Voli Indoor menjadi salah satu cabang yang paling diminati pada PON XIX 2016 Jabar ini. Meski masih memasuki babak
penyisihan, animo penonton seakan tak pernah sepi. Apalagi saat tim tuan rumah
Jabar, tampil.
Warga berbondong-bondong
menuju GOR Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung. Meskipun cuaca terkadang tidak
bersahabat akibat hujan yang turun deras, venue voli indoor boleh dikatakan
selalu terisi penonton.
Sebagai tuan rumah, Jabar
tentu yang paling banyak pendukungnya. Kehadiran mereka tentu saja
membangkitkan motivasi para pemain di lapangan. Sebagai balasannya, para pemain
pun bakal tampil mati-matian. Ini terlihat dari ekspresi yang mereka tunjukkan
saat merebut poin atau melakukan kesalahan.
Banyak dari para penggemar yang meminta foto bersama pemain yang usai berlaga. walaupun didera kelelahan setelah berlaga, para pemain tidak sungkan untuk melayani foto bareng penggemar.
Cabang olahraga voli kini tidak hanya digemari karena keseruan permainnanya, namun juga karena banyaknya pemain yang memiliki paras cantik bermain di ajang PON XIX 2016 kali ini. tidak percaya.?? berikut inilah daftar atlet voli indoor puteri yang memiliki wajah cantik dan manis dan selalu diburu penggemar.
Yolla Yuliana |
1.
Yolla Yuliana (Jawa
Barat)
Wanita berusia 19 tahun ini merupakan salah satu primadona voli indoor di PON Jabar. Memperkuat tim tuan rumah, Yola yang memiliki tinggi badan 180 cm mengemban tugas sebagai Quicker. Serangan-serangan tim tuan rumah sangat bertumpu pada kecepatan penggemar seni merajah tubuh tersebut.
Wanita berusia 19 tahun ini merupakan salah satu primadona voli indoor di PON Jabar. Memperkuat tim tuan rumah, Yola yang memiliki tinggi badan 180 cm mengemban tugas sebagai Quicker. Serangan-serangan tim tuan rumah sangat bertumpu pada kecepatan penggemar seni merajah tubuh tersebut.
Wahida Muntaza (Tasya) |
2.
Wahida
Muntaza (Jawa Barat)
Usianya masih 17 tahun. Tampangnya juga imut-imut. Maklum pemain dengan tinggi badan hanya 155 cm, itu masih Anak Baru Gede (ABG)-sebutan bagi remaja tanggung. Meski demikian, pemain yang akrab disapa Tasya itu merupakan tulang punggung pertahanan skuat Jawa Barat. Ya, Tasya berposisi sebagai libero. Menahan gempuran tim lawan, merupakan santapan Taysa di lapangan. Jatuh bangun dalam meredam serangan pertama lawan sudah biasa dilakukannya. Raut kepuasan pun langsung tergambar jelas di wajahnya setiap timnya berhasil mengembalikan serangan lawan dan mengubahnya menjadi poin.
Usianya masih 17 tahun. Tampangnya juga imut-imut. Maklum pemain dengan tinggi badan hanya 155 cm, itu masih Anak Baru Gede (ABG)-sebutan bagi remaja tanggung. Meski demikian, pemain yang akrab disapa Tasya itu merupakan tulang punggung pertahanan skuat Jawa Barat. Ya, Tasya berposisi sebagai libero. Menahan gempuran tim lawan, merupakan santapan Taysa di lapangan. Jatuh bangun dalam meredam serangan pertama lawan sudah biasa dilakukannya. Raut kepuasan pun langsung tergambar jelas di wajahnya setiap timnya berhasil mengembalikan serangan lawan dan mengubahnya menjadi poin.
Tri Retno mutiara No 1 |
3.
Tri
Retno Mutiara (Jawa Barat)
Umpan-umpannya kerap memanjakan
spiker timnya, tak jarang bola tipuannya pun sering membuahkan poin. Pemain yang
disebut-sebut sebagi setter masa depan indonesia ini menjadi Pengumpan yang
kerap tidak bisa ditebak arah umpannya. Hal ini tentu menyulitkan tim lawan
dalam mengantisipasi dan memblok spiker tim Jabar. Dara manis kelahiran 18
tahun lalu ini kerap menyempatkan diri untuk berfoto bersama fans usai
pertandingan, meskipun badan masih lelah.
Wilda siti Nurfadilah |
4.
Wilda
Siti Nurfadilah ( Jawa barat)
Quicker yang satu ini merupakan
salah satu quicker putri terbaik di Indonesia. Mengawali karier bersama Bandung
Alko, kini Wilda menjadi andalan timnas setelah era Maya Kurnia Indri yang agak
menurun performanya usai didera cedera lutut parah. Wilda tidak segan untuk
menyapa penggemarnya usai bertanding. Paras cantik dan tubuh tingginya.
5.
Legisya
Nurasiah (Jawa Barat)
Nama yang satu ini tentu masih
agak asing ditelinga pecinta voli indonesia, namun dara manis kelahiran cirebon
ini adalah salah satu open spiker andalan tim jawa barat yang kelak diharapkan
meneruskan Amalia fajrina. Smash-smash keras dan tajamnya mampu menghujam tim
lawan. Dengan postur yang tidak terlalu tinggi, legisya mengingatkan kita pada
pemain-pemain Thailand yang tidak berpostur terlalu tinggi, namun memiliki
power smash yang sangat keras dan powerfull.
Novriali Yami (saat bermain di klub) |
6.
Novriali
Yami (Papua Barat)
Nama yang satu ini sudah lama
sering kita saksikan di layar kaca. Yami yang pada PON 2012 memimpin tim Jabar
kini beralih membela papua barat. Yami yang merupakan tentara aktif di kesatuan
TNI AU.
Maya Kurnia Indri (saat bermain di Klub) |
7.
Maya
Kurnia Indri Sari ( Jawa Timur)
Bagi penggemar voli nasional,
nama ini tentunya sudah tidak asing lagi. Dialah Maya kurnia Indri, salah satu
quicker terbaik yang dimiliki indonesia saat ini. Absen pada gelaran proliga
2016 karena cedera lutut, kini Maya kembali ke lapangan untuk memimpin skuad
Jawa Timur yang ditargetkan mengawinkan medali emas di cabang bola voli. Selain
cantik, maya juga dikenal ramah kepada para penggemarnya. Sekedar untuk meminta
foto bersama, maya tak segan untuk menerimanya walaupun sehabis bermain.
8.
Nandita
Ayu Salsabila (DKI Jakarta)
Sangat mudah menemukan sosok Nandita di skuat voli putri DKI Jakarta. Pasalnya, wanita berusia 17 tahun tersebut kini mengecat rambutnya dengan warna pirang. Nandita adalah open spiker tim ibu kota. Tebasan tangan Nandita menjadi salah satu andalan DKI Jakarta dalam mendulang poin di setiap pertandingan. Nandita juga dikenal sebagai pemain yang ekspresif. Semangatnya meledak-ledak saat mampu menyarangkan bola ke lapangan lawan lewat smash-smash keras yang dilepaskannya.
Sangat mudah menemukan sosok Nandita di skuat voli putri DKI Jakarta. Pasalnya, wanita berusia 17 tahun tersebut kini mengecat rambutnya dengan warna pirang. Nandita adalah open spiker tim ibu kota. Tebasan tangan Nandita menjadi salah satu andalan DKI Jakarta dalam mendulang poin di setiap pertandingan. Nandita juga dikenal sebagai pemain yang ekspresif. Semangatnya meledak-ledak saat mampu menyarangkan bola ke lapangan lawan lewat smash-smash keras yang dilepaskannya.
Nandita lahir dari
keluarga atlet. Ayahnya merupakan mantan pemain timnas Indonesia, Sudirman.
Sedangkan darah voli mengalir dari ibunya, Tri Wahyuni yang tak lain adalah eks
pevoli timnas era 1990-an.
9.
Nurul
Sagita (DKI Jakarta)
Di PON Jabar 2016, Nurul menjadi bagian penting dari serangan-serangan tim voli putri Ibu Kota. Meski berbadan gempal, lompatan dan smash Nurul kerap merepotkan lawan. Menjadi pemain voli sebenarnya bukan cita-cita awal Nurul melainkan bulu tangkis. Namun karena tak kunjung berprestasi, Nurul memutuskan banting setir ke olahraga voli. Dan keputusannya tepat. Saat ini, Nurul tengah mengejar emas bersama kuat DKI Jakarta di PON XIX yang berlangsung di Jawa Barat.
Di PON Jabar 2016, Nurul menjadi bagian penting dari serangan-serangan tim voli putri Ibu Kota. Meski berbadan gempal, lompatan dan smash Nurul kerap merepotkan lawan. Menjadi pemain voli sebenarnya bukan cita-cita awal Nurul melainkan bulu tangkis. Namun karena tak kunjung berprestasi, Nurul memutuskan banting setir ke olahraga voli. Dan keputusannya tepat. Saat ini, Nurul tengah mengejar emas bersama kuat DKI Jakarta di PON XIX yang berlangsung di Jawa Barat.