PROFIL NANDITA AYU SALSABILA, PEMENANG MISS VOLLEY VTV CUP 2016


Nandita Ayu Salsabila

Nandita Ayu Salsabila, pemain voli muda berbakat yang dimiliki Indonesia. Memiliki paras Ayu seperti namanya, dan smash-smash kerasnya kerap menghujam pertahanan lawan timnya membuat nandita disebut-sebut sebagai calon pengganti Amalia Fajrina Kelak.

Siapa sangka, Nandita Ayu sendiri adalah anak mantan bek kiri legendaris Timnas Indonesia. Sudirman, sang ayah, adalah pria yang besar di lapangan sepak bola dan menjadi andalan timnas garuda pada medio 90an. Sedangkan Tri Wahyuni, sang ibu, adalah mantan pemain Timnas voli putri Indonesia di era 1990-an.

Buah jatuh tidak jauh dari pohon. Pepatah itu, tampaknya, pas untuk menggambarkan keluarga Sudirman, ayah dari Nandita Ayu. Mantan bintang tim nasional sepak bola Indonesia tersebut mempunyai keluarga yang istimewa. Betapa tidak, istri dan tiga anaknya berkecimpung dalam dunia olahraga.

Tri Wahyuni, Ibu nandita, adalah penggawa timnas voli pada era 1990-an yang berhasil membawa medali perak pada SEAgames 1996. Ayu memiliki dua orang adik yaitu  Tasya Aprilia Putri, yang kini menajadi andalan timnas Junior dan bersekolah di SKO Ragunan Jakarta. Sementara itu, Risky M. Sudirman, Adik bungsu Ayu, mengikuti jejak sang ayah menjadi pemain bola. Risky bergabung di Sekolah Sepak Bola (SSB) Villa 2000.
Nandita Ayu dan Adiknya Tasya Aprilia yang sama-sama atlet voli Nasional

“ Sejak kelas 1 SD saya sering melihat mamah latihan hingga akhirnya tertarik dengan voli. Saat kelas 3 SD, saya mulai sering berlatih sama mamah. Kelas 5 SD, saya masih klub hingga akhirnya memperkuat Indonesia tepat pada kelas 2 SMP," ujar Ayu.

Ayu -sapaan Nandita Ayu Salsabila sudah harus rela tinggal jauh dari keluarga sejak SMP, hal itu dikarenakan dirinya harus tinggal di Asrama SKO Ragunan dan Hal itu membuatnya harus berpisah dengan keluarga.  Namun, Sebagai kepala keluarga, Ayahnya sadar betul kondisi yang harus dialami itu. Sebagai mantan atlet nasional, dia tahu benar kerasnya latihan yang harus dilakoni atlet profesional..

Risiko atlet, jarang pulang ke rumah, sibuk latihan. Terkadang jika ada TC di timnas atau main di luar kota, Ayu harus jauh dari orangtuanya.

Sudirman sengaja mengarahkan anaknya menjadi atlet. Hal itu berdasarkan pada kisah hidupnya sendiri. ''Karena saya dulu pemain sepak bola dan ibunya pemain voli, kami sudah merasakan enaknya jadi atlet. Sekarang kami tinggal menikmati,'' ujar pria yang saat aktif menjadi pemain berposisi sebagai bek kiri tersebut.

Karena itu, Sudirman dan istri berusaha keras mengarahkan buah hatinya untuk mencintai olahraga. Tidak hanya mengajak ke lapangan saat berlatih, tapi juga membujuk sang anak untuk mau berlatih. ''Ada saja caranya, mulai memaksa sampai dibujuk untuk mau berlatih. Biasanya kami belikan makanan kesukaan mereka, tapi setelah itu harus latihan,'' ucapnya lantas tertawa.

Perjuangan Ayahnya tidak sia-sia. Ayu yang kini berhasil masuk timnas. Dan dia menjadi pemain profesional di klub Proliga, serta kini menjadi andalan provinsi DKI Jakarta di PON kemarin.

''Sekarang mereka menikmati hasilnya. Memang berat, tapi ujungnya kan enak juga. Kami tidak perlu memberi uang jajan. Malah sekarang mereka bisa memberi orang tuanya,'' tutur Sudirman.

Ayu mengakui, orang tuanya telah memberikan jalan yang tepat. Meski harus lelah berlatih dan kehilangan waktu bermain, dirinya tidak pernah menyesal menjadi atlet profesional. Dia bersyukur punya orang tua yang mantan atlet. Selain bakat yang menurun kepada dirinya, Ayu semakin terbantu dengan atmosfer latihan yang dibawa orang tuanya.

''Saya beruntung, latihan yang saya dapatkan dari orang tua tentu berbeda. Karena itu, saya bisa seperti sekarang ini,'' tuturnya.

Untuk mendukung kemampuan, Ayu memiliki alat latihan sendiri di rumah. Bukan hanya latihan, untuk menu makanan dan suplemen pendukung, dia lebih diperhatikan dan beruntung dibanding rekan-rekannya. Ayu mendapat multivitamin yang tepat dan rutin, sehingga mendukung perkembangan fisiknya.

''Tempat dan alat latihan saya sudah siap. Multivitamin juga sudah disiapkan. Saya bertekad meraih prestasi lebih tinggi dari orang tua,'' tegasnya.

Ayu menyadari tidak bisa menikmati masa muda dengan bebas. Namun, dia sedikit  terobati karena sedari SMP sudah terbiasa tinggal dan berkumpul dengan rekan-rekan sesama pemain yang sebaya. Ayu merasa lebih nyaman tinggal di mes karena bisa terus berkumpul dengan teman-temannya.

''Saya tetap bisa main meski saya lebih sibuk dibanding anak seusia saya. Saya harus berlatih setiap hari dari mulai latihan pagi dan latihan sore, bahkan terkadang Ayu harus rela berpanas terik saat berlatih Fisik di tengah hari. Tapi, saya menikmatinya,'' tegas pemain yang berposisi sebagai open spiker tersebut.

Cita-cita Ayu ke depan adalah bisa melampaui pencapaian ibunya yang meraih medali perak dalam ajang SEA Games. Dia berambisi mempersembahkan emas untuk Indonesia. ''Saya berusaha keras. Mudah-mudahan voli juga terus berkembang di Indonesia,'' ungkapnya.
Turnamen internasional pertama yang diikuti Ayu saat itu adalah ASEAN School 2012. Posisinya saat itu masih libero, bukan open spike seperti yang diguluti Ayu saat ini. Itu adalah salah satu momen membanggakan bagi Ayu.

Pasalnya, ia terpilih setelah dilakukan seleksi dari seluruh Indonesia dan menjadi pemain paling muda di sana. Nasehat sang ibu menjadi faktor utama yang mengantarkan Ayu ke pintu menuju kesuksesan.

"Mamah selalu bilang agar saya tidak sombong. Ia juga mengingatkan jangan nge-down saat melakukan kesalahan," tutur Ayu.

Target Selanjutnya

Di ajang SEA Games, ia juga sudah dua kali memperkuat Indonesia. Jika pada SEA Games Myanmar 2013 belum berstatus pemain inti, wanita kelahiran 12 Juli 1997 itu sudah mendapatkan tempat utama di SEA Games Singapura 2015.

Nandita Ayu memperoleh penghargaan miss vtv cup
Regenerasi timnas putri sepertinya akan segera berpindah ke tangan angkatan Nandita ayu dan kawan-kawan. Banyak dari rekan Ayu yang seumuran kini menjadi andalan di klub proliga dan provinsi. Sebut saja Legisya Nurasiah, tri Retno mutiara, Yasmin Afisa, Putri Anindya, dari jabar, Arsela Nuari dari DKI, Erlina Noviyanti dari DKI, dan angkatan seumurannya dari provinsi lainnya.

Prestasi membanggakan baru saja direngkuh Nandita Ayu Salsabila. Ketika ikut membela Timnas voli putri Indonesia, ia dinobatkan sebagai Miss Bola Voli Piala VTV 2016 di Vietnam. Kebetulan, Ayu juga sukses membawa Timnas Indonesia finis di peringkat ketiga.

Mengenai penghargaan Miss Bola Voli Piala VTV 2016, Ayu juga mengaku tidak menyangka. Kreteria pemilihan itu adalah atlet yang paling cantik di setiap tim dan melihat performanya selama di lapangan.

Ya, saya sendiri kaget ketika nama saya yang disebutkan. Sebelum dipilih, saya sempat menjalani proses pemotretan seperti model. Sempat risih karena saya tak pernah make up sebelumnya," ungkap Ayu sembari tertawa.

Kini, Ayu bertekad melanjutkan prestasinya dengan meraih gelar juara Proliga 2017. Setelah menjuarai Proliga 2012 dan 2013 bersama Popsivo Polwan, tahun depan mahasiswa semester 3 manajemen Trisakti itu akan memperkuat Pertamina.

 Dari berbagai sumber 

SADA CRUZEIRO RAIH GELAR JUARA DUNIA KEJUARAAN ANTAR KLUB DUNIA PRIA





FIVB Men Club World Championship mempertandingkan partai final yang seru. tim tuan rumah Sada Cruzeiro berhasil Merengkuh mahkota juara dunia untuk ketiga kalinya.  kali ini mereka berhasil mengalahkan Zenit Kazan dengan penampilan yang luar biasa di depan publik sendiri di Ginasio Divino Braga di Betim .

Dari empat pertemuan antara Cruzeiro dan Kazan sejak edisi 2015 dan 2016, partai kali ini adalah yang paling menakjubkan pada kejuaraan dunia, karena mereka berhasil mengalahkan wakil Rusia dengan kemenangan 3 set langsung, dan menjadi pertama kalinya berhasil mengalahkan kazan dengan kaunggulan 3 set langsung.

Pendukung di Betim memainkan peran peting, membawa suara dan warna untuk meningkatkan energi tim mereka. Dan terbukti ampuh menjadikan Cruzeiro berhasil merengkuh gelar ketiga dunia mereka di Divino Braga gymnasium.



MVP William Arjona dan pencetak gol Evandro Guerra dan Yoandy Leal adalah aktor utama pada pertandingan final tersebut. Tiga dari mereka terpilih menjadi anggota Dream Team, serta libero Sergio Nogueira. Wing spiker Wilfredo León dan middle-blocker Artem Volvich mewakili Kazan sementara Trentino Simone Giannelli dan Bolivar Pablo Crer juga termasuk dalam dream team.

sebelumnya, partai panas terjadi di perebutan peringkat ketiga,  Bolívar dan Trentino berjuang selama lima set yang mendebarkan di pertandingan medali perunggu, dan pada set yang terakhir berakhir untuk kemenangan Trentino, satu-satunya tim lebih unggul dari sang juara Cruzeiro pada perolehan gelar juara dunia, dengan empat medali emas dan dua perunggu.



 Daftar juara FIVB Pria Club World Championship :
1989 - Maxicono Parma (ITA)
1990 - Mediolanum Milan (ITA)
1991 - Il Messaggero Ravenna (ITA)
1992 - Misura Milan (ITA)
2009 - Trentino Betclic (ITA)
2010 - Trentino Betclic (ITA)
2011 - Trentino Diatec (ITA)
2012 - Trentino Diatec (ITA)
2013 - Sada Cruzeiro (BRA)
2014 - Belogorie Belgorod (RUS)
2015 - Sada Cruzeiro (BRA)
2016 - Sada Cruzeiro (BRA)

Keseluruhan Statistik - Edisi  2016:

Pencetak gol paling tinggi oleh Day
16 - Yoandy Leal Hidalgo dari Sada Cruzeiro v Taichung Bank pada 18 Oktober
24 - Nikolay Uchikov dari UPCN v Bolívar pada tanggal 19 Oktober
19 - Jan Stokr dari Trentino v Bolívar pada tanggal 20 Oktober
17 - Thiago Vanole dari Minas Tenis Clube v Bolívar pada tanggal 21 Oktober
16 - Robertlandy Simón dari Sada Cruzeiro v Bolívar pada 22 Oktober
25 - Thomas Edgar dari Bolívar v Trentino pada tanggal 23 Oktober

Pencetak skor tebanyak
25 - Thomas Edgar dari Bolívar v Trentino pada tanggal 23 Oktober
24 - Nikolay Uchikov dari UPCN v Bolívar pada tanggal 19 Oktober
19 - Jan Stokr dari Trentino v Bolívar pada tanggal 20 Oktober
19 - Todor Aleksiev dari Bolívar v Trentino pada tanggal 23 Oktober
18 - Yoandy Leal Hidalgo dari Sada Cruzeiro v Zenit Kazan pada tanggal 20 Oktober

Top Individu Blok
5 - Pablo Crer dari Bolívar v Trentino pada tanggal 23 Oktober
5 - Pablo Crer dari Bolívar v Minas Tenis Clube pada tanggal 21 Oktober
5 - Pablo Crer dari Bolívar v UPCN pada tanggal 19 Oktober
4 - Sebastián Tunggal dari Trentino v Bolívar pada tanggal 20 Oktober
4 - Simone Giannelli dari Trentino v Bolívar pada tanggal 23 Oktober

Top Individu serve
4 - Oleg Antonov dari Trentino v Bolívar pada tanggal 23 Oktober
3 - Maxim Mikhaylov dari Zenit Kazan v Taichung Bank pada tanggal 21 Oktober
3 - Evandro Guerra dari Sada Cruzeiro v Tala'ea El-Geish pada tanggal 19 Oktober
3 - Jan Stokr dari Trentino v Minas Tenis Clube pada tanggal 19 Oktober
3 - William Arjona dari Sada Cruzeiro v Taichung Bank pada 18 Oktober

Top Team blok
14 - Bolívar v Minas Tenis Clube pada tanggal 21 Oktober
13 - Bolívar v Trentino pada tanggal 23 Oktober
12 - Trentino v Bolívar pada tanggal 23 Oktober
10 - Zenit Kazan v Tala'ea El-Geish pada 18 Oktober
10 - Bolívar v UPCN pada tanggal 19 Oktober

Top Team serve
11 - Sada Cruzeiro v Taichung Bank pada 18 Oktober
9 - Sada Cruzeiro v Bolívar pada 22 Oktober
8 - Sada Cruzeiro v Tala'ea El-Geish pada tanggal 19 Oktober
8 - Bolívar v Minas Tenis Clube pada tanggal 21 Oktober
8 - Zenit Kazan v Taichung Bank pada tanggal 21 Oktober

Set Scoring tertinggi
33-31 - Bolívar v UPCN pada tanggal 19 Oktober
31-29 - Bolívar v Trentino pada tanggal 23 Oktober
30-28 - Bolívar v UPCN pada tanggal 19 Oktober
27-25 - Bolívar v UPCN pada tanggal 19 Oktober
26-24 - Sada Cruzeiro v Zenit Kazan pada tanggal 20 Oktober

Scoring pertandingan tertinggi
235 - Trentino v Bolívar pada tanggal 23 Oktober
221 - Bolívar v UPCN pada tanggal 19 Oktober
185 - Sada Cruzeiro v Zenit Kazan pada tanggal 20 Oktober
180 - Taichung Bank v Tala'ea El-Geish pada tanggal 20 Oktober
178 - Bolívar v Minas Tenis Clube pada tanggal 21 Oktober

TIJANA BOSKOVIC RAIH PENGHARGAAN MVP FIVB WOMEN CLUB CHAMPIONSHIP 2016 MANILA



Tijana Boskovic : Fivb.com


Manila, Philippins, 23 Oktober 2016 - peraih medali perak Serbia Rio 2016 Olympic Tijana Boskovic berhasil meraih penghargaan sebagai Most Valuable Player dari 2016 FIVB Club World Championship di Mall of Asia Arena, setelah ia memimpin Eczacibasi Vitra Istanbul Juara.

Dia memimpin Dream Team dari semua bintang yang bersinar sepanjang minggu di ibukota Filipina terbseut, memukau semua orang dengan beberapa pertunjukan yang luar biasa. Dia disebut sebagai pahlawan pada Dream Team ini.

Boskovic, 19, adalah pemain Serbia kedua yang memenangkan penghargaan, setelah Jovana Brakocevic pada 2013 untuk VakifBank Istanbul.

Berikut Daftar nama yang masuk skuad Dream team Turnamen : 


2016 FIVB Club World Championship Dream Team:
- Setter: Carli Lloyd (USA), Pomi Casalmaggiore.
- Opposite: Tijana Boskovic (Serbia), Eczacibasi Vitra Istanbul.
- Hitter luar: Zhu Ting (Cina), VakifBank Istanbul & Tatiana Kosheleva (Rusia), Eczacibasi Vitra Istanbul.
- Blocker Tengah: Milena Rasic (Serbia), VakifBank Istanbul & Foluke Akinradewo (USA), Volero Zurich.
- Libero: Fabi Oliveira (Brazil), Rexona Sesc Rio de Janeiro.

pemain bintang dari host PSL-F2 Logistik Manila, Lidsay Stalzter dan libero Yuri Fukuda menerima 'Mover dari Game' khusus penghargaan atas kontribusi mereka terhadap popularitas voli di Filipina.



MVP dari Kejuaraan Dunia Klub:
1991 - Sao Paulo: Ida Alvares (BRA), Sadia Sao Paulo (BRA)
1992 - Jesi: Ana Flavia Sanglard (BRA), Acqua di Fiori Belo Horizonte (BRA)
1994 - Sao Paulo: Ana Moser (BRA), Leite Moca Sorocaba (BRA)
2010 - Doha: Katarzyna Skowronska (POL), Fenerbahce Istanbul (TUR)
2011 - Doha: Natasa Osmokrovic (CRO), Rabitah Baku (AZE)
2012 - Doha: Sheilla Castro (BRA), Sollys Nestle Osasco (BRA)
2013 - Zurich: Jovana Brakocevic (SRB), VakifBank Istanbul (TUR)
2014 - Zurich: Ekaterina Gamova (RUS), Dinamo Kazan (RUS)
2015 - Zurich: Jordan Larson (USA), Eczacibasi Vitra Istanbul (TUR)
2016 - Manila: Tijana Boskovic (SRB), Eczacibasi Vitra Istanbul (TUR)

ECZACIBASI VITRA ISTANBUL CATAT SEJARAH DENGAN JUARA DUA KALI BERUNTUN FIVB WOMENS CLUB CHAMPIONSHIP





Manila, Filipina, 23 Oktober 2016 - Eczacibasi Vitra Istanbul mencatatkan sejarah setelah mengalahkan Pomi Casalmaggiore dalam lima set yang menegangkan di final Kejuaraan Klub Dunia 2016 FIVB Perempuan, Eczacibasi menjadi satu-satunya klub yang memenangkan trofi dua kali beruntun.

Eczacibasi menyelesaikan minggu yang menarik di Manila dengan rekor tidak terkalahkan, mengalahkan lawan-lawan mereka dengan delapan kemenangan beruntun, termasuk tiga pertandingan terakhir mereka pada tahun 2015 di Zurich.

Dipimpin oleh Tatiana Kosheleva yang tampil luar biasa dan MVP turnamen Tijana Boskovic, Eczacibasi harus mengerahkan semua kekuatannya untuk mengubur impian Pomi menjadi klub Italia pertama dalam 14 tahun merebut  mahkota dunia. Pomi pun harus pusa dengan posisi Runner up dan menjadi klub Italia ketiga yang tampil di  final Club World Championship.

Boskovic pemain berusia sembilan belas tahun memimpin Dream Team 2016 FIVB Club World Championship..

Sebelumnya VakifBank Istanbul berhasil merebut medali perunggu setelah mengalahkan Volero Zurich dalam empat set untuk melengkapi medali koleksi mereka, emas dari 2013 dan perak dari 2011,. Dengan itu dendam atas kekalahan mereka sebelumnya saat bertanding pada penyisihan grup. Volero di tempat keempat untuk ketiga kalinya.

Rexona Sesc Rio de Janeiro ada ditempat ke-5, mereka berhasil mengalahkan Hisamitsu Springs Kobe dengan lima set, dan menjadikan pertandingan dengan skor tertinggi dari turnamen.

hasil posisi ke-5 ini lebih rendah dari dua turnamen sebelumnya, mereka berhasil meraih medali perak pada 2013 dan tempat keempat tahun lalu. Tim  Brasil harus mengakui keunggulan kedua finalis turnamen Eczacibasi dan Pomi di Pool neraka.

Hisamitsu Springs yang ada di posisi 6, satu posisi lebih rendah dari dua penampilan mereka sebelumnya pada tahun 2014 dan 2015 - tetapi mereka sudah melihat ke depan untuk tuan edisi tahun depan di Kobe, 08-14 Mei. Ini akan menjadi waktu berlatih untuk menghadapi turnamen  Club World Championship  di Jepang, menyusul penampilan di Brazil, Italia, Qatar, Swiss dan Filipina.

Tim Tuan Rumah, PSL-F2 Logistik Manila, yang bermaterikan tim all-star dari Filipina Super League dengan penambahan beberapa pemain asing, mengalami lima kekalahan dengan skor 3 set langsung, termasuk melawan bangkok Glass.

Bangkok Glass berhasil memperoleh kemenangan pertama dalam turnamen atas Tim Tuan rumah, itu adalah kemenangan pertama oleh tim Thailand dalam sembilan pertandingan di Kejuaraan Dunia Klub - termasuk dua penampilan dari Federbrau Bangkok pada tahun 2010 dan 2011.

tim Filipina berakhir di posisi 8, tapi semangat juang yang luar biasa para pemain '(terutama selama bermain di Penyisihan Grup) mendapat banyak Apresiasi untuk perkembangan voli di negerinya sendiri.

Peraih Juara:
1991 - Sao Paulo: Sadia Sao Paulo (BRA)
1992 - Jesi: Il Messaggero Teodora Ravenna (ITA)
1994 - Sao Paulo: Leite Moca Sorocaba (BRA)
2010 - Doha: Fenerbahce Istanbul (TUR)
2011 - Doha: Rabitah Baku (AZE)
2012 - Doha: Sollys Nestle Osasco (BRA)
2013 - Zurich: VakifBank Istanbul (TUR)
2014 - Zurich: Dinamo Kazan (RUS)
2015 - Zurich: Eczacibasi Vitra Istanbul (TUR)
2016 - Manila: Eczacibasi Vitra Istanbul (TUR)

Ringkasan Statistik - Manila 2016

Pencetak gol paling tinggi oleh Day
27 - Zhu Ting dari VakifBank Istanbul v Hisamitsu Springs Kobe pada tanggal 18 Oktober
29 - Gabi Guimaraes dari Rexona Sesc Rio de Janeiro v Pomi Casalmaggiore pada tanggal 19 Oktober
31 - Zhu Ting dari VakifBank Istanbul v Volero Zurich pada tanggal 20 Oktober
23 - Neslihan Demir dari Eczacibasi Vitra Istanbul v PSL - F2 Logistik Manila pada tanggal 21 Oktober
23 - Zhu Ting dari VakifBank Istanbul v Eczacibasi Vitra Istanbul & Samanta Fabris dari Pomi Casalmaggiore v Volero Zurich pada tanggal 22 Oktober
23 - Tatiana Kosheleva dari Eczacibasi Vitra Istanbul v Pomi Casalmagiore pada 23 Oktober

Pencetak Skor tertinggi
31 - Zhu Ting dari VakifBank Istanbul v Volero Zurich pada tanggal 20 Oktober
30 - Olesia Rykhliuk dari Volero Zurich v VakifBank Istanbul pada tanggal 20 Oktober
29 - Gabi Guimaraes dari Rexona Sesc Rio de Janeiro v Pomi Casalmaggiore pada tanggal 19 Oktober
28 - Zhu Ting dari VakifBank Istanbul v Hisamitsu Springs Kobe pada tanggal 18 Oktober
28 - Tijana Boskovic dari Eczacibasi Vitra Istanbul v Rexona Sesc Rio de Janeiro pada tanggal 20 Oktober

Top Blokir
10 - Carol Silva dari Rexona Sesc Rio de Janeiro v PSL - F2 Logistik Manila pada 18 Oktober
10 - Milena Rasic dari VakifBank Istanbul v Volero Zurich pada tanggal 20 Oktober
9 - Zhu Ting dari VakifBank Istanbul v Hisamitsu Springs Kobe pada tanggal 18 Oktober
9 - Juciely Barreto dari Rexona Sesc Rio de Janeiro v Hisamitsu Springs Kobe pada tanggal 23 Oktober
7 - Tijana Boskovic dari Eczacibasi Vitra Istanbul v Rexona Sesc Rio de Janeiro pada tanggal 20 Oktober
7 - Carol Silva dari Rexona Sesc Rio de Janeiro v Hisamitsu Springs Kobe pada tanggal 23 Oktober

7 - Milena Rasic dari VakifBank Istanbul v Volero Zurich pada 23 Oktober

Top Individu Serve
5 - Neslihan Demir dari Eczacibasi Vitra Istanbul v PSL - F2 Logistik Manila pada tanggal 21 Oktober
5 - Gozde Yilmaz dari Eczacibasi Vitra Istanbul v PSL - F2 Logistik Manila pada tanggal 21 Oktober

4 - Dobriana Rabadzhieva dari Volero Zurich v VakifBank Istanbul pada tanggal 20 Oktober
4 - Zhu Ting dari VakifBank Istanbul v Volero Zurich pada tanggal 20 Oktober

4 - Alyja Santiago PSL - F2 LOGISTCS Manila v Eczacibasi Vitra Istanbul pada tanggal 21 Oktober
4 - Maja Ognjenovic dari Eczacibasi Vitra Istanbul v VakifBank Istanbul pada tanggal 22 Oktober
4 - Lindsay Stalzer dari PSL - F2 Logistik Manila v Hisamitsu Springs Kobe pada tanggal 22 Oktober
4 - Olesia Rykhliuk dari Volero Zurich v Pomi Casalmaggiore pada tanggal 22 Oktober
4 - Tatiana Kosheleva dari Eczacibasi Vitra Istanbul v Pomi Casalmaggiore pada 23 Oktober

Top Team Blokir
27 - VakifBank Istanbul v Hisamitsu Springs Kobe pada tanggal 18 Oktober
22 - Eczacibasi Vitra Istanbul v Rexona Sesc Rio de Janeiro pada tanggal 20 Oktober
21 - Rexona Sesc Rio de Janeiro v Hisamitsu Springs Kobe pada tanggal 23 Oktober
19 - VakifBank Istanbul v Volero Zurich pada 23 Oktober
18 - VakifBank Istanbul v Volero Zurich pada tanggal 20 Oktober

Top Team serve
14 - Eczacibasi Vitra Istanbul v PSL - F2 Logistik Manila pada tanggal 21 Oktober
11 - Volero Zurich v VakifBank Istanbul pada tanggal 20 Oktober
11 - Eczacibasi Vitra Istanbul v VakifBank Istanbul pada tanggal 22 Oktober
9 - Rexona Sesc Rio de Janeiro v PSL F2 Logistik Manila pada tanggal 18 Oktober
9 - Eczacibasi Vitra Istanbul v Pomi Casalmaggiore pada 23 Oktober
8 - Rexona Sesc Rio de Janeiro v Hisamitsu Springs Kobe pada tanggal 23 Oktober

Set Scoring tertinggi

32-30 - Hisamitsu Springs Kobe v Rexona Sesc Rio de Janeiro pada 23 Oktober
31-29 - Hisamitsu Springs Kobe v VakifBank Istanbul pada tanggal 18 Oktober
27-25 - Rexona Sesc Rio de Janeiro v Eczacibasi Vitra Istanbul pada tanggal 20 Oktober
27-25 - Volero Zurich v VakifBank Istanbul pada tanggal 20 Oktober
27-25 - Volero Zurich v Pomi Casalmaggiore pada tanggal 22 Oktober

Jumlah Scoring tertinggi
216 - Rexona Sesc Rio de Janeiro v Hisamitsu Springs Kobe pada tanggal 23 Oktober
212 - Eczacibasi Vitra Istanbul v Rexona Sesc Rio de Janeiro pada tanggal 20 Oktober
210 - Pomi Casalmaggiore v Rexona Sesc Rio de Janeiro pada tanggal 19 Oktober
207 - Volero Zurich v VakifBank Istanbul pada tanggal 20 Oktober
206 - Eczacibasi Vitra Istanbul v Pomi Casalmaggiore pada 23 Oktober
190 - Pomi Casalmaggiore v Volero Zurich pada tanggal 22 Oktober

fivb.com

IN MEMORIAM JEFRREY WALANDOUW PELATIH BANDUNG TECTONA

Jeffrey Walandouw

Dunia voli Indonesia kehilangan salah satu pelatih senior kharismatik Jeffrey C Walandouw. Pria yang mempersembahkan trofi proliga pertama untuk Bandung Tectona Putra Ini Meninggal Hari ini 23/10/2016 di Bandung.

Pria kelahiran Bandung, 24 Februari 1954 silam, telah melahirkan puluhan atlit nasional bola voli dari tahun 1988 sd 2016 seperti Oktavian, Uus Susansyah, Asep Lingga Supriatna, Brian Kobe, Useps, Ayi , Andri Eko, Samaji, Arif Sanjaya, Insan Medal, Rastoni dll . Trofi skala nasional spt livoli dan proliga pun  sudah pernah diraih tim yang beliau tangani.

Pelatih yang akrab disapa Om Jeffrey oleh anak didiknya telah banyak malang melintang melatih tim-tim papan atas nasional, Sebut saja Bandung Tectona, TNI AU, dan Tim PON Jabar.

”Bagi saya, voli merupakan cabang olahraga yang penting sekaligus unik. Penting karena voli ini sudah menjadi bagian dari tradisi olahraga kerakyatan sejak dulu kala. Unik karena olahraga ini menggabungkan aspek bakat atau talenta individu dengan semangat kerja sama tim,” kata Jeffrey yang sudah dikaruniai empat anak tersebut.

Memadukan dua aspek

Mengacu pada pengalamannya melatih sejumlah tim voli di Tanah Air, Jeffrey mengungkapkan salah satu trik dan kiat terpenting terkait kepiawaian pelatih dalam memadukan unsur bakat/talenta individu dengan semangat kerja sama tim.

Menurut dia, tidak mudah bagi pelatih untuk menggabungkan dua aspek yang bertolak belakang tersebut. Artinya, untuk membangun sebuah tim voli yang solid dan bermental juara, pelatih harus punya modal dasar jeli sekaligus detail dalam melihat bakat dan kemampuan setiap pemain.

”Setelah itu, pelatih juga harus bisa menanamkan semangat bekerja sama. Alasannya sederhana, meski seorang pemain punya bakat voli luar biasa, tapi tidak bisa bekerja sama dalam tim, maka mustahil bisa menapaki tangga juara,” kata Jeffrey yang pernah melatih tim Jakarta Sananta.

Sama halnya dengan pelatih-pelatih berkelas lainnya, perjalanan karier Jeffrey di bidang olahraga voli ini dimulai dari pemain. Saat berusia 16 tahun, Jeffrey sudah diminta bergabung menjadi salah satu pemain voli putra tingkat provinsi.

Setelah malang melintang menjadi pemain dengan beragam prestasi juara, pada tahun 1988 Jeffrey mengambil sebuah keputusan besar, yakni berhenti menjadi pemain. Rekan dan keluarganya menilai keputusan Jeffrey ini terlalu dini, mengingat saat itu usianya baru 34 tahun.

”Namun saya tetap bersikukuh pensiun dini sebagai pemain. Obsesi saya selanjutnya adalah menjadi pelatih. Ternyata gayung bersambut karena tidak lama kemudian datang tawaran melatih dari salah satu instansi pemerintah di Jawa Barat dan Sumatera Selatan,” kata Jeffrey yang terobsesi menjadi pelatih kelas dunia atau berskala internasional.

Selamat Jalan Om Jeffrey...! Dunia Voli Bandung, Jawa Barat dan Nasional sangat Kehilanganmu... Cita2mu Akan Kami teruskan dengan Penuh Cinta

Disadur dari : ADMIN FB IVOBA

TIM VOLI DUDUK JABAR KAWINKAN EMAS PUTRA PUTRI


Tim voli duduk Jawa Barat berhasil mengawinkan medali emas dari nomor putra dan putri yang dipertandingkan dalam Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV/2016.

Dalam laga final di GOR Saparua, Kota Bandung, Sabtu 22 Oktober 2016 malam WIB, tim putri menang 3-1 atas Jawa Tengah. Sedangkan tim putra menang 3-0. Tim yang dihadapi pun sama yaitu Jawa Tengah.

Perolehan itu sesuai dengan target yang dicanangkan sejak awal. Sujud syukur pun langsung dilakukan para pemain usai menuntaskan laga dengan kemenangan.

"Kita menargetkan meraih dua medali emas dari putra dan putri. Alhamdulillah target kami terwujud," kata pelatih tim voli duduk Jawa Barat Pepen Supendi.

Ia pun mengungkap kunci keberhasilan timnya yaitu kerja keras. Selain itu, timnya dimatangkan dengan berbagai uji coba dengan tim-tim lain.

Soal laga final kontra Jawa Tengah, ia sudah memprediksi bahwa mereka akan melaju ke final. Sebab mereka dihuni banyak pemain berkualitas. Tapi hadangan Jawa Tengah akhirnya berhasil diatasi.

Pelatih tim voli duduk Jawa Tengah Siska Dwi Angga menyentil beberapa keputusan wasit yang merugikan timnya. Tapi ogah membesar-besarkan hal itu. Yang terpenting, mengapresiasi perjuangan anak buahnya dalam pertarungan dobel final tersebut meski hanya menggondol medali perak.

"Saya puas melihat kerja keras para pemain di lapangan. Hal itu membuat saya bangga," ucap Siska.

Sementara dalam perebutan tempat ketiga atau peraih medali perunggu, tim putra Kalimantan Timur berhasil menang 3-0 atas Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Posisi ketiga tim putri juga diraih DIY setelah berjuang di fase grup.


okezone.com

SAMATOR DAN INDOMARET SIDOARJO ANDALKAN PEMAIN MUDA DI LIVOLI 2016


Dua tim voli putra Jawa Timur, Surabaya Samator dan Indomaret Sidoarjo, mulai melakukan persiapan menjelang Liga Bola Voli (Livoli) 2016. Mereka punya waktu setidaknya enam pekan untuk memoles tim menuju ajang yang berlangsung di GOR Mustika, Blora, Jawa Tengah, 4-11 Desember mendatang itu.
Samator maupun Indomaret sama-sama menargetkan menjadi kampiun dalam ajang Livoli tahun ini. Samator, misalnya, ingin kembali mengukuhkan dominasi di pentas Livoli. Tahun lalu tim asuhan Ibarsjah Djanu Tjahjono itu harus menyerahkan titel juara kepada Mars Probolinggo. Hingga saat ini, Samator masih tercatat sebagai pengoleksi gelar juara terbanyak dengan enam kali juara. ''Kami harus merebut gelar juara yang sempat hilang,'' ujar Manajer Samator Hadi Sampurno kemarin.
Selain ingin kembali meraih gelar juara, ajang Livoli 2016 dijadikan Samator sebagai persiapan menuju Proliga yang dimulai pada 17 Januari 2017. Karena itu, Samator akan menurunkan beberapa pemain muda. ''Bisa dibilang ini miniatur Proliga. Kami juga ingin uji coba pemain untuk regenerasi,'' sambung Hadi.
Hadi menambahkan, hingga saat ini, di tim Samator masih ada 21 pemain yang mengikuti seleksi untuk tim Livoli. Jumlah tersebut nanti mengerucut menjadi 12 orang. ''Persiapan sudah 70 persen. Mungkin minggu depan atau paling lambat 4 November nanti komposisi pemain sudah fixed,'' lanjut Hadi.
Tidak berbeda jauh dengan Samator, Indomaret Sidoarjo juga mulai mematangkan persiapan. Juara Livoli 2008 itu bahkan memulai persiapan jauh-jauh hari agar dapat mengulang kesuksesan yang pernah dirasakan delapan tahun lalu. ''Persiapan kami sudah setahun. Dengan pemain muda dan fresh, kami yakin bisa juara,'' ujar Sutono, manajer sekaligus pelatih Indomaret.
Sementara itu, jawara Livoli sektor putri Bank Jatim justru belum melakukan persiapan menjelang turun di ajang Livoli 2016. Manajer Bank Jatim Johannes Kunto menyatakan bahwa timnya mungkin baru memulai persiapan minggu depan.
Karena itu, Kunto juga belum berani berbicara banyak mengenai target timnya untuk Livoli tahun ini. Padahal, tim putri Bank Jatim terhitung sebagai salah satu pengoleksi gelar juara terbanyak bersama Bank BNI Jakarta dengan lima kali juara. (raz/c19/ady)
Sumber : jawapos.com 

SEMARANG AKAN GELAR KEJUARAAN ANTARKLUB SE-KOTA SEMARANG


Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Kota Semarang, sekitar bulan November-Desember akan menggelar kejuaraan voli antar-klub se-Kota Semarang.

Rencananya, kejuaraan itu mempertandingkan beberapa kelompok, di antaranya kelompok umur (KU) 15 tahun (putri), KU-17 (putra), umum, dan antar instansi.

Ketua PBVSI Kota Semarang, Yudi Mardiana mengatakan, sebagai ajang pembinaan, khusus untuk kelompok umur pihaknya akan memperketat aturan dan adminsitrasi pemain. Salah satu aturan wajib, peserta atau atlet harus berasal dari Kota Semarang. ”Seluruh klub dilarang menggunakan pemain dari luar Kota Semarang.

Persyaratan itu harus dibuktikan dalam proses administrasi, dengan melengkapi KTP, surat lahir, atau KK. Sementara untuk kelompok umum dan instansi, akan kami bebaskan,” katanya usai memimpin rapat koordinasi (Rakor) pengurus di salah satu rumah makan di Jalan Pemuda Semarang, Rabu (20/10).

Kewajiban untuk menggunakan atlet asli daerah, karena PBVSI Kota merasa bertanggung jawab melakukan pembinaan atlet di kelompok umur. Selama ini dalam kejuaraan lokal, klub kerap mengambil atlet dari luar daerah, dan hal itu bisa mematikan potensi muda yang ada di Kota Semarang. Apalagi ,saat ini PBVSI Kota Semarang juga sedang melakukan persiapan untuk pembentukan tim pra-Porprov tahun 2017. ”Aturan ini harus dipatuhi seluruh klub. Hindari transfer atlet dari luar daerah hanya untuk kejar prestasi semata.
Utamakan pembinaan atlet lokal agar potensi daerah bisa berkembang dan berprestasi di kancah nasional,” katanya.

Sementara Ketua Harian PBVSI Kota Semarang Tri Widayat mengatakan, pihaknya juga telah mengumpulkan 15 klub voli guna sosialisasi persiapan kompetisi tahunan PBVSI Kota Semarang. Kompetisi sendiri, rencananya akan dilaksanakan di GOR Satria atau kampus IAIN Ngaliyan. ”Untuk tempat masih kami kaji. Yang jelas kami minta 15 klub putra-putri Kota Semarang untuk meningkatkan kualitas latihan guna persiapan kompetisi,” katanya.

Kegiatan kompetisi bola voli tahunan ini dimaksudkan mencari bibit atlet di usia pembinaan, 15 tahun hingga 17 tahun. ”Kami juga melakukan perbaikan susunan pengurus PBVSI Kota Semarang, karena ada pengurus yang ditarik ke Pengprov PBVSI Provinsi dan menjabat di KONI Kota Semarang. Dengan jajaran yang baru ini, kami berharap PBVSI Kota Semarang makin solid, dan klub-klub juga aktif melakukan pembinaan atlet,” tandasnya.

sumber : suaramerdeka.com