Tampilkan postingan dengan label LIGA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label LIGA. Tampilkan semua postingan

PALEMBANG BANK SUMSEL BABEL BERTEKAD AKHRI PUASA GELAR

Skuat Palembang Bank Sumsel Babel bertekad akhiri puasa Gelar

Bermodal soliditas, tim voli putra Palembang Bank SumselBabel tidak mau melewatkan peluang tampil sebagai juara Proliga 2017. Dengan prinsip kebersamaan yang dibangun sejak empat bulan lalu, tim dari Sumatera Selatan ini berambisi menundukkan tim tangguh Jakarta Pertamina Energi pada laga grand final, Minggu (23/4) ini.
Pelatih Palembang Bank SumselBabel Samsul Jais mengungkapkan, bola voli adalah olahraga tim. Karena itu, dari awal ia memastikan kerja tim (teamwork) harus berjalan maksimal. “Betul, memang, pemain asing menjadi andalan. Namun, tanpa kontribusi pemain domestik, apa artinya,” kata Samsul, seusai memimpin latihan tim asuhannya di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Sabtu (22/4).
Tim Palembang Bank SumselBabel menurunkan dua pemain asing di Proliga kali ini, yakni Carlos Alberto Araujo yang asal Kuba dan Evandro Sauza asal Brasil. Sejak awal kehadiran keduanya, Samsul tidak memberlakukan keistimewaan.
Misalnya, Samsul mengharuskan seluruh pemain hadir di setiap sesi latihan dan itu diikuti dengan baik oleh Alberto dan Evandro. “Karena kalau ada pemain yang terlihat jarang berlatih, tetapi tetap dimainkan, pemain lain pasti mempertanyakan dan itu mengganggu soliditas,” tutur Samsul.
Pada sesi latihan Sabtu sore, Samsul mematangkan komposisi enam pemain mula (starter) yang kemungkinan besar menjadi andalan di final hari ini. Mereka tak lain adalah Alberto, Evandro, Aji Maulana, Dhani Anggriawan, Adi Firmansyah, dan Bastian Tamtomo sebagai libero. Keenamnya diadu melawan tim berisi enam pemain yang setiap saat juga siap diturunkan, salah satunya Sigit Ardian.
Sementara itu, Manajer Jakarta Pertamina Energi Syafrudin Sa’id menyatakan, faktor mental akan menjadi penentu pada pertandingan puncak hari ini. Bagi Pertamina Energi, yang terpenting adalah menghindari optimisme berlebihan bahwa mereka pasti bisa mengalahkan Palembang Bank SumselBabel. Berkaca dari rekam jejak pertemuan kedua tim pada 2017, Pertamina untuk sementara unggul dengan kedudukan 2-1.
“Tim makin solid dan terus membaik dari waktu ke waktu. Ini yang harus dipertahankan sehingga kami benar-benar bisa melalui laga grand finaldengan baik dan sukses merebut gelar juara,” ujar Syafrudin.
Di bagian putri, dua tim finalis, yakni Jakarta Elektrik PLN dan Jakarta Pertamina Energi, juga berlatih di GOR Amongrogo. Pada Sabtu siang, Pelatih Elektrik PLN Tien Mei beberapa kali menghentikan proses latihan untuk menyampaikan instruksi khusus kepada para pemain asuhannya. Salah satunya, ia memberi bola umpan kepada spiker Aprilia Manganang untuk melepaskan spike.
Libero tim Elektrik PLN, Berlian Marsheilla, mengungkapkan, pelatih sudah memberikan semua materi untuk final dan saatnya dia dan rekan satu tim memberikan penampilan terbaik. “Saya sendiri harus memastikan bola untuk setter bagus sehingga pada akhirnya matang pula untuk spiker. Karena serangan yang bagus juga harus dimulai dari penerimaan yang bagus,” tutur Berlian.
Jika Elektrik PLN juara tahun ini, mereka mencetak rekor sebagai kampiun tiga tahun berturut-turut. Selain menjadi yang terbaik pada 2015, tim ini juga juara 2016 dengan menundukkan Pertamina Energi, lawannya pada Minggu ini. 
sumber : kompas

SERBA SERBI PROLIGA 2017 DAN SEGALA KISAHNYA

Jatuh bangun Aprilia manganang saat menyelamatkan Bola di ajang proliga 2017

Tidak disiarkannya ajang voli profesional seIndonesia menuai berbagai macam protes dari para penggemar voli. banyak yang menyayangkan, mengapa ajang olahraga nomer dua paling digemari seindonesia tersebut tak ada stasisun tv swasta yang sudi menayangkannya, ataukah PBVSI yang tidak mampu mengemasnya untuk menjadikan voli tayangan yang layak ditonton.

Padahal seperti kita tahu, di Instagram dan youtube, ajang voli antar kampung saja penontonnya sampai membludak sampai ke garis lapangan. namun pada akhir proliga seri ke 2 final four, akhirnya Inews TV dan MNCsport menayangkannya dengan durasi yang full.


Para pemain putri jelita, debutan, dan ketiadaan pemain asing dari Benua Asia mewarnai Proliga musim ini. Panggung tertinggi para bintang bola voli Indonesia ini pun semakin menarik dengan persaingan ketat menuju babak final.

Baru di Proliga musim ini tiada tim putra ataupun putri yang memakai jasa pemain asing asal Asia. Tiada lagi terlihat kiprah pevoli China ataupun Thailand seperti musim lalu. Yang berperan justru pevoli Eropa dan Amerika.

Selain itu, setelah sembilan tahun absen, GOR Kertajaya, Surabaya, yang berkapasitas 3.000-3.500 kursi kembali menggelar Proliga. GOR yang lebih lekat sebagai rumah klub basket profesional CLS Knights Surabaya ini jadi tempat menggelar laga seri kedua putaran kedua Proliga, 10-12 Maret.

Namun, GOR Kertajaya ternyata kurang nyaman. Meski panitia sudah memasang lebih dari 10 penyejuk udara tambahan, hawa di dalam GOR tetap terasa sumpek dan panas. Keringat pun mengucur, membasahi pakaian, mirip seperti para pemain yang menguras keringat di lapangan.

Udara di dalam GOR yang panas itu membuat pemain andalan tim putri Jakarta BNI Taplus, Sonja Milanovic, gagal tampil maksimal di Surabaya. Di putaran sebelumnya, di GOR Tridharma, Gresik, yang jauh lebih sejuk, Sonja bisa main lepas.

Namun, di GOR Kertajaya, Sonja gagal membantu timnya menghadang Gresik Petrokimia dan kalah telak 0-3.

“Agak aneh juga, enggak kena AC mainnya malah jeblok, mungkin biasa nyaman,” ujar Pelatih Putri BNI Taplus Sukirno saat membahas kekalahan timnya dari Petrokimia.

Tim putri BNI Taplus yang pernah mengawinkan gelar juara Proliga bersama tim putra, pada 2005 dan 2010, gagal ke empat besar. Tim debutan Bandung BJB Pakuan juga gagal melaju ke babak empat besar yang ditentukan pada seri ketiga putaran kedua di Malang, pekan lalu.

Tim putri BJB Pakuan yang merupakan tim debutan membuat persaingan ke final four ketat. Novriali Yami dan kawan-kawan berebut tiket dengan Gresik Petrokimia. Meskipun menang 3-1 atas Petrokimia pada laga terakhir, Minggu lalu, BJB gagal ke empat besar. banyak yang meragukan keseriusan Jakarta Elektrik PLN saat menghadapi Petrokimia, lantaran dengan mudahnya elektrik kalah dengan skor mencolok 3-0, karena sebelumnya elektrik adalah tim yang belum pernah kalah dari gresik.

Sementara juara bertahan dalam dua musim terakhir, Jakarta Elektrik PLN, tahun ini masih menjadi favorit juara. Musim ini mereka tidak menurunkan pemain asal China seperti sebelumnya. Mereka mencoba open spiker dari Venezuela, Maria Jose, dan pemain asal Amerika Serikat, Lindsay Stalzer.

Penantang terkuat PLN di kelompok putri, Jakarta Pertamina Energi, musim ini mengandalkan Regan Scott (AS) dan Anna Stepaniuk (Ukraina). Mereka menggantikan duo olimpian Marianne Steinbreicher (Brasil) dan Logan Tom (AS) yang menjadi andalan musim lalu. Steinbreicher dan Tom disebut “matahari kembar” karena masih ingin terlalu menonjol dalam tim.

“Regan dan Anna bagi saya lebih tenang, bahkan sangat sopan. Mereka tidak secerewet sebelumnya saat bertanding dan mengomentari teman-teman setim,” ujar Pelatih Pertamina Energi Risco Herlambang.

Bahkan, penampilan Anna yang berparas jelita itu cukup memesona selama ini. Anna, dalam penilaian Risco, bisa diandalkan dengan serangan spike yang tajam dan akurat.

Itu belum ditambah dengan bertaburnya pemain jelita dari kelompok putri dan yang ganteng-ganteng di kelompok putra. Selain itu, beberapa laga seperti duel klasik antara tim putri PLN dan Pertamina membuat para menonton gagal menyembunyikan kegemasan.
Surabaya Samator seperti kehilangan tajinya di Proliga 2017.
Keruntuhan hegemoni Surabaya samator yang ditinggal oleh 3 bintangnya yaitu Mirza, I Putu Randu, dan pemain asingnya Toiran membuatnya gagal total dalam ajang final four kali ini. hal ini lantaran para pelapis mudanya masih sangat jauh dari harapan Ibarsjah Djanu dalam menggantikan posisi senior mereka. praktis samator hanya mengandalkan smash tajam Rivan Nurmulki dan Rendy Tamamilang dalam mendulang poin. hal ini lantaran pemain asing yang didatangkan jauh dari harapan.

Bibir kerap tergigit sementara detak jantung kian cepat. Apalagi saat pemain idola melakukan kekeliruan. Terlihat wajah cemas bercampur rasa bersalah di raut wajah mereka. sang pelatihpun hanya diam terpaku, tak habis mengerti mengapa anak asuhnya tampil begitu buruk. 

Terlihat sesekali pelatih Jakarta Elektrik PLN Tien Mei mengerutkan dahinya, saat anak asuhnya gagal memblok smash keras dan tajam pemain Jakarta pertamina Energi. saat Aprilia tak berdaya menghadapi bendungan Jatiluhur dari Scot dan Agustin Wulandari, tampak wajah cemas rekan-rekannya karena hanya Aprilialah pendulang poin andalan mereka, dimana pemain asingnya pun kurang memberikan kontribusi.

Ada juga Rissing star baru yang muncul, jika musim kemarin Wahida Muntaza (Tasya) sang libero Jakarta pertamina menjadi buah bibir lantaran passing aduhainya, kini giliran pemain muda Jakarta Elektrik PLN Shella Bernadetha yang memang karena keberuntungannya pula atas kemunduran Yolla yuliana dari pentas proliga membuatnya bisa tampil secara Reguler. dan tak disangka dirinya menjadi pemain andalan dan mengalahkan sang senior Maya Kurnia Indri yang hanya menjadi pemanis di bangku cadangan.


Banyak pula para penggemar voli yang kecewa atas mundurnya sang Magnet proliga, yang keberadaannya selalu ditunggu disemua gelaran seri proliga di tiap daerahnya. Keputusan mundur Yolla yuliana yang secara tiba-tiba mundur menjelang seri Batam seakan menjadi kabar buruk bagi pemburu selfie Proliga yang belum sempat meminta foro bareng sang idola di kota yang akan menggelar seri proliga.

Alasan klasik ingin fokus kuliahlah yang membuat Yolla memutuskan mundur di tengah perjuangan Elektrik menjelang seri batam. namun ada kabar angin berhembus bahwa keretakan hubungannya dengan sang pelatih dan beberapa pemain seniorlah yang membuat dirinya memutuskan mundur dari pentas proliga 2017. hal ini ditengarai lantaran kini Yolla lebih sering banting stir ke dunia model dan layar kaca. 


Sontak saja kabar tersebut ditepis Yolla. Dia mengatakan bahwa skripsinya yang tertunda selama dua tahunlah yang menyebabkan dirinya mundur. hal ini lantaran ia ingin segera fokus kepada profesinya sebagai pemain voli dan tidak ingin tebagi fokusnya dengan kuliah.


Proliga 2017 memang menarik untuk disimak. Kini kita akan menanti final yang akan berlangsung nanti siang, antara sang juara bertahan Jakarta Elektrik PLN melawan calon kuat Jakarta pertamina energi. akankah terjadi sejarah dengan gelar ketiga Elektrik, atau Pertamina dengan pasukan mudanya bisa mengalahkan hegemoni pasukan Tien Mei.


saksikan nanti siang, live di Inewstv dan MNC sport




TERNYATA KEPUTUSAN PELATIH MENGGANTI PEMAIN KARENA HAL INI

Keputusan pelatih voli dalam mengganti pemain tidak semata-mata karena insting, namun ada faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam membuat keputusan. hal ini bisa dia lihat dari VSI ( volleyball Information System).

Di tengah gemuruh sorak penonton pada babak empat besar Proliga 2017 di GOR Sritex Arena, Solo, Sabtu (8/4), Adit dan rekan-rekannya sibuk memasukkan data statistik permainan di laptop. Mereka memasukkan kode-kode ke perangkat lunak setiap pemain melakukan spike, servis ace, blok, dan meraih skor.

“Ini adalah VIS, volleyball information system,” kata Adit, menjelaskan tentang perangkat lunak di laptop itu.

VIS telah lama digunakan Federasi Bola Voli Internasional (FIVB) untuk menghitung statistik setiap pemain voli dalam sebuah pertandingan. Data yang didapat di antaranya berapa kali pemain melakukan percobaan spike dan berapa banyak pemain menghasilkan angka. Data itu dikumpulkan dalam basis data Proliga.

Berikut contoh hasil penggunaan VIS yang digunakan oleh federasi voli dunia FIVB >> http://www.fivb.org/en/volleyball/Documents/FIVB_MWCH2010_Players_Rankings.pdf

Anderson Marbun dari bidang VIS Proliga mengatakan, setiap tim di Proliga akan diberikan data ini jika meminta. Sejumlah pemain terkadang juga meminta untuk mengevaluasi permainan mereka.

Asisten pelatih Jakarta Elektrik PLN, Abdul Munif, mengatakan, data statistik pemain itu penting. Namun, selama ini timnya lebih banyak menggunakan pendekatan pengamatan pelatih. “Kalau tim lain, mungkin berbeda,” katanya.

Penggunaan statistik sangat intensif, terutama di negara yang olahraganya maju, seperti Amerika Serikat. Major League Baseball (MLB), misalnya, menggunakan statistik sabermetric yang cukup kompleks.

Penggunaan statistik dalam sepak bola pun sudah lazim. Statistik pemain dan tim, seperti berapa kali tendangan, menggiring, tekel, sundulan, tendangan ke gawang, umpan, dan berapa penguasaan bola, sudah lazim dipakai saat ini. Dalam bentuk paling sederhana, data statistik sepak bola biasanya hanya berapa kali seorang pemain tampil dan mencetak gol.

Masih minim

Data statistik olahraga tidak hanya untuk keperluan analisis pemain dan strategi permainan, tetapi sudah berkembang menjadi industri tersendiri. Sayangnya, penggunaan dan ketersediaan statistik untuk analisis atau sumber data pemain di Indonesia masih minim. Bahkan, untuk olahraga populer, seperti sepak bola, data pemain Indonesia sulit ditemukan. Untuk mencari data statistik pemain yang pernah memperkuat timnas saja sulit, apalagi mencari data para pemain muda.
Aplikasi VSI yang sudah digunakan di banyak negara maju. hal ini bermanfaat untuk melihat progres pemain saat berlaga, dari jumlah blo, spike, set, dan passing yang dilakukan selama permainan berlangsung

Dalam pertemuan antara pelatih tim nasional Indonesia Luis Milla dan jajaran redaksi sejumlah media di Karawaci, beberapa waktu lalu, Direktur Media dan Hubungan Internasional PSSI Hanif Thamrin mengatakan, basis data pemain memang dibutuhkan. Untuk itu, PSSI akan melakukan perbaikan sehingga data dan statistik pemain bisa tersedia guna membantu pelatih menganalisis permainan atau memilih pemain.

Di kompetisi sepak bola usia muda, Liga Kompas Gramedia (LKG) Panasonic U-14 telah menekankan pentingnya penggunaan data statistik pemain dalam menganalisis para pemain yang tampil di liga itu. Bekerja sama dengan Labola, LKG mencatat statistik yang ditorehkan pemain dalam setiap pertandingan.

Statistik itu lalu digunakan, salah satunya, untuk memilih pemain yang akan mewakili LKG tampil di Piala Gothia Cup, di Gothenburg, Swedia, yang sering disebut sebagai piala dunia anak-anak. Keputusan tim pemandu bakat juga didasarkan pada catatan statistik penampilan pemain yang dikumpulkan selama kompetisi berlangsung.

LKG diikuti 16 tim SSB dan telah berlangsung selama tujuh musim. Jika satu tim katakanlah yang reguler bermain 18 orang, selama satu musim akan didapatkan data sekitar 288 pemain muda. Tentu ini menjadi kekayaan yang luar biasa jika bisa dimanfaatkan bagi pembinaan usia muda.

Direktur Proliga Hanny S Surkatty menekankan pentingnya data statistik untuk menganalisis pemain sehingga pihaknya selama beberapa musim telah menerapkan VIS. Data statistik itu dipakai untuk pemilihan pemain terbaik Proliga.

Menurut Hanny, data VIS dari Proliga ini dapat digunakan untuk memilih pemain tim nasional voli Indonesia. Sejauh ini telah terseleksi hampir 28 pemain dari Proliga.

“Di negara yang maju olahraganya, statistik ini sangat penting. Seorang pelatih akan menganalisis permainan, menerapkan strategi, menganalisis lawan, memilih pemain tim nasional, salah satunya, berdasarkan statistik. Jadi, tidak lagi hanya berdasarkan insting saja,” kata Hanny.

Sumber : harian Kompas

PEMANASAN JELANG DUEL SESUNGGUHNYA

Partai Jakarta Elektrik melawan Jakarta Pertamina pada Final Four Bandung menjadi ajang pemanasan kedua tim sebelum bertemu di Grand Final Yogyakarta nanti

Putaran final kejuaraan bola voli Proliga 2017 di GOR C-tra Arena Bandung, Jawa Barat, Minggu (16/4), ditutup dengan laga atraktif. Setelah penampilan buruk putra Surabaya Bhayangkara Samator dan Palembang Bank Sumselbabel, gairah penonton kembali terpompa oleh laga tim putri Jakarta Elektrik PLN melawan Jakarta Pertamina Energi.

Siapa yang tak ingin menonton kepiawaian Elektrik PLN di lapangan? Apalagi lawannya tim kuat Pertamina Energi. Meski usia Pertamina lebih muda dari Elektrik di Proliga, tim itu tak bisa diremehkan.

Putri Pertamina Energi yang mengawali debut di Proliga pada 2013 langsung memuncaki kejuaraan berhadiah ratusan juta rupiah itu pada 2014. Dua tahun berikutnya, tim itu membayangi Elektrik PLN di tiga besar.

Sementara kekuatan putri Elektrik PLN asuhan pelatih China Tien Mei di Proliga juga tidak diragukan lagi. Tim ini lima kali meraih gelar juara Proliga (2004, 2009, 2011, 2015, dan 2016) dan empat kali berada di posisi runner-up (2005, 2008, 2010, dan 2012).

Musim ini Elektrik PLN dan Pertamina Energi masih menjadi tim kuat. Keduanya meraih tiket ke grand final di Yogyakarta, 23 April mendatang, setelah menyelesaikan laga empat besar di Bandung. Dua tim lain, PGN Popsivo Polwan dan Gresik Petrokimia, tersingkir di laga empat besar itu.

Pada laga Elektrik PLN melawan Pertamina Energi, Minggu malam, kedua tim beradu kekuatan dan strategi. Laga ini sekaligus menjadi ajang bagi mereka untuk menjajaki kelemahan lawan sebagai persiapan menjelang laga di grand final.

“Saya tidak memberi target anak-anak untuk menang. Bermain santai dan lebih fokus untuk ke final saja. Pertemuan ini bagi saya untuk penjajakan,” kata Risco Herlambang, Pelatih Pertamina Energi.

Begitu pemain kedua tim turun ke lapangan, penonton gegap gempita. Tribune berkapasitas 3.000 penonton penuh. Dengan tiket seharga Rp 50.000, penonton yang tidak bisa menyaksikan laga puncak keduanya di Yogyakarta cukup terhibur menonton laga itu.

“Loh saya ini malah bisa lebih dulu nonton mereka main. Jadi tidak perlu ke Yogya enggak apa-apalah,” kata Cahyadi, warga Sukaluyu, Bandung, penggemar Pertamina Energi. Ia mengaku tidak punya ongkos untuk ke Yogyakarta.

Sepanjang pertandingan, Cahyadi berdiri di tribune paling depan dan berteriak menyebut nama-nama pemain Pertamina setiap kali mereka memainkan bola. “Iya. Mutiara. kasih bola itu ke Anna. Anna, Anna kasih tipuan. ya,” teriak Cahyadi, saat Tri Retno Mutiara, setter (pengumpan) Pertamina, mengarahkan bola kepada rekannya, Anna Stepaniuk, spiker asal Ukraina.

Stepaniuk banyak menghasilkan poin bagi Pertamina dengan tipuan-tipuan di depan net. Alih-alih memberi smes keras, Stepaniuk menerobos blocker Elektrik PLN dengan bola pelan yang sedikit dilambungkan, melampaui tangan-tangan Aprilia Manganang, Jose Maria, dan Stazler Lindsay dari PLN yang mengeblok di depan net.

Penonton heboh, pemain pun ikut heboh. Di tengah lapangan, pemain kedua tim tampak lebih ekspresif meluapkan rasa gembira setiap kali mereka mampu menerobos dan membuat mati kubu lawan.

Sementara Tien Mei hanya duduk diam, mengawasi pertandingan. Adapun Risco tampak tersenyum acap kali timnya meraih poin. Laga malam itu dimenangi Elektrik PLN 3-1 (26-24, 22- 25, 25-21, 25-22).


Lalu, kira-kira siapa yang akan menang di laga final nanti? “Ah tidak ada jaminan mereka tetap akan menang,” kata Risco.

Sumber : Harian Kompas

RISSING STAR SHELLA BERNADETHA, DARI SEKEDAR PENONTON KINI MENJADI ANDALAN ELEKTRIK PLN


Shella Bernadetha 

Di antara barisan pemain yang bergabung di Jakarta Elektrik PLN, Shella Bernadetha merupakan pemain termuda. Namun, dia sudah dipercaya pelatih Tien Mei sebagai starter.

Meski paling muda, pemain yang menempati posisi quicker ini mampu mengimbangi permainan Aprilia Manganang dkk. Sepanjang Proliga 2017 digelar, dia kerap menyumbang poin untuk timnya.

Pada hari terakhir final four, Minggu (16/4/2017), Elektrik keluar sebagai juara. Sebelumnya Elektrik menjadi yang terbaik pada putaran pertama.

"Senang dan bangga di tahun pertama saya bergabung dengan Elektrik bisa membawa tim jadi juara final four," kata Shella  di GOR C-Tra Arena, Bandung.

Dua tahun lalu, perempuan kelahiran Cimahi, 31 Oktober 1999 ini adalah seorang penggemar voli yang menyaksikan Elektrik saat bertanding di Proliga.

Shella masih menyimpan kenangan saat dia berfoto dengan sejumlah pemain Elektrik yakni Wilda, Dian Wijayanti, dan Berllian Marsheilla. Shella kini sudah bermain dengan tiga orang tersebut.

Siswi kelas 2 SMA Pasundan ini mulai mengenal voli kelas 6 SD saat mengikuti mata pelajaran olahraga. "Olahraga voli jadi olahraga favorit di SD Barosman 4 Cimahi," ujar Shella.

"Awalnya, tangan saya sakit-sakit saat belajar passing. Lama kelamaan saya mulai menikmati," ucap Shella.

Lolos Seleksi di Jakarta ELektrik PLN 

Jalan Shella bergabung dengan Elektrik bermula pada Proliga 2015. Saat itu, dia diajak salah satu pebola voli Elektrik, Chika Swinerlin Pratiwi menonton Elektrik saat berlaga di Bandung.

Shella Bernadetha, berhasil mewujudkan mimpinya bermain bersama idolanya Wilda Siti Nurfadillah
"Kak Chika adalah saudara saya. Setelah menonton pertandingan, Kak Chika mengajak saya berfoto dengan sejumlah pemain Elektrik supaya bisa ketularan jadi pemain ha-ha-ha," kata sulung dari dua bersaudara ini.

Pada 2016, Shella mengikuti seleksi masuk PLN. Namun, tidak berhasil. Meski gagal, Shella tak putus asa. Dia mencoba lagi tahun berikutnya dan dinyatakan lolos.

"Rasanya seperti mimpi bergabung dengan Elektrik. Apalagi, saya bisa bermain dengan pemain idola saya Teh Kiwil (sapaan akrab Wilda Siti Nurfadilah)," ucap Shella sambil tersenyum.

"Teman-teman dan orangtua mendukung ketika saya masuk Elektrik. Mereka kagum karena saya bisa langsung mengikuti Proliga, padahal saya belum pernah ikut kejurda, kejurnas atau PON," tutur Shella.

Selama menjalani latihan untuk Proliga, Shella mengaku banyak mencuri ilmu dari Wilda."Kalau Kak Tien Mei (pelatih Elektrik) memberi masukan kepada Teh Wilda, saya diam-diam mendengarkan untuk menjadi masukan bagi penampilan saya," aku Shella.

Tien Mei juga memompa semangat putri dari pasangan Regies Onan dan Lely ini agar tidak minder saat bermain dengan pemain lain yang lebih senior.

mundurnya Yolla yuliana dari Elektrik juga membuat Shella sering dipasang, hal ini karena posisi keduanya sama yaitu seorang quicker. hal ini karena quicker yang tersisa selepas Yolla mundur hanya tinggal Wilda dan Shella. otomatis pelatih tien mei pun melakukan rotasi dalam setiap permainannya, agar menghindari kelelahan dan cedera.

"Kak Mei bilang saya jangan takut-takut saat bermain. Kalau bisa menyumbang poin harus berteriak biar lapangan tidak sepi ha-ha-ha," kata remaja berusia 17 tahun ini.

Bermain di Proliga membuat Shella harus izin tidak mengikuti pelajaran dari sekolahnya."Beruntung Kepala Sekolah menyukai olahraga, jadi Shella dipermudah saat izin mengikuti Proliga," ucap Shella.

Ke depan, Shella memiliki mimpi memperkuat timnas Indonesia pada ajang SEA Games.

Kini dia fokus mempersiapkan diri untuk tampil pada final Proliga 2017 melawan Jakarta Pertamina Energi. Laga puncak akan digelar Minggu (23/4/2017) di GOR Amongrogo, Yogyakarta.

Juara.net

SAMATOR GAGAL KE FINAL, INI ALASANNYA

Mahfud Nurcahyadi dkk, gagal melangkah ke Grand Final

Tim voli putra Surabaya Bhayangkara Samator gagal memijak babak final setelah kalah dari Jakarta BNI Taplus pada final four Proliga Seri II, 14-16 April.

Samator ditekuk BNI dengan 1-3 (22-25, 27-25, 24-26, 22-25) di GOR C-Tra Arena, Bandung, Sabtu (15/4/2017). Sehari sebelumnya, Samator ditumbangkan Jakarta Pertamina Energi dengan skor 1-3. 

Kekalahan ini membuat Samator dipastikan gagal mempertahankan gelar juara mereka di ajang Proliga. Nasib Samator sudah di ujung tanduk setelah kalah 1-3 (23-25, 22-25, 25-20, 19-25) dari Jakarta Pertamina Energi, Jumat (14/4/2017). 

"Permainan anak-anak hari ini kurang gereget. Receive dan spike mereka kurang bagus. Secara keseluruhan penampilan Samator tahun ini memang kurang bagus. Di sisi lain BNI hari ini bermain luar biasa. Anak-anak hanya kurang sabar di lapangan," ujar pelatih Samator,  Ibarsjah Djanu Tjahyono.

Dengan kegagalan Samator ini, final di nomor putra dipastikan mempertemukan Jakarta Pertamina Energi melawan Palembang Bank Sumsel Babel.

Sementara itu, pelatih BNI Taplus, Loudry Mapaitella yang menggantikan Tedy Hidayat, mengaku kemenangan diraih timnya berkat tampil tanpa beban. "Pertandingan ini bagi kedua tim nothing to lose. Samator beban harus menang. Kami optimalkan permainan. Setiap kemenangan ada bonus," ujar Loudry. 


"Keuntungan bagi kami karena samator bermain tidak optimal. Kejutan, tim sekelas Surabaya Bhayangkara Samator tertekan ketika dikejar skor," imbuh Loudry.  

Pencapaian Samator tahun ini menurun jika dibandingkan pada Proliga 2016. Kala itu, mereka berhasil meraih titel juara setelah menumbangkan Jakarta Pertamina Energi dengan 3-0.

"Kami berharap bisa menang pada pertandingan ini agar besok (Minggu) masih ada kesempatan lolos ke final. namun apa daya, Permainan pemain kurang greget. Mereka banyak melakukan kesalahan spike dan receive," kata pelatih Samator, Ibarsyah Djanu Tjahyono seusai pertandingan.

"Tahun ini permainan Samator kurang bagus. Tahun depan, kami harus lebih baik lagi. Kami akan banyak melakukan evaluasi, terutama dari pihak manajemen," ujar Ibarsyah.

Absennya beberapa pemain andalan mereka seperti Mirza, dan Quicker I Putu Randu, juga membuat kekuatan samator terkikis. hal ini lantaran penampilan para pemain muda mereka yang tidak konsisten.

Ibarsyah mengakui bahwa penampilan BNI bagus. "Kontribusi pemain asing mereka cukup besar, sedangkan pemain asing kami tidak terlalu signifikan pengaruhnya," tutur Ibarsyah.

Selain itu, performa tosser Samator, Nizar Zulfikar juga tidak maksimal di Bandung. Nizar baru saja mengikuti pendidikan Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) di Jakarta.

"Nizar belum berlatih lagi dengan tim dan langsung bermain di sini. Dia terpaksa diturunkan karena tosser kedua tidak maksimal. Tidak ada tosser yang mumpuni membuat tim kurang solid," aku Ibarsyah.

Pada Seri I final four Proliga di Solo pekan lalu, Samator menelan dua kekalahan masing-masing dengan 0-3 dari Pertamina, dan Bank Sumsel.

Pemenang final four Proliga, akan mendapat hadiah Rp 40 juta. Peringkat ketiga dan keempat masing-masing memperoleh Rp 75 juta dan Rp 50 juta. Hadiah tersebut diberikan pada Minggu (16/4/2017).

Adapun hadiah bagi juara pertama dan kedua Proliga 2017 adalah Rp 200 juta serta Rp 100 juta baru diberikan setelah pertandingan final, Minggu (23/4/2017) di GOR Amongrogo, Yogyakarta.

Sumber : Juara.net

PERTAMINA OPTIMIS JUARA, ELEKTRIK MASIH PUNYA KELEMAHAN

Jakarta Pertamina Energi optimis bisa kalahkan elektrik di laga pamungkas


Tim putri Jakarta Pertamina Energi berambisi membalas kekalahan dari Jakarta Elektrik PLN pada grand final Proliga 2017. Kedua tim dijadwalkan bertemu di Yogyakarta, Sabtu (23/4/2017).

Anak asuh Risco Herlambang dikalahkan Jakarta Elektrik tiga kali selama Proliga 2017. Jakarta Energi hanya sekali menang (3-2) pada seri kelima. 

"Hasil itu tidak bisa dan tidak kami gunakan sebagai acuan. Saya tidak menyesal tadi kami kalah. Yang penting final. Saya yakin kami bisa rebut titel dari Jakarta Elektrik," tutur Risco.

Dia menuturkan, Jakarta Energi tidak menargetkan kemenangan pada pertandingan di Kota Kembang. Risco memilih ingin belajar kekurangan dan kelemahan tim asuhannya, sekaligus mempelajari Jakarta Elektrik.

"Laga tadi normatif dan tidak berarti apa-apa. Semoga kami punya resep untuk kalahkan mereka. Pokoknya kami kejar pada 23 April," ungkapnya.

Risco menuturkan, pihaknya sebenarnya sudah menemukan kunci untuk berjaya. Taktik itu adalah menghentikan kapten Jakarta Elektrik Aprilia S Manganang.

"Kekuatan Jakarta Elektik akan berkurang signifikan tanpa April. Saya juga lihat dia jauh lebih baik ketimbang pemain asing mereka di Proliga 2017," pungkas Risco.

PR Jakarta ELektrik PLN

Jakarta Elektrik PLN punya pekerjaan rumah untuk grand final Proliga 2017. Mereka berharap bisa menyelesaikannya demi menjadi juara untuk kali ketiga secara beruntun, atau titel keempat keseluruhan.

Jakarta Elektrik PLN masih punya banyak PR untuk laga final nanti
Pasukan Tien Mei akan menghadapi Jakarta Pertamina Energi di Yogyakarta, Sabtu (23/4/2017), memperebutkan titel Proliga 2017.

"Masih ada PR. Terutama menyangkut pemain asing. Kemampuan pass mereka masih buruk. Kami coba perbaiki pada jeda sebelum final," tutur asisten pelatih Jakarta Elektrik Abdul Munif.

Pemain asing Jakarta Elektrik PLN adalah Lindsay Stalzer asal Amerika Serikat dan Maria Jose dari Venezuela. Lindsay baru pertama kali bermain di Indonesia. Sementara Maria pernah bermain bersama Berlian Marsheila dan kawan-kawan pada Proliga 2015.

Meski masih memiliki kekurangan, kedua pemain asing membantu Jakarta Elektrik meraih kemenangan pada partai penutup putaran kedua final four. Mereka berjaya 3-1 (26-24, 22-25, 25-21, 25-22) di GOR C'Tra Arena, Bandung, Jawa Barat, Minggu (16/4/2017).

Hasil ini menjaga rekor 100 persen Jakarta Elektrik PLN di final four Proliga 2017. "Kami bersyukur bisa menang. Strategi kami tadi berjalan. Tadi kami tampil sabar dan menekan agar quicker lawan tidak berfungsi," pungkas Abdul Munif.

INI DIA PERAIH PENGHARGAAN INDIVIDUAL DI PROLIGA 2017


Peraih Penghargaan Proliga 2017 di sektor Putri

Kompetisi Proliga 2017 sudah menyelesaikan putaran final four di GOR C-Tra Arena, Bandung, Minggu (16/4/2017).

Pada bagian putra, Jakarta Pertamina Energi keluar sebagai juara final four. Surabaya Bhayangkara Samator dan Jakarta BNI Taplus masing-masing berada di peringkat ketiga dan keempat.

Dari bagian putri, Jakarta Elektrik PLN menjadi yang terbaik pada final four. Adapun peringkat ketiga dan keempat diraih oleh Jakarta PGN Popsivo Polwan, dan Gresik Petrokimia.

Juara final four berhak atas uang pembinaan sebesar Rp 40 juta. Peringkat ketiga mendapat hadiah senilai Rp 75 juta, sedangkan peringkat keempat berhak atas uang tunai sebesar Rp 50 juta.

Panitia Proliga juga memberikan penghargaan individu terbaik yang terbagi dalam enam kategori yakni setter terbaik, spiker terbaik, top scorer terbaik, server terbaik, libero terbaik, dan blocker terbaik.

Para pemenang kategori individu ini masing-masing berhak mendapatkan hadiah uang senilai Rp 5 juta.

Kategori pemain terbaik (Most Valuable Player/MVP) baru akan diumumkan setelah partai final digelar di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu (23/4/2017).
Peraih Penghargaan Proliga 2017 di sektor Putera
Laga puncak putri akan mempertemukan Elektrik dan Pertamina. Pada bagian putra, Pertamina akan berhadapan dengan Palembang Bank SumselBabel.

Berikut daftar penerima penghargaan individu setelah final four Proliga 2017.

Putra

Topskor terbaik: Alexander Minic (Jakarta Pertamina Energi)

Spiker terbaik  :  Agung Seganti (Jakarta Pertamina Energi)

Bloker terbaik  :  Gunawan Saputra (Jakarta Pertamina Energi)

Server terbaik : Carlos Araujo (Palembang Bank SumselBabel)

Setter terbaik  : Nizar Zulfikar (Surabaya Bhayangkara Samator)

Libero terbaik  :  Indra Harahap (Jakarta BNI Taplus)

Putri

Topskor terbaik  :   Aprilia Manganang (Jakarta Elektrik PLN)

Spiker terbaik    : Jessica Walker (Jakarta PGN Popsivo Polwan)

Bloker terbaik    : Rika Dwi Latri (Gresik Petrokimia)

Server terbaik  :  Regan Hood Scott (Jakarta Pertamina Energi)

Setter terbaik  : Yolanna Betha  (Jakarta Elektrik PLN)

Libero terbaik :  Berllian Masheilla (Jakarta Elektrik PLN).

sumber : Juara.net

TAMPIL SEMPURNA, ELEKTRIK PLN JUARAI FINAL FOUR PROLIGA 2017

Tim Putri Elektrik PLN berhasil raih juara putaran final four putri

Tim putri Jakarta Elektrik PLN melakukan sapu bersih enam pertandingan pada  final four Proliga 2017. Hasil ini mengantar mereka sebagai juara pada ajang final four di Bandung.

Pada pertandingan terakhir mereka yang berlangsung di GOR C-Tra Arena, Bandung, Minggu (16/4/2017), Elektrik menumbangkan Jakarta Pertamina Energi 3-1 (26-24, 22-25, 25-21, 25-22).

"Alhamdulillah kami bisa mengambil poin penuh selama  final four. Kunci kemenangan kami adalah bermain sabar dan bisa mengatasi quicker Pertamina," kata asisten pelatih Elektrik, Abdul Munif.

Atas keberhasilan sebagai juara  final four, Elektrik berhak atas hadiah uang pembinaan sebesar Rp 40 Juta. Pada putaran pertama, Elektrik menjadi yang terbaik dan mendapat bonus Rp 15 juta.

Elektrik selanjutnya akan mempersiapkan diri untuk menghadapi babak final yang akan digelar di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu (23/4/2017) dengan kembali menghadapi Pertamina.

"Dalam seminggu ini, kami akan melakukan perbaikan, terutama dalam hal passing," ujar Abdul.

Kapten Elektrik, Aprilia Manganang bersyukur Elektrik mampu melakukan sapu bersih pada  final four yang terbagi dalam dua seri yakni di Solo dan Bandung.

"Kami menargetkan menang karena mengincar bonus. Kami sudah mempelajari kelebihan dan kekurangan Pertamina. Meski menang, ini bukan akhir dari segalanya. Jangan dulu berbesar hati," tutur Aprilia.

Sementara itu, pemain Elektrik lainnyam Susanti Martalia mengatakan bahwa tim akan menjaga kondisi fisik menghadapi laga puncak.

"Selama final four, kami harus menjalani pertandingan selama tiga hari berturut-turut yang cukup menguras tenaga. Yang terpenting, kami menjaga kekompakan," ucap Susanti.

sumber : kompas.com

GEBUK SURABAYA SAMATOR, JAKARTA PERTAMINA ENERGI LOLOS KE FINAL

Jaka

Tim voli putra Jakarta Pertamina Energi memastikan diri lolos ke babak final Proliga 2017. Tiket laga puncak didapat seusai menaklukkan Surabaya Bayangkara Samator 3-1 (25-23, 22-25, 25-20, 25-19) pada hari pertama Seri II final four Proliga di GOR C-Tra Arena, Bandung, Jumat (14/4/2017).

Pada Seri I final four Proliga di Solo, Petamina menyapu bersih kemenangan. Kemenangan atas Samator di Bandung menjadi yang keempat bagi tim asuhan Putut Marhaento ini.

"Tadi sebenarnya senjata utama kami tidak bisa berjalan karena Samator sudah mengantisipasi jump serve kami. Tetapi, servis kami yang datar justru tidak bisa diantisipasi mereka," tutur Putut.

Pertamina membuka set pertama dengan meyakinkan. Samator selanjutnya mampu mengimbangi permainan Agung Seganti dkk sehingga kedua tim saling bergantian mencetak poin.

Pada set kedua, Pertamina agak kewalahan meladeni permainan Samator yang berhasil melakukan blok hingga merebut set kedua.

Akan tetapi, Pertamina bangkit pada set ketiga. Mereka mampu mengantisipasi servis dari Samator dengan baik.

Pada set keempat, Pertamina mencatat keunggulan 8-6. Samator mengejar ketinggalan hingga kedudukan imbang 12-12.

Kendati begitu, konsistensi permainan Pertamina terus terjaga. Lewat bola-bola cepat, Samator gagal melakukan received dengan baik. Kondisi ini berlanjut hingga set keempat dan Pertamina memastikan kemenangan.

"Menurut saya, 80 persen servis kami baik. Kami tidak bisa bermain 100 persen karena jadwal pertandingan kami terlalu siang sehingga pemain asing kesulitan menyesuaikan kondisi lapangan," ucap Putut.

"Kami juga tidak sempat beradaptasi dengan lapangan di sini. Yang terprnting, tiket final sudah didapat. Kami akan mempersiapkan diri 100 persen," ujar Putut.

Melalui kemenangan Pertamina, peluang Samator untuk lolos ke babak final semakin tipis. Pada final four di Solo, tim yang bermarkas di Driyorejo, Gresik ini menelan dua kekalahan dari Palembang Bank SumselBabel dan Pertamina.

"Pertamina luar biasa. Mereka bermain sungguh-sungguh karena butuh satu kemenangan untuk melaju ke final. Peluang kami sebenarnya fifty-fifty, tetapi Pertamina tidak tegang sehingga serangan balik kami gagal," ucap pelatih Samator, Ibarsyah Djanu Tjahyono.

"Lima kali received kami gagal sehingga membuat pemain drop dan goyah. Untuk peluang ke final, kami berharap mukjizat," aku Ibarsjah.

Menurut Ibarsyah, jika Bank Sumsel menang atas Jakarta BNI Taplus 3-0, Samator dipastikan gagal ke final. Hingga berita ini diturunkan BNI dan Bank Sumsel sedang menjalani pertandingan.

JAUH DARI KELUARGA, APRILIA RAYAKAN PASKAH BERDUA SANG KAKAK

Aprillia manganang harus rela jauh dari orangtua saat merayakan hari Paskah

Hari ini, umat kristiani di seluruh dunia memperingati hari raya Paskah yang tepat jatuh pada hari ini. Pevoli Jakarta Electric PLN, Aprilia Manganang, pun tak ketinggalan merayakan Paskah meski di tengah latihan jelang final four Proliga 2017.

Meski disibukkan dengan latihan jelang babak final four Proliga 2017, bintang tim voli wanita Jakarta Electric PLN, Aprilia Manganang masih menyempatkan waktu untuk memperingati Paskah di gereja. Meski begitu, Aprilia mengaku sedih karena Paskah tahun ini harus kembali ia rayakan tanpa kehadiran orang tua.


“Sempat pagi tadi masuk gereja bareng kakak untuk memperingati Paskah. Disempatkan walau habis itu langsung latihan jam 9 pagi, tapi Paskah tahun ini kembali tidak bareng keluarga karena kan mereka di kampung dan ini Paskah ketiga aku tanpa orang tua,” ujar Aprilia.

Untaian harapan dan doa pun dipanjatkan pevoli yang memiliki nama lengkap Aprilia Santini Manganan tersebut di hari kematian dan kebangkitan Yesus Kristus ini. Meski tak merayakan bersama keluarga, namun Aprilia tetap mensyukuri berbagai nikmat Tuhan yang diperolehnya.

“Yang pasti sedih lah karena tidak sama-sama mereka biasanya waktu kecil selalu bareng mama dan papa merayakan paskah,” tambahnya.

“Momen paskah itu buat saya sangat berarti karena kasih sayang Tuhan Yesus yang rela mati demi umatnya dan momen ini mudah-mudahann bisa jadi kemenangan dan kita bias jadi juara lagi tahun ini,” tutupnya.


Aprilia kini tengah fokus bersama klubnya, Jakarta Elektrik PLN untuk menghadapi Gresik Petrokimi di ajang final four Proliga 2017, Sabtu (08/04/17). Jakarta Elektrik bertekad melaju ke partai final dan memeprtahankan gelar juara yang mereka raih tahun lalu. 

PECINTA VOLI HARUS SHARE, AKHIRNYA PROLIGA TAYANG DI TELEVISI NASIONAL

Pecinta Voli akhirnya Proliga Tayang di TV Nasional.

Buat anda pecinta voli di Indonesia, ada kabar baik loh. Setelah PBVSI mencapai beberapa kesepakatan dengan pihak televisi, akhirnya proliga 2017 akan ditayangkan secara live di televisi nasional Indonesia.

Kabar  baik ini disampaikan langsung oleh pbvsi melalui akun resmi instagram mereka yaitu pbvsi_official. Hal ini disampaikan tepat sebelum kick off final four kedua di bandung.

Voliholic di bandung siapkah anda? Gor C’tra Arena siap untuk #funtastic4 #proliga2017, Hari pertama. Tiket : reguler Rp 50.000,  Tidak ad akelas VIP dan tiket online, tiket tersedia di Tiket Box di sekitar GOR. Pintu dibuka mulai pukul 12.00 WIB. Dan semua pertandingan disiarkan live di chanel Youtube PBVSI_OFFICIAL. Dan disiarkan langsung di televise INEWSTV sabtu : Mulai pukul 16.00 dan hari minggu mulai pukul 14.00, sedangkan di MNC sport (chanel TV Kabel/Indovision) hari sabtu dan minggu semua pertandingan disiarkan langsung mulai pukul 12.00.

Begitu rilis resmi yang dikeluarkan oleh pihak PBVSI dalam akun instagram mereka. Mudah-mudahan dengan adanya siaran di televisi ini, tidak mengurangi antusiasme penonton yang menyaksikan langsung di GOR.

Semoga, kedepannya pertandingan voli proliga tidak hanya disiarkan hanya saat final four dan final saja, namun seluruh pertandingan dari mulai babak awal bisa ditayangkan seluruhnya. Agar voli Indonesia bisa berkibar lagi di kancah internasional.