 2 jam, bisa menjadi 3-4 jam sehari setelah kalah,” kata Bunga Mitasari, kapten Gresik Petrokimia.

Li Huanning mengatakan, hukuman perlu diterapkan untuk memacu perbaikan. Namun, ia tentu melihat grafik performa para pemain sebelum menghukum. “Saya harus memantau kondisi psikologis pemain. Jika performa mereka banyak turun, saya justru memberi mereka waktu tambahan istirahat agar mental mereka pulih,” kata Li Huanning. Mayoritas tim Gresik Petrokimia bermaterikan pemain muda.


Dengan disiplin ini, Gresik Petrokimia pada laga Jumat malam lalu mampu membuktikan lebih unggul dari tim kuat Jakarta PGN Popsivo Polwan. Popsivo, yang di putaran pertama memuncaki klasemen sementara, ditundukkan Petrokimia 0-3. “Ini kemajuan sangat besar. Tetapi, kami tidak boleh sombong,” kata Li Huanning.