Samator Juara Proliga 2016 Putra
Jakarta BNI Taplus harus mengakui keunggulan Surabaya
Samator pada laga pamungkas Proliga 2016 di Istora Senayan Jakarta, Minggu (15/5).
Tak ada yang bisa dilakukan Jakarta BNI Taplus untuk menghalangi langkah
Surabaya Samator memenangi gelar Proliga kelima. Di partai final, Jakarta BNI
Taplus menyerah 0-3 pada anak-anak asuhan Djanu Tjahyono.
Samator sukses membantai lawannya dengan mudah dan tanpa
perlawanan yang berarti. Gelar kelima ini membuat Samator menyamai prestasi
Jakarta BNI Taplus sebagai pengumpul gelar terbanyak.
Beberapa kesalahan yang dilakukan sendiri membuat anak-anak
asuhan Eduardo de Paula ini tak bisa membendung langkah Samator di babak
pertama yang langsung unggul 4-1.
Pada set pertama, Banyak kesalahan yang dilakukan sendiri
saat menerima bola pertama maupun spike dari Rendy Tamamilang membuat Jakarta
BNI Taplus menyerah 18-25.
Di set kedua, Jakarta BNI Taplus perlahan bangkit dan satu
spike dari Sigit Ardian dan kemudian Mahfud Nurcahyadi membuat BNI Taplus untuk
kali pertama punya angka yang sama dengan Samator yaitu 7-7.
Jakarta BNI Taplus mulai mendapatkan angin sejak titik itu
dan membalas poin demi poin Samator sehingga skor menjadi sama17-17. Namun
Samator yang menyadari kelengahan mereka sendiri merebut tiga poin selanjutnya
lewat dua kali smash dan satu serangan BNI Taplus keluar dari garis lapangan.
Jakarta BNI Taplus tak mau menyerah begitu saja dan mengejar
poin menjadi 20-22 dan kemudian 22-24. Satu servis Paulo mementahkan perlawanan
itu dan menjadikan skor 25-22 untuk Surabaya Samator.
Di set ketiga Surabaya Samator kembali mendapatkan
perlawanan ketat, dan selisih angka tak pernah melebihi tiga poin. Jakarta BNI
Taplus bahkan sempat menyamakan skor menjadi 19-19. Samator kembali panas dan
kemudian menjauh, merebut skor 22-20 dan 24-21.
Jakarta BNI Taplus sempat
membuat para penggemar Surabaya Samator cemas setelah merebut poin selanjutnya
menjadi 22-24. Akan tetapi satu spike mengakhiri perlawanan Jakarta BNI
Taplus dan membuat Surabaya Samator mempertahankan gelarnya.
Pada set terakhir, Jakarta BNI Taplus bahkan bermain dengan
kekuatan Lokal Sepenuhnya karena tidak primanya kedua pemain asing mereka. Padahal
pada final four yang berlangsung di Bandung dan Jogja, mereka berhasil menjadi
Juara dengan raihan tertinggi.
Faktor stamina memang menjadi penyebab kekalahan BNI Taplus.
Dengan skuad yang tidak semuda para pemain samator, BNI tampak kewalahan
menghadapi para pemain samator yang diisi pemain muda.
Juara Proliga 2016, Kado Terindah Ulang Tahun Yolla Yuliana
Atlet voli cantik dari tim Jakarta Elektrik PLN, Yolla Yuliana, merasa sangat senang timnya menjadi juara Proliga 2016, yang merupakan gelar juara kedua dalam dua tahun berturut-turut. Elektrik PLN juara setelah mengalahkan Jakarta Pertamina Energi di partai final voli putri, Minggu (15/5) siang WIB. Yolla merasa gelar juara ini menjadi kado ulang tahun terindah baginya.
Elektrik PLN menjadi juara secara dramatis dalam grand final voli putri Proliga 2016 di Istora Senayan. Sempat unggul dalam dua set pertama dengan kemenangan 25-20 dan 25-18, Elektrik PLN menyerahkan set kedua kepada Pertamina Energi dengan skor 17-25 dan 19-25. Beruntung pada set kelima spike keras Aprilia Manganang sukses membawa Elektrik PLN menang 15-8 dan memastikan diri mempertahankan gelar juara.
Yolla Yuliana, atlet voli berpostur tinggi yang bermain di Elektrik PLN, mengaku sangat gembira dengan keberhasilan timnya mempertahankan gelar juara. Pemain voli Elektrik PLN bernomor punggung 15 ini pun mengaku semua latihan selama enam bulan terakhir terbayarkan.
"Senang banget, kita excited banget bisa mempertahankan gelar juara. Back to back Champions! Pokoknya senang banget, rasanya lega banget. Selama enam bulan kita latihan dan semua terbayarkan dengan rasa puas yang sangat besar," ujar Yolla ketika ditemui SportSatu usai pertandingan.
Yolla Yuliana genap berusia 22 tahun pada Senin (16/5). Ketika ditanya perasaannya mengenai gelar juara yang diraih tepat satu hari sebelum hari ulang tahunnya, dengan sangat ekspresif atlet cantik ini mengatakan ini kado terindah dan kemenangan pun dipersembahkan untuk ibu dan keluarga tercinta.
"Iya ini kado! Ini kado paling indah. Alhamdulillah banget, makanya senang banget. Kemenangan ini pastinya buat mama dan keluarga. Mereka di atas sana," ujar Yolla.
sumber : sportsatu.com
Hani Budiarti si pembeda Pertandingan Final Proliga 2016
Pada pertandingan final proliga
2016 putri yang mempertemukan Jakarta Elektrik PLN vs Jakarta Pertamina Energi
tadi ada satu nama yang layak menjadi sorotan. Bukan Aprilia Manganang dengan
smash Tajamnya, atau Tri Retno Mutiara dengan umpan manisnya, tapi Masuknya
Hani Budiarti pada set ke Tiga yang membuat pertandingan kembali seru.
Sempat dicadangkan pada dua set
awal, Hani dimasukan pada set ke 3 menggantikan Amasya Manganang. Dengan
Keunggulan tinggi badannya, Hani berhasil meredam serangan bertubi-tubi dari
Wang Yi Mei dan April.
Beberapa kali pula smash keras
dara 19 tahun ini menghasilkan poin bagi pertamina energi. Dan sempat membuat
para pemain Elektrik PLN frustrasi. Hani berhasil memberikan motivasi baru bagi
rekan-rekannya di lapangan.
Keputusan Risco Herlambang
menurunkannya sangat tepat. Disaat blok Para pemainnya tidak berjalan
semestinya Hani masuk dan berhasil beberapa kali memblok Wang YI Mei dan April.
Serta menjadikan skor imbang 2-2.
Hani yang berpredikat Pemain
bermasa depan cerah pada livoli 2014 berhasil memanfaatkan kepercayaan sang
pelatih. Pemain yang merupakan anggota TNI AU ini setidaknya sukses memblok 6
serangan elektrik...
Jakarta Electric PLN Putri Berhasil Mempertahankan Gelar Proliga 2016
![]() |
Jakarta Electric PLN akhirnya
berhasil mempertahankan Gelar proliga 2016 setelah menang dengan skor tipis 3-2
melawan Jakarta Pertamina Energi. Pertandingan yang bertajuk duel sua manganang
tersebut sangat menguras tenaga dan emosi penonton. Sempat unggul 2-0, Electric
terkejar pada set ketiga dan keempat. Hingga akhirnya pertandingan harus
dilanjutkan dengan set kelima.
Kapten tim Jakarta Electrik PLN
Aprilia manganang menuturkan bahwa timnya sempat kehilangan konsentrasi pada
set ketiga dan keempat. Terlalu over confident dan yakin bisa menuntaskan
pertandingan dengan 3 set langsung menjadi bumerang bagi timnya.
Namun pada set kelima, timnya
berhasil memperbaiki konsentrasi, dengan pengalaman mental yang lebih matang
dari tim lawan Electric berhasil menyudahi set kelima dengan kemenangan 15-8.
Jalannya pertandingan
Jakarta Elektrik PLN sangat
mendominasi dua set awal dan membuat skor menjadi 2-0. Sayangnya, di set ketiga
dan keempat, Jakarta Pertamina Energi mampu balik menekan dan memaksakan hasil
pertandingan ditentukan di set kelima.
Di dua set awal, PLN mampu unggul
dengan mengandalkan tembakan-tembakan keras dari spiker andalan mereka, Aprilia
Manganang, yang didukung Yolla Yuliana. Berkali-kali Aprilia leluasa masuk
menyerang dari sisi kiri dan spikenya terus menghasilkan angka. Set pertama
berakhir dengan angka 25-20.
Di set kedua, jalannya
pertandingan tak jauh berbeda. Aprilia masih menjadi penyumbang angka terbesar
meskipun spikenya beberapa kali gagal karena diblok pemain Jakarta Pertamina
Energi. PLN pun kembali merebut set ini dengan angka 25-18.
Di set ketiga, kondisi berubah
180 derajat. Pemain Jakarta Elektrik terlihat kelelahan menghadapi serangan
Pertamina. Alhasil, pertamina unggul jauh di awal set dan merebut 10 poin
berturut-turut. Setelah itu barulah PLN meraih angka pertama, itupun karena
kesalahan pemain pertamina. Masuknya Hani Budiarti menggantikan Amasya
manganang memberikan warna lain bagi pertahanan pertamina. Berkali-kali Hani
Mampu jeblok serangan pemain Electric PLN. Sementara berkali-kali serangan
Logan Tom dan Mari berhasil mendulang poin bagi pertamina.
Tak terlihat serangan Aprilia di
set ini. Posisi idealnya di sisi kiri lebih sering ditempati Wang Yi Mei yang
di set ini sering gagal dalam melepaskan spike. Spikenya berkali-kali masih
mampu diantisipasi pemain Pertamina. Di sisi lain, kapten Pertamina, Logan Tom,
menemukan kembali performanya dan menyumbang beberapa angka dari spikenya. Set
ketiga berakhir 17-25.
Set keempat, penampilan Aprilia
dkk belum pulih. Kombinasi serangan Logan dan Mari berkali-kali menghasilkan
angka untuk Pertamina. Sementara itu, kombinasi serangan Aprilia dan Yola
sering terbaca lawan dan sering melakukan kesalahan sendiri. PLN kembali
menyerah dengan angka 19-25.
Baru pada set kelima Aprilia
kembali menggila. Berkali-kali spike tajamnya dan sekali serve-nya menembus
titik kosong di area Jakarta Pertamina Energi. Tak hanya Aprilia, kali ini Wang
Yi Mei juga sukses menyumbang angka dari beberapa spike mendatarnya yang gagal
dibendung. Selain itu, servenya mampu menembus titik lemah Pertamina. Set
terakhir ini ditutup spike keras Aprilia dan angka menjadi 15-8.
Pada set kelima ini terlihat
jelas mental pemain pertamina belum sematang para pemain Electric PLN. Berkali-kali
kedua libero muda mereka Tasya, dan Novia melakukan kesalahan. Terlihat jelas
tasya sedikit gugup saat poin-poin kritis. Namun salut buat pertamina yang
telah berusaha sekuat tenaga. Dan selamat untuk Jakarta Electrik PLN sang Juara
Bertahan
Mau Tahu Pengumpan/Setter Masa Depan Timnas Indonesia?? cek yuk.
![]() |
Tri Retno Mutiara |
Setter atau pengumpan memegang peranan vital dalam olahraga bola voli.
Mereka adalah roh permainan sebuah tim . Tugas seorang setter jelas tidak
mudah, mereka tidak hanya dituntut untuk memahami dan jeli melakukan berbagai
macam variasi serangan tapi juga harus mampu melakukan blok dan mengantisipasi
spike lawan. Dalam perjalanannya, voli Indonesia pernah mencetak para setter
handal, sebut saja Sang Legenda Hidup, Loudry Maspaitela yang terkenal mampu
memberikan umpan dalam kondisi bola sesulit apapun. Kemampuan Loudry mengolah
dan memberikan variasi serangan menjadi tontonan menarik yang selalu dinantikan
penonton, terlebih lagi saat sang legenda memutuskan kembali ke kompetisi voli
profesional Proliga 2015 setelah lama vakum. Masih ada sederet setter yang pernah
berjaya dimasanya, mereka adalah Erwin Rusni, Didi Irwandi, Yulianingsih,
Gunarti Indahyani dan Rita Kurniati. Dari deretan nama itu hanya Didi Irwandi,
Gunarti Indahyani dan Rita Kurniati yang masih meneruskan kiprah mereka di
ajang voli nasional dan tampil di Proliga 2015. Kehadiran para setter senior
tersebut tentulah bukan menjadi penghalang para para setter junior untuk unjuk
gigi dan membuktikan diri bisa menjadi penerus dan mengemban tugas sebagai
setter muda masa depan voli Indonesia. Siapakah para setter muda tersebut,
berikut ulasannya.
1. Aji Maulana
![]() |
aji maulana (tengah) sumber : Antarafoto.com |
“Saya memilih sebagai setter
karena jarang ada pemain yang memilih posisi itu.” ungkap Aji saat ditanya
alasannya memilih posisi sebagai setter.
Aji mencuri perhatian sejak pertama kali tampil membela Semarang Bank Jateng di Proliga 2011. Satu tahun berselang dia sukses membawa klubnya itu menjadi Runner-up Proliga 2012 juga mewujudkan mimpinya untuk masuk dalam skuad Tim Nasional Voli Indonesia di Sea Games 2013. Setter yang mengasah bakat volinya di klub Vita Solo dan bermain dengan Jakarta Pertamina Energi di Proliga 2015 ini menjadi calon kuat pengisi posisi setter di Tim Nas Sea Games 2015.
Aji mencuri perhatian sejak pertama kali tampil membela Semarang Bank Jateng di Proliga 2011. Satu tahun berselang dia sukses membawa klubnya itu menjadi Runner-up Proliga 2012 juga mewujudkan mimpinya untuk masuk dalam skuad Tim Nasional Voli Indonesia di Sea Games 2013. Setter yang mengasah bakat volinya di klub Vita Solo dan bermain dengan Jakarta Pertamina Energi di Proliga 2015 ini menjadi calon kuat pengisi posisi setter di Tim Nas Sea Games 2015.
2. I Kadek Juliadi
![]() |
Kadek Juliadi ( Kanan) Sumber : koranjakarta.com |
Selain I Nyoma Rudi Tirtana, Bali memiliki satu lagi putra daerah yang siap melejit di kancah perbolavolian nasional.
Dialah I Kadek Juliadi. Setter yang pernah membela Tim PON Bali ini
menjadi pilihan utama pelatih Jakarta Electric PLN, Putut Marhaento di Proliga
2015 dan tidak bisa dipungkiri jika Juliadi menjadi salah satu kunci suksesnya
tim tersebut meraih posisi pertama di klasemen sementara empat besar Proliga
2015.
3. Nizar Zulfikar
Nizar Zulfikar. sumber : Juara.net |
Surabaya Samator seperti tidak henti-hentinya mencetak pemain handal.
Setelah membuktikan diri mampu mengasah bakat Didi Irwandi dan Bagus Wahyu yang
jadi andalan Tim Nasional, kini ada satu lagi setter binaan Samator yang siap
meneruskan jejak Didi dan Bagus yakni Nizar Zulfikar. Posisinya kini memang
hanya sebagai setter kedua saat Samator mengarungi Proliga 2015 tapi bukan
berarti perannya tidak dianggap penting. Nizar tetap menjadi pilihan utama
ketika Samator berlaga di Livoli, kompetisi voli Nasional yang hanya boleh
diikuti pemain lokal, tanpa pemain asing seperti Proliga.
Jika dilihat sekilas wajah Nizar mengingatkan kita pada sosok Joni Sugiyatno, quicker andalan Samator. Wajah mereka mirip meski sebenarnya tidak ada pertalian darah diantara keduanya. Semoga bukan hanya wajah saja yang mirip tapi kelak Nizar mampu menyamai prestasi yang pernah diukir Joni Sugiyatno.
4. Komang Bumi Rekta
![]() |
Komang Bumi Rekta. Sumber : twitter.com |
Dialah salah satu kunci sukses tim putri Jakarta Pertamina Energi
menjadi Juara Proliga 2014. Tidak salah pula jika M.Ashori, pelatih tim putri
Pelatnas Sea Games 2015 memanggilnya kembali untuk memperkuat Indonesia.
Komang, begitu dia dipanggil terjun ke Proliga sejak tahun 2010. Sama seperti
setter seangkatannya, Komang harus bersabar dengan hanya menjadi pilihan kedua
di tim yang dibelanya kala itu Jakarta BNI46 sebelum akhirnya hijrah ke Jakarta
Pertamina Energi dan menjadi setter utama.
5. Tri Retno Mutiara
![]() |
Tri Retno Mutiara Lutfi |
Usianya baru 17 tahun dan masih duduk di bangku SMA tapi jangan remehkan
prestasi gadis Cirebon ini. Dua medali emas Asean School Games dan medali perak
di Asean School Volleyball Championship dipersembahkannya untuk Indonesia.
Tidak hanya sampai disitu, kini Tiara tengah menjadi buah bibir karena penampilan ciamiknya bersama Jakarta Electric PLN dan membuatnya akhirnya dipanggil untuk membela Tim Nas senior proyeksi Sea Games 2015. Ada dua mimpi besar yang ingin diwujudkannya dalam waktu dekat yakni menjadi Best Setter Proliga 2015 dan masuk dalam tim inti Sea Games 2015.
6. Berlina Wanda Mahardika
![]() |
Berlian Wanda Mahardika |
“Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya” mungkin itu pepatah yang tepat
untuk menggambarkan gadis manis bernama Berlina Wanda Mahardika. Setter kedua
Jakarta Popsivo PGN ini memang terlahir dari keluarga atlit. Sang Ayah,
Siswantoro adalah mantan pemain Persebaya dan Arema Malang era 90-an.
Tapi tidak seperti sang Ayah yang berjaya di sepakbola, Dika- begitu biasa dia dipanggil melabuhkan hatinya pada olahraga bola voli. Di Proliga 2015 kali ini, Dika menjadi andalan Popsivo PGN bersama dengan setter senior Rita Kurniati dan siap membawa timnya menjadi Juara Proliga 2015. Keenam setter muda tersebut akan kembali bertarung membela timnya masing-masing dan membuktikan diri sebagai yang terbaik di putaran kedua babak empat besar yang akan berlangsung di Hall Basket Senayan, Jakarta 10-12 April 2015. Layak dinantikan aksi dari para pengumpan muda masa depan voli Indonesia ini, jadi jangan dilewatkan ya.
sumber : Kompasiana.com
Tapi tidak seperti sang Ayah yang berjaya di sepakbola, Dika- begitu biasa dia dipanggil melabuhkan hatinya pada olahraga bola voli. Di Proliga 2015 kali ini, Dika menjadi andalan Popsivo PGN bersama dengan setter senior Rita Kurniati dan siap membawa timnya menjadi Juara Proliga 2015. Keenam setter muda tersebut akan kembali bertarung membela timnya masing-masing dan membuktikan diri sebagai yang terbaik di putaran kedua babak empat besar yang akan berlangsung di Hall Basket Senayan, Jakarta 10-12 April 2015. Layak dinantikan aksi dari para pengumpan muda masa depan voli Indonesia ini, jadi jangan dilewatkan ya.
sumber : Kompasiana.com
GUGI GUSTAMAN, LEGENDA VOLI INDONESIA
![]() |
Legenda Voli Nasional Gugi Gustaman. Sumber : Kompas.com |
GugiGustaman, seorang legenda voli Indonesia yang begitu dikenal oleh masyarakat di
era 70 hingga 80an. Dialah yang pertama kali memperkenalkan pukulan cepat atau
quick smash. Bola-bola pendek diatas net yang selalu menjadi senjata mematikan
bagi Gugi.
Pengabdian
Gugi Gustaman untuk olahraga voli selama 12 tahun sebagai pemain nasional
di era 70 hingga 80-an plus 20 tahun di jajaran pelatih timnas, membuktikan
totalitasnya untuk bola voli.Tak berlebihan jika Gugi disebut legenda hidup
bola voli Indonesia.
Di
tahun 70-an Gugi membawa gaya baru di kancah bola voli tana air lewat
gaya smash quick yang diperkenalkannya pada 1973. Apa yang
dilakukan Gugi boleh dibilang sebuah inovasi saat itu. Maklum pada zaman
tersebut, gaya bermain tim bola voli di Indonesia masih konvensional. Smash
dilakukan memanfaatkan umpan tinggi melambung.
Namun
gugi melakukan sedikit variasi dan perubahan saat melakukan smash, Gugi
melakukannya dengan cepat ketika bola berada sedikit di atas net (satu bola). Jika
di bulutangkis kita mengenal ada King Smash ( smash yang dilakukan sambil
melompat) yang dipopulerkan oleh Liem Swie King, maka bola voli memiliki Gugi
Smash, Smash cepatnya dengan variasi beragam, seperti bola pull, pull back, dan
lain-lain.
Gugi
mengaku, gaya quick smashnya itu diperkenalkan oleh pelatih timnas saat itu yaitu
Dopi Supit. Gaya quick Smash ini awalnya diperkenalkan oleh Timnas Jepang pada
tahun 1972 di kejuaraan dunia. Gaya ini dilakukan untuk menyiasati postur
pemain jepang yang pendek dibandingkan dengan pemain eropa dan amerika latin. Dan
Terbukti Jepang suskes jadi juara dunia.
Beliau
juga orang yang menjadi pebola voli Indonesia pertama yang memperkenalkan doble
step alias dua gerakan sebelum melakukan smash sebagai variasi serangan. Gugi
kemudian menularkan ilmunya kepada rekan-rekannya di timnas dan klub DLLAJ
Bandung.
Mengandalkan
serangan yang bervarasiai sebagai inti kekuatannya, DLLAJ Bandung ,klub yang
dibela Gugi sejak pertama kali berdiri tahun 1973 menjelma sebagai
kekuatan baru bola voli Indonesia.DLLAJ langsung merebut mahkota juara nasional
dalam debutnya di kejurnas antar klub 1973.
Saat
itu Skuat DLLAJ yang berintikan Gugi,Miwan, Iwan Budiono,Unay Sunarya,Roni dan
Ahmad Yusuf menjadi dream team yang sulit ditaklukan.Permainan mereka
yang kompak,variatif dan penuh trik dalam menipu bloker lawan mampu memukau
publik bola voli tanah air.
"Saingan
berat kami saat itu adalah Pervos Jakarta,dan belakangan Veni Vidi Vici juga
dari Jakarta.Kalau bertanding lawan mereka pasti selalu rame. Ketiga tim ini
kerap saling mengalahkan," sebut Gugi.
DLLAJ
sendiri bukan klub pertama Gugi.Ia pertama kali menimba ilmu bola voli pada
1969 saat masih duduk di bangku SMA di klub Maesa Bandung.Selanjutnya dalam
kurun waktu 1971-1973 ia bergabung dengan Sirnagalih, klub terkuat di Bandung
saat itu.
Langganan
Timnas
Gugi
masuk tim nasional pada usia 19 tahun.Ia dipanggil pelatnas, berkat
penampilannnya yang cemerlang saat membawa tim junior Jabar menjadi
juara nasional 1971.Sejak saat itu, ia menjadi langganan timnas hingga
pensiun pada 1983.
Bersama
timnas , Gugi melanglang buana di berbagai event manca negara. Mulai Sea Games,
Asian Games sampai kejuaran Asia. Belakangan Gugi pun dipercaya sebagai kapten
tim.Selama bergabung dengan timnas, pelatihnya berganti-ganti.Dari sekian
banyak pelatihnya, ia mengaku paling terkesan dengan pelatih asal Jepang
Yatsuaki Mitsunori.
"
Dia pelatih yang bagus, sangat disiplin dan bisa menghargai pemainnya.Meski
sikapnya keras saat berlatih, namun diluar lapangan ia sangat akrab dan
menempatkan dirinya sebagai teman buat pemain," ujar Gugi.
Saking
kerasnya latihan ala Matsunori, menurut Gugi mereka berlatih dalam durasi 7 jam
sehari,dari pukul 4 sore sampai pukul 11 malam.Itu berlangsung selama delapan
bulan menjelang Sea Games 1979.
Musibah
Perjalanan
karir Gugi tidak selamanya mulus.Justru di penghujung karirnya,ia diterpa
musibah. Pada akhir tahun 1982, ia tiba-tiba mengalami
kelumpuhan.Akibatnya selama empat bulan ia harus istirahat untuk menjalani
proses penyembuhan.
Setelah
sembuh, pelatih Matsunori memintanya kembai bergabung dengan timnas yang
akan tampil di arena Sea Games 1983. Kehadiran Gugi yang juga
kapten tim dibutuhkan sebagai motivatir buat pemain lainnya.Namun hingga
babak final , ia tidak pernah ditampilkan.
Setahun
kemudian Gugi memutuskan untuk pensiun sebagai pemain. Berbekal pengalamannya,
ia pun langsung naik pangkat menjadi pelatih.Kiprah pertamannya adalah menjadi
trainer tim putra yang dipersiapkan ke kejuaran Asia 1984 menggantikan
Matsunori.
Pada
periode 1986-1993 Gugi tetap berada di jajaran pelatih timnas. Namun kali ini
ia dipercaya menangani tim putri.Bersama tim putri, ia mempersembahkan medali
perunggu Sea Games 1993.
Usai
Sea Games 1993, Gugi memutuskan untuk mundur dari tim nasional.Ia memilih
kembali ke Bandung untuk lebih serius menekuni pekerjaannya di Dinas
Perhubungan Provinsi Jawa Barat.
Sikap
Gugi luluh ketika bertemu Rita Subowo , Ketua PBVSI saat itu pada 1996
.Rita mengajak Gugi untuk kembali ke pelatnas. Setelah berpikir lumayan
lama, Gugi pun menerima tawaran Rita.Ia langsung diserahi tanggung jawab
sebagai pelatih timnas putra yang akan berlaga di Sea Games 1997.
Gugi
hanya lima bulan menjadi pelatih timnas. Setelah datang pelatih Cina, Li Qiu
Jian, ia pun turun pangkat sebagai asisten. Gugi setia mendampingi Li selama 10
tahun sampai 2007. Setelah malang melintang di tim nasional, Gugi
pulang kampung untuk menanganni Alko Bandung, klub yang juga ikut ia dirikan
pada 1979.
Kini,
dibawah asuhannya, Alko mampu menciptakan generasi-generasi emas jawa Barat yaitu
yolla yuliana, wilda siti nurfadillah, Agustin Wulandari, Amalia Fajrinayang
kemarin berhasil mempersembahkan medali emas di sektor puteri. Serta banyak
pula pemain di sektor puteri yang bermain untuk daerah lain, seperti Aprillia
manganang yang berguru di Alko asal Sulawesi Utara.
Apakah
seorang Gugi Gustaman perlu kembali Turun gunung untuk menangani timnas di
tengah paceklik prestasi semenjak emas terakhir seagames 2009 di sektor Putera
??.
Nama
:Gugi Gustaman
Tempat
Tanggal Lahir:Cimahi,17 Maret 1952
Tinggi/Berat:
188 Cm/98 Kg.
Istri
: Tini Rustini
Anak:Gia
Gustini Dewi
Cucu:
Gatan Syafik Husen (3,5 tahun)
Pekerjaan:
Karyawan Dinas Perhubungan Jabar (Pensiun 2008)
Aktivitas
Sekarang: Pelatih Alko Bandung
Prestasi
Pemain
:
- Sea Games 1979
-Perak
- Sea Games
1981-Emas
- Asean Games
1982- Posisi 6
- Sea Games
1983-Perak
Pelatih
:
- Sea Games 1993-
Perunggu (Putri)
- Sea Games 1997-
Emas (putra)
Sumber : sportjabar.com
Ini loh peraturan Dasar Permainan Bola voli
![]() |
Wasit dalam Permainan Voli .. Fivb.org |
Ada beberapa peraturan standar yang diterapkan pada permainan bola voli. Simak yuk..
ATURAN BAKU PERMAINAN BOLA VOLI :
- Jumlah maksimal pemain dalam pertandingan resmi bola voli standar Internasional dalam satu tim adalah 10 orang, Kemudian yang boleh bermain di lapangan hanya 6 orang dan 4 orang sebagai pemain cadangan.
- Saat pertandingan berlangsung pelatih boleh mengganti pemain inti dengan pemain cadangan dan tidak ada batasan jumlah pergantian pemain.
- Jika salah seorang atau lebih dari tim satu anggota tim sedang melakukan pertandingan untuk cabang olahraga lain, maka pertandingan tidak akan ditunda.
- Dalam pertandingan bola voli jumlah minimal pemain yang boleh bermain di lapangan dalam satu tim adalah 4 orang.
- Jika di lapangan dalam satu tim jumlah pemain kurang dari 4 orang, maka tim tersebut dianggap kalah oleh panitia pertandingan.
- Setiap pertandingan bola voli berlangsung harus melewati 3 babak (best of three), Ketika pada babak pertama dan kedua telah dimenangkan oleh salah satu tim maka pertandingan babak ke tiga tidak perlu dilaksanakan.
- Pada pertandingan bola voli sistem perhitungan angka menggunakan rally point maksmal pada 25 point.
- Jika saat pertandingan berlangsung kedua tim mendapatkan poin yang sama di akhir yaitu (24 – 24), maka pertandingan akan ditamabah 2 poin. Tim yang pertama berhasil unggul dengan selisih 2 poin akan memenangkan pertandingan bola voli.
- Tim akan mendapatkan nilai 1 apabila memenangkan permainan saat pertandingan penyisihan.
- Jika kedua tim atau lebih memperoleh nilai yang sama, maka panitia pertandingan akan menentukan pemenang juara group dan runner-up dari kualitas angka yang didapat dari setiap set pada pertandingan sebelumnya.
- Dalam pertandingan bola voli setiap mengakhiri babak, tim diwajibkan bertukar sisi lapangan. Apabila kedua tim telah mencapai babak ketiga, maka tim yang memperoleh nilai terendah dapat meminta kepada wasit untuk bertukar posisi lapangan. Hal ini hanya dilakukan jika poin telah mencapai angka 13.
- Setiap tim boleh meminta waktu time out dan hanya boleh dilakukan 1 kali dalam setiap babak.Wasit memberikan waktu time out hanya 1 menit.
KESALAHAN PEMAIN DALAM PERMAINAN :
- Pemain ketika melakukan teknik serve melewati garis lapangan bola voli.
- Saat permainan bola voli berlangsung pemain menyentuh garis tengah lapangan lawan.
- Bola voli harus dipantulkan tanpa mengenai latai lapangan pertandingan.
- Pemain tidak boleh melempar atau menangkap bola voli.
- Apabila bola telah keluar lapangan pertandingan, namun masih bisa diambil oleh pemain lain dalam satu tim dan belum meyentuh permukaan lapangan, maka belum dihitung sebagai out.
- Pada saat serve dilakukan semua pemain harus berada di dalam lapangan pertandingan.
- Apabila pemain memantulkan bola lebih dari satu kali, maka akan dihitung sebagai double foults.
Langganan:
Postingan (Atom)