Nizar Zulfikar dianggap sebagai Tosser yang memiliki Karakter Kuat |
Absennya tosser Nizar Zulfikar karena sedang menjalani pendidikan di kepolisian memberikan tamparan bagi tim pelatnas putra. Sebab, peraih The Best Tosser pada ajang Proliga 2017 tersebut dianggap memiliki skill di atas rata-rata. Kondisi itu membuat tim pelatih harus memutar otak untuk mencari jalan keluarnya.
Dalam daftar pemain putra, terdapat nama Aji Maulana, Dio Zulfikri, dan I Kadek Juliadi sebagai pengganti Nizar di posisi tosser. Namun, kiprah mereka masih belum bisa memuaskan hati pelatih putra Samsul Jais. Terlebih I Kadek absen sejak latihan awal bergulir.
''Kalau boleh jujur, saya menyayangkan Nizar tidak dipanggil. Permainan Nizar cocok dengan apa yang ingin saya terapkan tim,'' ujar Samsul. ''De ngan begitu, sementara ini saya masih kesulitan meracik susunan tim. Masih belum nemu dan terus mencoba-coba pemain yang ada,'' tambahnya.
Menurut Samsul, selain kehilangan kekuatan di segi pola permainan, absennya Nizar berimbas pada mentalitas tim. Sebab, Nizar dianggap memiliki karakter yang kuat dan mampu menjadi penyambung keinginan pelatih dengan para pemain lainnya.
''Nizar itu pemain Samator. Sementara di tim kami banyak sekali anak Samator. Secara tidak langsung, kehadiran dia sebenarnya bisa membantu saya untuk melihat cara bermain Samator,'' katanya.
Mengatasi hal tersebut, saat ini Samsul mengatakan terus berupaya mematangkan permainan Dio dan Aji. Selain itu, dia akan berusaha menyiapkan seorang pemain lagi untuk bisa bermain di posisi tosser. ''Untuk saat ini, mau tidak mau saya maksimalkan pemain yang ada. Saya harap Dio dan Aji ini tidak gampang cedera. Khawatirnya, kalau salah satu cedera, kami bakal lebih sulit menambal posisi tersebut karena minimnya pemain pelapis,'' ucapnya.