Cedera lutut adalah salah satu cedera yang paling menakutkan bagi setiap atlet. Apalagi atlet voli dan sepakbola, ketika sudah mengalami cedera lutut akan sangat sulit untuk mencapai top performance kembali seperti sedia kala. Ada banyak penyebab dan faktor yang dapat membuat lutut kita cedera. Untuk itu mari kita bahas satu persatu.
Struktur lutut
Agar lebih mudah untuk pencegahan dan pengobatan cedera lutut, ada baiknya kita mengetahui struktur yang ada di dalam lutut kita. Untuk menyembuhkan cedera lutut kita perlu mengetahui struktur lutut. Lutut adalah sebuah sendi engsel, terletak di antara tulang paha (femur) dan tulang shin (tibia dan fibula).
Kontraksi otot-otot di bagian depan paha (quadriceps) untuk meluruskan kaki, sedangkan kontraksi otot-otot di bagian belakang paha (hamstrings) memungkinkan kaki menekuk di lutut. Bagian akhir dari femur terletak pada cangkir dangkal dari tibia, dengan bantalan yang empuk yakni sebuah lapisan tebal dari tulang rawan.
Pada bagian depan sendi lutut, tempurung lutut atau patela berada pada sebuah alur di ujung bawah tulang paha. Sendi ini lebih lanjut didukung pada setiap sisinya oleh tulang-tulang rawan tambahan, yang berada di antara sendi lutut. Tulang-tulang tersebut dijaga di tempat oleh pita keras dari jaringan terikat yang disebut ligament-ligamen. Seluruh sendi ditutup di dalam kapsul keras yang dilapisi dengan membran dan diisi dengan cairan pelumas sinovial. Kapsul-kapsul ekstra dari cairan, yang dikenal sebagai bursae, menawarkan bantalan ekstra.
Ada empat ligamen di lutut yang rawan cedera:
1. Ligamentum cruciatum anterior (ACL) adalah salah satu dari dua ligamen utama di lutut. Ini menghubungkan tulang paha ke tulang tulang kering di lutut. Cedera ACL adalah penyebab umum dari kecacatan di lutut. Di AS, 95.000 orang mendapatkan mereka setiap tahun. Mereka lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria.
2. Posterior ligamen (PCL) adalah ligamentum utama kedua pada lutut yang menghubungkan tulang paha ke tulang tulang kering di lutut.
3. Lateral ligamen kolateral (LCL) menghubungkan tulang paha ke fibula, tulang kecil kaki bagian bawah pada sisi samping atau luar lutut.
4. Medial ligamen kolateral (MCL) juga menghubungkan tulang paha ke tulang pada sisi medial atau lutut
Penyebab cedera lutut
Sebaiknya dihindari, lebih baik mencegah daripada mengobati, Untuk menghindari cedera Lutut kita perlu tahu aktivitas penyebab cedera lutut. Aktivitas tersebut seperti olahraga berlebihan, tidak melakukan pemanasan sebelum berolahrga, aktivitas memutarkan lutut sementara kaki diam, dan memaksakan lutut bekerja terlalu berat. Aktivitas lain penyebab cedera lutut antara lain:
- Posisi melompat kemudian mendaratkan kaki dengan posisi lutut tertekuk. Posisi seperti ini akan menyebabkan benturan keras pada lutut sehingga tempurung lutut menjadi cedera;
- Berlari cepat kemudian tiba-tiba berhenti, menyebabkan shock pada sendi lutut;
- Secara tiba-tiba memindahkan barang/beban pada kaki;
- Trauma karena kecelakaan, atau pukulan langsung pada lutut dapat menyebabkan cedera ligamen di berbagai lokasi pada bagian atas, luar atau di dalam lutut itu sendiri;
- Bentuk struktur dari sendi lutut juga dapat menyebabkan gangguan fungsi dari sendi lutut. Seseorang memiliki satu kaki lebih pendek dari yang lain menyebabkan posisi lutut tidak sejajar. Bentuk telapak kaki datar cenderung mengalami masalah lutut lebih sering dikarenakan seseorang yang memiliki bentuk kaki datar lebih cepat lelah dalam beraktivitas (berlari, berjalan) dibandingkan dengan orang yang memiliki telapak kaki berlekuk (cekung) sehingga apabila dipaksakan untuk beraktivitas akan menyebabkan cedera pada lutut;
- Berat badan seseorang juga menjadi salah satu penyebab mudah terjadi cedera lutut. Kelebihan berat badan menyebabkan lutut menjadi sulit menopang tubuh sehingga mudah terjadi ketidakseimbangan fungsi kerja lutut.
Yang Terjadi saat Mengalami Cedera Lutut
Ketika lutut mengalami cedera, bisa menimbulkan rasa nyeri, memar, atau bengkak. Ketiga hal tersebut bisa diderita selang beberapa menit setelah seseorang mengalami cedera lutut. Terjepitnya jaringan saraf atau rusaknya pembuluh darah adalah dua kondisi yang umumnya terjadi dan menjadi penyebab rasa sakit.
Akibat lain yang biasa ditimbulkan akibat cedera lutut adalah mati rasa pada kaki bagian bawah. Selain itu, kaki bagian bawah bisa jadi merasakan lemah, dingin, kesemutan, kebiruan, atau pucat.
Penyebab lutut mengalami cedera secara tiba-tiba bisa dikarenakan oleh benturan langsung pada lutut. Selain itu, lutut bisa mengalami cedera karena menjadi tumpuan saat memutar tubuh, jatuh, atau menekuk lutut. Cedera lutut secara tiba-tiba biasa disebut cedera akut.
Berbagai Jenis Cedera Lutut
Karena lutut terdiri dari berbagai bagian, maka cedera lutut juga terbagi ke dalam berbagai macam. Di bawah ini adalah sebagian kondisi cedera lutut yang sering terjadi.
Cedera lutut - Ligamen yang keseleo
Sendi lutut dijaga secara bersama-sama oleh pita keras dari jaringan terikat yang disebut ligament-ligamen. Putaran secara tiba-tiba atau kekuatan yang berlebihan pada sendi lutut, sering disebabkan oleh melompat secara berulang-ulang atau berhenti secara cepat ketika sedang berjalan, dapat meregangkan ligamen di luar kemampuan mereka. Ligamen-ligamen yang robek dapat berdarah hingga ke lutut dan biasanya menyebabkan pembengkakan, nyeri dan kelemahan sendi.
Anterior Cruciate Ligament (ACL) yang berada di tengah sendi adalah ligamen lutut yang sering terluka. Sebuah ACL yang pecah tidak akan sembuh dengan sendirinya. Mungkin memerlukan operasi rekonstruktif untuk menyembuhkan cedera lutut berupa ACL yang pecah.
Cedera lutut karena keseleo terbagi lagi menjadi tiga berdasarkan tingkat kerusakan pada ligamen.
Keseleo tingkat 1: lutut tetap stabil, namun tidak ada kerobekan pada ligamen. Rasa sakit juga timbul pada ligamen.
Keseleo tingkat 2: ketidakstabilan lutut terkena dampak yang ringan karena adanya sebagian serat ligamen yang mengalami kerobekan.
Keseleo tingkat 3: lutut terkena dampak yang berat karena serat ligamen benar-benar mengalami kerobekan parah.
Cedera lutut - Tendon yang robek
Otot-otot berlabuh di sendi dengan tendon-tendon. Tendon-tendon yang terlalu meregang dapat robek dan berdarah, namun cedera lutut ini cenderung dapat sembuh dengan sendirinya tanpa perlu operasi.
Cedera lutut - Tulang rawan yang robek
Sendi lutut didukung pada kedua sisinya dengan strip-strip tambahan dari tulang rawan, yang disebut dengan 'menisci' atau tulang rawan semilunar. Salah satu cedera lutut yang paling umum adalah sebuah robekan atau split dari meniskus. Dampak yang parah atau memutar, terutama selama latihan berat yang dialami oleh bantalan tersebut, dapat merobek tulang rawan ini. Robekan meniskus juga bisa terjadi pada orang tua karena keausan. Gejala-gejalanya termasuk pembengkakan, rasa sakit dan ketidakmampuan untuk meluruskan kaki. Menyembuhkan cedera lutut berupa tulang rawan yang rusak dapat dipangkas dengan operasi atau bahkan diangkat tanpa menimbulkan ketidakstabilan sendi.
Cedera lutut - Sindrom nyeri pada patello-femoral
Cedera lain yang bisa menimpa lutut adalah sindrom nyeri patellofemoral atau biasa disebut dengan penyakit lutut pelari. Ada pula cedera yang dinamakan kondromalasia patella. Penyebab kedua jenis kondisi lutut tersebut adalah kerusakan berulang pada struktur lutut yang didasari oleh genetik maupun oleh cara menggerakkan lutut yang salah saat beraktivitas.
Sindrom nyeri pada patello-femoralis ditandai dengan nyeri yang terasa di belakang tempurung lutut. Jongkok, berjalan naik dan turun bukit atau tangga, atau duduk diam untuk waktu yang lama dapat memperburuk rasa sakit itu. Penyebab umum adalah gerakan abnormal dari tempurung lutut karena lutut yang ditekuk dan diluruskan. Hal ini dapat menyebabkan cedera lutut berupa keausan tulang rawan yang terdapat di bagian belakang tempurung lutut. Ketidakseimbangan kekuatan otot, otot-otot tegang dan kelainan struktural dari ekstremitas bawah dapat berkontribusi pada masalah ini. Rasa sakit akibat cedera lutut ini biasanya datang secara bertahap dari waktu ke waktu.
Bursitis
Cedera lutut lainnya biasa disebut dengan bursitis, yaitu iritasi atau infeksi yang terjadi pada kantung berisi cairan lutut atau disebut bursa. Bursa sendiri berfungsi sebagai peredam kejut untuk meminimalkan gesekan antarjaringan yang membentuk lutut, seperti otot dan tendon di sekitar sendi. Terdapat dua bursa utama di lutut, yaitu yang berada di atas tempurung lutut dan yang terletak di ujung tulang tibia.
Meniskus
Cedera meniskus terjadi jika ada kerusakan di bagian dalam lutut seseorang. Meniskus sendiri adalah kata jamak dari menisci, yaitu potongan-potongan semibulat dari tulang rawan yang memiliki fungsi sebagai peredam kejut. Selain peredam kejut, bagian ini berfungsi sebagai bantalan halus bagi tulang paha atau femur. Cedera lutut jenis ini bisa terjadi karena terlalu banyak digunakan ataupun berjalan alami seiring menuanya usia.
Tegang otot lutut
Ketegangan pada lutut terjadi ketika otot di sekitar lutut alias tendon terentang akibat terlalu dalam menekuk atau terlalu melebar saat peregangan. Selain menimbulkan rasa sakit yang luar biasa, hal ini juga bisa menyebabkan terganggunya fungsi lutut, terutama untuk keleluasaan bergerak.
Dislokasi tempurung lutut
Tempurung lutut atau patella bisa berpindah lokasi ke sisi lutut. Meski sangat menyakitkan, namun dislokasi ini biasanya tidak menyebabkan jiwa seseorang terancam.
Dislokasi sendi
Jika lutut mengalami hantaman kuat, maka kemungkinan mengalami dislokasi sangat tinggi. Benturan bisa saja terjadi saat melakukan olahraga atau ketika mendapat kecelakaan kendaraan bermotor. Cedera lutut jenis ini menyebabkan kerusakan parah pada semua komponen penyusun lutut. Kerusakan juga bisa menimpa sistem saraf dan pembuluh darah pada lutut.
Fraktur lutut
Fraktur pada lutut biasanya diakibatkan oleh hantaman langsung ke tulang lutut. Biasanya hal ini disebabkan karena saat jatuh, tempurung lutut dijadikan sebagai penahan bobot tubuh. Fraktur juga bisa menimpa tulang tibia karena tekanan mendadak ke lutut terutama bagi mereka yang sudah menderita osteoporosis.
Pertolongan pertama untuk cedera lutut pada 48 sampai 72 jam pertama
Menyembuhkan cedera lutut pada sesaat setelah terjadi. Saran-saran untuk pengobatan pertolongan pertama dari cedera lutut adalah sebagai berikut:
1. Segera hentikan aktivitas Anda. Jangan bekerja dengan rasa sakit.
2. Istirahatkan sendi.
3. Kurangi rasa sakit, pembengkakan dan pendarahan internal dengan balok-balok es, terapkan selama 15 menit setiap beberapa jam.
4. Balut lutut dengan rapat dan perpanjang balutan tersebut hingga kaki bagian bawah. Naikan kaki yang terluka.
5. Jangan menerapkan sesuatu yang panas pada sendi.
6. Hindari alkohol, karena hal ini mendorong pendarahan dan pembengkakan.
7. Jangan memijat sendi, karena hal ini mendorong pendarahan dan pembengkakan.
Langkah awal penyembuhan cedera lutut
Cara menyembuhkan cedera lutut dimulai dari langkah awal atau pertolongan pertama. Beberapa tindakan sebagai langkah awal penyembuhan cedera lutut, yaitu:
1. Penderita harus istirahat total untuk mencegah cedera menjadi semakin parah;
2. Posisikan (angkat) kaki sehingga sedikit lebih tinggi dari posisi tubuh ketika duduk/berbaring. Hal ini dapat dilakukan dengan menyangga lutut dengan menggunakan bantal. Hal ini dilakukan agar lutut tidak tertekuk yang dapat memperparah kondisi kaki, selain itu penyanggaan pada bagian lutut dilakukan agar tidak terjadi benturan pada lutut yang dapat menyebabkan cedera lutut bertambah parah;
3. Perban lutut dengan menggunakan perban elastis untuk menghindari pembengkakan pada daerah lutut yang mengalami cedera;
4. Apabila terjadi pembengkakan, sebagai langkah awal untuk mengurangi pembengkakan tersebut dapat dilakukan dengan pengompresan menggunakan air es, atau es yang dimasukkan ke dalam kantong kompres kemudian dikompreskan secara berkala (sekitar 5 menit sekali) pada bagian yang bengkak sampai bengkaknya berkurang;
5. Apabila masih terasa sangat nyeri, minum obat pereda rasa nyeri atau obat anti inflamasi untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan;
6. Apabila kondisi tak kunjung membaik, sebaiknya kunjungi dokter ahli, biasanya dokter ahli akan melakukan terapi dan mengkondisikan lutut ke kondisi norma dengan beberapa latihan.
Jika cedera bersifat berat dan dirasa tidak mungkin sembuh dengan sendirinya, hubungi dokter atau fisioterapis. Beberapa hal yang mungkin dilakukan dokter atau fisioterapis pada cedera lutut, antara lain:
Operasi terbuka
Jika lutut mengalami cedera parah dan membutuhkan perbaikan menyeluruh, maka operasi terbuka bisa dilakukan.
Operasi artroskopik
Biasanya operasi ini dilakukan kepada mereka yang mendapatkan cedera tulang rawan. Operasi ini dilakukan dengan membuat sayatan kecil di lutut kemudian memasukkan instrumen operasi melalui sayatan tersebut.
Penarikan cairan atau aspirasi
Hal ini akan dilakukan jika sendi lutut mengalami pembengkakan parah sehingga cairan di dalamnya harus dikeluarkan melalui jarum.
Fisioterapi
Ini adalah cara yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan gerak dan kekuatan lutut. Cara ini juga digunakan untuk mengurangi rasa sakit akibat cedera.
Karena cedera lutut bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja, maka kita harus mengetahui langkah perawatannya. Sebagai langkah awal, untuk mengurangi risiko cedera, jangan membawa barang atau memberikan beban terlalu berat pada lutut karena bisa menambah tingkat keparahannya.
Dengan melakukan tindakan-tindakan tersebut, maka dimungkinkan lutut akan membaik dan dapat beraktivitas secara normal kembali.
Tips mencegah terjadinya cedera lutut
Anda mungkin dapat mencegah terjadinya cedera lutut jika Anda:
1. Melakukan pemanasan sendi dan otot dengan lembut melalui gerakan olahraga atau kegiatan Anda dan peregangan otot-otot.
2. Kenakan alas kaki (Sepatu) yang tepat.
3. Hindari untuk melakukan gerakan yang tiba-tiba.
4. Cobalah untuk menggunakan kaki Anda ketika Anda mengubah arah, daripada memutar melalui lutut-lutut Anda.
5. Melakukan pendinginkan setelah latihan dengan melakukannya secara ringan, mudah dan peregangan yang berkelanjutan.
6. Membangun sebuah program latihan secara perlahan-lahan dari waktu ke waktu.
Kita bisa mencegah cedera lutut sehingga tidak harus menyembuhkan cedera lutut. Banyak Olahragawan yang karirnya tamat dan meredup setelah mengalami cedera lutut parah, seperti Ronaldo Nazario Lima, Michael owen, Radamel Falcao, dan banyak lagi. Untuk itulah diperlukan kesadaran dan pengetahuan yang cukup bagi para olahragawan, baik itu profesional bahkan amatir sekalipun.
Sekian tips mencegah dan menyembuhkan cedera lutut. Semoga bermanfaat.