Cedera pada bahu merupakan salah satu
cedera yang paling sering dialami oleh Atlet Voli. Namun, meskipun cedera pada
sendi bahu merupakan hal yang umum, namun sebaiknya Anda tidak meremehkannya.
Nyeri yang berkepanjangan malah akan membuat fungsi tubuh Anda terganggu. berikut tips cara menangani cedera bahu.
Apa Yang Terjadi Ketika Anda Mengalami
Cedera Bahu?
Sendi bahu merupakan bagian
yang sangat tidak stabil. Dan di sendi bahu, tendon yang sangat berperan adalah
rotator cuff dan biceps. Beberapa cedera sendi bahu yang paling sering terjadi,
antara lain subacromial bursitis, supraspinatus tendinitis, long head biceps
tendinitis, rotator cuff tendonitis hingga sobekan rotator cuff (rotator cuff
tear). Gejala dan tanda klinis yang dialami bervariasi, mulai dari ringan
sampai berat. Cedera tersebut dapat mengakibatkan nyeri sendi yang sangat pada
saat bergerak maupun istirahat. Di antara beberapa jenis cedera tersebut,
kali ini kita akan membahas salah satunya, yaitu shoulder tendonisitis atau
rotator cuff tendonitis.
Apa Itu Shoulder Tendonitis atau Rotator
Cuff Tendonitis?
sumber : epainassit.com |
Shoulder tendonitis (atau rotator cuff
tendonitis) adalah salah satu kondisi paling umum terjadi pada persendian bahu
(rotator cuff). Penting untuk diketahui bahwa shoulder tendonitis hanya bagian
dari masalah dan mengarah ke shoulder bursitis. Faktor umum penyebab rotator
cuff tendonitis adalah olahraga. Tetapi terkadang gangguan ini juga bisa
terjadi pada orang-orang di atas usia 40 tahun.
Rotator cuff tendonitis juga dikenal
sebagai Swimmer’s shoulder, Pitcher’s shoulder, Shoulder impingement syndrome,
Tennis shoulder atau Shoulder Bursitis. Rotator cuff tendonitis adalah suatu
peradangan (iritasi dan pembengkakan) pada tendon bahu. Biasanya efek pelemahan
pada bahu hanya terasa ringan sampai sedang.
Bagaimana Mengatasinya?
Secara umum, pemulihan cedera pada sendi
bahu memerlukan waktu.
Selama masa nyeri, memberikan kompres es
ke daerah yang terkena bisa mengurangi rasa sakit dan mengurangi pembengkakan.
Kompres dingin dianjurkan setidaknya tiga kali sehari, dengan masing-masing
pengkompresan berlangsung selama 10 hingga 20 menit. Jika bahu terluka, kantung
es harus segera digunakan dan kegiatan tertentu yang dapat memperparah
pembengkakan harus dihindari. Hal ini termasuk mandi air panas dan minum
minuman beralkohol. Panas dapat diterapkan hanya jika pembengkakan mereda.
Untuk pertolongan pertama, ikuti
singkatan RICE, yang merupakan singkatan dari:
·
Rest: Istirahatkan bahu yang terluka
·
Ice: Berikan es
·
Compress: Bebat dengan bahan elastis
atau perban
·
Elevate: Tinggikan
Dokter akan menyarankan penggunaan
selempang (sling) selama 48 jam pertama setelah cidera bahu. Hal ini berguna
untuk menopang bahu, menghindari gerakan yang menyakitkan, dan menjaga pasien
agar lebih nyaman.
Penyembuhan jaringan lunak,
seperti bahu, seringkali membutuhkan waktu antara 4 hingga 6 minggu.
Sedangkan perawatan untuk cedera rotator
cuff dapat meliputi: istirahat, pengobatan anti peradangan, latihan kekuatan,
terapi ultrasound, injeksi corticosteroid atau operasi (untuk cedera berat).
Ada beberapa jenis latihan tertentu untuk membantu Anda memperkuat otot-otot di
bahu Anda (terutama otot-otot rotator cuff, bagian yang membantu dalam gerakan
bahu melingkar). Latihan-latihan ini tidak menyebabkan rasa sakit. Jika terasa
sakit saat latihan, hentikan, periksakan ke dokter Anda, kemudian mulai kembali
berlatih dengan beban yang lebih ringan.
Setelah mengetahui pentingnya untuk segera
mengatasi cedera bahu Anda, maka jika Anda mengalami cedera pada sendi bahu,
segera atasi dengan cepat dan tepat, agar Anda bisa segera kembali ke gym.
Selamat berlatih dengan aman!