Jakarta Electric PLN akhirnya
berhasil mempertahankan Gelar proliga 2016 setelah menang dengan skor tipis 3-2
melawan Jakarta Pertamina Energi. Pertandingan yang bertajuk duel sua manganang
tersebut sangat menguras tenaga dan emosi penonton. Sempat unggul 2-0, Electric
terkejar pada set ketiga dan keempat. Hingga akhirnya pertandingan harus
dilanjutkan dengan set kelima.
Kapten tim Jakarta Electrik PLN
Aprilia manganang menuturkan bahwa timnya sempat kehilangan konsentrasi pada
set ketiga dan keempat. Terlalu over confident dan yakin bisa menuntaskan
pertandingan dengan 3 set langsung menjadi bumerang bagi timnya.
Namun pada set kelima, timnya
berhasil memperbaiki konsentrasi, dengan pengalaman mental yang lebih matang
dari tim lawan Electric berhasil menyudahi set kelima dengan kemenangan 15-8.
Jalannya pertandingan
Jakarta Elektrik PLN sangat
mendominasi dua set awal dan membuat skor menjadi 2-0. Sayangnya, di set ketiga
dan keempat, Jakarta Pertamina Energi mampu balik menekan dan memaksakan hasil
pertandingan ditentukan di set kelima.
Di dua set awal, PLN mampu unggul
dengan mengandalkan tembakan-tembakan keras dari spiker andalan mereka, Aprilia
Manganang, yang didukung Yolla Yuliana. Berkali-kali Aprilia leluasa masuk
menyerang dari sisi kiri dan spikenya terus menghasilkan angka. Set pertama
berakhir dengan angka 25-20.
Di set kedua, jalannya
pertandingan tak jauh berbeda. Aprilia masih menjadi penyumbang angka terbesar
meskipun spikenya beberapa kali gagal karena diblok pemain Jakarta Pertamina
Energi. PLN pun kembali merebut set ini dengan angka 25-18.
Di set ketiga, kondisi berubah
180 derajat. Pemain Jakarta Elektrik terlihat kelelahan menghadapi serangan
Pertamina. Alhasil, pertamina unggul jauh di awal set dan merebut 10 poin
berturut-turut. Setelah itu barulah PLN meraih angka pertama, itupun karena
kesalahan pemain pertamina. Masuknya Hani Budiarti menggantikan Amasya
manganang memberikan warna lain bagi pertahanan pertamina. Berkali-kali Hani
Mampu jeblok serangan pemain Electric PLN. Sementara berkali-kali serangan
Logan Tom dan Mari berhasil mendulang poin bagi pertamina.
Tak terlihat serangan Aprilia di
set ini. Posisi idealnya di sisi kiri lebih sering ditempati Wang Yi Mei yang
di set ini sering gagal dalam melepaskan spike. Spikenya berkali-kali masih
mampu diantisipasi pemain Pertamina. Di sisi lain, kapten Pertamina, Logan Tom,
menemukan kembali performanya dan menyumbang beberapa angka dari spikenya. Set
ketiga berakhir 17-25.
Set keempat, penampilan Aprilia
dkk belum pulih. Kombinasi serangan Logan dan Mari berkali-kali menghasilkan
angka untuk Pertamina. Sementara itu, kombinasi serangan Aprilia dan Yola
sering terbaca lawan dan sering melakukan kesalahan sendiri. PLN kembali
menyerah dengan angka 19-25.
Baru pada set kelima Aprilia
kembali menggila. Berkali-kali spike tajamnya dan sekali serve-nya menembus
titik kosong di area Jakarta Pertamina Energi. Tak hanya Aprilia, kali ini Wang
Yi Mei juga sukses menyumbang angka dari beberapa spike mendatarnya yang gagal
dibendung. Selain itu, servenya mampu menembus titik lemah Pertamina. Set
terakhir ini ditutup spike keras Aprilia dan angka menjadi 15-8.
Pada set kelima ini terlihat
jelas mental pemain pertamina belum sematang para pemain Electric PLN. Berkali-kali
kedua libero muda mereka Tasya, dan Novia melakukan kesalahan. Terlihat jelas
tasya sedikit gugup saat poin-poin kritis. Namun salut buat pertamina yang
telah berusaha sekuat tenaga. Dan selamat untuk Jakarta Electrik PLN sang Juara
Bertahan