MENGHADAPI TEKANAN MENTAL DARI REKAN SETIM YANG LEBIH JAGO




Voli adalah sebuah permainan tim yang dimainkan dengan 6 orang dalam satu tim. Dibutuhkan kekompakan dan kerjasama saat bertanding, dibutuhkan sikap saling memahami dan pengertian untuk menjaga kekompakan. Jika dalam satu tim ada seorang pemain yang membawa egoismenya sendiri, dan mengedepankan amarah ketika rekan setim ada yang gagal, maka dipastikan tim tersebut akan kalah.

Seringkali kami melihat banyak pemain yang sudah jago, terkadang entah malas atau karena merasa tidak selevel ketika bermain dengan Juniornya/pemain yang kurang Jago. Bukannya memberikan arahan dan membenarkan atau setidaknya tersenyum, mereka seringkali memasang wajah masam ketika junior atau rekannya yang kurang jago melakukan kesalahan baik dalam passsing maupun smash nyangkut atau out.

Menurut ilmu psikologis, ketika seseorang merasa diawasi atau selalu disalahkan ketika bermain, maka kepercayaan dirinya akan pudar. Hal ini karena pemain junior / belum jago tersebut akan selalu merasa ragu-ragu ketika akan melakukan sesuatu. 

Pernahkah anda melihat ketika ada Junior bermain bersama rekan selevelnya sangat jago, smash selalu masuk, passing bagus, dan kerjasamanya bagus.??? Namun berbanding terbalik ketika si pemain dimainkan bersama seniornya. Passing selalu salah, smash nyangkut atau out, bahkan servis selalu gagal.??

Hal ini dikarenakan psikologis si pemain yang sudah kena sebelum bertanding. Junior cenderung akan merasa lebih Inferior ketika bermain dengan seniornya. Dan otomatis akan mempengaruhi alam bawah sadar si pemain sehingga akan berdampak buruk pada permainannya. Dan dirinyapun akan selalu ragu disaat hendak melakukan passing, smash, dan servis. Tidak ada kepercayaan diri dikarenakan alam bawah sadarnya sudah tertanam bahwa dirinya tidak bisa/tidak lebih hebat.

Padahal ketika kita bermain dalam sebuah tim, sikap saling mendukung antar anggota tim sangatlah vital, agar ketika ada rekan yang mentalnya drop lalu kita sebagai teman setim berusaha untuk menyemangati dan membuat mentalnya bangkit kembali. Sebab sehebat-hebatnya pemain apabila mentalnya sudah kena duluan, maka kemampuannya tidak akan bisa maksimal.

Apakah kita nyaman bermain dengan rekan setim yang selalu memasang muka masam ketika ada Junior atau pemula yang melakukan kesalahan?? Kan tidak. Untuk itulah kita harus mencoba beberapa tips yang mungkin berguna dan diterapkan dalam permainan.

1.    Bersikap Nothing to lose.

Pikirkanlah bahwa anda bisa dan setara dengan mereka. Buang jauh-jauh perasaan sungkan dan ragu dari dalam diri anda. Ketika melakukan kesalahan, minta maaflah dan tersenyumlah dan jangan pedulikan ejekan penonton dan omelan senior serta abaikan wajah masam mereka.

2.    Berteriak,
Cobalah untuk berteriak ketika melakukan smash, atau menerima serve. Sebab dengan berteriak, beban di dada akan sedikit berkurang dan bisa menimbulkan perasaan lega.

3.    Pikirkan saat dimana anda merasa diandalkan
Anda harus mencoba mengalihkan pikiran bahwa anda sedang bermain bersama senior/orang yang lebih jago dari anda. Cobalah alihkan pikiran anda bahwa anda saat ini sedang bermain sebagai seorang andalan sebagai seorang yang diandalkan, sehingga kepercayaan diri anda akan tumbuh dengan sendirinya.

4.    Fokus pada pertandingan
Usahakan pikiran anda fokus pada pertandingan dan jangan berpikir : “gimana kalo smash saya nyangkut.??”, atau “gimana kalo nanti pasing gue gecol..??, buanglah jauh-jauh pemikiran seperti itu dan berjuanglah untuk memberikan yang terbaik dari diri anda.

5.    Berdoa pada tuhan
Berdoalah sebelum bertanding dan jangan lupa untuk terus berpikir bahwa kita masih belajar dan belum menjadi pemain sukses, agar motivasi kita selalu terjaga disetiap latihan dan pertandingan.

Itulah sedikit tips yang mungkin bisa membantu anda yang saat ini sering menghadapi masalah non teknis seperti diatas.
Tetap berusaha, selalu berdoa, dan jangan cepat puas..

Artikel Terkait

Previous
Next Post »