GENERASI EMAS TIM PUTRI JAWA BARAT


Generasi Emas Voli Putri Jawa Barat.
Tim voli putri Jawa Barat sukses menyabet medali emas PON XIX 2016 usai mengalahkan Jawa Timur di final, Rabu (28/9/2016). Tim voli putri Jabar saat ini dianggap sebagai generasi emas mereka selama keikutsertaan di ajang PON.

Amalia Fajrina Nabila, Agustin Wulandhari, Yolla Yuliana, Wahida Muntaza, Wilda Siti Nurfadilah, Putri Andya, dan Tri Retno Mutiara, merupakan pevoli-pevoli putri kemampuan yang tidak usah diragukan lagi. Kekuatan ini pula yang membuat Jabar disegani tim-tim lawan selama PON 2016.

Pada PON 2012 di Riau, Jabar juga merebut medali emas dengan mengalahkan lawan yang sama di final, Jatim. Ada empat pevoli putri tim Jabar yang mengantarkan meraih medali emas di PON 2012 dan PON 2016, yakni Amalia Fajrina Nabila, Agustin Wulandhari, Yolla Yuliana, serta Komang Bumi Rekta. 

Tim jabar saat melawan papua.

Namun, pada PON 2020 di Papua, wajah dan permainan empat pevoli putri itu tidak bisa kita nikmati lagi. Faktor pembatasan di PON  menjadi alasan Amalia, Agustin, Yolla, dan Komang tidak lagi ambil bagian di PON Papua 2020. Hanya Wilda Siti Nurfadillah yang masih mungkin untuk menjadi andalan Jabar di PON selanjutnya."Malam sebelum final kami sudah menetapkan, final ini main buat siapa, dan bertanding di lapangan buat siapa. Kami main buat Jawa Barat," dia menuturkan.

Selain motivasi kado terakhir untuk Jabar di PON, selama di lapangan, semua rekan-rekannya saling memompa semangat satu sama lain. Prinsip pevoli putri kelahiran 26 April 1994 ini, terpenting berjuang semaksimal mungkin dan hasil terbaik akan datang.

"Saya selalu bilang sama teman-teman, ini final terakhir, nikmati saja permainannya. Toh kalau memang jelek, pelatih sudah punya strategi lain. Mungkin ganti taktik, tapi kalau semua main all-out, semua bisa dicapai," ujar mantan pemain Jakarta Pertamina Energi ini.

"Ini menjadi PON terakhir bagi saya, Yolla (Yuliana), Agustin (Wulandhari), Komang (Bumi Rekta). Sama sekali tidak terbebani dengan permintaan hadiah dari pelatih," ujar Amalia kepada wartawan seusai pertandingan final, Rabu (28/9/2016).

Meski demikian, pelatih tim voli putri Jabar, Risco Herlambang, mengaku tidak khawatir dengan hal tersebut. Menurut Risco, Jawa Barat dikenal sebagai penghasil pevoli putri potensial. Dia percaya para pengganti keempat pemain itu akan muncul. sekarang saja junior mereka seperti Legisya Nurasiah, Yasmin Nafisa, dan Putri sudah terlihat siap menggantikan peran senior mereka.

"Soal generasi, buat saya Jawa Barat tidak perlu takut, di PON ini saja, tim lain seperti Sulut dan Papua ada pemain dari Jawa Barat. 4 tahun kan cukup lama, walaupun saya prediksi nanti itu PON 2020 pemain paling tua kelahiran 1995, mungkin nanti pengurus lah yang lebih tahu," ujar Risco saat ditemui wartawan.

"Walaupun di tim sekarang ada 8 pemain yang bisa main di PON 2020, tapi itu bukan jaminan. Mungkin tim voli putri Jabar nanti butuh penembak, sebagai pengganti Amalia," katanya.

Tim Jabar memang sangat mengandalkan klub-klub internal mereka yang merupakan penghasil pemain handal di sektor putri. seperti Bandung Alko yang pada proliga kemarin para pemainnya diambil oleh Jakarta Elektrik PLN. dan Wahana Express Grup Cirebon Yang pemainnya banyak diambil oleh Jakarta Pertamina.

Tim jabar merayakan kemenangan
Risco menuturkan, tim voli putri Jabar yang sekarang adalah miniatur tim  nasional voli putri Indonesia. dan hampir 80% komposisi skuad diisi pemain yang menjadi penghuni timnas seperti Amalia Fajrina, Yolla, Wilda Nurfadilah, Komang Bumi Rekta, Tri Retno Mutiara, Dengan lengkapnya posisi di lapangan, Risco meyakini Jabar masih akan menjadi salah satu unggulan untuk merebut medali emas di PON 2020 Papua.

"Di luar tim ini, yang masih muda-muda ada beberapa yang benar-benar berpotensi. Dan pada PON kali ini membela daerah lain. Alhamdulillah, Jawa Barat tidak kekurangan potensi kalau pevoli putri. Kita tunggu saja generasi selanjutnya bagaimana," katanya.



sumber : www.liputan6.com

Artikel Terkait

Previous
Next Post »