BANK JATIM JUARA BUPATI CUP DI NGAWI

Pemain Bank Jatim saat Berlaga di turnamen Bupati Cup

Tim bola voli putri dari Bank Jatim akhirnya menyabet juara I dalam event bola voli putri ‘Bupati Cup 2017’ di GOR Bung Hatta Ngawi, Kamis (10/05). Pada malam final tersebut Bank Jatim berhasil menggulung rival beratnya UNS Solo cukup bermain 3 set dengan skor 3-0.

Sedangkan tim tuan rumah yakni BMC Ngawi hanya menduduki juara III setelah kontra dengan Indonesia Muda Sragen bermain 5 set dengan skor tipis 3-2. Dalam kesempatan ini Wakil Bupati ( Wabup) Ngawi Ony Anwar langsung menyerahkan hadiah dan tropy sekaligus menandai penutupan event Bupati Cup 2017 yang diikuti 16 tim bola voli putri dari wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.

“Alhamdulilah event bola voli Bupati Cup 2017 ini sukses digelar mudah-mudahan menjadi agenda tahunan. Kejuaraan bola voli putri diperuntukan sebagai motivasi tim bola voli yang ada di Ngawi untuk lebih berprestasi lagi sekaligus sebagai ajang silaturahmi antar tim-tim bola voli di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah,” terang Ony Anwar Wabup Ngawi

Sementara itu Peggy Yudho Kabid Olahraga Disparpora Ngawi mengatakan, kejuaraan bola voli putri memang baru pertama kalinya digelar yang tercover Bupati Cup 2017 yang dilaksanakan mulai 3 -10 Mei 2017. Ia membenarkan, kejuaraan bola voli itu sendiri tidak lain sebagai ajang untuk menyukseskan Ngawi Visit Years 2017.

“Kejuaraan bola voli dengan total hadiah uang senilai puluhan juta rupiah ini tidak lain sebagai Sports Tourissem 2017 untuk Ngawi. Ternyata melalui olahraga bola voli seperti sekarang ini yang kita gelar animo warga masyarakat luar biasa sampai-sampai tempat duduk di GOR Bung Hatta ini tidak cukup,” kata Peggy Yudho.

Pungkasnya, untuk juara I Bank Jatim berhak atas hadiah Rp 10 juta, juara II UNS Solo mendapatkan hadiah Rp 7,5 juta sedangkan juara III BMC Ngawi harus legowo dengan hadiah Rp 5 juta dan terakhir juara IV Indonesia Muda Sragen mendapatkan hadiah Rp 3,5 juta.

BANYAK STADION SEPAKBOLA MEGAH DIBANGUN, SEMENTARA UNTUK GOR VOLI ??

GOR PSCC Palembang Tampak dari Luar

Pemain bola voli yang berlaga di turnamen Proliga 2017 di Kota Palembang, Sumsel, 3-5 Februari lalu, pasti merasa beruntung. Mereka bermain di arena berstandar global yang pernah dipakai untuk menggelar berbagai kejuaraan tingkat nasional dan internasional.

Proliga 2017 digelar di Palembang Sport and Convention Center (PSCC). Posisinya bisa dicapai sekitar satu jam perjalanan dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang. PSCC dulu adalah bekas Gedung Olahraga Sriwijaya yang dibangun pada 1972 dan diresmikan presiden kedua RI Soeharto. Lima tahun lalu, gedung itu direnovasi untuk menyambut ajang multicabang SEA Games Jakarta-Palembang 2011.

Sejak saat itu, PSCC sering dipakai untuk menggelar kejuaraan tingkat nasional dan internasional, seperti Islamic Solidarity Games 2013, ASEAN Basketball League, dan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional. Selain lokasinya strategis, kualitasnya tidak perlu diragukan lagi.
Putaran Proliga 2017 di Gor PSCC Palembang
Saat matahari bersinar terik di luar ruangan, misalnya, di dalam arena justru terasa sejuk. Suhu udara bertiup sekitar 23-25 derajat celsius. Pertandingan yang bergulir mulai pukul 11.00 dapat berjalan lancar tanpa ada keluhan pemain-pemain kepanasan.

PSCC juga dilengkapi ruang ganti kostum, ruang penyimpanan peralatan, ruang wasit, ruang pertemuan VIP dan VVIP, serta panggung utama. Semua kursi tribune berada di lantai dua. Begitu masuk gedung, penonton diarahkan naik melewati tangga sehingga arena pertandingan betul-betul steril dari penonton. Arena dilengkapi pencahayaan dan pengeras suara yang baik. Toilet pun bersih dan terawat.

Lebih megah

Kapten tim bola voli putri Jakarta PGN Popsivo Polwan, Amelia Fajrina Nabila, mengatakan, dibandingkan dengan arena turnamen sebelumnya di Malang, arena di Palembang lebih baik. “Terasa sekali dari atmosfer penonton yang dihasilkan, di sini jadi lebih megah,” ujar Amelia.

Namun, Amelia heran mengapa alas arena tidak sama seperti SEA Games 2011. “Alas yang ada sekarang lebih bergelombang. Kalau dulu mulus. Padahal, lokasinya sama,” ujar Amelia.

Menurut Amelia, kondisi arena menunjang performa pemain sehingga kualitasnya perlu dijaga. Kemeriahan penonton Palembang mengingatkan Amelia saat tampil dalam kejuaraan di luar negeri, seperti di Filipina dan Thailand. Ia menilai, negara-negara lain di Asia memiliki arena olahraga lebih luas, dengan fasilitas lebih lengkap.

Kapten tim Jakarta Pertamina Energi, Novia Andriyanti, berharap penyelenggara Proliga tahun depan di kota lainnya sebaiknya juga memperhatikan kualitas arena. “Terutama dari sisi kebersihan, harus lebih ditingkatkan lagi,” katanya.

Wakil Direktur Proliga yang juga Wakil Ketua Bidang Pertandingan PBVSI Regi Nelwan mengatakan, arena olahraga di Indonesia yang memenuhi standar internasional masih sangat terbatas, bisa dihitung dengan jari. PSCC merupakan salah satu arena yang memenuhi standar global karena waktu itu dibangun untuk SEA Games Jakarta-Palembang 2011. “Arena lain belum ada yang seperti ini,” kata Regi.

Ia menambahkan, menyambut Asian Games 2018, yang juga direncanakan berlangsung di Jakarta dan Palembang, sudah saatnya Indonesia menyiapkan lebih banyak arena berstandar internasional. Yang tidak boleh dilupakan, selain arena kejuaraan, tuan rumah juga wajib menyediakan arena latihan.
GOR Sabilulungan di Kab. Bandung
Saat ini selain PSCC Palembang dan Istora hanya ada Gor Sabilulungan di Kab. Bandung yang bisa menampung penonton mencapai 6000 orang, Serta GOR Amongrogo Jogjakarta yang dinilai sudah memenuhi standar. namun masih diperlukan banyak GOR lain untuk menunjang pembinaan latihan para atlet junior.

Para pemain bola voli, badminton, basket, dan olahraga yang biasa dilakukan dalam GOR mungkin sedikit banyak Iri dengan cabang sepakbola, dimana saat ini semakin banyak stadion sepakbola dibangun dengan standar internasional, seperti stadion GBLA, Pakansari, Stadion Patriot, Gelora Bung Tomo, Stadion Batakan, dan saat ini GBK yang sedang dipercantik menjelang Asean Games.

Para pemangku kepentingan olahraga nasional harusnya bercermin ke negeri tetangga seperti Thailand, Filipina, dan Singapura yang memiliki GOR yang berstandar Internasional. Lengkap dengan elektronik Board serta layar raksasa di dalam GOR.

Hal ini sangat disayangkan, mengingat kompetisi Proliga, badminton, dan basket masih saja memakai GOR yang kurang layak untuk dipakai Kompetisi profesional. Bagaimana pemain bisa tampil maksimal, bila hawa dalam kor pengap, panas serta atap bocor, yang dapat mengganggu jalannya pertandingan.

Apalagi bila Indonesia menjadi tuan rumah kompetisi voli Asia atau dunia, GOR yang dipakai seperti Istora Senayan sudah sangat ketinggalan zaman dari segi arsitektur dan desain. Dipelukan renovasi besar untuk menyetarakannya dengan GOR kelas dunia seperti di negara-negara maju.
GOR Amongraga Jogjakarta saat menggelar kejuaraan junior Badminton : Sindonews.com


Memang tidak setiap bulan kompetisi diadakan, namun dengan banyaknya kor berstandar Internasional diharapkan ketika tidak dipakai untuk kompetisi pun, GOR tersebut bisa digunakan untuk pembinaan pemain muda. Baik dari cabang Bola Voli maupun cabang lain seperti Futsal, Basket, Badminton, dan olahraga Indoor lainnya. 

TEKNIK DAN MACAM-MACAM SMASH DALAM BOLA VOLI

Smash salah satu bagian penting dalam permainan bola voli.

Bola voli, sebuah olahraga yang identik dengan melompat, memukul dan mengumpan, dimainkan oleh dua tim yang masing-masing berisi enam orang anggota tim. Terdiri dari Tosser/setter, Spiker, dan Libero. Masing – masing memiliki fungsi dan peran berbeda dalam permainan. Setter sebagai pengumpan, libero sebagai penerima bola pertama dan Spiker sebagai pendulang poin.

Kali ini kita akan membahas tentang macam-macam jenis smash yang dilakukan oleh para Spiker. “Spike adalah suatu pukulan yang kuat dimana tangan kontak dengan bola secara penuh pada bagian atas, sehingga jalannya bola terjal dengan kecepatan yang tinggi, apabila pukulan bola lebih tinggi berada diatas net, maka bola dapat dipukul ke bawah (M. Mariyanto, 2006 : 128)”. Banyak jenis Spike/smash dalam permainan bola voli

Untuk melakukan smash dengan baik harusnya memperhatikan faktor-faktor berikut : 


Berdirilah dengan salah satu kaki dibelakang sesuai dengan kebiasaan individu (tergantung smasher normal atau kidal). Langkahkan kaki satu langkah ke depan (pemain yang baik dapat mengambil ancang-ancang sebanyak 2-4 langkah). Kedua lengan mulai bergerak ke belakang. Berat badan berangsur-angsur merendah untuk membantu tolakan. 

2. Tolakan

Langkahkan kaki selanjutnya hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah satu kaki agar kedepan sedikit untuk mengerem gerak ke depan dan sebagai persiapan melompat ke arah vertikal. Ayunkan kedua lengan ke belakang atas sebatas kemampuan kaki ditekuk sehingga lutut membuat sudut ±110°, badan siap untuk melompat dengan berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki yang di depan.

3. Meloncat

Mulailah melompat dengan tumit dan jari kaki terhentak lantai dan mengayunkan kedua lengan ke depan atas, saat kedua kaki mendorong naik ke atas, telapak kaki, pergelangan tangan, pinggul dan batang tubuh digerakkan serasi merupakan rangkaian gerak yang sempurna, gerakan eksplosif dan loncatan vertikal.
  
4. Memukul Bola 

Jarak antara di depan atas sejangkauan lengan memukul, segera lecutkan lengan ke belakang kepala dan dengan cepat lecutkan ke depan sejangkauan lengan terpanjang dan tertinggi terhadap bola.

5. Mendarat

Mendarat dengan kedua kaki mengeper, lutut lentur saat mendarat untuk meredam perkenaan kaki dengan lantai, mendarat dengan jari-jari kaki (telapak kaki bagian depan) dan sikap badan condong ke depan.
 
Berikut tahapan melakukan smash dalam voli
Spesialisasi Smash dalam permainan Bola voli

Bola voli modern saat ini yang sering kita lihat, sudah menerapkan spesialisasi atau suatu posisi yang ditentukan berdasarkan kemampuan yang dimiliki. Bola voli beberapa waktu yang lampau sebenarnya sudah menerapkan spesialisasi ini hanya saja spesialisasi hanya terbatas pada tosser/setter, spiker, dan libero.

Spiker pada saat itu bertugas sesuai dengan posisi yang di tempati sesuai perputaran rotasi, sehingga seorang spiker dituntut untuk memiliki kemampuan untuk menyerang dengan berbagai variasi bola dan bertahan di semua daerah bertahan dibelakang.

Sebenarnya pola seperti itu tidak buruk dilihat bahwa seorang pemain harus menguasai semua kemampuan teknik dalam bola voli (semua variasi serangan dan bertahan), tetapi dengan peraturan yang berubah saat ini maka dibutuhkan penguasaan maksimal dari pemain dengan hanya menugaskan seorang pemain untuk menguasai satu jenis serangan (Open Spike/Ace Spiker, Quicker, All  round  dll).

Dengan adanya spesialisasi tersebut maka diharapkan permainan bola voli bisa lebih menarik untuk ditonton dan tercipta suatu permainan yang sangat dinantikan oleh para penggemarnya. Serta banyak tercipta kreasi serangan hasil kreativitas para pemain di lapangan.

Macam-macam Smash Dalam Bola Voli yaitu :

1. Open Spike

Open Spike adalah salah satu pukulan yang paling banyak dilakukan oleh para pemain yang memiliki postur tidak harus terlalu menjulang tinggi namun memiliki Power yang keras dalam sebuah tim. Para Open Spike biasanya dituntut untuk memiliki lompatan yang tinggi guna melewati hadangan bloker yang biasanya berlapis. Di Indonesia sendiri banyak nama-nama Open Spike yang kualitasnya tidak diragukan seperti Ayip Rizal, Sigit Ardian, Rudi Tirtana, Rivan Nurmulki, Dimas Saputra,  Aprillia Manganang,
 
SIgit Adrian saat melakukan open spike di ajang proliga
Untuk melakukan smash Open Spike, Pemukul melakukan gerak awalan setelah bola lepas dari tangan pengumpan, bola dipukul dipuncak loncatan dan jangkauan lengan yang tinggi. Pemukul menyerang dengan bola-bola open(membuka) dan tinggi diatas net ( 4 – 7 meter diatas net ). 

Bola Semi Allround adalah bola yang diumpan lebih rendah dari bola Open, sehingga pemukul harus bergerak ketika asing didorong oleh receiver. Namun, gerakannya tidak boleh terlalu cepat dan menunggu bola sampai ketangan setter barulah Spike melompat. Pemain Indonesia yang berposisi All Round ini diantaranya, M. Riviansyah, Khasoni, Adam, Rendy Tamamilang,


Caranya, Setelah bola lepas di passing ke arah pengumpan, pemukul harus mulai bergerak perlahan ke depan dengan langkah tetap menuju ke arah pengumpan. Pemukul ini memiliki kemampuan lebih lengkap dalam menyerang maupun bertahan, memiliki kemampuan tinggi mengolah bola semi ( tanggung ). Seorang all round biasanya menyerang diposisi 2 (kanan-depan) tetapi pemain ini menyerang diberbagai posisi.

3. Quick 
Bola QUick adalah bola favorit pemain yang memiliki kecepatan dan stamina tinggi. Bola quick ini agak sulit ditebak datangnya, karena gerakan pemain dan setter yang cepat dan tiba-tiba, sehingga dibutuhkan ketepatan dan konsentrasi dalam mengantisipasinya.
Cara melakukannya yaitu, Begitu melihat bola passing ke pengumpan, maka pemukul melakukan awalan secepat mungkin dengan langkah yang panjang. Timing meloncat sebelum bola diumpan dengan jarak satu bola diatas net, begitu bola didorong. Quicker menyerang dengan bola-bola cepat dan tidak tinggi (0 – 0,5 meter diatas net ). Biasanya seorang quicker adalah orang yang paling tinggi di tim tersebut karena bertugas sebagai center block juga.

Di Indonesia contoh quicker diantaranya : Yolla Yuliana, Wilda Siti Nurfadillah, Agustin Wulandari di bagian putri, sementara ada nama legendaris Joni Sugiyatno, Affan priyo Wicaksono, I Putu Randu, serta si Raja Tarkam Ramli Gebot Mukodar


Smasher sebelum melakukan gerakan awalan, terlebih dahulu bergerak ke luar lapangan mendekati tiang net, smasher melakukan awalan bergerak arah paralel dengan jaring. Begitu bola sampai dibatas tepi jaring dengan ketinggian optimal bola, segeralah melompat dan langsung memukul secepatnya.

5. Drive

Smash ini biasanya digunakan oleh pemain untuk bola jauh dari net, saat melompat smasher agak dekat di bawah bola, berbeda dengan saat melompat pada smash normal.

6. Dummy / Tip

Pemain melakukan gerakan sama dengan pada waktu hendak melakukan smash, tetapi pada waktu kontak dengan bola, bola tidak dipukul melainkan disentuh saja dengan jari tangan.

7. Bola 3 meter / Pipe

Smash ini adalah serangan yang dilakukan dari belakang garis serang, pemukulnya seorang pemain garis belakang. Smash jenis ini cocok digunakan oleh pemain yang memiliki postur menjulang dengan Power keras untuk optimalnya serangan. Seperti biasa kita lihat para pemain kelas dunia saat menyerang.

8. Kijang

Biasanya setter mengumpan bola ke belakang hanya sedikit diatas kepalanya, pemukul biasanya berlari dari arah depan setter ke belakang untuk menjemput bola yang diumpankan, lalu melakukan langkah panjang dan naik dengan tolakan loncatan menggunakan satu kaki, pemukul tangan kanan menolak dengan tangan kiri. gerakannya mirip seperti bola quick, namun arahnya umpan di belakang setter.

9. Double Step

Smash ini dilakukan dengan menggunakan gerak tepi, disini pemukul melakukan dua kali gerakan untuk melakukan tolakan loncatan. Lompatan pertama berfungsi untuk mengecoh blok lawan, sedangkan lompatan kedua untuk memukul bola, awalan yang dilakukan seperti bola quick, namun umpan setter lebih ditinggikan seperti bola semi untuk memberi kesempatan smasher melakukan double step.

10. Step L

Smash ini hampir sama dengan smash normal, tetapi gerakan awal berbeda. Pemukul seakan-akan bergerak memukul Straight, tetapi kemudian pemukul bergerak ke tengah karena pengumpan mengumpan bola di tengah depan.


Mungkin itulah beberapa teknik smash yang bisa dijelaskan, bila ada yang kurang bisa ditambahkan kembali.

PROFIL TIEN MEI, SI PELATIH BAWEL YANG MAMPU MENGUBAH PEMAIN MUDA

Tien Mei, Pelatih yang dikenal Bawel dan galak, namun mampu mengorbitkan banyak pemain muda menjadi bintang.
 Sorot matanya tajam, raut muka yang kaku, suaranya keras saat melatih, dialah Tien Mei si tangan besi, begitu julukan publik voli Indonesia kepada Tien mei Saat dirinya masih bermain untuk Jakarta Elektrik PLN pada musim 2004. Hal ini tak lain lantaran pukulan Tien Mei saat Mensmash bola sangat keras dan tajam, seperti halnya pemain Timnas China saat ini yaitu Zhu Ting.

Tien Mei dikenal cukup bawel dan “kejam” saat melatih Jakarta Elektrik PLN. Tak jarang pemainnya muntah-muntah seusai menjalani porsi latihan berat darinya.

“Pernah saya harus tetap di lapangan sampai dua jam karena tidak mencapai target enam pengembalian bola sempurna dari 10 kali percobaan. Kami baru berhenti latihan kalau semua target terpenuhi,” kata BerlianMarsheila, pemain Jakarta Elektrik PLN.

Meski bawel dan kejam, Berlian melihat pelatih asal Tiongkok itu mempunyai tujuan jelas untuk memperbaiki teknik dasar pemain melalui latihan yang disiplin. “Tien Mei sangat galak karena dia tidak ingin kami menjadi pemain yang cengeng dan mudah menyerah. Di lapangan, nasib tim memang tergantung dari kemampuan semua pemain,” ungkap Berlian lagi.

Kemampuan pelatih kelahiran kota Yunan, 24 Februari 1978, ini memang tak perlu diragukan. Tien Mei sangat mengenal karakter pemain-pemain Indonesia karena sebelumnya pernah bermain di Proliga, era 2004-2010. Ia pun sudah membuktikan diri sebagai pelatih andal dengan membawa Jakarta Elektrik PLN tiga kali juara Proliga, yakni tahun 2011, 2015, dan 2016. Dan terkahir musim ini Tien Mei kembali meraih gelar bersama tim yang sama.

Pada laga perdana Proliga musim 2017 melawan Jakarta Pertamina Energi di GOR Ken Arok Malang, Jawa Timur, Jumat (27/1), Tien Mei membuat penonton terkagum-kagum. Meski secara materi timnya kalah kuat dari Pertamina Energi, dia mampu membawa timnya menang setelah tertinggal 0-2 (20-25, 13-25). Elektrik PLN bangkit dan membalikkan keadaan untuk merebut tiga set berikutnya, 25-18, 25-22, 15-11.
Tien mei Mengarahkan pemainnya saat final Proliga 2017
Pada final proliga 2017 kemarin, terlihat jelas kemampuan Tien Mei dalam membimbing para pemainnya keluar dari tekanan. disaat kritis set kelima, Tien Mei tidak menekan para pemainnya, dia hanya mengatakan untuk bermain dengan gembira dan tidak usah memikirkan hasil. dengan pesannya tersebut, tim mampu keluar dari tekanan dan merebut set penentuan dan keluar sebagai juara kembali.

“Saya selalu bilang kepada pemain, jangan pernah menyerah sebelum laga benar-benar berakhir. Saya juga mengatakan untuk apa kalian berlatih capek-capek jika menyerah dengan mudah di pertandingan sesungguhnya. Jika kalian kalah, berarti harus berlatih lebih keras lagi,” kata Tien Mei.

Menurut Tien Mei, pemain-pemain Indonesia pada dasarnya memiliki bakat yang bagus. Namun, sebagian belum benar-benar menguasai teknik dasar bermain yang sempurna.

“Sebenarnya saya bawel dan galak karena ingin mereka berkembang. Mereka harus disiplin dan konsisten. Saya tidak suka dengan pemain yang cengeng dan mudah menyerah. Jika ada pemain seperti itu, lebih baik memang tidak usah bertemu saya atau menjadi atlet,” ungkap Tien Mei. Namun, ia pun mengaku kadang suka menangis jika kesulitan melatih mereka.

Dari metode latihan, porsi latihan teknik dasar yang diterapkan Tien Mei mencapai hampir 80 persen, yakni passing, umpan, blok, smes, dan bertahan. Sisanya, latihan fitness, seperti push-up, sit-up, lompat. dan joging. Sementara latihan permainan tim inti dilakukan dengan melawan 8-10 pemain.

Tien Mei juga dikenal piawai memotivasi pemain. Meski galak, ia sangat dekat dan perhatian kepada semua pemainnya. Dimata para pemain, Tien Mei merupakan seorang ibu sekaligus kaka yang mampu membimbing mereka. hal ini terbukti ketika para pemain mengalami masalah dalam asmara maupun kehidupan, para pemain tak sungkan untuk curhat masalah pribadi mereka kepada sang pelatih.

Hal ini bisa dimaklumi mengingat Tien Mei lebih memahami perasaan perempuan dibandingkan pelatih laki-laki. Dan hal itu pulalah yang membuat kedekatan emosional di lapangan semakin erat antara pelatih dan para pemainnya.
Tien Mei dan Risco Herlambang saat masih bersama di Jakarta Elektrik PLN
Kemampuan Tien Mei sebagai pelatih diakui betul oleh Pelatih Jakarta Pertamina Energi :Risco Herlambang". pada musim 2015 Risco merupakan Asisten pelatih Tien Mei di Jakarta Elektrik PLN. dan pada musim 2016-2017 Risco pindah ke pertamina dan berhasil membawa tim tersebut menantang Elektrik pada laga Final, Pada PON 2016 Jugalah Risco Berhasil membawa tim Puteri Jawa Barat meraih medali emas. Kemampuan Risco dalam memanajemen pemain puteri sedikit banyak dipelajari saat menjadi Asisten Tien Mei. 

Kini setelah malang melintang di dunia Voli Indonesia, dan setelah menjadikan Jakarta ELektrik PLN Juara Sejati dengan meraih Hatrick, maka nama Tien Mei sudah sangat layak untuk menangani timnas Putri di ajang Sea Games dan ASIAN Games Mendatang. hal ini tidak bisa dilepaskan dari prestasi yang telah ditorehkannya selama berkecimpung di dunia voli nasional. terlebih lagi, timnas putri Indonesia sudah tertinggal jauh dari Thailand dan bisa saja tersalip oleh kekuatan baru Filipina.

Sempat berhembus kabar, bahwa Musim Ini adalah musim terakhir Tien Mei melatih klub Indonesia, kabarnya beliau ingin mencari pengalaman baru di luar negeri dan sudah mendapatkan beberapa tawaran dari klub luar negeri yang nilainya sangat menggiurkan.

Namun saat disinggung mengenai peluangya untuk membesut Timnas, Tien Mei Hanya menyerahkannya kepada pengurus PBVSI, dan kalau memang dipercaya, dirinya siap mengemban tugas tersebut. karena Tien Mei sudah sangat mencintai Indonesia.




PROFIL DIAN WIJAYANTI, BIDADARI CANTIK JAKARTA ELEKTRIK PLN



Dian Wijayanti Ingin perkuat Timnas dan Meraih Medali emas : kompas.com

Pemain Jakarta Elektrik PLN, Dian Wijayanti, menjalani latihan ketat bersama klubnya, sekaligus menjalani kuliah. Dia juga menyimpan rencana menikah.

Dian tengah bersuka cita. Kerja keras dia dan rekan-rekannya selama enam bulan sejak seri pertama Proliga terbayar lunas. Mereka menjadi juara Proliga usai mengalahkan Jakarta Pertamina Energi dengan skor 3-2 pada final yang dihelat di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu (23/4/2017).

Namun, kewajiban Dian untuk terus berlatih keras usai menjadi juara belum benar-benar usai. Bahkan, bisa jadi Dian dan teman-temannya akan menjalani latihan lebih keras. Bersama-sama tim nasional putri dia akan menjalani latihan menuju SEA Games 2017 Kuala Lumpur.

"Untuk karier di voli, saya belum merasa cukup sih. Ini hat-trick gelar juara. SEA Games kemarin, enggak puas dengan hasilnya. Kalau ASIAN Games 2018 berat. Hehehe," kata Dian.

Selain itu, dia juga terdaftar sebagai mahasiswi jurusan Informatika di kampus Medan. Ke jurusan itu ada arahan sih dan itu ada beasiswa dan dispensinya termasuk mudah," kata Dian. 

"Saya masuk jurusan Informatika karena memang tertarik, memang suka utak-atik. Dari kecil udah suka utak-atik, sampai rusak-rusak dan nggak bisa benerin lagi. Kalau dulu saya masih kecil mainannya bukan mainan cewek, malah pegangnya mainan anak cowok, kayak tamiya dan segala macam," tutur dia. 

Sebelum mengambil kuliah di Medan, Dian pernah menjadi mahasiswa Perpajakan Universitas Trisakti. Tapi, di kampus tersebut Dian tak bsia menjalani karier volinya. 

"Di Trisakti itu sedikit sulit buat dapat dispensasi dan sebagainya, mau pelatnas juga sedikit sulit. Jadi saya mengundurkan diri dan pindah ke Medan, di sana lebih mudah untuk dapat dispensasi atau apa gitu," jelas dia.

Dengan dua kesibukan itu, Dian juga mulai merencanakan untuk mengakhiri masa lajang. Bisa jadi, dia akan dipinang oleh kekasihnya Oky Setia Primadi yang juga pemain voli tahun ini. 
Dian WIjayanti saat berlatih bersama Elektrik PLN
"Rencana nikah sih, dari Oki-nya mengajak kalau tidak tahun ini ya tahun depan. Cuma, ya bagaimana nanti saja deh. Dibilang nggak siap ya tidak, tapi dibilang siap banget atau ngebet juga enggak. Jadi ya, biasa aja gitu," ujar perempuan berambut sepunggung itu. 

"Kalau aku sih pengennya setelah nikah, udah enggak main voli lagi. Ya kalau mau voli terus sih juga bosen. Hehehe. Capek, latihannya juga berat. Ya tapi kita merasa itu terbayar. Terus kalau sudah selesai gitu,'wah, ternyata kemarin gue bisa juga ya ngelewatin itu'. Padahal kalau dipikir-pikir berat banget.

"Ya kalau nikah masih bisa main dan dibolehin, ya mungkin masih main. Cuma kalau hamil kan ya nggak mungkin main," tutur dia. 

Sumber : Sport.detik.com

PROFIL PAUL SANDERSON, LEGIUN ASING JAKARTA PERTAMINA ENERGI ASAL AUSTRALIA

Paul Sanderson (melakukan smash), mengaku betah bermain di Indonesia

Smash keras Paul Sanderson tak bisa diantisipasi para pemain Palembang Bank SumselBabel pada laga final Proliga 2017 di GOR Among Rogo, Yogyakarta, Minggu (23/4/2017).

Jakarta Pertamina Energi pun meraih poin terakhir yang memastikan meraka memenangi laga final dan mendapatkan gelar juara Proliga 2017. Pertamina menang dengan 3-0 (26-24, 25-15, 25-12).

Bagi Sanderson, ini merupakan tahun kedua dia membela Pertamina di Proliga, setelah 2015. Pada kiprah pertamanya, dia gagal membawa Pertamina juara.

Paul Sanderson berasal dari Melbourne, Australia. Voli sebenarnya bukanlah olahraga pertama yang dia tekuni. Ketika masih berusia empat tahun, dia sudah mengenal olahraga bola basket.

"Di kelas tujuh, ada guru yang punya klub bola voli dan dia mengajak saya bergabung. Ketika itu, saya masih melakukan dua-duanya, basket dan voli," kata Sanderson saat ditemui sebelum laga final.

"Setelah berusia 16 tahun, saya harus memilih salah satu karena tidak mungkin menjalani keduanya. Di basket, akan lebih sulit untuk masuk tim nasional karena persaingan lebih ketat. Akhirnya saya memilih voli," ujar dia.

Voli sudah mengantar Sanderson keliling dunia. Dia pernah bermain di liga negara lain, termasuk Puerto Rico dan Belgia. Tahun lalu, dia turut mengantar Knack Roeselare menjuarai Liga Belgia.

Setelah Proliga, Sanderson tak punya banyak waktu untuk bersantai-santai. Dia akan segera menjalani pemusatan latihan bersama tim nasional.

"Saya masih ingin bermain di Olimpiade (Tokyo 2020). Namun, semua tergantung kondisi badan saya," ujar pemain kelahiran 7 Januari 1986 tersebut.

"Saya sekarang 31 tahun. Saya sudah tua, tetapi tidak terlalu tua juga. Saya lihat ada yang berusia 40 tahun dan masih bisa bermain," ujar pemain yang memiliki spike tajam tersebut.

Meski sudah berstatus pemain internasional, Sanderson mengaku bisa menimba ilmu kala bermain di Proliga bersama Pertamina. Dia banyak berlatih untuk lebih sabar saat bermain dari pelatih Putut Marhaento.

"Dari pinggir lapangan, dia sering mengingatkan agar saya lebih tenang dan sabar sehingga bisa berpikir lebih jernih. Normalnya, saya pemain yang cukup intens," ucap Sanderson sambil tertawa.

Jika tahun depan diajak Pertamina bergabung untuk bermain di Proliga lagi, Sanderson dengan senang hati akan menjawab iya. Lokasi Indonesia yang tidak terlalu jauh dari Australia, jadi salah satu pertimbangan.

Sanderson juga senang dengan cuaca di Indonesia saat Proliga berlangsung. Kompetisi yang tidak terlalu lama juga jadi nilai plus.

"Sebelum ikut Proliga saya belum pernah ke Indonesia. Aneh memang, karena biasanya orang Australia senang berlibur ke Indonesia, ke Bali. Natal tahun lalu, saya berlibur ke Bali, tetapi hanya dua hari," kata pemain setinggi 195 cm tersebut.

Selain Sanderson, Pertamina punya satu lagi pemain asing yaitu Aleksandar Minic dari Montenegro. Minic banyak menyumbang poin untuk Pertamina pada laga final kemarin, terutama lewat servis-servis tajamnya.

MUNGKINKAH TIEN MEI ORANG YANG TEPAT MENANGANI TIMNAS PUTRI INDONESIA

Pelatih Jakarta Elektrik PLN Tien Mei, banyak disarankan untuk memimpin timnas Indonesia di ajang SEA Games nanti. : Juara.net
Manajer Jakarta Elektrik PLN, Heri Hermawan mengaku timnya tak memiliki masalah jika pelatih Tien Mei, melatih timnas voli putri Indonesia. Menurut dia, hal itu sah-sah saja.

Tien Mei sukses membawa Jakarta Elektrik meraih juara Proliga 2017. Mereka mengalahkan Jakarta Pertamina Energi pada final di GOR Amongrogo, Minggu (23/4/2017).

Ini adalah gelar ketiga beruntun yang diberikan Tien Mei kepada Jakarta Elektrik. Sebelumnya, pelatih asal Tiongkok itu mempersembahkan gelar 2015 dan 2016.


Kesuksesan tim voli putri Jakarta Elektrik PLN menjuarai Proliga 2017 sedikit banyak ditentukan tangan dingin pelatih Tien Mei. Pelatih asal China yang sering dipanggil “Kak Mei” oleh para pemainnya itu ibarat sudah tahu sisi-sisi terdalam Berlian Marsheila dan kawan-kawan.

Minggu (23/4) di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Tien Mei memandu tim asuhannya memenangi grand final melawan Jakarta Pertamina Energi. Pada laga yang harus diselesaikan lima set, Elektrik PLN menang 3-2 (25-20, 24-26, 25-22, 18-25, 15-11).

"Tien Mei sudah beberapa tahun pegang Elektrik. Dia sudah tahu karateristik pemain Indonesia, sudah tahu pemain Indonesia, dan sangat tahu dengan manajemen kita. Jadi tidak ada kecanggungan. Jadi Tien Mei sosok yang dibutuhkan tim," kata Heri.

SEA Games rencananya akan digelar pada 19 sampai 31 Agustus 2017. Pada SEA Games 2015 lalu, timnas voli putri Indonesia meraih medali perunggu.

"Tien Mei cocok kalau pegang timnas. Dengan Jakarta Elektrik, kontraknya selesai bulan Mei. Lalu Agustus ada SEA Games. Kami tidak keberatan, kalau untuk negara tidak," tambah Heri.

Sentuhan personal Tien Mei menjadi salah satu kunci kejayaan Elektrik PLN. Setidaknya itu diungkapkan dua pemain tim ini, Berlian Marsheila dan Dian Wijayanti.

Sheila, panggilan akrab Berlian, menuturkan, semalam sebelum final, atau tepatnya Sabtu malam, Tien Mei memanggil seluruh pemainnya satu per satu. Menurut Sheila, itu selalu dilakukan sang pelatih sebelum laga puncak.

“Waktu itu saya ditanya, apa yang kamu rasakan, kamu ingin apa? Jujur, saya bilang, saya ingin juara lagi sehingga bisa tercatat sebagai pengoleksi tiga gelar juara berturut-turut,” kata Sheila pada Minggu malam, sesuai laga final.

Terhadap keinginannya itu, Tien Mei, seperti dituturkan Sheilla, mengingatkan bahwa jalan menuju juara kali ini tidak mudah. “Salah satunya karena Pertamina Energi juga ingin juara setelah tahun lalu kalah di final, juga oleh kami. Selain itu, sejumlah pemain juga cedera dan sakit di tengah Proliga berlangsung,” tutur libero Elektrik PLN itu.

Ihwal sentuhan personal Tien Mei ini juga diungkapkan Dian Wijayanti. “Kak Mei hebat sebagai pelatih. Karena dia bisa memahami kami yang atlet voli perempuan ini, mungkin karena Kak Mei juga perempuan. Jadi, bisa tahu pemain-pemain ini lagi gak enak hati, mood-nya lagi jelek, lagi berantem sama pacar, itu Kak Mei tahu,” ujar Dian yang berusia 23 tahun.

Tien Mei sendiri, meski dikenal bawel saat melatih, bisa menjadi sangat tenang di tengah pertandingan. Ketika memandu tim asuhannya menjalani laga final Minggu lalu, misalnya, wajahnya terlihat santai, sembari sesekali berdiskusi dengan asisten pelatih, Abdul Munif.

“Sebelum set kelima saya minta pemain buka hati, tidak usah berpikir menang atau kalah. Yang penting bermain voli dengan senang, tetapi jangan sampai kehilangan konsentrasi. Mau pukul keras, ya, keras saja, jangan takut. Servisnya out, ya, sudah gakpapa. Yang penting main berani,” tutur Tien Mei.

Kesuksesan Elektrik PLN dilengkapi terpilihnya Tien Mei sebagai pelatih terbaik, serta Aprilia Manganang sebagai pemain terbaik.

Pelatih Timnas Putra

Di bagian putra setali tiga uang. Jakarta Pertamina Energi yang tampil sebagai juara juga menempatkan pelatihnya, Putut Marhaento, sebagai pelatih terbaik. Adapun kapten Pertamina Energi, Agung Seganti, dinobatkan sebagai pemain terbaik.
Putut Marhaento saat menangani Jakarta Elektrik PLN :PLNTV
Pelatih tim voli putra Jakarta Pertamina Energi Putut Marhaento juga mengutamakan faktor mental saat grand final melawan Palembang Bank SumselBabel. Pertamina Energi menang dengan skor 3-0 (26-24, 25-15, 25-12). “Beberapa pemain bilang ke saya, terutama pemain muda, katanya mereka grogi. Saya tanya balik, kenapa grogi? Apa karena banyak penonton? Saya katakan, kalau pertandingan yang nonton banyak, kan, harusnya malah senang,” katanya.

Selama melatih Agung Seganti dan kawan-kawan di Proliga, Putut mengutamakan soliditas tim. Soliditas itu salah satunya dengan memastikan filosofi tim “tanpa bintang” di Pertamina Energi.

Oleh karenanya, meski di tim asuhannya ada pemain asing, yakni Alexander Minic dan Paul Richard Sanderson, di mata Putut semua pemain punya tanggung jawab yang sama.


“Minic dan Sanderson juga pernah kalah kalau latihan melawan tim cadangan. Ya, saya ingatkan juga kalau mereka ada kesalahan. Tim yang bagus juga harus dibentuk dari tim cadangan yang bagus. Kalau tim cadangan kurang bagus, tetap berdampak pada penampilan,” kata Putut. 

WAHANA EXPRESS DAN TECTONA JUARA KOMPETISI IVOBA SENIOR

Wahana Express Grup Berhasil Juara Kompetisi Ivoba Senior.
Tim bola voli putra Tectona dan tim putri Wahana Express Group (WEG) keluar sebagai juara Kompetisi Bola Voli Ivoba Senior KU-22 Tahun 2017, setelah kedua tim tersebut mampu menyapu bersih kemenangan, pada pertandingan yang berlangsung di GOR Persada, Jalan Persada, Kamis, 27 April 2017.

Tim putra Tectona memastikan tampil sebagai juara setelah meraih dua kali kemenangan saat mengalahkan Alko 3-0 (25-23, 25-21, 25-12), dan Pasundan dengan skor 3-1 (19-25, 25-18, 33-31, 25-21). Peringkat kedua kategori, putra diraih oleh Pasundan yang meraih satu kali kemenangan saat mengalahkan Alko 3-1 (25-17, 21-25, 25-17, 25-17). 

Sementara Alko hanya bisamenempati posisi juru kunci setaelah gagal merah kemenangan dari dua pertandingan yang dijalaninya.

Kepastian tim putri Wahana Express Group menjadi juara kompetisi Ivoba senior, diraih saat mengalahkan pesaing utamanya Bahana Bina Pakuan 3-0 (25-18, 25-23, 27-25). Dengan hasil tersebut, tim asuhan Rastoni ini telah meraih empat kali kemenangan dari lima pertandingan yang harus dijalani.

Pelatih Wahana Express Group, Rastoni mengatakan, pada pertengahan set ketiga konsentrasi pemaiannya sempat buyar, sehingga banyak melakukan kesalahan yang menguntungkan lawan.

“Mereka menganggap enteng karena merasa sudah unggul 2-0, padahal lawan sedang bermain bagus dan sering membuat flashing da pukulanyang kencang. Setelah kita briefing, semangat anak-anak bisa kembali lagi dan bisa menang 3-0,” ujarnya.

Pelatih Bahana Bina Pakuan, Salman Gusniafi Immar menuturkan, meski sempat membalikan kedaan pada set ketiga, para pemainnya banyak melakukan kesalahan sendiri pada akhir pertandingan, sehingga poin pun terbuang percuma.

“Target sebelumnya memang finalis, dan materi pemain lawan juga rata-rata pemain Proliga kemarin. Sementara kita campuran dari kelahiran tahun 1995 sama tahun 1999 dan 2000,” tuturnya.

Sebelumnya, Tri Retno Mutiara dkk mampu meraih kemenangan saat mengalahkan  tuan rumah Tectona 3-0 (25-18, 25-20, 25-22), Patriot Kota Bekasi r 3-0 (25-15, 25-18, 25-20), dan Parahyangan juga dengan skor 3-0 (25-11, 25-15, 25-8).

Sementara bagi Bahana Bina Pakuan, kekalahan ini harus memupus ambisi Normalita dkk untuk bisa menggeser Wahana. Dengan demikian Bahana masih memiliki peluang untuk menempati posisi kedua, bersaing dengan Alko yang juga sama-sama akan menjalani pertandingan terakhir, Jumat, 28 April 2017.

Pada laga penentuan nanti, Bahana Bina Pakuan akan menghadapi Parahyangan. Sementara Alko yang pada pertandingan sebelumnya menundukan Tectona, akan menghadapi partai sengit melawan Wahana Express Group.

Jadwal pertandingan Jumat, 28 April 2017, pukul 13.00 WIB: Bahana Bina Pakuan – Parahyangan, pukul 14.00 WIB : Patriot – Tectona, pukul 16.00 WIB : Wahana Express Group – Alko.

Pikiran-rakyat.com