MUNGKINKAH TIEN MEI ORANG YANG TEPAT MENANGANI TIMNAS PUTRI INDONESIA

Pelatih Jakarta Elektrik PLN Tien Mei, banyak disarankan untuk memimpin timnas Indonesia di ajang SEA Games nanti. : Juara.net
Manajer Jakarta Elektrik PLN, Heri Hermawan mengaku timnya tak memiliki masalah jika pelatih Tien Mei, melatih timnas voli putri Indonesia. Menurut dia, hal itu sah-sah saja.

Tien Mei sukses membawa Jakarta Elektrik meraih juara Proliga 2017. Mereka mengalahkan Jakarta Pertamina Energi pada final di GOR Amongrogo, Minggu (23/4/2017).

Ini adalah gelar ketiga beruntun yang diberikan Tien Mei kepada Jakarta Elektrik. Sebelumnya, pelatih asal Tiongkok itu mempersembahkan gelar 2015 dan 2016.


Kesuksesan tim voli putri Jakarta Elektrik PLN menjuarai Proliga 2017 sedikit banyak ditentukan tangan dingin pelatih Tien Mei. Pelatih asal China yang sering dipanggil “Kak Mei” oleh para pemainnya itu ibarat sudah tahu sisi-sisi terdalam Berlian Marsheila dan kawan-kawan.

Minggu (23/4) di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Tien Mei memandu tim asuhannya memenangi grand final melawan Jakarta Pertamina Energi. Pada laga yang harus diselesaikan lima set, Elektrik PLN menang 3-2 (25-20, 24-26, 25-22, 18-25, 15-11).

"Tien Mei sudah beberapa tahun pegang Elektrik. Dia sudah tahu karateristik pemain Indonesia, sudah tahu pemain Indonesia, dan sangat tahu dengan manajemen kita. Jadi tidak ada kecanggungan. Jadi Tien Mei sosok yang dibutuhkan tim," kata Heri.

SEA Games rencananya akan digelar pada 19 sampai 31 Agustus 2017. Pada SEA Games 2015 lalu, timnas voli putri Indonesia meraih medali perunggu.

"Tien Mei cocok kalau pegang timnas. Dengan Jakarta Elektrik, kontraknya selesai bulan Mei. Lalu Agustus ada SEA Games. Kami tidak keberatan, kalau untuk negara tidak," tambah Heri.

Sentuhan personal Tien Mei menjadi salah satu kunci kejayaan Elektrik PLN. Setidaknya itu diungkapkan dua pemain tim ini, Berlian Marsheila dan Dian Wijayanti.

Sheila, panggilan akrab Berlian, menuturkan, semalam sebelum final, atau tepatnya Sabtu malam, Tien Mei memanggil seluruh pemainnya satu per satu. Menurut Sheila, itu selalu dilakukan sang pelatih sebelum laga puncak.

“Waktu itu saya ditanya, apa yang kamu rasakan, kamu ingin apa? Jujur, saya bilang, saya ingin juara lagi sehingga bisa tercatat sebagai pengoleksi tiga gelar juara berturut-turut,” kata Sheila pada Minggu malam, sesuai laga final.

Terhadap keinginannya itu, Tien Mei, seperti dituturkan Sheilla, mengingatkan bahwa jalan menuju juara kali ini tidak mudah. “Salah satunya karena Pertamina Energi juga ingin juara setelah tahun lalu kalah di final, juga oleh kami. Selain itu, sejumlah pemain juga cedera dan sakit di tengah Proliga berlangsung,” tutur libero Elektrik PLN itu.

Ihwal sentuhan personal Tien Mei ini juga diungkapkan Dian Wijayanti. “Kak Mei hebat sebagai pelatih. Karena dia bisa memahami kami yang atlet voli perempuan ini, mungkin karena Kak Mei juga perempuan. Jadi, bisa tahu pemain-pemain ini lagi gak enak hati, mood-nya lagi jelek, lagi berantem sama pacar, itu Kak Mei tahu,” ujar Dian yang berusia 23 tahun.

Tien Mei sendiri, meski dikenal bawel saat melatih, bisa menjadi sangat tenang di tengah pertandingan. Ketika memandu tim asuhannya menjalani laga final Minggu lalu, misalnya, wajahnya terlihat santai, sembari sesekali berdiskusi dengan asisten pelatih, Abdul Munif.

“Sebelum set kelima saya minta pemain buka hati, tidak usah berpikir menang atau kalah. Yang penting bermain voli dengan senang, tetapi jangan sampai kehilangan konsentrasi. Mau pukul keras, ya, keras saja, jangan takut. Servisnya out, ya, sudah gakpapa. Yang penting main berani,” tutur Tien Mei.

Kesuksesan Elektrik PLN dilengkapi terpilihnya Tien Mei sebagai pelatih terbaik, serta Aprilia Manganang sebagai pemain terbaik.

Pelatih Timnas Putra

Di bagian putra setali tiga uang. Jakarta Pertamina Energi yang tampil sebagai juara juga menempatkan pelatihnya, Putut Marhaento, sebagai pelatih terbaik. Adapun kapten Pertamina Energi, Agung Seganti, dinobatkan sebagai pemain terbaik.
Putut Marhaento saat menangani Jakarta Elektrik PLN :PLNTV
Pelatih tim voli putra Jakarta Pertamina Energi Putut Marhaento juga mengutamakan faktor mental saat grand final melawan Palembang Bank SumselBabel. Pertamina Energi menang dengan skor 3-0 (26-24, 25-15, 25-12). “Beberapa pemain bilang ke saya, terutama pemain muda, katanya mereka grogi. Saya tanya balik, kenapa grogi? Apa karena banyak penonton? Saya katakan, kalau pertandingan yang nonton banyak, kan, harusnya malah senang,” katanya.

Selama melatih Agung Seganti dan kawan-kawan di Proliga, Putut mengutamakan soliditas tim. Soliditas itu salah satunya dengan memastikan filosofi tim “tanpa bintang” di Pertamina Energi.

Oleh karenanya, meski di tim asuhannya ada pemain asing, yakni Alexander Minic dan Paul Richard Sanderson, di mata Putut semua pemain punya tanggung jawab yang sama.


“Minic dan Sanderson juga pernah kalah kalau latihan melawan tim cadangan. Ya, saya ingatkan juga kalau mereka ada kesalahan. Tim yang bagus juga harus dibentuk dari tim cadangan yang bagus. Kalau tim cadangan kurang bagus, tetap berdampak pada penampilan,” kata Putut. 

WAHANA EXPRESS DAN TECTONA JUARA KOMPETISI IVOBA SENIOR

Wahana Express Grup Berhasil Juara Kompetisi Ivoba Senior.
Tim bola voli putra Tectona dan tim putri Wahana Express Group (WEG) keluar sebagai juara Kompetisi Bola Voli Ivoba Senior KU-22 Tahun 2017, setelah kedua tim tersebut mampu menyapu bersih kemenangan, pada pertandingan yang berlangsung di GOR Persada, Jalan Persada, Kamis, 27 April 2017.

Tim putra Tectona memastikan tampil sebagai juara setelah meraih dua kali kemenangan saat mengalahkan Alko 3-0 (25-23, 25-21, 25-12), dan Pasundan dengan skor 3-1 (19-25, 25-18, 33-31, 25-21). Peringkat kedua kategori, putra diraih oleh Pasundan yang meraih satu kali kemenangan saat mengalahkan Alko 3-1 (25-17, 21-25, 25-17, 25-17). 

Sementara Alko hanya bisamenempati posisi juru kunci setaelah gagal merah kemenangan dari dua pertandingan yang dijalaninya.

Kepastian tim putri Wahana Express Group menjadi juara kompetisi Ivoba senior, diraih saat mengalahkan pesaing utamanya Bahana Bina Pakuan 3-0 (25-18, 25-23, 27-25). Dengan hasil tersebut, tim asuhan Rastoni ini telah meraih empat kali kemenangan dari lima pertandingan yang harus dijalani.

Pelatih Wahana Express Group, Rastoni mengatakan, pada pertengahan set ketiga konsentrasi pemaiannya sempat buyar, sehingga banyak melakukan kesalahan yang menguntungkan lawan.

“Mereka menganggap enteng karena merasa sudah unggul 2-0, padahal lawan sedang bermain bagus dan sering membuat flashing da pukulanyang kencang. Setelah kita briefing, semangat anak-anak bisa kembali lagi dan bisa menang 3-0,” ujarnya.

Pelatih Bahana Bina Pakuan, Salman Gusniafi Immar menuturkan, meski sempat membalikan kedaan pada set ketiga, para pemainnya banyak melakukan kesalahan sendiri pada akhir pertandingan, sehingga poin pun terbuang percuma.

“Target sebelumnya memang finalis, dan materi pemain lawan juga rata-rata pemain Proliga kemarin. Sementara kita campuran dari kelahiran tahun 1995 sama tahun 1999 dan 2000,” tuturnya.

Sebelumnya, Tri Retno Mutiara dkk mampu meraih kemenangan saat mengalahkan  tuan rumah Tectona 3-0 (25-18, 25-20, 25-22), Patriot Kota Bekasi r 3-0 (25-15, 25-18, 25-20), dan Parahyangan juga dengan skor 3-0 (25-11, 25-15, 25-8).

Sementara bagi Bahana Bina Pakuan, kekalahan ini harus memupus ambisi Normalita dkk untuk bisa menggeser Wahana. Dengan demikian Bahana masih memiliki peluang untuk menempati posisi kedua, bersaing dengan Alko yang juga sama-sama akan menjalani pertandingan terakhir, Jumat, 28 April 2017.

Pada laga penentuan nanti, Bahana Bina Pakuan akan menghadapi Parahyangan. Sementara Alko yang pada pertandingan sebelumnya menundukan Tectona, akan menghadapi partai sengit melawan Wahana Express Group.

Jadwal pertandingan Jumat, 28 April 2017, pukul 13.00 WIB: Bahana Bina Pakuan – Parahyangan, pukul 14.00 WIB : Patriot – Tectona, pukul 16.00 WIB : Wahana Express Group – Alko.

Pikiran-rakyat.com

BELAJARLAH DARI PROLIGA WAHAI PSSI

Kompetisi Bola Voli Profesional Proliga, meskipun miskin sponsor, namun taat pada aturan hukum yang ada di Indonesia

PT Liga Indonesia Baru selaku operator Go-Jek Traveloka Liga 1 wajib untuk becermin dan tegas melarang klub-klub untuk memainkan pemain asing yang belum memiliki izin kerja dan tinggal. Apalagi, operator di kompetisi lain, seperti Proliga, mampu tegas menaati aturan itu.

Hingga Selasa (18/4), tercatat ada 26 pemain asing dari 12 klub Liga 1 yang belum mengantongi surat keterangan izin tinggal terbatas (Kitas) dari Imigrasi, serta izin mempekerjakan tenaga asing (IMTA) dari Kementerian Ketenagakerjaan RI. Namun, sebagian dari pemain asing itu sudah turun membela klub sejak Liga 1 bergulir, Sabtu (15/4). Hal itu merupakan pelanggaran serius terhadap aturan keimigrasian dan ketenagakerjaan Indonesia.


Pengamat sepak bola dari Institut Teknologi Bandung, Tommy Apriantono, prihatin dengan maraknya pelanggaran itu. Menurut dia, jika dibiarkan, itu merupakan bentuk pelecehan terhadap negara.

“Aturan (terkait pekerja asing) itu, kan, ketentuan umum, bukan hanya di olahraga dan sepak bola. Itu juga berlaku di semua sektor. Jika di Proliga dan basket (Liga Basket Indonesia/IBL) aturan itu bisa dihormati, kenapa di sepak bola tidak? Saya kira persoalan mendasarnya ada di operator (PT LIB),” ujar Tommy dihubungi dari Jakarta, kemarin.

Seperti dikatakan Tommy, selama bertahun-tahun, Proliga dan IBL juga mendatangkan banyak pemain asing ke Tanah Air. Namun, kontras dengan PT LIB yang mendorong pelanggaran, Proliga dan IBL justru melarang klub memainkan bintang asing jika belum memiliki Kitas.

“Prinsip kami yaitu menegakkan aturan dengan tegas dan tidak boleh ada yang abu-abu. Sekali ada toleransi, maka akan jadi masalah di kemudian hari. Ini, kan, aturan negara. Tak boleh ada alasan (melanggar),” kata Direktur Proliga Hanny S Surkatty.

Akibat ketegasan itu, sejumlah pemain asing di Proliga, seperti Polina Liutikova dari Ukraina gagal tampil di putaran 1 musim ini akibat belum turunnya Kitas.

“Ya, ada yang mengeluh. Namun, saya katakan, pakai pemain lain. Voli itu, kan, permainan tim, bukan individual. Jika ada yang nekat melanggar, tim dinyatakan kalah walked out,” ujar Hanny.

Berkaca dari hal itu, Manajer Umum Arema FC Ruddy Widodo menyatakan, pihaknya berupaya mematuhi aturan negara itu sebelum memainkan Juan Pablo Pino, pemain marquee (tersohor) mereka yang baru saja direkrut.

“Belajar dari pengalaman PSSI dibekukan dua tahun lalu, kita memang tidak boleh meremehkan masalah-masalah ini (aturan soal pemain asing). Maka dari itu, saya sampai turun tangan sendiri mengurus dokumen Pino ketimbang mempercayakannya begitu saja kepada agen. Pino mengantongi visa kunjungan usaha yang diurus di Singapura,” katanya.

Perlu waktu

Menurut Ruddy, meski prosesnya tak sulit, butuh waktu hingga berpekan-pekan untuk mendapatkan Kitas. Untuk itu, ia mengusulkan dibuat nota kesepahaman antara PSSI dan Imigrasi guna mempercepat penerbitan Kitas.

Sementara itu, Kantor Imigrasi Kelas I Bandung menegur keras PT Persib Bandung Bermartabat (Persib) karena nekat memainkan Michael Essien dan Carlton Cole, akhir pekan lalu.

“Kami masih menunggu PT PBB mengurus segala perizinan untuk menerbitkan izin tinggal terbatas bagi kedua pemain itu. Selama izin belum ada, kami peringatkan PT PBB selaku penjamin untuk tidak memainkan Essien dan Cole,” ujar Kepala Kantor Imigrasi Bandung Maulia Purnamawati, di Bandung.

Saat ini, Essien dan Cole hanya mengantongi visa kunjungan. Kemarin, keduanya hadir di Kantor Imigrasi Bandung untuk memenuhi undangan pemeriksaan.


“Keduanya tidak mengetahui proses perizinan yang dilakukan PT PBB selaku penjamin. Kami akan membantu proses izin keimigrasian mereka jika persyaratannya sudah dipenuhi,” kata Maulia.

Palembank Bank Sumsel Babel Dibunuh Servis Tajam Pertamina Energi

Jump Serve keras Alexandar Minic membuat kubu Bank Sumsel Babel keok

Laga final di GOR Among Rogo, Yogyakarta, Minggu (23/4/2017), bisa dibilang sebagai penampilan terburuk Palembang Bank SumselBabel pada Proliga 2017.

Mereka kalah 0-3 (24-26, 15-25, 12-25) dari Jakarta Pertamina Energi dan gagal menjadi juara.

Aji Maulana dkk hanya bisa mengimbangi permainan Pertamina pada set pertama. Pada set kedua, mereka sudah kesulitan. Set ketiga, mereka tak banyak berkutik.

"Pertandingan tadi hanya satu set, hanya set pertama. Set kedua dan ketiga, kami sudah tidak bisa bermain," kata Samsul Jais, pelatih Bank Sumsel.

"Permainan lawan istimewa, kami bermain di bawah tekanan. Mereka melakukan variasi serangan yang sulit untuk diblok. Kami 'dibunuh' lawan dan kami banyak mati sendiri," kata Samsul lagi.

Samsul menyebut servis para pemain Pertamina, khususnya jump serve Aleksandar Minic (Montenegro), sebagai senjata utama lawan yang gagal mereka antisipasi.

Tadi seperti bukan permainan voli. Kemarin-kemarin kami kalah dari mereka 1-3, tetapi sekarang 0-3, telak. Servis-servis mereka sangat bagus dan membuat kami kesulitan," kata Aji.
Minic memang punya servis keras dan tajam. Dengan postur 205 centimeter,jump serve Minic memang langsung jadi serangan berbahaya.

Pada set kedua dan ketiga, pelatih Pertamina, Putut Marhaento, menempatkan Minic sebagai pemain pertama yang melakukan servis.

Dengan strategi tersebut, Pertamina langsung memberi tekanan kepada lawan. Pada awal set ketiga, lewat servis Minic, Pertamina melaju hingga 11-0.

"Saya memberi instruksi kepada Minic, yang penting bolanya masuk dulu. Ternyata, meskipun servisnya tidak terlalu keras, tetap saja bola receive lawan tidak bisa sampai ke pengumpan," kata Putut.

Kapten tim Pertamina, Agung Seganti, juga mengakui bahwa performa prima Minic saat melakukan servis sangat membantu tim meraih poin.

"Semua pemain kami tampil all-out pada final ini, terutama dua pemain asing kami. Mereka bermain luar biasa," kata Agung.

Selain Minic, Pertamina juga diperkuat pemain asing dari Australia, Paul Sanderson. Servis Sanderson yang tak bisa diantisipasi pemain Bank Sumsel, jadi poin terakhir atau penentu kemenangan Pertamina.
Sumber : Juara.net

Akhir Penantian Juara Agung Seganti

Agung Seganti dan Keluarga

Senyum terus menghiasi wajah Agung Seganti setelah timnya, Jakarta Pertamina Energi, keluar sebagai juara Proliga 2017 di GOR Among Rogo, Yogyakarta, Minggu (23/4/2017).

Agung dkk memastikan raihan gelar juara setelah menundukkan Pelembang Bank SumselBabel 3-0 (26-24, 25-15, 25-12) pada partai final.

"Lunas," kata Agung sambil tertawa. "Akhirnya saya bisa juara Proliga lagi setelah 2013 (bersama Bank Sumsel). Akhirnya setelah empat tahun, saya bisa juara lagi bersama Pertamina."

Tak hanya membawa Pertamina meraih gelar juara, Agung juga mendapat penghargaan pribadi yang tak kalah prestisius. Dia terpilih sebagai pemain terbaik (Most Valuable Player/MVP) Proliga 2017.


"Waktu final four, saya bisa membawa tim meraih kemenangan. Ternyata saya juga terpilih sebagai spiker terbaik. Dari situ saya sempat berpikir dan menargetkan menjadi MVP," kata kapten tim Pertamina tersebut.

"Gelar MVP ini untuk keluarga kecil saya. Ini merupakan hiburan atau bonus di luar target utama membawa Pertamina menjadi juara," kata pemain 26 tahun tersebut.

Dukungan anak dan istri

Agung memiliki satu orang putri yang belum genap berusia dua tahun, bernama Callista Azzahra Putri Seganti, hasil pernikahannya dengan Raden Ayu Widya Sari.

Callista dan Ayu juga turut menjadi saksi saat Agung membawa Pertamina meraih gelar Proliga 2017. Keduanya hadir di GOR Among Rogo untuk memberikan dukungan langsung.

"Dari sejak berusia tiga bulan saya sudah ajak Callista untuk ikut nonton ayahnya bertanding," kata Ayu yang dulunya merupakan finalis kontes kecantikan di Sumatera Selatan.

"Kalau lihat bola, langsung dia pukul. Agung juga penginnya nanti Callista jadi pemain voli. Kalau saya, penginnya dia jadi dokter atau polisi," kata Ayu lagi.

Agung dan Ayu bertemu pada 2011. Setelah berpacaran sekitar tiga tahun, mereka memutuskan menikah pada 2014. Kini, Ayu berprofesi sebagai ibu rumah tangga, sementara Agung menjadi karyawan PT Pertamina.

"Sekarang urus anak sama Agung saja dulu. Nanti, rencananya mau usaha sendiri, bikin kafe misalnya. Tetapi, nanti dulu, tunggu Callista besar," ujar Ayu lagi.

Agung dkk mendapatkan hadiah uang pembinaan sebesar Rp 200 juta atas prestasi mereka menjadi juara Proliga.

Selain itu, Agung juga mendapatkan hadiah sebesar Rp 10 juta atas prestasinya menjadi MVP dan Rp 5 juta sebagai spiker terbaik.

Petrokimia Gresik Pulangkan 3 Pemainnya

Pemain Bank Jatim yang membela Gresik Petrokimia dipulangkan kembali usai Peoliga Berakhir
Setelah pergelaran Proliga 2017, saatnya Gresik Petrokimia memulangkan tiga pemain pinjamannya. Tiga pemain tersebut merupakan pemain Bank Jatim. Mereka adalah Faiska Ratri Dwi, Siska Putri Rosa Ningrum, dan Dhini Indah Sari.
Pemulangan Siska, Dhini, dan Faiska berdasar kontrak yang sudah disepakati. Yakni, tenaga mereka hanya digunakan selama Proliga 2017. Setelah selesai, ketiganya wajib kembali ke klub yang menaunginya.
Manajer Petro Sasono Handito menyatakan, Siska, Dhini, dan Faiska sudah berpamitan kepada manajemen dan pemain Petro lainnya. ’’Kami mengapresiasi jasa mereka selama Proliga 2017,’’ ujarnya.
Sasono berterima kasih kepada tiga pemain tersebut. Mereka sudah memberikan yang terbaik selama bermain untuk Petro hingga lolos ke final four. Meski di babak itu Petro babak belur dan gagal melaju ke grand final.
Mantan manajer tim sepak bola Petrokimia Putra Gresik tersebut mengatakan, timnya untuk sementara tidak ada kegiatan. Para pemain diliburkan. ’’Dua minggu lagi kami latihan lagi untuk persiapan Livoli 2017,’’ katanya.
Sembari meliburkan pemain, Sasono juga berburu pelatih. Sebagaimana diketahui, posisi pelatih Petro tengah kosong pasca pemecatan Li Huanning. ’’Nanti asisten pelatih (M. Hanafi, Red) yang sementara melatih, sambil kami cari pengganti,’’ katanya.
Target tidak main-main diungkapkan Sasono untuk Livoli musim ini. Petro harus juara. Karena itu, dia tidak ingin gegabah mencari pelatih pengganti. ’’Harus yang terbaik biar tim ini bisa berprestasi lagi,’’ paparnya.
Sementara itu, pelatih Bank Jatim Labib menuturkan bahwa nantinya para pemain yang baru memperkuat Petro tersebut bergabung dengan tim junior Bank Jatim. Labib berharap pengalaman mereka di Proliga bisa ditularkan kepada para juniornya. ’’Kembalinya mereka setelah Proliga menjadi modal bagus buat kami. Mereka bisa mengajari adik-adiknya agar bermain lebih bagus,’’ paparnya.
Faiska berencana kembali berlatih dengan rekannya di Bank Jatim Rabu (26/4). Senada dengan Faiska, Siska menyatakan bahwa dirinya tidak sabar untuk kembali berlatih dengan tim yang telah membesarkan namanya tersebut. Dia memendam ambisi untuk membawa Bank Jatim menjuarai Livoli 2017. ’’Yang jelas, saya harus berusaha cepat beradaptasi lagi dengan teman-teman lainnya,’’ paparnya.
Sama halnya dengan Petro, Bank Jatim kini bersiap menyambut Livoli 2017. Selain kepulangan pemain seniornya, mereka terus berburu pemain baru untuk meningkatkan daya gedor Bank Jatim.
sumber : Jawapos.com

Aprilia Manganang Kembali Jadi MVP, Agung Seganti Kembali Menemukan Performanya

Aprilia Manganang kembali menjadi MVP di ajang Proliga 2017

Pemain putri Jakarta Elektrik PLN, Aprilia Manganang, dan putra Jakarta Pertamina Energi, Agung Seganti, berhasil merebut predikat pemain terbaik (MVP) Proliga 2017. 

Agung dan Aprilia memang tampil apik saat sepanjang musim ini. Mereka sekaligus berhasil mengantarkan tim masing-masing menjadi juara Proliga 2017. 

Bermain di GOR Amongrogo, Minggu (23/4/2017), putri Pertamina Energi keluar sebagai juara usai mengalahkan Pertamina Energi dengan skor 3-2. Adapun Agung memimpin Pertamina untuk mengalahkan Palembang Bank SumselBabel dengan skor telak 3-0.

Predikat itu melengkapi sukses Aprilia sebagai sebagai topskor putri final four Proliga 2017 ini. Aprilia sekaligus berhasil mempertahankan gelar MVP 2016. Sementara Agung menjadi spiker terbaik putra. 

"Waktu final four saya mendapatkan penghargaan spike terbaik. Dari situ saya berfikir untuk menambah satu gelar lagi, gelar MVP. Dan akhirnya terpenuhu," tutur Agung usai pertandingan.

Sementara itu, penghargaan pelatih terbaik Proliga 2017 disabet oleh Putut Marhaento (putra Jakarta Pertamina Energi) dan Tian Mei (putri Jakarta Elektrik PLN).

Bukan kali ini saja Tian Mei berhasil mengantarkan PLN Elektrik menjadi juara. Dia membuat putri Elektrik PLN juara Proliga tika kali beruntun.

The Real Final, Elektrik Menangkan Pertarungan Sengit Menghadapi Pertamina

Pemain Jakarta Elektrik PLN merayakan Gelar mereka yang ketiga usai menaklukan perlawanan sengit Jakarta Pertamina Energi

Tim voli putri Jakarta Elektrik PLN mencetak hat-trick setelah menang atas Jakarta Pertamina Energi pada babak final Proliga yang berlangsung di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu (23/4/2017).

Elektrik menang 3-2 (25-20, 24-26, 25-22, 18-25, 15-11). Tahun lalu, Berllian Marsheilla dkk menang atas Pertamina juga dengan skor 3-2.

Bagi Elektrik, ini merupakan gelar juara Proliga yang mereka raih secara tiga kali beruntun yakni pada 2015, 2016, dan 2017. Sebelumnya, mereka adalah kampiun Proliga pada 2004, 2009, serta 2011.

Pertamina mengawali set pertama dengan baik setelah unggul 1-4. Namun, Elektrik mengejar ketinggalan menjadi 4-4.

Setelah itu, kedua tim terlibat duel sengit. Elektrik yang bermain lepas berhasil unggul 22-19 dan memenangi set ini.

Pada set kedua, Elektrik unggul di awal 4-2. Pertamina berusaha keras mendekat hingga mencatat skor imbang 18-18, lalu berbalik unggul 23-19.

Elektrik membalas dan kembali membuka jarak 23-24 dan menyamakan kedudukan 24-24. Pertamina mencetak dua poin beruntun dan menutup set ini. Skor menjadi imbang 1-1.

Pada set ketiga, Pertamina memimpin pada perebutan poin awal 8-3. Elektrik berhasil mendekat dan memastikan set ini jadi milik mereka.

Pada set keempat, Pertamina unggul 16-10.Mereka menjaga keunggulan dan merebut set ini. Kedudukan menjadi imbang 2-2.

Elektrik membuka awal set penentuan dengan 7-4. Aprilia Manganang dkk semakin menjauh dengan 12-5.

Pertamina tidak bisa mempertahankan ritme permainan, sementara Elektrik bermain lepas. Elektrik yang sudah di atas angin akhirnya mengunci kemenangan setelah memenangi set ini.

Faktor Mental 

Usai laga final tersebut Pelatih Jakarta Eletrik PLN, Tien Mei pun mengungkapkan rahasia kemenangan di pertandingan yang menurutnya sengit tersebut.

Pertandingan tersebut berlangsung sengit sejak awal set pertama hingga set keempat. Kedua tim berbagi angka sama sehingga pertandingan harus dilanjutkan dengan set kelima untuk penentuan.

"Tim yang memiliki mental baik akan muncul sebagai pemenang. Kami melihat, tim Jakarta Pertamina Energi sudah kehilangan mental ketika mereka banyak melakukan kesalahan sendiri," ujar Tien Mei usai partai grand final seperti dikutip dari Antara.
Jakarta Pertamina ENergi harus puas kembali menjadi Runner-up setelah dikandaskan kembali oleh lawan yang sama di final tahun lalu Jakarta Elektrik PLN pada ajang proliga 2017.
Pada awal set kelima, kedua tim saling berbagi angka hingga kedudukan 4-4. Namun tim Jakarta Pertamina Energi banyak membuat kesalahan sendiri sehingga memberikan setidaknya delapan angka secara berturut-turut kepada Jakarta Elektrik PLN.

Hal tersebut, diakui Libero Jakarta Electrik PLN Berlian Marsheilla telah melecutkan semangat dan tekad anggota timnya untuk juara.

"Pada awalnya, kondisi tim kami sangat sulit. Ada tiga pemain yang tidak berada dalam kondisi yang baik karena sakit atau cedera. Namun, semuanya sudah bertekad untuk meraih kemenangan," katanya.

Sejumlah pemain dalam tim Jakarta Elektrik PLN, lanjut dia, juga baru pertama kali tampil pada laga grand final sehingga masih terlihat gugup. "Tetapi semua bermain baik dan bisa meraih kemenangan," katanya.

Sementara itu, Pelatih Jakarta Pertamina Energi Risco Herlambang mengakui keunggulan tim yang juga menjadi lawan timnya pada final tahun sebelumnya. Serupa tahun ini, tahun lalu tim Jakarta Pertamina Energi pun kalah dari Jakarta Elektrik PLN.


"Kami ucapkan selamat kepada Jakarta Elektrik PLN yang tampil sebagai juara. Penentuan pada pertandingan final ini ada di set kelima," katanya. "Kami tidak mampu meredam permainan mereka."

sumber : Juara.net