PALEMBANG BANK SUMSEL BABEL BERTEKAD AKHRI PUASA GELAR

Skuat Palembang Bank Sumsel Babel bertekad akhiri puasa Gelar

Bermodal soliditas, tim voli putra Palembang Bank SumselBabel tidak mau melewatkan peluang tampil sebagai juara Proliga 2017. Dengan prinsip kebersamaan yang dibangun sejak empat bulan lalu, tim dari Sumatera Selatan ini berambisi menundukkan tim tangguh Jakarta Pertamina Energi pada laga grand final, Minggu (23/4) ini.
Pelatih Palembang Bank SumselBabel Samsul Jais mengungkapkan, bola voli adalah olahraga tim. Karena itu, dari awal ia memastikan kerja tim (teamwork) harus berjalan maksimal. “Betul, memang, pemain asing menjadi andalan. Namun, tanpa kontribusi pemain domestik, apa artinya,” kata Samsul, seusai memimpin latihan tim asuhannya di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Sabtu (22/4).
Tim Palembang Bank SumselBabel menurunkan dua pemain asing di Proliga kali ini, yakni Carlos Alberto Araujo yang asal Kuba dan Evandro Sauza asal Brasil. Sejak awal kehadiran keduanya, Samsul tidak memberlakukan keistimewaan.
Misalnya, Samsul mengharuskan seluruh pemain hadir di setiap sesi latihan dan itu diikuti dengan baik oleh Alberto dan Evandro. “Karena kalau ada pemain yang terlihat jarang berlatih, tetapi tetap dimainkan, pemain lain pasti mempertanyakan dan itu mengganggu soliditas,” tutur Samsul.
Pada sesi latihan Sabtu sore, Samsul mematangkan komposisi enam pemain mula (starter) yang kemungkinan besar menjadi andalan di final hari ini. Mereka tak lain adalah Alberto, Evandro, Aji Maulana, Dhani Anggriawan, Adi Firmansyah, dan Bastian Tamtomo sebagai libero. Keenamnya diadu melawan tim berisi enam pemain yang setiap saat juga siap diturunkan, salah satunya Sigit Ardian.
Sementara itu, Manajer Jakarta Pertamina Energi Syafrudin Sa’id menyatakan, faktor mental akan menjadi penentu pada pertandingan puncak hari ini. Bagi Pertamina Energi, yang terpenting adalah menghindari optimisme berlebihan bahwa mereka pasti bisa mengalahkan Palembang Bank SumselBabel. Berkaca dari rekam jejak pertemuan kedua tim pada 2017, Pertamina untuk sementara unggul dengan kedudukan 2-1.
“Tim makin solid dan terus membaik dari waktu ke waktu. Ini yang harus dipertahankan sehingga kami benar-benar bisa melalui laga grand finaldengan baik dan sukses merebut gelar juara,” ujar Syafrudin.
Di bagian putri, dua tim finalis, yakni Jakarta Elektrik PLN dan Jakarta Pertamina Energi, juga berlatih di GOR Amongrogo. Pada Sabtu siang, Pelatih Elektrik PLN Tien Mei beberapa kali menghentikan proses latihan untuk menyampaikan instruksi khusus kepada para pemain asuhannya. Salah satunya, ia memberi bola umpan kepada spiker Aprilia Manganang untuk melepaskan spike.
Libero tim Elektrik PLN, Berlian Marsheilla, mengungkapkan, pelatih sudah memberikan semua materi untuk final dan saatnya dia dan rekan satu tim memberikan penampilan terbaik. “Saya sendiri harus memastikan bola untuk setter bagus sehingga pada akhirnya matang pula untuk spiker. Karena serangan yang bagus juga harus dimulai dari penerimaan yang bagus,” tutur Berlian.
Jika Elektrik PLN juara tahun ini, mereka mencetak rekor sebagai kampiun tiga tahun berturut-turut. Selain menjadi yang terbaik pada 2015, tim ini juga juara 2016 dengan menundukkan Pertamina Energi, lawannya pada Minggu ini. 
sumber : kompas

SERBA SERBI PROLIGA 2017 DAN SEGALA KISAHNYA

Jatuh bangun Aprilia manganang saat menyelamatkan Bola di ajang proliga 2017

Tidak disiarkannya ajang voli profesional seIndonesia menuai berbagai macam protes dari para penggemar voli. banyak yang menyayangkan, mengapa ajang olahraga nomer dua paling digemari seindonesia tersebut tak ada stasisun tv swasta yang sudi menayangkannya, ataukah PBVSI yang tidak mampu mengemasnya untuk menjadikan voli tayangan yang layak ditonton.

Padahal seperti kita tahu, di Instagram dan youtube, ajang voli antar kampung saja penontonnya sampai membludak sampai ke garis lapangan. namun pada akhir proliga seri ke 2 final four, akhirnya Inews TV dan MNCsport menayangkannya dengan durasi yang full.


Para pemain putri jelita, debutan, dan ketiadaan pemain asing dari Benua Asia mewarnai Proliga musim ini. Panggung tertinggi para bintang bola voli Indonesia ini pun semakin menarik dengan persaingan ketat menuju babak final.

Baru di Proliga musim ini tiada tim putra ataupun putri yang memakai jasa pemain asing asal Asia. Tiada lagi terlihat kiprah pevoli China ataupun Thailand seperti musim lalu. Yang berperan justru pevoli Eropa dan Amerika.

Selain itu, setelah sembilan tahun absen, GOR Kertajaya, Surabaya, yang berkapasitas 3.000-3.500 kursi kembali menggelar Proliga. GOR yang lebih lekat sebagai rumah klub basket profesional CLS Knights Surabaya ini jadi tempat menggelar laga seri kedua putaran kedua Proliga, 10-12 Maret.

Namun, GOR Kertajaya ternyata kurang nyaman. Meski panitia sudah memasang lebih dari 10 penyejuk udara tambahan, hawa di dalam GOR tetap terasa sumpek dan panas. Keringat pun mengucur, membasahi pakaian, mirip seperti para pemain yang menguras keringat di lapangan.

Udara di dalam GOR yang panas itu membuat pemain andalan tim putri Jakarta BNI Taplus, Sonja Milanovic, gagal tampil maksimal di Surabaya. Di putaran sebelumnya, di GOR Tridharma, Gresik, yang jauh lebih sejuk, Sonja bisa main lepas.

Namun, di GOR Kertajaya, Sonja gagal membantu timnya menghadang Gresik Petrokimia dan kalah telak 0-3.

“Agak aneh juga, enggak kena AC mainnya malah jeblok, mungkin biasa nyaman,” ujar Pelatih Putri BNI Taplus Sukirno saat membahas kekalahan timnya dari Petrokimia.

Tim putri BNI Taplus yang pernah mengawinkan gelar juara Proliga bersama tim putra, pada 2005 dan 2010, gagal ke empat besar. Tim debutan Bandung BJB Pakuan juga gagal melaju ke babak empat besar yang ditentukan pada seri ketiga putaran kedua di Malang, pekan lalu.

Tim putri BJB Pakuan yang merupakan tim debutan membuat persaingan ke final four ketat. Novriali Yami dan kawan-kawan berebut tiket dengan Gresik Petrokimia. Meskipun menang 3-1 atas Petrokimia pada laga terakhir, Minggu lalu, BJB gagal ke empat besar. banyak yang meragukan keseriusan Jakarta Elektrik PLN saat menghadapi Petrokimia, lantaran dengan mudahnya elektrik kalah dengan skor mencolok 3-0, karena sebelumnya elektrik adalah tim yang belum pernah kalah dari gresik.

Sementara juara bertahan dalam dua musim terakhir, Jakarta Elektrik PLN, tahun ini masih menjadi favorit juara. Musim ini mereka tidak menurunkan pemain asal China seperti sebelumnya. Mereka mencoba open spiker dari Venezuela, Maria Jose, dan pemain asal Amerika Serikat, Lindsay Stalzer.

Penantang terkuat PLN di kelompok putri, Jakarta Pertamina Energi, musim ini mengandalkan Regan Scott (AS) dan Anna Stepaniuk (Ukraina). Mereka menggantikan duo olimpian Marianne Steinbreicher (Brasil) dan Logan Tom (AS) yang menjadi andalan musim lalu. Steinbreicher dan Tom disebut “matahari kembar” karena masih ingin terlalu menonjol dalam tim.

“Regan dan Anna bagi saya lebih tenang, bahkan sangat sopan. Mereka tidak secerewet sebelumnya saat bertanding dan mengomentari teman-teman setim,” ujar Pelatih Pertamina Energi Risco Herlambang.

Bahkan, penampilan Anna yang berparas jelita itu cukup memesona selama ini. Anna, dalam penilaian Risco, bisa diandalkan dengan serangan spike yang tajam dan akurat.

Itu belum ditambah dengan bertaburnya pemain jelita dari kelompok putri dan yang ganteng-ganteng di kelompok putra. Selain itu, beberapa laga seperti duel klasik antara tim putri PLN dan Pertamina membuat para menonton gagal menyembunyikan kegemasan.
Surabaya Samator seperti kehilangan tajinya di Proliga 2017.
Keruntuhan hegemoni Surabaya samator yang ditinggal oleh 3 bintangnya yaitu Mirza, I Putu Randu, dan pemain asingnya Toiran membuatnya gagal total dalam ajang final four kali ini. hal ini lantaran para pelapis mudanya masih sangat jauh dari harapan Ibarsjah Djanu dalam menggantikan posisi senior mereka. praktis samator hanya mengandalkan smash tajam Rivan Nurmulki dan Rendy Tamamilang dalam mendulang poin. hal ini lantaran pemain asing yang didatangkan jauh dari harapan.

Bibir kerap tergigit sementara detak jantung kian cepat. Apalagi saat pemain idola melakukan kekeliruan. Terlihat wajah cemas bercampur rasa bersalah di raut wajah mereka. sang pelatihpun hanya diam terpaku, tak habis mengerti mengapa anak asuhnya tampil begitu buruk. 

Terlihat sesekali pelatih Jakarta Elektrik PLN Tien Mei mengerutkan dahinya, saat anak asuhnya gagal memblok smash keras dan tajam pemain Jakarta pertamina Energi. saat Aprilia tak berdaya menghadapi bendungan Jatiluhur dari Scot dan Agustin Wulandari, tampak wajah cemas rekan-rekannya karena hanya Aprilialah pendulang poin andalan mereka, dimana pemain asingnya pun kurang memberikan kontribusi.

Ada juga Rissing star baru yang muncul, jika musim kemarin Wahida Muntaza (Tasya) sang libero Jakarta pertamina menjadi buah bibir lantaran passing aduhainya, kini giliran pemain muda Jakarta Elektrik PLN Shella Bernadetha yang memang karena keberuntungannya pula atas kemunduran Yolla yuliana dari pentas proliga membuatnya bisa tampil secara Reguler. dan tak disangka dirinya menjadi pemain andalan dan mengalahkan sang senior Maya Kurnia Indri yang hanya menjadi pemanis di bangku cadangan.


Banyak pula para penggemar voli yang kecewa atas mundurnya sang Magnet proliga, yang keberadaannya selalu ditunggu disemua gelaran seri proliga di tiap daerahnya. Keputusan mundur Yolla yuliana yang secara tiba-tiba mundur menjelang seri Batam seakan menjadi kabar buruk bagi pemburu selfie Proliga yang belum sempat meminta foro bareng sang idola di kota yang akan menggelar seri proliga.

Alasan klasik ingin fokus kuliahlah yang membuat Yolla memutuskan mundur di tengah perjuangan Elektrik menjelang seri batam. namun ada kabar angin berhembus bahwa keretakan hubungannya dengan sang pelatih dan beberapa pemain seniorlah yang membuat dirinya memutuskan mundur dari pentas proliga 2017. hal ini ditengarai lantaran kini Yolla lebih sering banting stir ke dunia model dan layar kaca. 


Sontak saja kabar tersebut ditepis Yolla. Dia mengatakan bahwa skripsinya yang tertunda selama dua tahunlah yang menyebabkan dirinya mundur. hal ini lantaran ia ingin segera fokus kepada profesinya sebagai pemain voli dan tidak ingin tebagi fokusnya dengan kuliah.


Proliga 2017 memang menarik untuk disimak. Kini kita akan menanti final yang akan berlangsung nanti siang, antara sang juara bertahan Jakarta Elektrik PLN melawan calon kuat Jakarta pertamina energi. akankah terjadi sejarah dengan gelar ketiga Elektrik, atau Pertamina dengan pasukan mudanya bisa mengalahkan hegemoni pasukan Tien Mei.


saksikan nanti siang, live di Inewstv dan MNC sport




BEGINI GALAKNYA PARA PELATIH PROLIGA JIKA TIMNYA KALAH

Pelatih Jakarta Elektrik PLN Tian Mei, tak segan-segan memberikan hukuman kepada para pemainnya bila bermain buruk.

Kemenangan saja tidak cukup bagi pelatih asing tim-tim voli di Proliga 2017. Di kejuaraan voli paling bergengsi di Tanah Air ini, para pemain dituntut tampil bagus, tak asal menang.

Tim Putri Jakarta Elektrik PLN mengemban beban berat itu dari pelatihnya, Tien Mei, yang asal China. Tien Mei, yang dikenal tegas dan melatih klub ini sejak 2011, mewajibkan pemainnya tampil bagus. Kemenangan tak akan berarti baginya jika tim bermain di bawah performa. Meleset dari asa pelatih, hukuman berat diberikan.

Pada laga melawan BNI Taplus, Jumat (3/3), Berlian Marsheilla yang akrab disapa Sheilla dan teman-temannya di Elektrik PLN sudah siap dihukum. Meski menang 3-0 (25-19, 25-18, 25-23) atas Jakarta BNI Taplus, Elektrik PLN tak kuasa menampilkan aksi terbaik, seperti diharapkan Tien Mei.

Sepanjang pertandingan, Tien Mei hanya duduk di kursinya. Ia diam saja dan tidak banyak berdiri di pinggir lapangan. “Kalau sudah diam saja begitu, berarti dia marah. Dia tidak suka melihat cara kami bermain. Sudah pasti kami akan dihukum,” kata Sheilla sambil tersenyum.

Sheilla mengakui malam itu tim bermain kurang bagus. Mereka tidak bisa memainkan bola dengan baik. Sementara pengumpan juga tidak maksimal melepas bola-bola untuk smes.

“Kalau tidak bisa bermain bagus, biasanya kami tidak akan dikasih libur. Harus latihan terus,” kata Sheilla. Tien Mei di putaran kedua ini menerapkan hukuman bagi seluruh pemain, tak hanya perorangan.

Dengan cara ini, menurut asisten pelatih Abdul Munif, Tien Mei berusaha membuat tim lebih kompak, bisa bekerja sama, serta saling mengingatkan dan mendukung saat berlatih. Hukuman Tien Mei pun tak cuma menghapus jatah libur, tetapi juga bisa berbentuk latihan lebih keras lagi.

Sheilla sebagai libero (penerima bola) pernah dihukum untuk bisa menerima 10 bola berturut-turut yang dilontarkan Tien Mei ke berbagai arah. Satu bola gagal diterima dengan baik, hukuman ditambah. “Saya pernah hampir pingsan. Badan saya juga lebam-lebam karena jatuh bangun mengambil bola,” kata Sheilla. Namun, cara itu dianggap bisa memperbaiki kelemahan tekniknya. Tim mereka juga pernah dihukum lari keliling lapangan voli 33 kali hanya dalam waktu 10 menit.

Cara Li Huanning

Pelatih tim putri Gresik Petrokimia yang juga asal China, Li Huanning, juga menerapkan sistem penghargaan dan hukuman. Setiap kekalahan dibayar dengan latihan fisik dan teknik yang lebih keras. “Kalau biasanya latihan cuma 2 jam, bisa menjadi 3-4 jam sehari setelah kalah,” kata Bunga Mitasari, kapten Gresik Petrokimia.

Li Huanning mengatakan, hukuman perlu diterapkan untuk memacu perbaikan. Namun, ia tentu melihat grafik performa para pemain sebelum menghukum. “Saya harus memantau kondisi psikologis pemain. Jika performa mereka banyak turun, saya justru memberi mereka waktu tambahan istirahat agar mental mereka pulih,” kata Li Huanning. Mayoritas tim Gresik Petrokimia bermaterikan pemain muda.


Dengan disiplin ini, Gresik Petrokimia pada laga Jumat malam lalu mampu membuktikan lebih unggul dari tim kuat Jakarta PGN Popsivo Polwan. Popsivo, yang di putaran pertama memuncaki klasemen sementara, ditundukkan Petrokimia 0-3. “Ini kemajuan sangat besar. Tetapi, kami tidak boleh sombong,” kata Li Huanning.

IRONI SURABAYA SAMATOR, SANG JUARA BERTAHAN YANG TAK BERKUTIK DI FINAL FOUR

Pelatih Ibarsyah Djanu Kecewa dengan penampilan anak asuhnya di Final four yang tidak maksimal
Tim voli putra Surabaya Bhayangkara Samator, sang juara kejuaraan Proliga 2016, gagal merebut posisi ketiga Proliga 2017. Inilah ironi Samator, tim yang tercatat pernah lima kali menjuarai Proliga.

Pada pertarungan demi gengsi di Gelanggang Olahraga C-tra Arena, Bandung, Jawa Barat, Minggu (16/4), tim pabrik gas yang digawangi Mahfud Nurcahyadi, Rivan Nurmulki, dan libero Henry Ade Novian ini nyatanya sulit memperoleh skor mutlak 3-0 atau 3-1 pada laga melawan Palembang Bank SumselBabel.

Malang tak kuasa ditolak, mereka justru kalah 1-3 (20-25, 25-20, 20-25, 20-25) dari SumselBabel. Kegagalan merebut skor kemenangan mutlak membuat Samator gagal mengungguli pesaingnya di klasemen, Jakarta BNI Taplus.

Di seri terakhir putaran final yang berlangsung di Bandung, 14-16 April, BNI Taplus dan Samator sama-sama sudah mengantongi empat kemenangan. Hanya saja, BNI Taplus unggul poin, yaitu empat poin, sedangkan Samator baru tiga. Andai Samator menang mutlak atas Bank SumselBabel, poin mereka akan menjadi enam, melebihi BNI Taplus.

Sayang, harapan itu pupus karena Samator bermain buruk. “Entah ada apa dengan Samator musim ini. Permainan mereka sangat menurun,” kata Pelatih Palembang Bank SumselBabel Samsul Jais.

Pertandingan Samator melawan Bank SumselBabel tampak kurang bergairah. Bank SumselBabel, tim dari Provinsi Sumatera Selatan yang sudah lolos ke final di Yogyakarta, bermain lebih santai. Sementara Samator yang tertahan masuk final sejak Sabtu lalu, karena kurang dalam jumlah kemenangan, seperti lesu darah.

Pemain asing mereka, Wilfrido Hernandez, bahkan tidak lagi diturunkan setelah paruh set kedua. “Secara statistik dia kurang. Tidak banyak menghasilkan poin,” kata Ibarsjah Djanu Tjahjono, Pelatih Samator.

Pada pertarungan untuk merebut posisi ketiga kemarin, Samator lebih banyak menyerang. Trio Rivan, Rendy Tamamilang, dan Mahfud di barisan depan tercatat melakukan 93 kali serangan, separuhnya menghasilkan poin.

Kubu Bank SumselBabel hanya menyerang 80 kali, lebih dari separuh serangan itu membuahkan poin lewat smes-smes dua pemain asingnya, Carlos Arajuo dan Evandro Souza, serta Sigit Ardian. Souza tampak menguasai barisan depan. Setiap serangan pemain asal Brasil ini hampir selalu mendulang angka.
Kekuatan Bank SumselBabel bukan hanya pada serangan, melainkan juga blok-blok yang tidak hanya menutup serangan Samator, tetapi juga mencetak hingga 12 poin. Adapun blok Samator hanya mampu menuai lima angka.

Tidak stabil

Ibarsjah mengakui permainan tim asuhannya tidak stabil. Sempat turun mental di Gresik, Jawa Timur, pada putaran penyisihan, grafik mereka naik lagi di Surabaya dan Malang hingga meloloskan tim itu ke babak semifinal di Solo dan Bandung.

Namun, kekalahan beruntun di putaran final Solo membuat nyali mereka merosot lagi di Bandung. Ibarsjah mengatakan, absennya pengumpan (tosser) Nizar Zulfikar dalam setiap latihan jelang semifinal menjadi salah satu penyebab kekalahan Samator.

Nizar tidak bisa ikut berlatih karena sedang menjalani pendidikan untuk masuk menjadi polisi. “Dua minggu dia pendidikan di kepolisian dan fisiknya terkuras. Dia datang ke semifinal tanpa latihan dan langsung bermain,” ungkap Ibarsjah.

Ironi sang juara terus berlanjut karena kemampuan tosser lapis kedua Samator, Ibnu Qurniadi, belum sebanding dengan Nizar. Pemain asing yang dikontrak Samator untuk musim Proliga kali ini, Hernandez, ikut membuat performa tim itu merosot.


Sepanjang pertarungan di semifinal saat melawan Jakarta BNI Taplus dan Palembang Bank SumselBabel, Hernandez tidak banyak menyerang. Ia tercatat banyak menyerang saat bertemu Pertamina. Tentu ini menjadi pekerjaan rumah kubu Samator untuk membenahi timnya agar kembali merajai Proliga.

Sumber : Harian Kompas

TIPS MENINGKATKAN LOMPATAN DARI QUCIKER TIMNAS AMERIKA

Pemain Timnas Amerika Serikat, Carly Wopat berbagi tipsnya

Middle Blocker Timnas Amerika dan mantan pemain bintang di Stanford University, Carly Wopat, berbagi sebuah pos IG yang memberikan tips kepada para pemain voli di luar sana mengenai bagaimana meningkatkan Lompatan mereka.

BAGAIMANA ANDA DAPAT MENINGKATKAN LOMPATAN ANDA

Banyak orang bertanya kepada saya pertanyaan ini, jadi ini jawabannya.
Untuk kata pengantar posting ini, saya bukan ahli dalam masalah ini. Tapi saya memiliki gelar Human Biology Stanford dengan konsentrasi dalam kinerja manusia, saya bermain voli & Berlatih setiap hari, dan saya adalah seorang kutu buku yang selalu penasaran dalam hal performa & kesehatan apa pun.

Pertama, tidak ada latihan tunggal atau "trik" yang akan memberi Anda hasil. Ini adalah kombinasi dari hal - latihan, mekanika, mobilitas, penggunaan tubuh penuh, dan konsistensi dll.

Untuk komponen latihan, ada dua hal yang ingin Anda latih: SPEED and POWER.
Berikut beberapa hal yang selalu saya lakukan di dalam latihan yang saya lakukan :

POWER JERKS (OLYMPIC LIFTS)

Ini adalah untuk kekuatan. Pilihlah bobot yang menantang, namun tetap memungkinkan Anda untuk memindahkan beban dengan kecepatan 8-10 repetisi. Saya juga melakukan snatches dan berjalan jongkok depan.

ANKLE HOPS

Gunakan tendon Achilles itu! Untuk olah raga seperti voli, perpanjangan penuh dari bola kaki sangat penting. Saat melompat dan bereaksi di net, Anda seringkali tidak sempat masuk ke posisi jongkok penuh, sehingga kekuatan bertumpu pada sendi pergelangan kaki Anda.

MELOMPAT RINTANGAN BERTURUT-TURUT

Latihan melompat rintangan berturut-turut. Jika anda ingin melompat dari tanah secepat mungkin dan melakukan lompatan beruturut-turut tanpa jeda. Usahakan rileks & cair, dan gunakan tanah untuk menyerap tenaga ke bawah dan memindahkannya ke atas, jangan bebankan seluruh tubuh ke kaki, tapi melompatlah sepeti per.

TEST LOMPATAN

Kumpulkan kecepatan sebanyak mungkin untuk lompatan, Usahakan kedua kaki Anda menyentuh tanah hampir pada waktu bersamaan, langsung hentakan di bawah ujung lompatan, melompat ke atas dengan sekuat tenaga, dan gunakan lompatan maksimal anda untuk menyentuh titik tertinggi.

Saya menyentuh 323 cm (10'7 ") di akhir video ini.

Dan ya, saya memilih lagu Tay Swift untuk lagu Backsoundnya. Dia adalah inspirasi saya.

Berikut video Latihan Carly Wopat:


INI RAHASIA BERLIAN MARSHEILA MENJADI LIBERO TERBAIK TIGA KALI BERUNTUN

Berllian Marsheilla dinobatkan sebagai libero terbaik Proliga 2017 dan merupakan gelar ketiga berturut-turut

Pevoli wanita, Berlian Marsheila, dinobatkan sebagai libero terbaik Proliga 2017. Pemain Jakarta Elektrik PLN ini mengaku senang dan bangga bisa menyabet gelar bergengsi ini. Apalagi, penghargaan ini adalah yang ketiga kalinya ia menangkan.

"Saya bangga karena gelar ini tidak didapatkan dengan mudah. Semua aku dapatkan melalui kerja keras di bawah bimbingan pelatih," ujar Berlian kepada JUARA, Minggu (16/4/2017) di C'Tra Arena Bandung.

Berlian pun tak lupa mengucapkan terima kasih buat para pelatih yang sudah membimbingnya hingga ia bisa berprestasi seperti sekarang.

Bagi wanita berusia 27 tahun ini, pelatih merupakan guru sekaligus panutan. Karena itu, ia selalu bertekad mengikuti arahan pelatihnya.

"Kita jangan membantah apa kata pelatih. Lebih baik kita langsung kerjakan dengan serius, karena pasti pasti bermanfaat sebagai atlet," ucapnya.

Dengan prinsip itu, tak heran jika pemilik tinggi badan 171 cm ini meroket sebagai pebola voli papan atas di Tanah Air.

Awalnya, Berlian yang bergabung dengan timnas sejak 2011 ini adalah seorang spiker, tetapi ia beralih menjadi libero setelah mengalami cedera.

"Semula posisi libero tidak dianggap penting. Tetapi, sekarang sudah naik derajatnya dan enggak bisa dipandang sebelah mata karena awal serangan dimulai dari libero," ujar Berlian.

Sebagai libero, dia merupakan sosok penting di tim Jakarta Elektrik yang bersiap melakoni grand final Proliga 2017 melawan Jakarta Pertamina Energi, Minggu (23/4/2017) di Yogyakarta.

"Target kami adalah mempertahankan gelar juara. Untuk itu, dalam sisa waktu sepekan ini kami akan berusaha memperbaiki passing dan fokus mental," katanya lagi.

Sumber : Juara.net


KISAH ASMARA ATLET VOLI DAN BULUTANGKIS INI BIKIN KAMU BAPER

Ricky Karanda Suwardi dan RIndy Puspaningrum, Pasangan Atlet yang awet dari masa SMA.

Kisah asmara yang terjalin sesama olahragawan sepertinya telah sering dijumpai di kalangan para atlet. Sebut saja pasangan legendaris pebulutangkis peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992, Alan Budikusuma dengan Susy Susanti.

Namun, bagaimana jika hubungan tersebut terjalin oleh dua atlet yang berbeda cabang olahraga? Hal inilah yang tengah dirasakan oleh pasangan pebulutangkis ganda putra, Ricky Karanda Suwardi dengan pemain bola voli putri yang kini memperkuat Gresik Petrokimia berpangkat sersan dua, Rindy Puspaningrum.

Kedua insan yang sama-sama aktif di bidang olahraga ini rupanya telah cukup lama menjalin asmara, yakni sejak 27 Juli 2009. Saat itu, Ricky dan Rindy mengikat ikatan kasih di Negeri Gajah Putih, Thailand. saat masih sama-sama duduk di bangku sekolah menengah atas.
Walaupun sering berjauhan, keduanya selalu menyempatkan diri untuk bertemu setidaknya seminggu sekali.
Ricky merupakan pilar sektor ganda putra Pelatnas Cipayung asal Cirebon yang bersinar bersama partnernya, Angga Pratama. Sementara itu, Rindy tercatat sebagai anggota Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) berpangkat Sersan Dua kelahiran Sumedang, 25 Januari 1993.

Profil Rindy bahkan sempat terpampang di laman tni.mi.ad tahun lalu. Kala itu dirinya tampil apik sebagai pemain bola voli berkiprah di ajang nasional Pro Liga Voli dan memperkuat deretan tim ternama seperti Bank DKI, Popsivo Polwan, Electric PLN, dan beberapa klub besar lainnya.

Dalam menjalani hubungan, keduanya sering terlibat LDR ( Long Distance Relationship), hal ini dikarenakan seringnya Ricky tampil di berbagai kejuaraan Bulutangkis Internasional yang berlangsung hampir setiap Bulan. dan memaksanya untuk berjauhan dengan kekasihnya yang berdinas di Jakarta.

walaupun demikian, baik Ricky maupun Rindy selalu menjaga komunikasi dengan selalu menghubungi satu sama lain. entah itu dengan Video Call maupun sekedar Whats App. selalu mendukung satu sama lain dan menyemangati pasangan ketika bertanding adalah hal yang selalu mereka lakukan untuk menjaga hubungan tetap awet.


Dalam akun Instagram pribadi Ricky, @rickykarandasuwardi, keduanya tampak tak canggung memamerkan kedekatannya dalam berbagai suasana. Ricky juga tak segan mem-posting artikel-artikel yang memuat profil kekasih tercintanya tersebut.
Keduanya selalu tampak mesra saat berduaan
Sebagai pasangan yang memiliki banyak penggemar lawan jenis, tentu keduanya harus selalu saling percaya satu sama lain. agar terhindar dari rasa curiga dan cemburu.

Rindy mengatakan,  dirinya  sudah  merasa  cukup  beruntung  jika  bisa  bertemu  dengan  Ricky  seminggu sekali. ’’Biasanya ketemu kalau sama­sama tidak ada kompetisi dan bertepatan dengan Minggu,’’ ujar mojang kelahiran Sumedang itu.

Karena itu, keduanya benar­-benar memanfaatkan waktu tersebut dengan nge­date ke tempat­ tempat yang familier dengan mereka. Terutama bila sama­sama berada di Jakarta. Kebetulan Rindy maupun Ricky sama­sama doyan makan. Mereka bakal mengunjungi warung sate  taichan  di  kawasan  Senayan.  

Sate taichan adalah sate ayam yang dibakar hanya dengan menggunakan perasan jeruk nipis dengan sensasi pedas. Rindy ingat, kali pertama dirinya menikmati sate itu ketika diajak senior asramanya tiga tahun silam. Oleh dara 23 tahun lalu tersebut, sate taichan dikenalkan kepada Ricky. Alhasil, Ricky pun langsung tergila­gila dengan kuliner tersebut. ’’Dia sampai nambah tiga porsi,’’ tutur Rindy, lantas tergelak.

Kini  sate  taichan  hampir  selalu  menjadi  kuliner  wajib  bagi  sejoli  yang  berpacaran  sejak  Juli 2009 itu. 

semoga saja Ricky dan Rindy bisa menjadi pasangan yang langgeng dan bahagia hingga memiliki anak cucu nanti. mari kita doakan bersama.

TERNYATA KEPUTUSAN PELATIH MENGGANTI PEMAIN KARENA HAL INI

Keputusan pelatih voli dalam mengganti pemain tidak semata-mata karena insting, namun ada faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam membuat keputusan. hal ini bisa dia lihat dari VSI ( volleyball Information System).

Di tengah gemuruh sorak penonton pada babak empat besar Proliga 2017 di GOR Sritex Arena, Solo, Sabtu (8/4), Adit dan rekan-rekannya sibuk memasukkan data statistik permainan di laptop. Mereka memasukkan kode-kode ke perangkat lunak setiap pemain melakukan spike, servis ace, blok, dan meraih skor.

“Ini adalah VIS, volleyball information system,” kata Adit, menjelaskan tentang perangkat lunak di laptop itu.

VIS telah lama digunakan Federasi Bola Voli Internasional (FIVB) untuk menghitung statistik setiap pemain voli dalam sebuah pertandingan. Data yang didapat di antaranya berapa kali pemain melakukan percobaan spike dan berapa banyak pemain menghasilkan angka. Data itu dikumpulkan dalam basis data Proliga.

Berikut contoh hasil penggunaan VIS yang digunakan oleh federasi voli dunia FIVB >> http://www.fivb.org/en/volleyball/Documents/FIVB_MWCH2010_Players_Rankings.pdf

Anderson Marbun dari bidang VIS Proliga mengatakan, setiap tim di Proliga akan diberikan data ini jika meminta. Sejumlah pemain terkadang juga meminta untuk mengevaluasi permainan mereka.

Asisten pelatih Jakarta Elektrik PLN, Abdul Munif, mengatakan, data statistik pemain itu penting. Namun, selama ini timnya lebih banyak menggunakan pendekatan pengamatan pelatih. “Kalau tim lain, mungkin berbeda,” katanya.

Penggunaan statistik sangat intensif, terutama di negara yang olahraganya maju, seperti Amerika Serikat. Major League Baseball (MLB), misalnya, menggunakan statistik sabermetric yang cukup kompleks.

Penggunaan statistik dalam sepak bola pun sudah lazim. Statistik pemain dan tim, seperti berapa kali tendangan, menggiring, tekel, sundulan, tendangan ke gawang, umpan, dan berapa penguasaan bola, sudah lazim dipakai saat ini. Dalam bentuk paling sederhana, data statistik sepak bola biasanya hanya berapa kali seorang pemain tampil dan mencetak gol.

Masih minim

Data statistik olahraga tidak hanya untuk keperluan analisis pemain dan strategi permainan, tetapi sudah berkembang menjadi industri tersendiri. Sayangnya, penggunaan dan ketersediaan statistik untuk analisis atau sumber data pemain di Indonesia masih minim. Bahkan, untuk olahraga populer, seperti sepak bola, data pemain Indonesia sulit ditemukan. Untuk mencari data statistik pemain yang pernah memperkuat timnas saja sulit, apalagi mencari data para pemain muda.
Aplikasi VSI yang sudah digunakan di banyak negara maju. hal ini bermanfaat untuk melihat progres pemain saat berlaga, dari jumlah blo, spike, set, dan passing yang dilakukan selama permainan berlangsung

Dalam pertemuan antara pelatih tim nasional Indonesia Luis Milla dan jajaran redaksi sejumlah media di Karawaci, beberapa waktu lalu, Direktur Media dan Hubungan Internasional PSSI Hanif Thamrin mengatakan, basis data pemain memang dibutuhkan. Untuk itu, PSSI akan melakukan perbaikan sehingga data dan statistik pemain bisa tersedia guna membantu pelatih menganalisis permainan atau memilih pemain.

Di kompetisi sepak bola usia muda, Liga Kompas Gramedia (LKG) Panasonic U-14 telah menekankan pentingnya penggunaan data statistik pemain dalam menganalisis para pemain yang tampil di liga itu. Bekerja sama dengan Labola, LKG mencatat statistik yang ditorehkan pemain dalam setiap pertandingan.

Statistik itu lalu digunakan, salah satunya, untuk memilih pemain yang akan mewakili LKG tampil di Piala Gothia Cup, di Gothenburg, Swedia, yang sering disebut sebagai piala dunia anak-anak. Keputusan tim pemandu bakat juga didasarkan pada catatan statistik penampilan pemain yang dikumpulkan selama kompetisi berlangsung.

LKG diikuti 16 tim SSB dan telah berlangsung selama tujuh musim. Jika satu tim katakanlah yang reguler bermain 18 orang, selama satu musim akan didapatkan data sekitar 288 pemain muda. Tentu ini menjadi kekayaan yang luar biasa jika bisa dimanfaatkan bagi pembinaan usia muda.

Direktur Proliga Hanny S Surkatty menekankan pentingnya data statistik untuk menganalisis pemain sehingga pihaknya selama beberapa musim telah menerapkan VIS. Data statistik itu dipakai untuk pemilihan pemain terbaik Proliga.

Menurut Hanny, data VIS dari Proliga ini dapat digunakan untuk memilih pemain tim nasional voli Indonesia. Sejauh ini telah terseleksi hampir 28 pemain dari Proliga.

“Di negara yang maju olahraganya, statistik ini sangat penting. Seorang pelatih akan menganalisis permainan, menerapkan strategi, menganalisis lawan, memilih pemain tim nasional, salah satunya, berdasarkan statistik. Jadi, tidak lagi hanya berdasarkan insting saja,” kata Hanny.

Sumber : harian Kompas