USAHA FINALIS PROLIGA 2017 MEMBENDUNG APRILIA MANGANANG, DAN ANNA STEPANIUK
Anna Stepaniuk menjadi andalan baru Jakarta Pertamina Energi, selain smash keras, Anna merupakan pemain cerdas dengan tipuan bola-bolanya yang sangat efektif di lapangan |
Laga terakhir pada putaran final kejuaraan bola voli Proliga 2017 di Bandung, Jawa Barat, 16 April lalu, menyisakan pekerjaan rumah bagi tim putri Jakarta Pertamina Energi dan Jakarta Elektrik PLN. Pertamina masih kedodoran di barisan tengah, sedangkan Elektrik PLN kesulitan membobol barisan blok lawan.
Kini, kedua tim tengah menyiapkan strategi terbaik untuk beradu kekuatan pada laga grand final di Yogyakarta, Minggu (23/4).
Pelatih Pertamina, Risco Herlambang, masih mengandalkan Regan Hood Scott, Anna Stepaniuk, dan Asih Titi Pangestuti untuk menjaga bagian depan net. Scott dan Stepaniuk juga memikul tugas untuk melancarkan spike ke bidang PLN.
Scott punya gaya spike keras, sedangkan Stepaniuk lebih bisa mengombinasikan serangan. Selain mengandalkan spike keras, Stepaniuk juga piawai mengelabui lawan dengan bola lambung pelan, tetapi melampaui jangkauan tangan blocker PLN.
Beberapa kali tipuan Stepaniuk ini membuat barisan depan PLN, Aprilia Manganang, Lindsay Stazler, dan Maria Jose, kocar-kacir. Ketika lentingan bola pelan Stepaniuk lolos dari tangan blocker PLN, Berlian Marsheilla yang menjadi libero juga kesulitan menjangkau bola.
“Kami memang harus mewaspadai Pertamina. Mereka mainnya sangat kompak dibandingkan tim-tim lainnya,” kata Aprilia, sang kapten Elektrik PLN, Kamis (20/4).
Aprilia mengakui, kekuatan pemain asing Pertamina menjadi kunci kekuatan tim itu. Kombinasi serangan seperti yang dilakukan Stepaniuk memang jarang dilakukan timnya. PLN yang diasuh pelatih China, Tien Mei, itu cenderung melancarkan bola-bola keras ke sudut belakang bidang lawan.
Aprilia dan Maria, duo spiker keras PLN, sangat piawai dalam penempatan bola sulit. Beberapa kali spike Aprilia menghunjam dan memelintir cepat. Kalaupun mampu diraih Pertamina, hasilnya hampir pasti bola mati.
Kekuatan Aprilia
Dalam setiap laga melawan Elektrik PLN, tim Pertamina Energi berhitung keras untuk meredam serangan Aprilia. “PLN kuat karena punya Aprilia. Saya rasa pemain asing mereka kalau secara individual masih kalah dibandingkan Aprilia,” kata Risco.
Aprillia Manganang masih menjadi andalan Jakarta Elektrik PLN dalam mendulang poin di final Proliga 2017 |
Asih sengaja ditempatkan untuk membantu Scott dan Stepaniuk dalam meredam serangan Aprilia. Selain andal dalam mengeblok bola, Asih juga cerdas menyerobot bola-bola yang diumpan matang oleh setter Tri Retno Mutiara.
Aprilia mengatakan cukup direpotkan oleh Asih, quicker Pertamina. Ia dan timnya akan memperbaiki posisi agar bola dari quicker lawan bisa diatasi.
Pada laga puncak nanti, Tien Mei masih akan memasang formasi yang sama. Selain Aprilia, Stazler, Jose, dan Berlian, Tien Mei juga menempatkan Wilda Siti Nurfadilah Sugandi sebagai quicker. Wilda akan bergantian dengan Shella Bernadetha (17).
Penampilan Shella sebagai pemain baru mampu mencuri perhatian penonton. Kecepatannya menyarangkan bola kerap membuahkan poin bagi PLN.
Secara teknis, PLN lebih unggul dari Pertamina. Ini karena di bagian tengah mereka memiliki Berlian, libero yang sudah tiga tahun ini terpilih sebagai libero terbaik di Proliga. Berlian menjadi salah satu kunci keberhasilan serangan PLN. Adapun libero Pertamina, Wahida Muntaza (Tasya) dan Novia Andriyanti, masih kalah jam terbang.
“Dalam final nanti, saya rasa kekuatan kami sama. Hanya saja, kami memang harus adu sabar melawan PLN,” kata Risco optimistis.
Makin solid
Adapun laga final putra mempertemukan tim Jakarta Pertamina Energi dengan Palembang Bank SumselBabel. Optimisme kubu Pertamina diungkapkan Manajer Syafrudin Sa’id. “Penampilan tim terus membaik, termasuk saat empat besar sehingga saya merasa tim ini makin solid dan matang, tinggal dipelihara stabilitasnya,” ujarnya.
Manajer Palembang Bank SumselBabel Hidayat tak kalah yakin. Ia mengatakan, rekam jejak timnya dengan Pertamina di Proliga 2017 masih satu kemenangan di pihaknya, berbanding dua kemenangan Pertamina.
“Skor menang-kalah masih 1-2. Kami ingin menyamakan skor menjadi 2-2, dengan trofi juara di pihak kami,” kata Hidayat.
Palembang Bank SumselBabel kembali bangkit musim ini. Mereka menggandeng pelatih baru, Samsul Jais, untuk mengulang sukses juara 2011 dan 2013.
Di final 2011, SumselBabel mengalahkan tim Jakarta Sananta dan di final 2013 mereka menundukkan Jakarta BNI 46. Namun, kemudian kejayaan SumselBabel surut hingga 2016.
Proliga tahun ini menjadi ajang pembuktian bagi tim yang digawangi Aji Maulana, Sigit Adrian dan dua pemain asing, Evandro Sauza serta Carlos Arajuo, itu. Mereka akan berjuang menundukkan Pertamina Energi.
Bagi Samsul Jais, musim ini SumselBabel menorehkan sejarah tersendiri, salah satunya menundukkan BNI Taplus, 3-0, di babak empat besar. “Selama ini SumselBabel tidak pernah menang melawan BNI. Tahun ini keadaan mulai berubah,” kata Samsul.
Untuk mengembalikan kekuatan tim, Samsul mengatakan tidak hanya membenahi teknik dan strategi. Ia juga membenahi faktor nonteknis yang kerap menjadi kendala untuk menang, yaitu kekompakan tim.
Direktur Proliga Hanny S Surkatty menilai final akan menampilkan laga menarik. Ia juga optimistis penonton akan berduyun-duyun hadir di tribune GOR Amongrogo karena penonton Yogyakarta tergolong fanatik terhadap voli.
Sumber : Kompas
PALEMBANG BANK SUMSEL BABEL BERTEKAD AKHRI PUASA GELAR
Skuat Palembang Bank Sumsel Babel bertekad akhiri puasa Gelar |
Bermodal soliditas, tim voli putra Palembang Bank SumselBabel tidak mau melewatkan peluang tampil sebagai juara Proliga 2017. Dengan prinsip kebersamaan yang dibangun sejak empat bulan lalu, tim dari Sumatera Selatan ini berambisi menundukkan tim tangguh Jakarta Pertamina Energi pada laga grand final, Minggu (23/4) ini.
Pelatih Palembang Bank SumselBabel Samsul Jais mengungkapkan, bola voli adalah olahraga tim. Karena itu, dari awal ia memastikan kerja tim (teamwork) harus berjalan maksimal. “Betul, memang, pemain asing menjadi andalan. Namun, tanpa kontribusi pemain domestik, apa artinya,” kata Samsul, seusai memimpin latihan tim asuhannya di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Sabtu (22/4).
Tim Palembang Bank SumselBabel menurunkan dua pemain asing di Proliga kali ini, yakni Carlos Alberto Araujo yang asal Kuba dan Evandro Sauza asal Brasil. Sejak awal kehadiran keduanya, Samsul tidak memberlakukan keistimewaan.
Misalnya, Samsul mengharuskan seluruh pemain hadir di setiap sesi latihan dan itu diikuti dengan baik oleh Alberto dan Evandro. “Karena kalau ada pemain yang terlihat jarang berlatih, tetapi tetap dimainkan, pemain lain pasti mempertanyakan dan itu mengganggu soliditas,” tutur Samsul.
Pada sesi latihan Sabtu sore, Samsul mematangkan komposisi enam pemain mula (starter) yang kemungkinan besar menjadi andalan di final hari ini. Mereka tak lain adalah Alberto, Evandro, Aji Maulana, Dhani Anggriawan, Adi Firmansyah, dan Bastian Tamtomo sebagai libero. Keenamnya diadu melawan tim berisi enam pemain yang setiap saat juga siap diturunkan, salah satunya Sigit Ardian.
Sementara itu, Manajer Jakarta Pertamina Energi Syafrudin Sa’id menyatakan, faktor mental akan menjadi penentu pada pertandingan puncak hari ini. Bagi Pertamina Energi, yang terpenting adalah menghindari optimisme berlebihan bahwa mereka pasti bisa mengalahkan Palembang Bank SumselBabel. Berkaca dari rekam jejak pertemuan kedua tim pada 2017, Pertamina untuk sementara unggul dengan kedudukan 2-1.
“Tim makin solid dan terus membaik dari waktu ke waktu. Ini yang harus dipertahankan sehingga kami benar-benar bisa melalui laga grand finaldengan baik dan sukses merebut gelar juara,” ujar Syafrudin.
Di bagian putri, dua tim finalis, yakni Jakarta Elektrik PLN dan Jakarta Pertamina Energi, juga berlatih di GOR Amongrogo. Pada Sabtu siang, Pelatih Elektrik PLN Tien Mei beberapa kali menghentikan proses latihan untuk menyampaikan instruksi khusus kepada para pemain asuhannya. Salah satunya, ia memberi bola umpan kepada spiker Aprilia Manganang untuk melepaskan spike.
Libero tim Elektrik PLN, Berlian Marsheilla, mengungkapkan, pelatih sudah memberikan semua materi untuk final dan saatnya dia dan rekan satu tim memberikan penampilan terbaik. “Saya sendiri harus memastikan bola untuk setter bagus sehingga pada akhirnya matang pula untuk spiker. Karena serangan yang bagus juga harus dimulai dari penerimaan yang bagus,” tutur Berlian.
Jika Elektrik PLN juara tahun ini, mereka mencetak rekor sebagai kampiun tiga tahun berturut-turut. Selain menjadi yang terbaik pada 2015, tim ini juga juara 2016 dengan menundukkan Pertamina Energi, lawannya pada Minggu ini.
sumber : kompas
SERBA SERBI PROLIGA 2017 DAN SEGALA KISAHNYA
Jatuh bangun Aprilia manganang saat menyelamatkan Bola di ajang proliga 2017 |
Tidak disiarkannya ajang voli profesional seIndonesia menuai berbagai macam protes dari para penggemar voli. banyak yang menyayangkan, mengapa ajang olahraga nomer dua paling digemari seindonesia tersebut tak ada stasisun tv swasta yang sudi menayangkannya, ataukah PBVSI yang tidak mampu mengemasnya untuk menjadikan voli tayangan yang layak ditonton.
Padahal seperti kita tahu, di Instagram dan youtube, ajang voli antar kampung saja penontonnya sampai membludak sampai ke garis lapangan. namun pada akhir proliga seri ke 2 final four, akhirnya Inews TV dan MNCsport menayangkannya dengan durasi yang full.
Para pemain putri jelita, debutan, dan ketiadaan pemain asing dari Benua Asia mewarnai Proliga musim ini. Panggung tertinggi para bintang bola voli Indonesia ini pun semakin menarik dengan persaingan ketat menuju babak final.
Baru di Proliga musim ini tiada tim putra ataupun putri
yang memakai jasa pemain asing asal Asia. Tiada lagi terlihat kiprah pevoli
China ataupun Thailand seperti musim lalu. Yang berperan justru pevoli Eropa
dan Amerika.
Selain itu, setelah sembilan tahun absen, GOR Kertajaya,
Surabaya, yang berkapasitas 3.000-3.500 kursi kembali menggelar Proliga. GOR
yang lebih lekat sebagai rumah klub basket profesional CLS Knights Surabaya ini
jadi tempat menggelar laga seri kedua putaran kedua Proliga, 10-12 Maret.
Namun, GOR Kertajaya ternyata kurang nyaman. Meski panitia
sudah memasang lebih dari 10 penyejuk udara tambahan, hawa di dalam GOR tetap
terasa sumpek dan panas. Keringat pun mengucur, membasahi pakaian, mirip
seperti para pemain yang menguras keringat di lapangan.
Udara di dalam GOR yang panas itu membuat pemain andalan
tim putri Jakarta BNI Taplus, Sonja Milanovic, gagal tampil maksimal di
Surabaya. Di putaran sebelumnya, di GOR Tridharma, Gresik, yang jauh lebih
sejuk, Sonja bisa main lepas.
Namun, di GOR Kertajaya, Sonja gagal membantu timnya
menghadang Gresik Petrokimia dan kalah telak 0-3.
“Agak aneh juga, enggak kena AC mainnya malah jeblok,
mungkin biasa nyaman,” ujar Pelatih Putri BNI Taplus Sukirno saat membahas
kekalahan timnya dari Petrokimia.
Tim putri BNI Taplus yang pernah mengawinkan gelar juara
Proliga bersama tim putra, pada 2005 dan 2010, gagal ke empat besar. Tim
debutan Bandung BJB Pakuan juga gagal melaju ke babak empat besar yang
ditentukan pada seri ketiga putaran kedua di Malang, pekan lalu.
Tim putri BJB Pakuan yang merupakan tim debutan membuat
persaingan ke final four ketat. Novriali Yami dan kawan-kawan berebut tiket
dengan Gresik Petrokimia. Meskipun menang 3-1 atas Petrokimia pada laga
terakhir, Minggu lalu, BJB gagal ke empat besar. banyak yang meragukan keseriusan Jakarta Elektrik PLN saat menghadapi Petrokimia, lantaran dengan mudahnya elektrik kalah dengan skor mencolok 3-0, karena sebelumnya elektrik adalah tim yang belum pernah kalah dari gresik.
Sementara juara bertahan dalam dua musim terakhir, Jakarta
Elektrik PLN, tahun ini masih menjadi favorit juara. Musim ini mereka tidak
menurunkan pemain asal China seperti sebelumnya. Mereka mencoba open spiker
dari Venezuela, Maria Jose, dan pemain asal Amerika Serikat, Lindsay Stalzer.
Penantang terkuat PLN di kelompok putri, Jakarta Pertamina
Energi, musim ini mengandalkan Regan Scott (AS) dan Anna Stepaniuk (Ukraina).
Mereka menggantikan duo olimpian Marianne Steinbreicher (Brasil) dan Logan Tom
(AS) yang menjadi andalan musim lalu. Steinbreicher dan Tom disebut “matahari
kembar” karena masih ingin terlalu menonjol dalam tim.
“Regan dan Anna bagi saya lebih tenang, bahkan sangat
sopan. Mereka tidak secerewet sebelumnya saat bertanding dan mengomentari
teman-teman setim,” ujar Pelatih Pertamina Energi Risco Herlambang.
Bahkan, penampilan Anna yang berparas jelita itu cukup
memesona selama ini. Anna, dalam penilaian Risco, bisa diandalkan dengan
serangan spike yang tajam dan akurat.
Itu belum ditambah dengan bertaburnya pemain jelita dari
kelompok putri dan yang ganteng-ganteng di kelompok putra. Selain itu, beberapa
laga seperti duel klasik antara tim putri PLN dan Pertamina membuat para
menonton gagal menyembunyikan kegemasan.
Keruntuhan hegemoni Surabaya samator yang ditinggal oleh 3 bintangnya yaitu Mirza, I Putu Randu, dan pemain asingnya Toiran membuatnya gagal total dalam ajang final four kali ini. hal ini lantaran para pelapis mudanya masih sangat jauh dari harapan Ibarsjah Djanu dalam menggantikan posisi senior mereka. praktis samator hanya mengandalkan smash tajam Rivan Nurmulki dan Rendy Tamamilang dalam mendulang poin. hal ini lantaran pemain asing yang didatangkan jauh dari harapan.
Surabaya Samator seperti kehilangan tajinya di Proliga 2017. |
Bibir kerap tergigit sementara detak jantung kian cepat.
Apalagi saat pemain idola melakukan kekeliruan. Terlihat wajah cemas bercampur rasa bersalah di raut wajah mereka. sang pelatihpun hanya diam terpaku, tak habis mengerti mengapa anak asuhnya tampil begitu buruk.
Terlihat sesekali pelatih Jakarta Elektrik PLN Tien Mei mengerutkan dahinya, saat anak asuhnya gagal memblok smash keras dan tajam pemain Jakarta pertamina Energi. saat Aprilia tak berdaya menghadapi bendungan Jatiluhur dari Scot dan Agustin Wulandari, tampak wajah cemas rekan-rekannya karena hanya Aprilialah pendulang poin andalan mereka, dimana pemain asingnya pun kurang memberikan kontribusi.
Ada juga Rissing star baru yang muncul, jika musim kemarin Wahida Muntaza (Tasya) sang libero Jakarta pertamina menjadi buah bibir lantaran passing aduhainya, kini giliran pemain muda Jakarta Elektrik PLN Shella Bernadetha yang memang karena keberuntungannya pula atas kemunduran Yolla yuliana dari pentas proliga membuatnya bisa tampil secara Reguler. dan tak disangka dirinya menjadi pemain andalan dan mengalahkan sang senior Maya Kurnia Indri yang hanya menjadi pemanis di bangku cadangan.
Banyak pula para penggemar voli yang kecewa atas mundurnya sang Magnet proliga, yang keberadaannya selalu ditunggu disemua gelaran seri proliga di tiap daerahnya. Keputusan mundur Yolla yuliana yang secara tiba-tiba mundur menjelang seri Batam seakan menjadi kabar buruk bagi pemburu selfie Proliga yang belum sempat meminta foro bareng sang idola di kota yang akan menggelar seri proliga.
Alasan klasik ingin fokus kuliahlah yang membuat Yolla memutuskan mundur di tengah perjuangan Elektrik menjelang seri batam. namun ada kabar angin berhembus bahwa keretakan hubungannya dengan sang pelatih dan beberapa pemain seniorlah yang membuat dirinya memutuskan mundur dari pentas proliga 2017. hal ini ditengarai lantaran kini Yolla lebih sering banting stir ke dunia model dan layar kaca.
Sontak saja kabar tersebut ditepis Yolla. Dia mengatakan bahwa skripsinya yang tertunda selama dua tahunlah yang menyebabkan dirinya mundur. hal ini lantaran ia ingin segera fokus kepada profesinya sebagai pemain voli dan tidak ingin tebagi fokusnya dengan kuliah.
Proliga 2017 memang menarik untuk disimak. Kini kita akan menanti final yang akan berlangsung nanti siang, antara sang juara bertahan Jakarta Elektrik PLN melawan calon kuat Jakarta pertamina energi. akankah terjadi sejarah dengan gelar ketiga Elektrik, atau Pertamina dengan pasukan mudanya bisa mengalahkan hegemoni pasukan Tien Mei.
saksikan nanti siang, live di Inewstv dan MNC sport
Terlihat sesekali pelatih Jakarta Elektrik PLN Tien Mei mengerutkan dahinya, saat anak asuhnya gagal memblok smash keras dan tajam pemain Jakarta pertamina Energi. saat Aprilia tak berdaya menghadapi bendungan Jatiluhur dari Scot dan Agustin Wulandari, tampak wajah cemas rekan-rekannya karena hanya Aprilialah pendulang poin andalan mereka, dimana pemain asingnya pun kurang memberikan kontribusi.
Ada juga Rissing star baru yang muncul, jika musim kemarin Wahida Muntaza (Tasya) sang libero Jakarta pertamina menjadi buah bibir lantaran passing aduhainya, kini giliran pemain muda Jakarta Elektrik PLN Shella Bernadetha yang memang karena keberuntungannya pula atas kemunduran Yolla yuliana dari pentas proliga membuatnya bisa tampil secara Reguler. dan tak disangka dirinya menjadi pemain andalan dan mengalahkan sang senior Maya Kurnia Indri yang hanya menjadi pemanis di bangku cadangan.
Banyak pula para penggemar voli yang kecewa atas mundurnya sang Magnet proliga, yang keberadaannya selalu ditunggu disemua gelaran seri proliga di tiap daerahnya. Keputusan mundur Yolla yuliana yang secara tiba-tiba mundur menjelang seri Batam seakan menjadi kabar buruk bagi pemburu selfie Proliga yang belum sempat meminta foro bareng sang idola di kota yang akan menggelar seri proliga.
Alasan klasik ingin fokus kuliahlah yang membuat Yolla memutuskan mundur di tengah perjuangan Elektrik menjelang seri batam. namun ada kabar angin berhembus bahwa keretakan hubungannya dengan sang pelatih dan beberapa pemain seniorlah yang membuat dirinya memutuskan mundur dari pentas proliga 2017. hal ini ditengarai lantaran kini Yolla lebih sering banting stir ke dunia model dan layar kaca.
Sontak saja kabar tersebut ditepis Yolla. Dia mengatakan bahwa skripsinya yang tertunda selama dua tahunlah yang menyebabkan dirinya mundur. hal ini lantaran ia ingin segera fokus kepada profesinya sebagai pemain voli dan tidak ingin tebagi fokusnya dengan kuliah.
Proliga 2017 memang menarik untuk disimak. Kini kita akan menanti final yang akan berlangsung nanti siang, antara sang juara bertahan Jakarta Elektrik PLN melawan calon kuat Jakarta pertamina energi. akankah terjadi sejarah dengan gelar ketiga Elektrik, atau Pertamina dengan pasukan mudanya bisa mengalahkan hegemoni pasukan Tien Mei.
saksikan nanti siang, live di Inewstv dan MNC sport
BEGINI GALAKNYA PARA PELATIH PROLIGA JIKA TIMNYA KALAH
Pelatih Jakarta Elektrik PLN Tian Mei, tak segan-segan memberikan hukuman kepada para pemainnya bila bermain buruk. |
Kemenangan saja tidak cukup bagi pelatih asing tim-tim voli
di Proliga 2017. Di kejuaraan voli paling bergengsi di Tanah Air ini, para
pemain dituntut tampil bagus, tak asal menang.
Tim Putri Jakarta Elektrik PLN mengemban beban berat itu
dari pelatihnya, Tien Mei, yang asal China. Tien Mei, yang dikenal tegas dan
melatih klub ini sejak 2011, mewajibkan pemainnya tampil bagus. Kemenangan tak
akan berarti baginya jika tim bermain di bawah performa. Meleset dari asa
pelatih, hukuman berat diberikan.
Pada laga melawan BNI Taplus, Jumat (3/3), Berlian
Marsheilla yang akrab disapa Sheilla dan teman-temannya di Elektrik PLN sudah
siap dihukum. Meski menang 3-0 (25-19, 25-18, 25-23) atas Jakarta BNI Taplus,
Elektrik PLN tak kuasa menampilkan aksi terbaik, seperti diharapkan Tien Mei.
Sepanjang pertandingan, Tien Mei hanya duduk di kursinya.
Ia diam saja dan tidak banyak berdiri di pinggir lapangan. “Kalau sudah diam
saja begitu, berarti dia marah. Dia tidak suka melihat cara kami bermain. Sudah
pasti kami akan dihukum,” kata Sheilla sambil tersenyum.
Sheilla mengakui malam itu tim bermain kurang bagus. Mereka
tidak bisa memainkan bola dengan baik. Sementara pengumpan juga tidak maksimal
melepas bola-bola untuk smes.
“Kalau tidak bisa bermain bagus, biasanya kami tidak akan
dikasih libur. Harus latihan terus,” kata Sheilla. Tien Mei di putaran kedua
ini menerapkan hukuman bagi seluruh pemain, tak hanya perorangan.
Dengan cara ini, menurut asisten pelatih Abdul Munif, Tien
Mei berusaha membuat tim lebih kompak, bisa bekerja sama, serta saling
mengingatkan dan mendukung saat berlatih. Hukuman Tien Mei pun tak cuma
menghapus jatah libur, tetapi juga bisa berbentuk latihan lebih keras lagi.
Sheilla sebagai libero (penerima bola) pernah dihukum untuk
bisa menerima 10 bola berturut-turut yang dilontarkan Tien Mei ke berbagai
arah. Satu bola gagal diterima dengan baik, hukuman ditambah. “Saya pernah
hampir pingsan. Badan saya juga lebam-lebam karena jatuh bangun mengambil
bola,” kata Sheilla. Namun, cara itu dianggap bisa memperbaiki kelemahan
tekniknya. Tim mereka juga pernah dihukum lari keliling lapangan voli 33 kali
hanya dalam waktu 10 menit.
Cara Li Huanning
Pelatih tim putri Gresik Petrokimia yang juga asal China,
Li Huanning, juga menerapkan sistem penghargaan dan hukuman. Setiap kekalahan
dibayar dengan latihan fisik dan teknik yang lebih keras. “Kalau biasanya
latihan cuma 2 jam, bisa menjadi 3-4 jam sehari setelah kalah,” kata Bunga Mitasari,
kapten Gresik Petrokimia.
Li Huanning mengatakan, hukuman perlu diterapkan untuk
memacu perbaikan. Namun, ia tentu melihat grafik performa para pemain sebelum
menghukum. “Saya harus memantau kondisi psikologis pemain. Jika performa mereka
banyak turun, saya justru memberi mereka waktu tambahan istirahat agar mental
mereka pulih,” kata Li Huanning. Mayoritas tim Gresik Petrokimia bermaterikan
pemain muda.
Dengan disiplin ini, Gresik Petrokimia pada laga Jumat
malam lalu mampu membuktikan lebih unggul dari tim kuat Jakarta PGN Popsivo
Polwan. Popsivo, yang di putaran pertama memuncaki klasemen sementara,
ditundukkan Petrokimia 0-3. “Ini kemajuan sangat besar. Tetapi, kami tidak
boleh sombong,” kata Li Huanning.
IRONI SURABAYA SAMATOR, SANG JUARA BERTAHAN YANG TAK BERKUTIK DI FINAL FOUR
Pelatih Ibarsyah Djanu Kecewa dengan penampilan anak asuhnya di Final four yang tidak maksimal |
Tim voli putra Surabaya Bhayangkara Samator, sang juara
kejuaraan Proliga 2016, gagal merebut posisi ketiga Proliga 2017. Inilah ironi
Samator, tim yang tercatat pernah lima kali menjuarai Proliga.
Pada pertarungan demi gengsi di Gelanggang Olahraga C-tra
Arena, Bandung, Jawa Barat, Minggu (16/4), tim pabrik gas yang digawangi Mahfud
Nurcahyadi, Rivan Nurmulki, dan libero Henry Ade Novian ini nyatanya sulit
memperoleh skor mutlak 3-0 atau 3-1 pada laga melawan Palembang Bank
SumselBabel.
Malang tak kuasa ditolak, mereka justru kalah 1-3 (20-25,
25-20, 20-25, 20-25) dari SumselBabel. Kegagalan merebut skor kemenangan mutlak
membuat Samator gagal mengungguli pesaingnya di klasemen, Jakarta BNI Taplus.
Di seri terakhir putaran final yang berlangsung di Bandung,
14-16 April, BNI Taplus dan Samator sama-sama sudah mengantongi empat
kemenangan. Hanya saja, BNI Taplus unggul poin, yaitu empat poin, sedangkan
Samator baru tiga. Andai Samator menang mutlak atas Bank SumselBabel, poin
mereka akan menjadi enam, melebihi BNI Taplus.
Sayang, harapan itu pupus karena Samator bermain buruk.
“Entah ada apa dengan Samator musim ini. Permainan mereka sangat menurun,” kata
Pelatih Palembang Bank SumselBabel Samsul Jais.
Pertandingan Samator melawan Bank SumselBabel tampak kurang
bergairah. Bank SumselBabel, tim dari Provinsi Sumatera Selatan yang sudah
lolos ke final di Yogyakarta, bermain lebih santai. Sementara Samator yang
tertahan masuk final sejak Sabtu lalu, karena kurang dalam jumlah kemenangan,
seperti lesu darah.
Pemain asing mereka, Wilfrido Hernandez, bahkan tidak lagi
diturunkan setelah paruh set kedua. “Secara statistik dia kurang. Tidak banyak
menghasilkan poin,” kata Ibarsjah Djanu Tjahjono, Pelatih Samator.
Pada pertarungan untuk merebut posisi ketiga kemarin,
Samator lebih banyak menyerang. Trio Rivan, Rendy Tamamilang, dan Mahfud di
barisan depan tercatat melakukan 93 kali serangan, separuhnya menghasilkan
poin.
Kubu Bank SumselBabel hanya menyerang 80 kali, lebih dari
separuh serangan itu membuahkan poin lewat smes-smes dua pemain asingnya,
Carlos Arajuo dan Evandro Souza, serta Sigit Ardian. Souza tampak menguasai
barisan depan. Setiap serangan pemain asal Brasil ini hampir selalu mendulang
angka.
Kekuatan Bank SumselBabel bukan hanya pada serangan,
melainkan juga blok-blok yang tidak hanya menutup serangan Samator, tetapi juga
mencetak hingga 12 poin. Adapun blok Samator hanya mampu menuai lima angka.
Tidak stabil
Ibarsjah mengakui permainan tim asuhannya tidak stabil.
Sempat turun mental di Gresik, Jawa Timur, pada putaran penyisihan, grafik
mereka naik lagi di Surabaya dan Malang hingga meloloskan tim itu ke babak
semifinal di Solo dan Bandung.
Namun, kekalahan beruntun di putaran final Solo membuat
nyali mereka merosot lagi di Bandung. Ibarsjah mengatakan, absennya pengumpan
(tosser) Nizar Zulfikar dalam setiap latihan jelang semifinal menjadi salah
satu penyebab kekalahan Samator.
Nizar tidak bisa ikut berlatih karena sedang menjalani
pendidikan untuk masuk menjadi polisi. “Dua minggu dia pendidikan di kepolisian
dan fisiknya terkuras. Dia datang ke semifinal tanpa latihan dan langsung
bermain,” ungkap Ibarsjah.
Ironi sang juara terus berlanjut karena kemampuan tosser
lapis kedua Samator, Ibnu Qurniadi, belum sebanding dengan Nizar. Pemain asing
yang dikontrak Samator untuk musim Proliga kali ini, Hernandez, ikut membuat
performa tim itu merosot.
Sepanjang pertarungan di semifinal saat melawan Jakarta BNI
Taplus dan Palembang Bank SumselBabel, Hernandez tidak banyak menyerang. Ia
tercatat banyak menyerang saat bertemu Pertamina. Tentu ini menjadi pekerjaan
rumah kubu Samator untuk membenahi timnya agar kembali merajai Proliga.
Sumber : Harian Kompas
TIPS MENINGKATKAN LOMPATAN DARI QUCIKER TIMNAS AMERIKA
Pemain Timnas Amerika Serikat, Carly Wopat berbagi tipsnya |
Middle
Blocker Timnas Amerika dan mantan pemain bintang di Stanford University, Carly
Wopat, berbagi sebuah pos IG yang memberikan tips kepada para pemain voli di
luar sana mengenai bagaimana meningkatkan Lompatan mereka.
BAGAIMANA
ANDA DAPAT MENINGKATKAN LOMPATAN ANDA
Banyak
orang bertanya kepada saya pertanyaan ini, jadi ini jawabannya.
Untuk
kata pengantar posting ini, saya bukan ahli dalam masalah ini. Tapi saya
memiliki gelar Human Biology Stanford dengan konsentrasi dalam kinerja manusia,
saya bermain voli & Berlatih setiap hari, dan saya adalah seorang kutu buku
yang selalu penasaran dalam hal performa & kesehatan apa pun.
Pertama,
tidak ada latihan tunggal atau "trik" yang akan memberi Anda hasil.
Ini adalah kombinasi dari hal - latihan, mekanika, mobilitas, penggunaan tubuh
penuh, dan konsistensi dll.
Untuk
komponen latihan, ada dua hal yang ingin Anda latih: SPEED and POWER.
Berikut
beberapa hal yang selalu saya lakukan di dalam latihan yang saya lakukan :
POWER
JERKS (OLYMPIC LIFTS)
Ini adalah
untuk kekuatan. Pilihlah bobot yang menantang, namun tetap memungkinkan Anda
untuk memindahkan beban dengan kecepatan 8-10 repetisi. Saya juga melakukan
snatches dan berjalan jongkok depan.
ANKLE
HOPS
Gunakan
tendon Achilles itu! Untuk olah raga seperti voli, perpanjangan penuh dari bola
kaki sangat penting. Saat melompat dan bereaksi di net, Anda seringkali tidak
sempat masuk ke posisi jongkok penuh, sehingga kekuatan bertumpu pada sendi
pergelangan kaki Anda.
MELOMPAT
RINTANGAN BERTURUT-TURUT
Latihan melompat rintangan berturut-turut. Jika anda ingin melompat dari tanah secepat mungkin dan melakukan lompatan beruturut-turut tanpa jeda. Usahakan rileks & cair, dan gunakan tanah untuk
menyerap tenaga ke bawah dan memindahkannya ke atas, jangan bebankan seluruh tubuh ke kaki, tapi melompatlah sepeti per.
TEST
LOMPATAN
Kumpulkan
kecepatan sebanyak mungkin untuk lompatan, Usahakan kedua kaki Anda menyentuh tanah
hampir pada waktu bersamaan, langsung hentakan di bawah ujung lompatan, melompat ke atas dengan sekuat tenaga, dan gunakan lompatan maksimal anda
untuk menyentuh titik tertinggi.
Saya
menyentuh 323 cm (10'7 ") di akhir video ini.
Dan
ya, saya memilih lagu Tay Swift untuk lagu Backsoundnya. Dia adalah inspirasi saya.
Berikut video Latihan Carly Wopat:
Langganan:
Postingan (Atom)