Berbagai persiapan
terus dilakukan masing-masing cabor yang akan berlaga di PON XIX/ 2016 Jabar,
salah satunya tim voli pasir putra dan putri Pelatda Jabar yang terus
menggenjot porsi latihan dan siap berangkat ke Provinsi Sulawesi dalam Kejuaraan
Indonesia Open.
Pelatih voli pasir
putra Pelatda Jabar, Karsono menjelaskan, saat ini komposisi pemain diisi 4
atlet meliputi Riswanto dipasangkan dengan Mochamad Arfan dan Egi Gandana
dipasangkan dengan Rudi Herdiansyah. 2 pasangan tersebut sudah menujukan
peningkatan prestasi sekitar 80 persen.
“Progres kerja kami
Juli 2016 sudah masuk tahap akhir, Agustus 2016 tahap pra-pertandingan jadi
porsi latihan akan terus digenjot sebisa mungkin,” ucapnya kepada wartawan saat
ditemui di GOR Lodaya, Jalan Lodaya, Kota Bandung, Kamis (9/6).
Karsono menerangkan,
meski 2 pasangan voli pasir putra sudah dinyatakan siap bertanding di PON XIX,
pihaknya mengatakan secara tegas akan menurunkan 4 atlet binaanya dalam
Kejuaraan Indonesia Open di Provinsi Sulawesi pasca-lebaran untuk matangkan
segi tehnik dan strategi.
“Mudah-mudahan kita
punya cerita, artinya bisa juara. Sedangkan saat PON XIX saya optimis bisa jadi
juara umum karena banyak dukungan sebagai tuan rumah, tinggal faktor
keberuntungan saja,” ungkapnya.
Disinggung lawan
terkuat, Karsono menuturkan, khusus untuk voli pasir putra harus mengantisipasi
Provinsi Jatim dan Yogyakarta yang merupakan pesaing karena masing-masing
memiliki atlet Pelatnas.
“Yogyakarta dan Jatim
masing-masing memiliki 1 atlet Pelatnas, tapi kesempatan Jabar terbuka lebar
karena masing-masing pasangan dari kedua provinsi tersebut bukan atlet
Pelatnas,” imbuhnya.
Hal senada
diungkapkan pelatih voli pasir putri, Salman Gusniafi. Menurut dia, bila dari
segi persiapan sudah setara dan sama dengan tim voli pasir putra adapun
nama-nama atlet meliputi Nurmalita Nurbaiti, Lisna Maulina Agustin, Risca
Andriyani Kurnia, dan Ratna Febriani. Ke-4 atlet tersebut sudah mulai digenjot
porsi latihannya mengingat PON XIX kurang dari 4 bulan.
“Meski Nurmalita
Nurbaiti tidak berlatih di Pelatda karena ikut di Pelatnas. Tapi solusinya saya
memanggil satu atlet voli pasir yaitu ‘Desi’ untuk sparing fatner,” imbuhnya.
Kata Salaman, meski
Desi tidak akan berlaga di PON XIX/ Jabar karena usianya sudah lebih dari 30
tahun tetapi ia merupakan atlet berpengalaman dan bisa menambah wawasan tanding
kepada 3 atlet putri lain.
“Saya yakin Desi bisa
memberikan pengalaman dan informasi seputar teknik kepada atlet yang akan turun
pada PON XIX,” terangnya.
Dipihak lain, salah
seorang atlet voli pasir putri, Risca Andriyani Kurnia (24) mengatakan, PON
XIX/ 2016 Jabar merupakan kali kedua setelah di Riau dirinya ikut membela Jabar
meski saat PON di Kalimantan Timur ia hanya masuk 8 besar. Kata Risca, berbagai
persiapan terus dikembangkan mulai dari segi latihan fisik dan strategi.
“Latihan fisik dan
strategi sudah pasti, tapi saya pribadi latihan rutin saja pagi pukul 08.00 Wib
– 11.00 Wib kemudian dilanjutkan pada 15.30 Wib – 17.30 Wib,” terangnya.
Dara asli Kota Bandung
tersebut mengaku, meskipun Jabar bertindak sebagai tuan rumah yang notabene
pasti memiliki beban mental untuk menjadi juara umum. Drinya berpendapat, hal
tersebut bukan masalah berarti melainkan harus menjadi acuan untuk bisa tampil
maksimal saat helatan PON XIX/ 2016 Jabar.
“Beban mental pasti
ada, tapi saya optimis bisa meraih medali sesuai target,” tandasnya.
Sumber : Pojokbandung.com