Tim voli putri jatim
akhirnya berhasil lolos ke final setelah mengalahkan tim papua barat dengan skor
3-1 Selasa (27/09/2016). Dengan hasil ini jatim akan bertemu dengan jawa barat
yang pada pertandingan lainnya menang mudah 3-0 atas tim Sulawesi Utara yang
dimotori oleh Aprilia manganang.
Pada partai yang
digelar di GOR Sabilulungan Si jalak harupat ini, tim Jatim sempat tertinggal
0-1 (20-25), berkali-kali bomber Papua Barat yang merupakan mantan kapten tim
Jabar di PON sebelumnya Novriali Yami,
serta pemain muda Hani Budiarti mampu membuat pertahanan tim jatim yang
digawangi Novia Andrianti kerepotan.
Namun di set kedua,
tim Jatim mampu bermain lebih baik dengan merapatkan blok mereka serta bermain
lebih sabar.
Pertandingan baru
berbeda saat pelatih Jawa Timur
asal Tiingkok Li Huanning meng ubah strategi di set
kedua. Ketika setter Tata dimasukkan, permainan tim mulai berubah.
Perlahan, kekompakkan tim terbangun dan serangan banyak membuahkan angka.
Sebaliknya, Papua Barat tidak bisa mengembangkan permainan sehingga Jatim unggul dengan skor 25-17.Di
set ketiga, kepercayaan diri pemain Jatim semakin terjaga.
Tata mampu melayani spiker-spiker Jatim Novia, Asih, Faiska, Bunga, dan Siska.
Papua Barat juga tidak mau kalah. Kejar mengejar poin
terjadi, 13-13. 17-17, 20-20, 22-22, 23-23.
Di poin-poin akhir,
Papua Barat banyak melakukan kesalahan sehingga smash pemain Jatim membuahkan
nilai dan Jatim unggul Dengan skor 25.23.
Di
set Ke IV, para pemain Papua Barat terlihat kepercayaan
diri. Kondisi itu dimanfaatkan baik oleh Jatim.
Dengan mudah pemain Jatim mampu menutup
kemenangan dengan skor 25-14.
Bomber masa depan Jabar, Legisya Nurasiah(5) |
Jabar menang mudah
Bermain di hadapan
publik sendiri, putri Jabar menunjukkan kelasnya saat menghadapi Sulut.
Serangan efektif dan pertahanan rapat membuat Sulut tak mampu mengoptimalkan
spiker andalan mereka Aprilia Manganang.
Meski berkali-kali
melancarkan smes keras, April seringkali terbentur blok tangguh dari Agustin,
Yola dan Mutiara. Jabar pun tak menemui kesulitan dan menang 25-17, 25-18 dan
25-8.
Sementara itu di kubu
jabar, spike keras dari Amalia Fajrina dan Legisya Nurasiah berhasil membuat
pertahanan Sulut kelabakan. Berkali-kali smash keras pemain masa depan jawa
barat Legisya Nurasiah menghujam lapangan lawan. Bahkan pada set ketiga, tim
jabar menurunkan pemain lapis keduanya untuk memberikan kesempatan istirahat
kepada pemain utama.
Di pertandingan
final, Jabar harus berhadapan dengan tim voli putri Jawa Timur, Rabu
(28/9/2016) puku 14.00 di GOR Sabilulungan Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten
Bandung.
Pelatih tim voli
putri Jabar, Risco Herlambang, mengungkapkan, kelebihan tim Jatim adalah soal
materi karena diisi sejumlah pemain senior. Soal kekuatan, Risco menilai, kedua
tim sudah sama-sama tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing, karena sering
main bersama, baik di klub Proliga maupun tim nasional.
"Terus terang
yang saya takuti sebenarnya ketemu DKI Jakarta di perempat final. Namun DKI
(Jakarta) ternyata tersingkir, kalah dari Sulut. Dari hasil itu kami terbantu
juga," kata Risco, Selasa (27/9/2016).
Bukan tanpa alasan
Risco khawatir bakal bertemu DKI Jakarta di semifinal. Sebab, saat kedua tim
bertemu di babak penyisihan grup, Jabar harus bersusah payah untuk memetik
kemenangan atas tim Ibu Kota. Kedua tim bahkan sempat bermain imbang 2-2
sebelum akhirnya Jabar berhasil menang dengan skor tipis 3-2.
"Jujur saya
bahagia Sulut bisa kalahkan DKI. Para pemain DKI sebenarnya bukan jelek waktu
lawan Sulut, tapi karena mereka sudah terkuras pas main lima set lawan Jabar di
penyisihan," tutur Risco. "Saya lihat pemain DKI pas lawan Sulut, pukulan
sudah enggak ada power-nya, bola pelan dari lawan gampang
masuk."
Sementara itu untuk
pertandingan final besok, Risco Berkomentar :
"Saya tahu
sedikit permainan Jatim. Besok ini pertandingan final, pasti mereka akan
mengerahkan segala kemampuannya," ujar Risco kepada wartawan usai Jabar
mengalahkan Sulawesi Utara 3-0 di semifinal, Selasa (27/9/2016).
"Tapi, tetap
harus diwaspadai karena mereka punya cara meredam permainan Amalia (Fajrina
Nabila), Wilda (Siti Nurfadilah), atau Yolla (Yuliana). Besok, tinggal diadu
taktik dan strategi saja," paparnya.
Menurut Risco,
sejumlah pemain Jatim sudah berpengalaman dan tidak sedikit yang lebih banyak
duduk di bangku cadangan saat bermain di Proliga. Dia berpendapat, motivasi
tinggi para pemain voli putri Jatim untuk membuktikan diri di partai final
menjadi hal yang ia khawatirkan.
"Kalau dari
skill individu dan tim, saya rasa kami unggul dari Jatim. Kita semua bisa lihat
di lapangan. Tapi, bola itu kan bundar, semua bisa terjadi. Saya mau para
pemain saya mewasdapai motivasi tinggi pemain Jatim untuk membuktikan diri
mereka belum habis walaupun sudah senior," ucap Risco.
"Saya khawatir
mereka habis-habisan. Saya sengaja istirahatkan pemain-pemain utama saya pas
set ketiga tadi. Tapi, saya punya keuntungan karena ada Wilda dan Agustin yang
bagus block-nya. Yang penting serve bagus, block bagus, defend juga
bagus," jelasnya.
sumber : liputan6.com