Indomart Sidoarjo, salah satu
klub penghasil bibit pemain hebat di Jawa Timur, seperti Agung Seganti, Adi
Sutjipto, dan terbaru Adi Firmansyah lahir dari pembinaan klub yang bermarkas
di di Jalan Raya Pilang, Sidoarjo Jatim.
Terlihat Puluhan anak usia sekolah dasar terlihat asyik berlatih passing
ke dinding di sisi lapangan. Di tengah lapangan, anak-anak yang berusia sedikit
lebih tua juga tidak kalah semangat dalam berlatih servis. Sedangkan di
lapangan sebelahnya, juga terlihat puluhan remaja cantik tengah bergantian
berlatih spike.
Ramai, riuh, padat, begitulah suasana yang selalu
tercipta di GOR Akademi PB Voli Indomaret, Wonoayu, Sidoarjo, saat akhir pekan,
Minggu (2/10). Sejak resmi memiliki GOR sendiri pada Januari lalu hingga
sekarang, akademi voli yang didirikan sebagai bagian dari program CSR (coorporate
social responsibility) Indomaret tersebut mendapat sambutan luar biasa dari
masyarakat Sidoarjo.
Sebagai klub voli, Indomaret sebetulnya sudah lama
berdiri dan cukup dikenal masyarakat Sidoarjo. Mereka bahkan pernah menjadi
juara Livoli 2008. Bukan hanya gelar juara, klub voli Indomaret juga
menghasilkan talenta voli berkualitas yang telah malang melintang di dunia voli
nasional.
Mereka, antara lain, Agung Seganti yang menjadi tulang
punggung Indonesia di SEA Games 2015, Adi Sucipto, Suparwan, dan Adi Putra
Firmansyah. Lalu, ada Sutono yang saat ini menjadi manajer sekaligus pelatih
Akademi Voli Indomaret. Belum berhenti di situ, Indomaret juga turut
menyumbangkan empat pemain bagi Jatim dalam PON 2016 di Jawa Barat bulan lalu.
Keempatnya adalah Kukuh Sansari, Dwi Sistin Nova Yoga, Ahmad Grahari, dan Andre
Krsidiantono.
Hanya sebagai sebuah akademi, Indomaret memang terhitung
baru. Meski terhitung seumur jagung, sejak resmi berdiri pada 1 Januari,
akademi voli yang berada di Jalan Raya Pilang tersebut mendapat sambutan luar
biasa dari masyarakat Sidoarjo. Para orang tua berbondong-bondong mendaftarkan
anaknya untuk ikut berlatih di akademi berlambang lebah tersebut.
Tercatat, hingga saat ini, lebih dari seratus pevoli usia
dini hingga remaja bergabung dengan Akademi Voli Indomaret. ’’Yang paling kecil
ada kelas III SD. Yang paling besar usia SMA,’’ ujar Sutono, manajer sekaligus
pelatih Akademi Voli Indomaret.
Excel Aditya Rizky Ilham Yunus adalah satu di antara
ratusan peserta didik asal Sidoarjo yang turut bergabung dengan Akademi Voli
Indomaret. Menurut Fatmawati, ibunda Excel, anaknya yang baru berumur 9 tahun
tersebut memang meminta didaftarkan ke Akademi Voli Indomaret. ’’Karena
terpengaruh kakaknya juga yang duluan berlatih di sini. Badannya juga besar
untuk anak ukuran kelas III SD,’’ tutur Fatmawati.
Selain Excel yang asli Sidoarjo, ada beberapa peserta
dari luar daerah seperti Madiun, Trenggalek, Bekasi, dan Jambi yang telah
bergabung dengan Akademi Voli Indomaret. Tapi, tidak seperti Excel yang masih
pemula, peserta dari luar daerah tersebut merupakan pemain voli yang sudah
masuk ke kelas lanjutan dan senior.
Pembagian kelas mulai pemula, lanjutan, sampai senior
tersebut merupakan program pembibitan yang tengah diterapkan Akademi Voli
Indomaret. Sebab, tujuan akhir pendirian akademi, ujar Sutono, sejatinya adalah
memunculkan pemain voli bagi Jawa Timur, lebih-lebih untuk timnas Indonesia
seperti yang dicapai Agung Seganti. ’’Prosesnya harus bertahap. Nanti setelah
senior, baru ke tim profesional. Kalau sudah masuk ke tim pro, semua dibiayai
penuh,’’ sambung Sutono.
Salah satu yang membuat Akademi Voli Indomaret ramai
peminat adalah fasilitas yang mereka miliki. Selain dilatih tujuh pelatih
berpengalaman dan memiliki GOR sendiri, Akademi Voli Indomaret memiliki tempat
dan peralatan fitness sendiri. Tempatnya berada di sisi lapangan utama.
’’Kelebihannya di sini ya karena ada alat fitness dan GOR. Kalau klub
voli lain, kan tidak punya. Jadi, anak saya bisa berlatih maksimal di
sini,’’ ujar Asnuri, salah satu orang tua yang mendaftarkan anaknya di Akademi
Voli Indomaret.
Selain itu, Akademi Voli Indomaret telah bekerja sama
dengan SMAN 2 Antartika, Sidoarjo, untuk program pembibitan pemain muda.
Pemain-pemain remaja dari luar kota akan disekolahkan di SMAN 2 Antartika.
Meski ramai peminat, di sisi lain, Akademi Voli
Indomaret, tampaknya, memiliki sedikit kendala. Yakni, kurangnya fasilitas
lapangan di GOR yang ada sekarang. Sebab, dengan peserta didik yang melimpah,
praktis GOR satu-satunya milik Akademi Voli Indomaret tersebut terasa sangat
sempit.
Di dalam GOR, saat ini hanya ada dua lapangan kecil yang
bisa diubah menjadi satu lapangan besar. ’’Kalau pesertanya bertambah lagi,
pasti tidak akan bisa menampung. Ini saja sudah banyak dan lapangan penuh. Akan
lebih baik kalau lapangannya ditambah,’’ sambung Asnuri.
Menanggapi jumlah peserta yang terus bertambah, manajer
sekaligus pelatih Sutono mengatakan bahwa Akademi Voli Indomaret memang
berencana memperluas GOR yang sudah ada. Rencananya, renovasi dan perluasan
dilakukan tahun depan. ’’Karena memang tidak cukup untuk menampung begini
banyaknya peserta,’’ ungkap pelatih kelahiran Magetan tersebut.
Selain itu, dengan jumlah peserta yang membeludak, tim
pelatih harus pandai mengatur waktu agar jadwal latihan tidak berbenturan satu
sama lain. Sebab, selain melatih peserta akademi yang fokus dalam pembinaan
usia dini, tim voli profesional Indomaret selalu menggunakan GOR yang terletak
di kawasan Jalan Raya Pilang tersebut.
Tim pelatih juga harus pandai mengatur waktu latihan.
Sebab, untuk melatih ratusan murid, Akademi Voli Indomaret hanya ditangani
tujuh pelatih. Yakni, Rita Kurniati, Lestari Mulyono, Lardi, Ahmad Kamal,
Taufik, Iwan Dedi Setyawan, dan Sutono sendiri. ’’Misalnya hari ini (Minggu,
Red) jadwalnya cukup padat. Kami atur dari pagi untuk tim putra akademi yang kelas
lanjutan, siangnya yang kelas pemula dan lanjutan putri. Sorenya tim yang
senior putra,’’ papar Sutono.
Sumber : jawapos.com