Ramadhan Cup, Sebuah Tradisi Kejuaraan di Bulan Puasa

Ramadhan Cup, sebuah tradisi turnamen di bulan Ramadhan

Gelaran kompetisi bola voli putri Kharisma Bumiputera Ramadhan Cup 2017 tuntas dengan menasbihkan Wahana Express Group sebagai kampiun usai mengalahkan Bahana Bina Pakuan A di babak final yang digelar di GOR Kharisma, Simpay Asih, Jalan Cijambe Kota Bandung, Minggu (18/6/2017). Bukan hanya sebuah kejuaraan, namun ajang Ramadhan Cup sendiri menjadi sebuah rutinitas dan tradisi yang digelar komunitas bola voli di Jabar, khususnya di Kota Bandung, setiap datangnya bulan suci Ramadhan.

Sebelum gelaran Kharisma Bumiputera Ramadhan Cup 2017, sudah didahului dengan beberapa gelaran Ramadhan Cup di setiap tahunnya. Gelaran kompetisi bola voli di setiap bulan suci Ramadhan sendiri setidaknya sudah digelar sejak tahun 1989 di sebuah lapangan bola voli Kejora, RW 02, Kelurahan Kebon Jayanti, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, tepat di belakang stasiun KA lama Kiaracondong. Dengan titel ‘Ramadhan Cup Kejora’, kejuaraan bola voli ini menjadi sebuah rutinitas setiap bulan suci Ramadhan hadir yang hanya mempertandingkan kelompok putra. Kejuaraan bola voli ini pun menjadi lokasi ‘ngabuburit’ favorit, tidak hanya bagi warga Kota Bandung namun juga dari luar Kota Bandung yang sengaja hadir menonton laga para atlet bola voli.

Sebenarnya tidak ada yang ‘spesial’ dari gelaran bola voli Ramadhan Cup yang digelar di lapangan bola voli Kejora, RW 02, Kelurahan Kebon Jayanti, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung. Namun, animo penonton selalu membludak pada gelaran yang digelar di pada waktu menjelang berbuka puasa. Salah satu yang menarik dari kejuaraan ini yakni dengan hadirnya beberapa pemain bola voli top Kota Bandung, Jabar, hingga nasional. Baik yang masih aktif maupun yang sudah jarang bermain. Sebut saja nama Andri Widiatmoko, Minar Rohman, Uus Susansyah, Rastoni, Octavian, Samsul Jais, Asep ‘Ipung’ Supriatna, Ijan Samsudin, Brian ALfianto, hingga Anwar Sadat. Gelaran Ramadhan Cup di lapangan Kejora pun berlangsung hingga edisi ke-23 dan harus berhenti di tahun 2015 karena digusurnya lapangan oleh sang pemilik, PT KAI.

Namun hilangnya kompetisi Ramadhan Cup di lapangan Kejora, tidak lantas kompetisi bola voli di bulan puasa ini hilang. Hadir kejuaraan bola voli Ramadhan Cup di lokasi lain seperti yang digelar PBV Alko pada tahun 2011 dan PBV Macan pada tahun 2011. Gelaran dua Ramadhan Cup tersebut digelar khusus untuk kelompok putri. Dan gelaran Ramadhan Cup yang diinisiasi PBV Macan ini berjalan hingga empat tahun dan diiikuti oleh beberapa pemain nasional putri. Nama pebola voli putri nasional seperti Amalia Fajrina, Yolla Yuliana, Wilda Nurfadhila, Aprilia Manganang, Novriali Yami, Yokbeth, Shanty Sulastri, Erry Widiastuti, hingga Siti Nurjanah sempat mengikuti kompetisi bola voli Ramadhan Macan Cup di lapangan bola voli PBV Macan, Jalan Buah Batu, Kota Bandung.

Setelah vakuum di tahun 2016, kini PBV Kharisma Bumiputera yang berada dibawah pengelolaan Yayasan Sarwo Foundation kembali menggaungkan kembali kegiatan kompetisi bola voli Ramadhan Cup di tahun 2017. Digelar sejak awal puasa, Minggu (28/5/2017), di GOR Kharisma, Simpay Asih, Jalan Cijambe Kota Bandung, gelaran Ramadhan Cup diikuti oleh sekitar 15 tim bola voli putri. Dan nama-nama pebolavoli nasionalk pun hadir meramaikan kegiatan. Seperti Dhessy Saptiarini Koswara, Legisya, Yasmin Nafisa, Pungky Afrieca, Komang Bumi Rekta, Normalita, hingga Rindy Puspaningrum.

Ketua Yayasan Sarwo Foundation, Saryanto Hadi menuturkan jika kegiatan kompetisi Ramadhan Cup 2017 ini merupakan yang pertama kali digelar PBV Kharisma Bumiputera. Kegiatan sendiri rencananya akan menjadi agenda rutin PBV Kharisma Bumiputera pada setiap bulan suci Ramadhan untuk kelompok putri.

Saryanto menambahkan, kegiatan bola voli, khususnya sebuah kompetisi, jarang digelar pada setiap bulan suci Ramadhan. Dengan kehadiran Ramadhan Cup sendiri, diharapkan siklus pembinaan olahraga bola voli terutama melalui sebuah kompetisi tetap tersedia bagi para atlet menguji kemampuan mereka.

“Kita gelar kegiatan ini hanya ingin ikut mengembangkan potensi bola voli di Jabar, khususnya di Kota Bandung. Kita ingin ‎ikut menyumbang ke masyarakat terutama masyarakat bola voli,” ujar Saryanto saat ditemui di sela-sela babak final Kharisma Bumiputera Ramadhan Cup 2017 di GOR Kharisma, Simpay Asih, Jalan Cijambe Kota Bandung, Minggu (18/6/2017).

Kegiatan sendiri disambut antusias para pebolavoli dalam menjaga kondisi mereka. Baik secara fisik maupun performa tim. Seperti yang diungkapkan salah seorang pemain asal Wahana Express Group, Legisya.

“Main di kompetisi Ramadhan Cup saat kita berpuasa, memang berbeda. Salah satunya bagaimana mengatur kondisi fisik yang lebih lemas karena sedang berpuasa. Namun dengan adanya Ramadhan Cup ini kita bisa menjaga kondisi kita. Baik kondisi secara pribadi maupun tim. Sekaligus ngabuburit juga,” ujar Legisya.

Hal senada juga diungkapkan salah satu pelatih, Zoelni Hilnanda. Bagi pelatih tim putri Alko ini, kegiatan kompetisi di Ramadhan Cup sendiri bisa menjadi ajang berkomunikasi dengan komunitas bola voli di Jabar, khususnya Bandung, juga menjadi ajang pembinaan bagi atlet.
“Di bulan puasa kan jarang kompetisi atau kejuaraan. Jadi ajang ini bisa menjadi bahan evaluasi kita dalam pembinaan atlet. Sekaligus menyatukan tim dan memberikan pengalaman bertanding bagi atlet-atlet junior karena biasanya para pemain senior pun hadir. Dan ini cukup menguntungkan,” tegas Zoelni.
Pada edisi perdana kompetisi bola voli putri Kharisma Bumiputera Ramadhan Cup 2017 sendiri, Wahana Express Group tampil sebagai jawara setelah menumbangkan Bahana Bina Pakuan A di laga final, Minggu (18/6/2017). Wahan Express Group sendiri berhasil mengalahkan Bahan Bina Pakuan A dengan skor 3-0 (25-20, 25-20, 25-13).
sumber : fokusjabar.com

WAHANA EXPRES GRUP JUARA KHARISMA BUMIPUTERA RAMADHAN CUP 2017

Wahana Express Group Tampil sebagai juara Ramadhan Cup 2017 : pikiran-rakyat.com

Tim Wahana Exspres Group memastikan diri sebagai kampiun Kompetisi Bola Voli Kharisma Bumiputera Ramadhan Cup 2017 usai mengalahkan Bahana Bina Pakuan A di babak final yang digelar di GOR Kharisma, Simpay Asih, Jalan Cijambe Kota Bandung, Minggu (18/6/2017). Wahana Express Group berhasil menekuk Bahana Bina Pakuan A dalam tiga set langsung dengan skor 25-20, 25-20 dan 25-13.

Menurunkan komposisi pemain inti sejak set pertama, Wahana Express Group langsung menekan pertahanan Bahana Bina Pakuan A. Legisya, Yasmin, Nurlaili, ‎Dheka, Anisya, dan setter Komang langsung menggempur pertahanan Bahana Bina Pakuan A melalui serve dan spike yang tajam.
Sementara Bahana Bina Pakuan A yang dikomandoi pemain senior Dhessy SK, gagal mencoba meladeni permainan Legisya dkk. Namun beberapa kali percobaan serangan yang dilancarkan Dhessy SK dan kompatriotnya, berhasil dibendung blok rapat yang diperagakan anak asuhan Rastoni. Hasilnya, Wahana Express Group mampu merebut set pertama dengan skor 25-20.
Laga di babak kedua pun tak jauh berbeda dengan set sebelumnya. Mengandalkan spike Yasmin, Legisya dan Nurlaili ditambah kombinasi quick spike Dheka dan Anisya, membuat Wahana unggul dalam perolehan poin atas Bahana Bina Pakuan A. Set dua pun kembali menjadi miliki Wahana dengan skor 25-20 setelah quick spike Anisya gagal dikembalikan anak-anak Bahana Bina Pakuan A.
Unggul di dua set awal, membuat rasa percaya diri anak-anak Wahana Express Group makin meningkat. Sementara Dhessy SK dkk semakin terpuruk dan gagal mengembangkan permainan mereka. Dan hanya dalam waktu 20 menit, set ketiga pun kembali ditutup Wahana Express Group dengan skor telak 25-13 sekaligus memastikan kemenangan dengan skor 3-0 dan menjadi jawara pada Kompetisi Bola Voli Kharisma Bumiputera Ramadhan Cup 2017 ini.
Pelatih Wahana Express Group, Rastoni‎ mengatakan, kunci kemenangan timnya yakni dari serve dan blok. Anak asuhnya berhasil menekan Bahana Bina Pakuan A melalui serve tajam dan blok yang akurat.
“Alhadulillah, anak-anak bermain sesuai dengan instruksi pelatih yakni menekan sejak awal. Selain itu, kita punya keuntungan dari setter yang sudah berpengalaman sehingga mampu mengatur irama permainantim dengan baik. Permainan anak-anak pun cukup kompak dan sudah cukup baik meski ada beberapa pemain masih junior,” ujar Rastoni usai laga, Minggu (18/6/2017).
Sementara Pelatih Bahana Bina Pakuan A, Salman Gusniafi Immar mengaku jika permainan anak asuhnya jauh di bawah form terbaik mereka. Bahkan Dhessy SK dkk beberapa kali melakukan kesalahan sendiri yang menguntungkan lawan.
“Anak-anak bermain antiklimaks hari ini. Penerimaan service jelek, passing ke pengumpan pun jarang tak sampai sehingga bola-bola bagi spiker kami pun mudah dibaca‎ lawan dan gampang diantisipasi dengan blok mereka yang tinggi-tinggi. Ini akan jadi evaluasi bagi kami,” tutur Salman.
Untuk peringkat ketiga pada gelaran Kharisma Bumiputera ‎Ramadhan Cup edisi perdana ini, diraih tim Vijaya Kusuma (Viku) A setelah mengalahkan tuan rumah Kharisma Bumiputera A. Viku A menghentikan perlawanan tim tuan rumah dengan skor 3-1‎ (25-15, 25-17, 23-25, 25-12).
Untuk juara pertama di Kompetisi Bola Voli Kharisma Bumiputera Ramadhan Cup 2017, berhak mendapatkan piala dan uang pembinaan sebesar Rp8 juta rupiah. Untuk juara dua mendapatkan piala dan uang pembinaan Rp4 juta, juara tiga meraih piala dan uang pembinaan Rp3 juta, serta juara empat mendapatkan piala dan uang pembinaan Rp2 juta. Bahana Bina Pakuan A sendiri mendapatkan perhargaan tambahan yakni Most Valuable Playar (MVP) yang diraih Dhessy Saptiarini Koswara dan berhak atas uang pembinaan Rp1 juta dan piala.
SUMBER : fokusjabar.com

ASIH TITI PANGESTU MANTAP KENAKAN HIJAB

Asih Titi pangestu saat menjalani Latihan di Padepokan Bola Voli Sentul, Gambar : Kompas.com
Pebola voli nasional putri, Asih Titi Pangestuti, memutuskan menggunakan hijab setelah bergabung di pelatnas untuk SEA Games 2017 yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, 19-30 Agustus.

Asih mengakui bahwa dia mulai mengenakan hijab sejak dua tahun lalu. Namun, dia masih menggunakannya saat berada di luar lapangan.


Sejak terpilih sebagai salah satu pemain yang akan memperkuat Indonesia pada SEA Games 2017, pemain asal Jawa Timur ini merasa mendapat panggilan dari hati agar bisa total menggunakan jilbab. Baik di lapangan maupun di kehidupan sehari-hari.

"Pertama pakai hijab, ya memang mungkin panggilan dari hati ya. Soalnya sayakan dulu kerja. Nah, di lingkungan kerja banyak yang pakai hijab syar’i gitu loh," tutur Asih kepada JUARA di Padepokan Voli Sentul, Bogor, Kamis (1/6/2017).

Asih menjelaskan bahwa dia sudah terpikir untuk berhijab saat berlaga di pertandingan voli sejak lama.

"Memakai hijab perlu niat yang cukup besar. Saat itu, saya belum siap sepenuhnya mengenakan pakaian tertutup saat berlatih maupun bertanding. Setelah saya pikirkan dengan matang, akhirnya saya putuskan memakainya dan sekarang dinikmati saja," kata Asih.

Sebelum mengenakan hijab, pemain berusia 23 tahun ini meminta izin dulu kepada orangtuanya. "Orangtua mendukung selama apa yang saya pilih merupakan hal terbaik untuk saya," aku Asih.

Setelah mengenakan hijab, Asih tidak mendapat kesulitan beradaptasi saat berlatih di lapangan. "Rasanya seperti biasa saja, tidak teras panas seperti yang saya bayangkan sebelumnya. Saya malah merasa sejuk. Kalau berkeringat itu hal lumrah karena semua pemain sehabis latihan juga berkeringat," kata Asih.

Sebelum berangkat ke Malaysia untuk mengikuti SEA Games, Asih dan 13 pemain putri lainnya akan mengikuti kejuaraan bola voli tingkat Asia di Vietnam, 6-16 Juli, tim putri juga akan berlatih tanding di Jepang. 

sumber : Juara.net

DISDIK KEPRI AKAN BENTUK KLUB BOLA VOLI


BATAM – Kompetisi bola voli Hari Pendidikan Nasional pada 7-13 Mei kemarin menginspirasi Dinas Pendidikan Kepri untuk membentuk sebuah tim bola voli. Klub bola voli binaan pemerintah ini langkah awal untuk pembinaan atlet pemula yang berbakat.
“Klub ini akan ditangani bidang pemuda dan olahraga nantinya,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kepri, Arifin Nasir, belum lama ini.
Personel yang akan masuk dalam klub bola voli binaan Disdik Kepri diambil dari sekolah-sekolah yang berhasil meraih juara dan akan diadakan seleksi pada Juli 2017 ini.
“Kami akan ambil anak-anak yang berbakat dengan postur tubuh ideal pemain voli dan mereka nantinya akan memperkuat Kepri di turnamen Kepri maupun turnamen nasional jika dibutuhkan,” ujarnya.
Tim yang akan dibentuk Disdik Kepri adalah tim putra dan putri. Setiap tim diisi 9 pemain. Arifin berharap, Kepri melahirkan generasi atlet bola voli yang berkualitas dan siap berkompetisi pada level yang lebih luas. Guna mendukung pembinaan atlet jangka panjang. Disdik Kepri akan bekerjasama dengan dengan unsur terkait, seperti guru olahraga, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Panitia Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN).
“Kami juga akan berkoordinasi dengan kepala sekolah agar tidak meninggalkan atau melanggar kebijakan di sekolah,” katanya.
Seleksi ini di luar untuk atlet Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP). Sebab seleksi PPLP ada di bawah Dinas Pemuda dan Olahraga dari tingkat SMP. “Kami seleksi untuk memperkuat Kepri, hanya untuk siswa SMA sederajat,” ujar Arifin.
Arifin menuturkan, hendaknya kegiatan olah raga bola voli ini terus digali dan ditingkatkan lagi. Hal ini bertujuan untuk menjaring bibit-bibit muda yang bertalenta untuk dijadikan sebagai atlet sehingga di kemudian hari dapat mengukir prestasi hingga ke tingkat nasional sekaligus mengharumkan nama Kepri.
“Ke depan kita akan mewajibkan sekolah untuk mengelar olahraga bola voli dan menjadi salah satu ekstrakulikuler wajib sekolah,” ungkapnya.
Lanjutnya, Disdik Kepri akan terus mendukung segala kegiatan yang bersifat positif guna meningkatkan kreativitas siswa. Ia berpesan kepada orang tua siswa agar ikut berpartisipasi membangkitkan semangat olah raga bagi para generasi penerus bangsa untuk terus mengukir prestasi.
“Prestasi siswa harus didukung orang tua, dan kita harap orang tua mendukung keinginan anak untuk menunjukkan prestasi non akademis ini,” kata Arifin.

TIM PBV AD BERAMBISI TAMPIL DI PROLIGA

Tim PBV AD saat Juara di turnamen Piala Gubernur Batam
BATAM – Persatuan Bola Voli (PBV) AD merasa sudah waktunya melangkah lebih jauh di panggung voli Tanah Air. Langkah mereka berikutnya adalah kompetisi strata tertinggi negeri ini, Proliga.
Skuat asuhan I Gusti Kade Wirana memang sedang naik daun. Pevoli-pevoli profesional telah mereka rekrut dalam beberapa tahun terakhir, dijadikan prajurit kemudian disatukan dalam satu tim.
Pemain terakhir yang direkrut adalah Aji Maulana. Mantan pemain Bank Sumsel Babel dan tosser timnas ini mendapat tawaran dari TNI AD sebelum Proliga 2017 dimulai.
Aji mengikuti langkah sejumlah pevoli senior yang telah bergabung ke PBV AD lebih dulu. Sebelum Aji, ada Heryanto (kapten Jakarta Elektrik PLN), Febrianto Endar Pratomo (Jakarta BNI Taplus) dan Dani Anggriawan (Bank SumselBabel). Mereka telah disatukan dalam satu tim dan mulai pelatihan usai menjalani Proliga tahun ini.
Hasilnya, PBV AD tampil luar biasa. Kompak dan punya pertahanan bagus. Gelar pertama mereka diraih di Danjen Kopassus-BNI Open awal April lalu. Mereka juara tanpa sekalipun kalah. Di Final, mereka menaklukkan tuan rumah, Kopassus.
Kesempatan tampil di kompetisi-kompetisi tampaknya menjadi misi PBV AD. Jeda sebulan usai dari Danjen Kopassus-BNI Open, PBV AD terbang ke KORAN SINDO BATAM Open 2017. Pelatih I Gusti Kade Wirana membawa Aji Maulana dan Febrianto bersama tim pelapis.
Di Batam, PBV meraih runner up. Mereka kalah dari juara bertahan Singapore VC. Namun sepanjang kompetisi, PBV tampil luar biasa. Comeback 3-2 dari Bank BJB, menang dari Timnas SEA Games Malaysia dan memadamkan tim yunior Samator.
Tak ayal, penampilan sepanjang tahun ini membuat yakin PBV AD menatap Proliga 2018, arena pertarungan tim voli terbaik negeri ini. Apalagi Mabes AD sudah memberi sinyal silakan jalan.
“Sudah ada wacana dari Mabes TNI. Sekarang masih dalam proses,” ujar pelatih PBV AD I Gusti Kade Wirana usai laga final KORAN SINDO BATAM Open 2017, akhir pekan kemarin.
Gusti terdengar percaya diri bila melihat daftar pemain PBV TNI AD. Tim ini merekrut banyak pemain yang pernah mengecap pelatnas. Selain Aji, Febrianto dan Dani, ada Oky Setia Permadi (Jakarta Pertamina Energi) dan Okly Reyzal Ibrahim (Jakarta Pertamina Energi). Tapi hanya Aji yang dipanggil timnas SEA Games 2017.
Dana Besar
Meski begitu, PBV AD masih menghitung-hitung kekuatan supaya tim bisa dipastikan bisa bersaing, di samping juga dana besar untuk turun di Proliga 2018. “Jika dana mengalir. Kami akan bergabung dengan enam tim Proliga,” sambung Gusti.
Jika PBV AD benar-benar melangkah ke Proliga, maka tim ini akan jadi pendatang baru dan bersaing dengan Bhayangkara Samator, Jakarta BNI Taplus, Jakarta Elektrik PLN, Jakarta Pertamina Energi, Bank SumselBabel serta Batam Sindo BVN. Tim-tim ini adalah peserta Proliga 2017. “Berlaga di Proliga sangat ditunggu-tunggu. Kami harus naik menjadi tim yang disegani di tingkat nasional. Pemain kami kualitas Proliga,” katanya.
sumber : sindobatam.com

PELATNAS VOLI PUTRI JALANI PUASA BERAT TAHUN INI

Gunawan Saputra saat mengikuti Pelatnas, sumber : detik.com
Pevoli Putra Timnas Indonesia harus menghadapi beban tambahan kala menjalani ibadah puasa tahun ini. Bagaimana tidak, selain harus tetap berlatih karena tengah menggelar Pelatnas, mereka juga harus merasakan panasnya ruangan kamar tempat mereka beristirahat.
Ya,Timnas Voli putra Indonesia saat ini memang tengah menggelar Pemusatan Latihan (Pelatnas) untuk mempersiapkan diri tampil di ajang SEA Games 2017. Sebanyak 16 pevoli putra andalan Indonesia digembleng di bawah arahan pelatih Samsul Jais.
Tentu ini menambah beban bagi pevoli muslim yang menjalani ibadah puasa. Hal ini seperti diutarakan oleh Agun Seganti yang mengaku sedikit berat kala berpuasa kali ini.
"Puasa kali ini tentu kita jalankan sekuat tenaga kita. Tapi kita juga harus latihan maksimal, jadi kalaugak kuat ya terpaksa minum," ucap Agung, Senin (29/05/17).
Agung pun menjelaskan bahwa saat sore hari ibadah puasa kali ini benar-benar terasa berat. Selain lelah karena berlatih, namun ada faktor lain yang menambah beban pemain yang meraih gelar MVP di Proliga 2017 ini.
"Biasanya itu berat-beratnya di jam 1-2 siang. Itu benar-benar terasa. apalagi kamar kita tidak ada AC (pendingin ruangan) jadi tambah-tambah. Ya makanya kita jalani saja sekuat tenaga terlebih dahulu," beber dia.
Meski begitu, Agung menjelaskan dalam Pelatnas kali ini PBVSI selaku induk bola voli Indonesia sangat memperhatikan gizi. Sehingga mereka pun tak khawatir akan kekurangan asupan makanan berkualitas kala mengikuti Pelatnas.
"Gizi terjamin gak ada masalah. Ditambah vitamin juga," tandas dia.

AGUNG SEGANTI INGIN PERSEMBAHKAN EMAS VOLI

Agung Seganti menjadi MVP Proliga 2017 
Pevoli putra Indonesia, Agung Seganti, sangat berambisi dapat mempersembahkan medali emas bagi Indonesia di ajang SEA Games 2017. Dia menilai sudah saatnya dirinya memberikan sesuatu bagi Indonesia.
Agung Seganti tengah mengikuti Pelatihan Nasional (Pelatnas) voli Indonesia. Agung bersama 15 pevoli putra lainnya digembleng oleh Samsul Jais di Padepokan Voli, Sentul, Jawa Barat. Seperti diketahui, PBVSI tengah menggelar Pelatnas voli untuk berjuang di ajang SEA Games 2017, di Kuala Lumpur, Malaysia.
Kembali masuk dalam skuat Timnas voli putra Indonesia, Agung Seganti pun memiliki satu asa, dia berharap dapat memberikan yang terbaik Indonesia.
"Untuk tahun ini saya rasa kekuatan lebih bagus. Terlebih saya secara individu merasa dalam usia emas dan berharap dapat memberikan sesuatu yang lebih bagi Indonesia," ucap Agung, Senin (29/05/17).
Harapan pevoli kelahiran Lampung ini untuk memberikan medali emas bagi Indonesia memang bukan ucapan semata. Sebab, Agung membawa modal berharga kala berlaga di SEA Games nanti. 
Ya, Agung membawa label pemain terbaik (MVP) saat berlaga di ajang Proliga 2017. Tentu dengan label ini pemain berpostur 190 cm ini semakin percaya diri menyongsong perhelatan dua tahunan ini.
"MVP tentu semakin membuat saya percaya diri. Gelar ini akan saya bawa ke Timnas dengan memberikan yang terbaik untuk Indonesia," jelas dia.
Indonesia sendiri ingin memperbaiki rekor medali di SEA Games. Sebab dalam dua event SEA Games terakhir, Indonesia gagal meraih medali emas.
sumber : indosport.com

PELATNAS VOLI SISAKAN 14 PEMAIN

Pelatnas tim voli putri dan putra sudah mencoret dua pemain

Pelatnas voli Indonesia tak perlu menunggu lebih lama untuk mengerucutkan jumlah pemainnya. Sebelumnya, tim pelatih memperkirakan baru mengurangi jumlah pemain seleksi yang awalnya 18 pemain itu pada Juni. Namun, sepekan menjelang Juni, mereka sudah memastikan 14 pemain.

Di sektor putra, dua pemain dicoret dari skuad. Mereka adalah quicker Yayan Riyanto dan Galih Bayu Saputra (spiker). Otomatis, hanya tersisa 14 pemain yang masih menjalani training center di Padepokan Voli, Sentul, Bogor. Sebelumnya, dua pemain putra, yakni I Kadek Juliadi dan Dimas Saputra, dipastikan batal mengikuti pelatnas karena masalah pekerjaan dan cedera.

’’Sebenarnya kualitas Yayan dan Galih bagus. Tapi tidak bisa dimungkiri, karena proses seleksi yang ketat, posisi mereka harus diisi pemain yang lebih kami butuhkan,” jelas Samsul Jais, pelatih timnas putra.

Melihat susunan yang ada, posisi spiker akan diisi Sigit Ardian, Rendy Tamamilang, Doni Haryono, Agung Seganti, Ramzil Huda, dan Dimas Saputra. Sedangkan posisi quicker bakal diisi Mahfud Nurcahyadi dan Antho Bertiyawan. ’’Rencananya, jumlah 14 pemain itu sudah pasti sampai nanti tryout dan SEA Games. Saya rasa, dengan adanya 14 pemain ini, program latihan dan formasi tim sudah ideal dan bisa berjalan lancar,” ucapnya.

Penentuan 14 pemain tersebut juga tak sesuai dengan rencana awal. Tim pelatih sebelumnya mematok bakal membawa 12 pemain saja ke SEA Games. ’’Kalau diambil 12 pemain, tentu latihan tidak bisa berjalan normal. Apalagi kalau saat latihan simulasi pertandingan dan mereka semua bermain, nanti tidak ada pemain pelapisnya. Padahal, mengasah kemampuan pemain pelapis itu juga penting bagi sebuah tim,” tambahnya.

Keputusan itu ditanggapi positif oleh spiker timnas Agung Seganti. Menurut peraih gelar most valuable player (MVP) pada Proliga 2017 itu, susunan skuad timnas kini sudah ideal. Sebab, terdapat formasi yang seimbang antara pemain senior dan junior. ’’Dengan adanya pemain-pemain muda, saat menjalani latihan dan pertandingan nanti, mereka bisa sekalian belajar dari seniornya. Untuk jangka panjang, itu sangat bagus untuk modal regenerasi,” ujarnya.

Sama halnya di tim putra, tim putri juga mencoret empat pemain. Mereka adalah Novriali Yami, Rika Dwi Latri, Shinta Aini Fathurrahmi, dan Agustin Wulandari. ’’Banyak pertimbangan untuk mencoret mereka. Tapi, yang pasti, performa mereka terus kami pantau. Kami sudah bertekad melakukan pembibitan yang berkesinambungan” ujar Risco Herlambang, pelatih tim putri.

sumber : jawapos.com