EMPAT TIM MEMASTIKAN TIKET KE SEMIFINAL KEJUARAAN KLUB DUNIA WANITA


kejuaraan antar klub dunia wanita

Empat besar semifinalis kejuaraan antar klub voli wanita telah memastikan tempat di semifinal. Dengan dua pertandingan sisa yang belum dimainkan pada hari umat sore di Mall Asia Arena Filipina. 

Kecuali ada kejutan besar yang terjadi bila tuan rumah PSL Manila bisa mengalahkan juara bertahan Eczacibasi pada penutupan pertandingan Jumat nanti. Dan semifinal akan diisi oleh keempat tim berikut : 

Eczacibasi VitrA Istanbul v VakifBank Istanbul 
Volero Zurich v Pomi Casalmaggiore 

Tempat 5-8: 
Rexona Sesc Rio de Janeiro v Bangkok Glass 
Hisamitsu Springs Kobe v PSL - F2 Logistics Manila 

Eczacibasi hampir saja tersingkir dari 4 besar setelah tertinggal 1-2 dari Rexona Sesc Rio De Janeiro, namun dalam dua set berikutnya mereka berhasil bangkit dan memenangkan pertandingan untuk merebut tiket semifinal. 

Rexona, peraih perak pada tahun 2013 dan peringkat keempat musim lalu, tersingkir dengan pahit setelah sempat unggul di dua set pertama dengan memberikan tekanan selama permainan pada juara Eropa dan juara bertahan dunia Eczacibasi. Sampai mereka harus menyerah setelah di dua set akhir menelan kekalahan menyakitkan di Pool neraka. 

Pomi Casalmaggiore menjadi tim terakhir yang lolos setelah pada hari kamis menutup pertandingan dengan skor 3-0 atas tim tuan rumah filipina.  

Sementara itu Di Pool B , Volero Zurich mengalahkan VakifBank istanbul setelah Comeback luar biasa selepas turun minum untuk memenangkan set ke 5. dan pertandingan tersebut menjatat rekor pertandingan terpanjang sepanjang turnamen berlangsung. 

Sementara Itu dengan merebut dua set, sudah cukup bagi Vakifbank untuk lolos ke semifinal. Dan menjadi pertandingan sesama turki melawan sang juara bertahan Eczacibasi VitrA Istanbul. 
Sementara itu pada partai pagi harinyaHisamitsu Springs Kobe mengalahkan Bangkok Glasspada derby Asia di Pool B. 

Pada pertandingan terakhir hari ini, tidak akan berpengaruh besar terhadap klasemen, dan jika Eczacibasi bisa merebut satu set yang akan mengamankan tempat mereka di semifinal. 
Ringkasan kejuaraan - Manila 2016 

Pencetak Skor tertinggi berdasarkan hari :  
27 - Zhu Ting of VakifBank Istanbul v Hisamitsu Springs Kobe on 18 October 
29 - Gabi Guimaraes of Rexona Sesc Rio de Janeiro v Pomi Casalmaggiore on 19 October 
31 - Zhu Ting of VakifBank Istanbul v Volero Zurich on 20 October 

Top Scor berdasarkan penampilan 
31 - Zhu Ting of VakifBank Istanbul v Volero Zurich on 20 October 
30 - Olesia Rykhliuk of Volero Zurich v VakifBank Istanbul on 20 October 
29 - Gabi Guimaraes of Rexona Sesc Rio de Janeiro v Pomi Casalmaggiore on 19 October 
28 - Zhu Ting of VakifBank Istanbul v Hisamitsu Springs Kobe on 18 October 
28 - Tijana Boskovic of Eczacibasi VitrA Istanbul v Rexona Sesc Rio de Janeiro on 20 October 

Top Individual Blocking Performances 
10 - Carol Silva of Rexona Sesc Rio de Janeiro v PSL - F2 Logistics Manila on October 18 
10 - Milena Rasic of VakifBank Istanbul v Volero Zurich on October 20 
9 - Zhu Ting of VakifBank Istanbul v Hisamitsu Springs Kobe on 18 October 
7 - Tijana Boskovic of Eczacibasi VitrA Istanbul v Rexona Sesc Rio de Janeiro on 20 October 
6 - Milena Rasic of VakifBank Istanbul v Hisamitsu Springs Kobe on 18 October 

Top Individual Serving Performances 
4 - Dobriana Rabadzhieva of Volero Zurich v VakifBank Istanbul on 20 October 
4 - Zhu Ting of VakifBank Istanbul v Volero Zurich on 20 October 
3 - Olesia Rykhliuk of Volero Zurich v Bangkok Glass on 18 October 
3 - Ashley Frazier of Bangkok Glass v Volero Zurich on 18 October 
3 - Tijana Boskovic of Eczacibasi VitrA Istanbul v Pomi Casalmaggiore on 18 October 
3 - Monique Pavao of Rexona Sesc Rio de Janeiro v PSL - F2 Logistics Manila on 18 October 
3 - Lucia Bosetti of Pomi Casalmaggiore v Rexona Sesc Rio de Janeiro on 19 October 
3 - Yuki Ishii of Hisamitsu Springs Kobe v Bangkok Glass on 20 October 
3 - Lucia Bosetti of Pomi Casalmaggiore v PSL - F2 Logistics Manila on 20 October 

Top Team Blocking Performances 
27 - VakifBank Istanbul v Hisamitsu Springs Kobe on 18 October 
22 - Eczacibasi VitrA Istanbul v Rexona Sesc Rio de Janeiro on 20 October 
15 - Rexona Sesc Rio de Janeiro v PSL - F2 Logistics Manila on 18 October 
18 - VakifBank Istanbul v Volero Zurich on 20 October 
15 - Pomi Casalmaggiore v Rexona Sesc Rio de Janeiro on 19 October 

15 - Rexona Sesc Rio de Janeiro v Pomi Casalmaggiore on 19 October 

Top Team Serving Performances 
11 - Volero Zurich v VakifBank Istanbul on 20 October 
9 - Rexona Sesc Rio de Janeiro v PSL F2 Logistics Manila on 18 October 
7 - Pomi Casalmaggiore v Rexona Sesc Rio de Janeiro on 19 October 
6 - VakifBank Istanbul v Hisamitsu Springs Kobe on 18 October 
6 - Eczacibasi VitrA Istanbul v Pomi Casalmaggiore on 18 October 
6 - Pomi Casalmaggiore v PSL 

PEMAIN DAN PELATIH VOLI DUDUK, DARI YANG TADINYA BINGUNG, KINI BERSEMANGAT


Sebagai olahraga massal di tanah air, bola voli indoor, pastinya menjadi salah satu pertandingan penting dalam helatan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) 2016 Jawa Barat, 15-24 Oktober 2014 ini.

Dengan arena pertandingan di GOR Saparua, Kota Bandung, hampir seluruh kontingen dari 33 provinsi peserta Peparnas kali ini mengirimkan utusannya. Karena itu, pertandingan relatif semarak.

Ada hal menarik bagi pelatih voli duduk Jawa Tengah, Siska Dwi, soal pertandingan yang satu ini. Semula, dia lama melatih tim voli reguler dan mulai Juli lalu diminta menangani paralimpian provinsi tersebut.

"Kalau pertama-tama sih, ya saya bingung. Saya bingung nih atlet mau diapain Saya mau ngasih bola, mau nge-drill juga kan ga bisa," katanya saat ditemui di GOR Saparua, Minggu (16/10/2016) sore.

Namun karena ditarget juara, diberikan misi membawa Jateng ke puncak singgasana lagi seperti Peparnas XIV 2012 Riau, maka dirinya sebisa mungkin jadi tega. Bahasanya, menghajar paralimpian dengan latihan keras.

Beda dengan pertandigan reguler, ukuran lapang ini 6x5 meter dengan panjang net 1,15 meter dan ketinggian jauh lebih rendah. Karena voli duduk, maka paralimpian dilarang mengangkat pantat saat bertanding. Penggunaan kaki juga diperbolehkan, sehingga atmosfer pertandingan nyaris sama dengan voli biasa.

Siska melanjutkan, setelah dirinya melatih ekstra, lama-lama menjadi terbiasa dan bahkan motivasi berlipat.

"Paralimpian itu memiliki semangatnya lebih dari orang-orang biasa. Saya sebagai pelatih kadangkala merasa kalah soal semangat ini. Apa yang jadi kekurangan mereka, terutama fisik, itu mereka mampu jadikan keunggulan," katanya.

Dia juga merasa tak ada kendal komunikasi, setelah kian lama melatih. Pada akhirnya, meski semula bingung, Siska merasa semuanya sama saja dengan melatih atlet voli konvensional.

Kesetaraan adalah bahasa seharusnya. Terlebih, pemerintah pun sudah memisahkan organisasi paralimpian, yakni National Paralympic Comitte Indonesia (NPCI) dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Jadi, jika pelatih voli duduk Jateng, Siska dibuat terinspirasi paralimpian, sudah seharusnya kita pun sama!

sumber : Inilah.com

ANISSA TINDY LESTARI ATLET VOLI DUDUK YANG BANGKIT DARI KETERPURUKAN

Annisa Tindy Lestari (atlet voli duduk jabar) :sindonews.com

Annisa Tindy Lestari (26) sempat merajut mimpi menjadi atlet voli profesional. Belajar voli sejak duduk di bangku SMP, mimpi itu semakin lama semakin besar.

Tapi mimpinya harus berakhir seketika setelah ia mengalami kecelakaan sepeda motor beberapa tahun lalu. Kaki kanannya tak lagi seperti dulu karena lututnya sempat bergeser ke bagian atas.

Meski masih bisa berjalan kaki, tapi ia harus mengubur mimpi menjadi atlet voli profesional. Ia pun sempat larut dalam keterpurukan. Dalam kurun setahun setelah kecelakaan, ia bahkan tidak mau keluar rumah. Ia juga tidak mau bertemu teman-temannya, terutama atlet voli.

"Apalagi kalau melihat bola, bikin sakit hati. Bukan benci sama orang-orangnya. Tapi sebel pengin main," kata Annisa.

Pelan-pelan, perempuan asli Kota Bandung itu bangkit berkat dorongan keluarga dan teman-temannya. Salah satu momen kebangkitannya adalah saat didatangi teman-temannya yang merupakan atlet voli di Proliga.

"Waktu itu teman-teman nyamperin saya pas nonton Proliga. Mereka bilang ayo cha bangkit. Mereka ngasih semangat gitu," tuturnya.

Pengidola legenda voli nasional Susanti Martalia itu pun akhirnya dikenalkan dengan voli duduk. Ia kembali memulai semuanya dari awal. Sebab voli konvensional dan voli duduk memiliki perbedaan mendasar.

Salah satu yang paling mencolok adalah dari cara bergerak. Atlet voli duduk harus bergerak menggunakan bokong. Pinggang pun menjadi tumpuan dalam bergerak. "Awal-awal adaptasi, pegelnya luar biasa. Saya adaptasi sekira sebulan," ungkap Annisa.

Ia pun menemukan kembali permainannya. Sisa-sisa kemampuannya di voli konvensional berhasil dipoles lagi di voli duduk. Ia bahkan menjadi salah seorang pemain yang diandalkan tim Jawa Barat di Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV/2016.

Misi besar diusung Annisa bersama rekan-rekannya. Ia ingin menyumbangkan medali emas untuk Jawa Barat. "Untuk target, saya yakin bisa nyumbangin emas buat tanah kelahiran saya," tegasnya.

Bagi Annisa, bermain di Peparnas adalah sebuah pembuktian bahwa semangat hidupnya sudah kembali. Bahkan semangat yang dimilikinya kini semakin besar dibanding sebelumnya.

PROFIL KLUB INDOMARET SIDOARJO, PENGHASIL PEMAIN HEBAT DI JAWA TIMUR


Gor Akademi Voli Indomaret Sidoarjo
Indomart Sidoarjo, salah satu klub penghasil bibit pemain hebat di Jawa Timur, seperti Agung Seganti, Adi Sutjipto, dan terbaru Adi Firmansyah lahir dari pembinaan klub yang bermarkas di di Jalan Raya Pilang, Sidoarjo Jatim.

Terlihat Puluhan anak usia sekolah dasar terlihat asyik berlatih passing ke dinding di sisi lapangan. Di tengah lapangan, anak-anak yang berusia sedikit lebih tua juga tidak kalah semangat dalam berlatih servis. Sedangkan di lapangan sebelahnya, juga terlihat puluhan remaja cantik tengah bergantian berlatih spike
Ramai, riuh, padat, begitulah suasana yang selalu tercipta di GOR Akademi PB Voli Indomaret, Wonoayu, Sidoarjo, saat akhir pekan, Minggu (2/10). Sejak resmi memiliki GOR sendiri pada Januari lalu hingga sekarang, akademi voli yang didirikan sebagai bagian dari program CSR (coorporate social responsibility) Indomaret tersebut mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat Sidoarjo. 

Sebagai klub voli, Indomaret sebetulnya sudah lama berdiri dan cukup dikenal masyarakat Sidoarjo. Mereka bahkan pernah menjadi juara Livoli 2008. Bukan hanya gelar juara, klub voli Indomaret juga menghasilkan talenta voli berkualitas yang telah malang melintang di dunia voli nasional. 
Mereka, antara lain, Agung Seganti yang menjadi tulang punggung Indonesia di SEA Games 2015, Adi Sucipto, Suparwan, dan Adi Putra Firmansyah. Lalu, ada Sutono yang saat ini menjadi manajer sekaligus pelatih Akademi Voli Indomaret. Belum berhenti di situ, Indomaret juga turut menyumbangkan empat pemain bagi Jatim dalam PON 2016 di Jawa Barat bulan lalu. Keempatnya adalah Kukuh Sansari, Dwi Sistin Nova Yoga, Ahmad Grahari, dan Andre Krsidiantono. 

Hanya sebagai sebuah akademi, Indomaret memang terhitung baru. Meski terhitung seumur jagung, sejak resmi berdiri pada 1 Januari, akademi voli yang berada di Jalan Raya Pilang tersebut mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat Sidoarjo. Para orang tua berbondong-bondong mendaftarkan anaknya untuk ikut berlatih di akademi berlambang lebah tersebut. 

Anak-anak asyik berlatih voli di klub Indomaret Sidoarjo : foto by jawapos.com


Tercatat, hingga saat ini, lebih dari seratus pevoli usia dini hingga remaja bergabung dengan Akademi Voli Indomaret. ’’Yang paling kecil ada kelas III SD. Yang paling besar usia SMA,’’ ujar Sutono, manajer sekaligus pelatih Akademi Voli Indomaret. 

Excel Aditya Rizky Ilham Yunus adalah satu di antara ratusan peserta didik asal Sidoarjo yang turut bergabung dengan Akademi Voli Indomaret. Menurut Fatmawati, ibunda Excel, anaknya yang baru berumur 9 tahun tersebut memang meminta didaftarkan ke Akademi Voli Indomaret. ’’Karena terpengaruh kakaknya juga yang duluan berlatih di sini. Badannya juga besar untuk anak ukuran kelas III SD,’’ tutur Fatmawati. 

Selain Excel yang asli Sidoarjo, ada beberapa peserta dari luar daerah seperti Madiun, Trenggalek, Bekasi, dan Jambi yang telah bergabung dengan Akademi Voli Indomaret. Tapi, tidak seperti Excel yang masih pemula, peserta dari luar daerah tersebut merupakan pemain voli yang sudah masuk ke kelas lanjutan dan senior. 
Pembagian kelas mulai pemula, lanjutan, sampai senior tersebut merupakan program pembibitan yang tengah diterapkan Akademi Voli Indomaret. Sebab, tujuan akhir pendirian akademi, ujar Sutono, sejatinya adalah memunculkan pemain voli bagi Jawa Timur, lebih-lebih untuk timnas Indonesia seperti yang dicapai Agung Seganti. ’’Prosesnya harus bertahap. Nanti setelah senior, baru ke tim profesional. Kalau sudah masuk ke tim pro, semua dibiayai penuh,’’ sambung Sutono.

Salah satu yang membuat Akademi Voli Indomaret ramai peminat adalah fasilitas yang mereka miliki. Selain dilatih tujuh pelatih berpengalaman dan memiliki GOR sendiri, Akademi Voli Indomaret memiliki tempat dan peralatan fitness sendiri. Tempatnya berada di sisi lapangan utama. ’’Kelebihannya di sini ya karena ada alat fitness dan GOR. Kalau klub voli lain, kan tidak punya. Jadi, anak saya bisa berlatih maksimal di sini,’’ ujar Asnuri, salah satu orang tua yang mendaftarkan anaknya di Akademi Voli Indomaret. 

Selain itu, Akademi Voli Indomaret telah bekerja sama dengan SMAN 2 Antartika, Sidoarjo, untuk program pembibitan pemain muda. Pemain-pemain remaja dari luar kota akan disekolahkan di SMAN 2 Antartika. 

Meski ramai peminat, di sisi lain, Akademi Voli Indomaret, tampaknya, memiliki sedikit kendala. Yakni, kurangnya fasilitas lapangan di GOR yang ada sekarang. Sebab, dengan peserta didik yang melimpah, praktis GOR satu-satunya milik Akademi Voli Indomaret tersebut terasa sangat sempit. 

Di dalam GOR, saat ini hanya ada dua lapangan kecil yang bisa diubah menjadi satu lapangan besar. ’’Kalau pesertanya bertambah lagi, pasti tidak akan bisa menampung. Ini saja sudah banyak dan lapangan penuh. Akan lebih baik kalau lapangannya ditambah,’’ sambung Asnuri. 

Menanggapi jumlah peserta yang terus bertambah, manajer sekaligus pelatih Sutono mengatakan bahwa Akademi Voli Indomaret memang berencana memperluas GOR yang sudah ada. Rencananya, renovasi dan perluasan dilakukan tahun depan. ’’Karena memang tidak cukup untuk menampung begini banyaknya peserta,’’ ungkap pelatih kelahiran Magetan tersebut. 

Selain itu, dengan jumlah peserta yang membeludak, tim pelatih harus pandai mengatur waktu agar jadwal latihan tidak berbenturan satu sama lain. Sebab, selain melatih peserta akademi yang fokus dalam pembinaan usia dini, tim voli profesional Indomaret selalu menggunakan GOR yang terletak di kawasan Jalan Raya Pilang tersebut. 

Tim pelatih juga harus pandai mengatur waktu latihan. Sebab, untuk melatih ratusan murid, Akademi Voli Indomaret hanya ditangani tujuh pelatih. Yakni, Rita Kurniati, Lestari Mulyono, Lardi, Ahmad Kamal, Taufik, Iwan Dedi Setyawan, dan Sutono sendiri. ’’Misalnya hari ini (Minggu, Red) jadwalnya cukup padat. Kami atur dari pagi untuk tim putra akademi yang kelas lanjutan, siangnya yang kelas pemula dan lanjutan putri. Sorenya tim yang senior putra,’’ papar Sutono.

Sumber : jawapos.com